• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisa Sistem

3.1.2. Analisa Sebab Akibat

Analisa sebab akibat menjelaskan analisis masalah, harapan dan instruksi yang telah diidentifikasi pada analisa ruang lingkup dengan menggunakan metode

PIECES. Analisa tersebut dirangkum dalam tabel analisa sebab akibat (cause and effect analysis matrix) dibawah ini :

Tabel 3.1. Tabel Analisa Sebab Akibat Analisa Sebab Akibat Masalah, Peluang, atau

Instruksi

1. Proses distribusi dilakukan sesuai wilayah nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota tanpa memperhatikan prioritas jarak terdekat dari lokasi posko pusat.

-Proses pendistribusian yang dilakukan pemerintah di posko pusat terkadang dilakukan dengan kurang baik karena tidak menggunakan metode khusus yang dapat menangani masalah-masalah distribusi ( tidak ada manajemen untuk menentukan alur distribusi ). =Pendistribusian logistik yang dilakukan sesuai wilayah nasional tanpa memperhatikan jarak terdekat dari lokasi posko pusat akan membuat pengeluaran biaya yang tidak minimal seperti bahan bakar.

Pembuatan sistem

informasi yang

memberikan solusi untuk pemerataan penyaluran distribusi bantuan menggunakan metode transportasi dari riset operasi.

2. Posko pemerintah hanya mendapatkan daftar informasi posko masyarakat berupa alamat dalam bentuk tulisan saja.

Hal tersebut terkadang menyulitkan pemerintah dalam menemukan lokasi posko masyarakat.

Pembuatan Sistem

Informasi yang

diintregasikan dengan

interface peta digital

menggunakan Google Maps.

3. Posko masyarakat harus mendaftarkan poskonya secara langsung dengan mendatangi kantor posko pusat,.

Hal ini sangat menguras waktu dan tenaga pada posko masyarakat. (Tidak efisien)

Pembuatan Sistem Informasi website dan android untuk pendaftaran posko masyarakat.

Sistem manajemen distribusi yang bernama Distribution Management Systems ofIndonesian Natural Disaster Relief (DMS-INDSR) ini merupakan sebuah sistem informasi untuk membantu menentukan jalur distribusi bantuan bencana alam dari posko pusat ke posko tujuan. Sistem informasi ini dirancang dengan ruang lingkup kasus distribusi bantuan bencana alam yang terjadi di Indonesia. Studi kasus dalam pengujian pada penulisan tugas akhir ini, diterapkan pada data mengenai posko yang tersebar pasca bencana erupsi merapi setelah 19 November 2010. Data mengenai posko pada penelitian ini menggunakan data-data koordinat lokasi dan data jumlah pengungsi yang diperoleh dari situs merapi-partisipasi milik Universitas Gadjah Mada (http://merapi-partisipasi.ugm.ac.id/).

Situs merapi-partisipasi merupakan portal yang menyediakan informasi tentang persebaran posko dan pendataan pengungsi yang terjadi pasca erupsi merapi tahun 2010. Portal yang dikembangkan oleh Teknik Geodesi UGM ini didukung oleh sektor data dan media, dibawah Forum Penanggulangan Bencana (FPRB) seperti Combine, Oxfam dan IOM. Sehingga penulis beranggapan bahwa data koordinat posko tersebut dapat dikatakan cukup valid untuk menjadi variabel pengujian pada sistem DMS-INDR. Data posko akan dipergunakan untuk menguji pembangunan logika pada sistem DMS-INDR, yakni dengan menggunakan pengkodean algoritma dari metode transportasi pada riset operasi.

Algoritma dalam metode transportasi yang dipergunakan pada perancangan sistem informasi ini adalah algoritma Vogel'sapproximation methoddan multiplier.

pada pemecahan alur distribusi. Kemudian dari solusi yang didapatkan dengan menggunakan algoritma Vogel'sapproximation methodini, akan diolah lagi menggunakan algoritma multiplier untuk menemukan solusi akhir yang paling optimum. Solusi akhir dari pengolahan data tersebutlah yang akan dipakai untuk pembagian jalur distribusi masing-masing posko pusat, sehingga proses distribusi menjadi lebih efektif. Hasil dari perhitungan menggunakan metode transportasi ini akan ditampilkan kedalam sebuah peta digital berbasis aplikasi website.

sebagai server-side scripting. Selain itu penggunaan PHP 5 juga berperan dalam pembuatan kode dari metode transportasi, karena pada PHP 5 sudah didukung dengan Object-Oriented Programming. Sedangkan untuk peta digital, sistem informasi berbasis web ini menggunakan application programming interface (API)

dari Google Maps.Penerapan Google API pada kasus distribusi bencana alam yang akan diselesaikan dengan metode transportasi ini, dapat membantu untuk menemukan variabel cost dengan memanfaatkan koordinat yang sudah didaftarkan pada peta. Kemudian jarak antar koordinat ditelusuri menggunakan Google Distance Matrix yang juga merupakan API dari Google.

Google Distance Matrix merupakan application programming interface yang menyediakan perhitungan jarak antar titik, yang dihitung berdasarkan jalur dalam mode driving, walking, atau juga bicycling. Namun pencarian koordinat masing-masing titik posko membutuhkan GPS Receiver, yakni alat komunikasi untuk menerima koordinat lokasi dari satelit GPS. GPS Receiver dapat ditemui pada alat komunikasi modern seperti pesawat telepon bersistem operasi Android.

Lokasi tiap posko yang akan ditampilkan, diukur berdasarkan letak garis koordinat bumi. Proses pengambilan koordinat dilakukan dengan menggunakan

Location-Based Service (LBS) pada ponsel atau gadget Android, yang didukung dengan perangkat GPS-receiver. Selain menggunakan GPS dalam pengambilan titik koordinat posko, sistem informasi berbasis website ini juga menyediakan proses

mouse.

Setelah data koordinat lokasi suatu posko diambil, maka data tersebut akan disimpan kedalam basis data MySql bersamaan dengan data value supply atau

demand dari posko tersebut. Kemudian sistem akan secara otomatis memeriksa data koordinat dari posko yang sudah tersimpan dalam basis data, untuk mencari jarak(cost) antara titik baru dan titik yang sudah terdaftar sebelumnya dengan jenis berbeda. Maksud dari jenis posko adalah posko pemerintah(supply) atau posko masyarakat(demand). Kemudian, data cost yang sudah ditemukan juga akan disimpan kedalam basis data. Proses pengambilan jarak antar titik dilakukan dengan menggunakan Google Distance Matrix.

Sistem manajemen distribusi ini tidak dapat diatur dengan menggunakan komputer saja.Peran pemerintah dan masyarakat juga sangat diperlukan untuk memaksimalkan manajemen distribusi dalam sistem ini, yakni dengan membuat peraturan-peraturan dan batasan penggunaan aplikasi. Aturan tersebut dibuat kedalam user policy untuk menjadi pedoman dalam penggunaan aplikasi, agar fungsi dari sistem manajemen distribusi yang dibuat dapat berjalan dengan baik.

3.1.3.1. Kelebihan Sistem dibanding Sistem Lain

Telah banyak tools atau piranti lunak yang menyediakan perhitungan riset operasi,sebagai contoh QM, TORA, SAS, dan lainnya. Algoritma riset operasi yang disediakan oleh software tersebut sangat lengkap, namun pemakaiannya tidak

algoritma dalam riset operasi untuk menghitung biaya dari distribusi antar posko bencana alam. Selain penggunaan yang spesifik, sistem ini memiliki kelebihan dalam pengambilan biaya antar titik supply dan demand.DMS-INDSRmemperoleh

costmenggunakan teknologi navigasi GPSyang terdapat pada Google Distance Matrix,dimana cost tersebut merupakan jarak.Proses integrasi dengan teknologiGPSyang dilakukan pada sistem ini, memberikan kemudahan, kepraktisan, dan kecepatan pada pemerolehan variabel costtanpa harus mengukur secara manual.

Dokumen terkait