ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Data
Pada bagian ini akan diuraikan satu per satu perspektif yang akan
digunakan untuk mengukur kinerja dari KBPR Bank Pasar PATMA
Klaten, keempat perspektif tersebut dan hasil dari perhitungan masing –
masing perspektif adalah sebagai berikut:
1. Perspektif Keuangan
a) Loan Debt Ratio
LDR adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Rasio untuk mengukur LDR adalah sebagai berikut:
Jumlah kredit yang Diberikan
LDR = x 100% Dana Pihak Ketiga
Berikut akan disajikan perhitungan LDR yang terdapat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 5.1:Data Jumlah Kredit dan Dana Pihak Ketiga serta perhitungan LDR KBPR Bank Pasar PATMA Klaten
Tahun Jumlah Kredit Dana Pihak Ketiga Total
LDR yang Diberikan Tabungan (Rp) Deposito (Rp) Pinjaman Dana Pihak Ketiga 2010 3,224,658,600 1,119,158,763 1,952,040,000 0 3,071,198,763 105% 2011 3,923,818,300 1,285,510,429 2,328,000,000 250,500,000 3,864,010,429 102% 2012 4,907,573,450 1,898,147,349 2,825,500,000 339,109,090 5,062,756,439 97% 2013 6,392,080,500 2,308,035,839 3,518,500,000 525,171,810 6,351,707,649 101% Sumber : KBPR Bank Pasar PATMA dan hasil olahan data
Dari hasil perhitungan LDR pada tabel di atas, dapat diketahui LDR
dari KBPR Bank Pasar PATMA dari tahun 2010 – 2013. Jika mengacu pada peraturan Bank Indonesia yang menyatakan bahwa
LDR yang ideal berkisar antara 78 % - 100 %, maka LDR KBPR
Bank Pasar PATMA tidak ideal karena melebihi kisaran LDR yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
b) Return On Asset
ROA adalah kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan (laba bersih sebelum pajak). Semakin besar ROA,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank
tersebut. ROA dapat dihitung menggunakan rumus:
Laba Bersih Sebelum Pajak
ROA = x 100% Total Aktiva
Untuk mengetahui ROA KBPR Bank Pasar PATMA Klaten maka
akan disajikan perhitungan ROA tahun 2010 – 2013.
Tabel 5.2:Data Laba Bersih Sebelum Pajak dan Total Aktiva serta ROA KBPR Bank Pasar PATMA Klaten tahun 2010 – 2013.
Tahun Laba Bersih Sebelum Total Aktiva
ROA Pajak 2010 149,163,232 4,398,579,539 3.39% 2011 156,200,867 5,271,371,119 2.96 % 2012 209,081,252 6,634,179,246 3.15% 2013 195,141,160 7,961,813,654 2.45%
Sumber : KBPR Bank Pasar PATMA dan hasil olahan data
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa, ROA tahun 2010 – 2013 naik turun, namun jika dilihat dari standar kisaran ROA yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia, ROA KBPR Bank Pasar PATMA
Klaten ideal karena standar ROA adalah minimal 1,5 %.
c) Beban Operasional dan Pendapatan Operasional
BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dengan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. BOPO dapat
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Beban Operasional
BOPO = x 100% Pendapatan Operasional
Untuk mengetahui BOPO KBPR Bank Pasar PATMA Klaten maka
akan disajikan perhitungan BOPO tahun 2010 – 2013.
Tabel 5.3:Data Pendapatan Operasional dan Beban Operasional serta BOPO KBPR Bank Pasar PATMA Klaten tahun 2010 – 2013.
Tahun Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO 2010 671,778,548 847,848,720 79.23 % 2011 877,334,067 1,065,113,552 82.37 % 2012 1,098,828,297 1,341,949,815 81.88 % 2013 1,203,098,295 1,424,149,965 84.48 %
Sumber: KBPR Bank Pasar PATMA dan hasil olahan data
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa BOPO untuk KBPR Bank
Pasar PATMA pada tahun 2010 sebesar 79%. Pada tahun 2011 – 2013 meningkat menjadi 82% - 84% meskipun pada tahun 2012 mengalami
penurunan, hal ini dikarenakan adanya peningkatan pendapatan
operasional. Menurut peraturan Bank Indonesia, BOPO KBPR Bank
Pasar Patma ideal karena berdasarkan peraturan Bank Indonesia
d) Return On Equity
ROE adalah mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola
modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. ROE
dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Laba setelah pajak
ROE = x 100%
Modal sendiri
Tabel 5.4: Data Laba Setelah Pajak dan Modal Sendiri serta ROE KBPR Bank Pasar PATMA Klaten tahun 2010 – 2013.
Tahun Laba Bersih Modal ROE
2010 130,517,828 1,152,952,434 11.32 %
2011 136,675,759 1,191,027,782 11.48 %
2012 182,946,096 1,230,950,509 14.86 %
2013 170,748,515 1,284,754,338 13.29 % Sumber: KBPR Bank Pasar PATMA dan hasil olahan data
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ROE tahun 2010 – 2012 mengalami kenaikan, namun pada tahun 2013 mengalami penurunan.
ROE tahun 2010 – 2011 <12%, dan ROE tahun 2012 – 2013>12%. Hal ini dikarenakan laba bersih yang diperoleh oleh KBPR Bank
Pasar PATMA masih sedikit akibat masih besarnya biaya yang
e) CR (Cash Ratio)
Cash Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
bank, dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan
aktiva lancar yang lebih liquid. Rumus untuk menghitung Cash Ratio
adalah sebagai berikut:
Kas + Tabungan + Giro
CR = x 100%
Kewajiban yang harus dibayar + Tabungan + Deposito
Catatan: Tabungan yang di atas adalah tabungan pada sisi aktiva
sedangkan tabungan yang di bawah adalah tabungan pada sisi pasiva.
Untuk mengetahui Cash Ratio KBPR Bank Pasar PATMA Klaten
maka akan disajikan perhitungan Cash Ratio tahun 2010 – 2013. Tabel 5.5: Data Jumlah Dana (Kas, Tabungan, dan Giro) dan Hutang Lancar (Kewajiban yang harus dibayar, Tabungan, dan Deposito) serta Cash Ratio (Rasio Kas) Bank Pasar PATMA Klaten tahun 2010 – 2013.
Tahun Jumlah Dana Hutang Lancar Rasio Kas
2010 496,629,209 3,072,639,385 16% 2011 971,091,263 3,615,102,397 27% 2012 1,237,411,419 4,725,888,794 26% 2013 775,460,760 5,830,267,931 13% Sumber: KBPR Bank Pasar PATMA dan hasil olahan data
Dari tabel 5.5 dapat diketahui bahwa CR tahun 2010 – 2013 ≥ 4%, dan jika dilihat dari standar kisaran CR yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia CR KBPR Bank Pasar PATMA Klaten sehat karena standar
CR dari KBPR Bank Pasar PATMA Klaten dikatakan sehat jika ≥ 4%, sehingga KBPR Bank Pasar PATMA Klaten tidak diragukan untuk
membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi.
2. Perspektif Pelanggan
a) Retensi Pelanggan
Retensi pelanggan adalah kondisi dimana perusahaan mampu
mempertahankan pelanggan lamanya. Dalam hal ini, retensi
pelanggan dapat dihitung dengan cara membagi jumlah pelanggan
lama / total pelanggan (Fredy,2011).
Pelanggan lama
Retensi Pelanggan = x 100 % Total Pelanggan
Untuk mengetahui tingkat retensi pelanggan, maka akan disajikan
tabel berikut ini:
Tabel 5.6: Data Jumlah Pelanggan lama dan Total Pelanggan pada tahun 2010 – 2013 serta Retensi Pelanggan KBPR Bank Pasar PATMA
Keterangan Tahun
2010 2011 2012 2013 Jumlah Pelanggan Lama 1105 1355 1626 1888 Total Pelanggan 1355 1626 1888 2114 Customer Retention 81.55% 83.33% 86.12% 89.31
Berdasarkan tabel retensi pelanggan, dapat diketahui bahwa tingkat
retensi pelanggan dari KBPR Bank Pasar PATMA Klaten terus
meningkat, hal ini dikarenakan total pelanggan dari tahun ke tahun
terus meningkat, ini berarti menunjukan bahwa KBPR Bank Pasar
PATMA mampu mempertahankan pelanggan lamanya. Pada data
yang diperoleh, nasabah yang keluar masih tercatat sebagai
anggota.
b) Akuisisi Pelanggan
Akuisisi pelanggan adalah tambahan pelanggan baru,hal ini
merupakan kondisi dimana perusahaan mampu memenangkan atau
merebut pelanggan baru dari pesaing. Akuisisi pelanggan bisa
diukur dengan cara menghitung jumlah pelanggan baru/total
pelanggan (Fredy,2011).
Pelanggan Baru
Akuisisi Pelanggan = x 100 % Total Pelanggan
Untuk mengetahui tingkat akuisisi pelanggan, maka akan disajikan
tabel berikut ini:
Tabel 5.7: Data Jumlah Pelanggan Baru dan Total Pelanggan pada tahun 2010 – 2013 serta Akuisisi Pelanggan KBPR Bank Pasar PATMA
Keterangan Tahun
2010 2011 2012 2013 Jumlah Pelanggan Baru 250 271 262 226 Total Pelanggan 1355 1626 1888 2114 Customer Acquisition 18.45% 16.67% 13.88% 10.69%
Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat akuisisi
pelanggan KBPR Bank Pasar PATMA mengalami penurunan, hal
ini dikarenakan jumlah pelanggan yang bergabung bersama KBPR
Bank Pasar Klaten jumlahnya menurun, meskipun tahun 2011
sempat mengalami kenaikan. Pada data yang diperoleh, nasabah
yang keluar masih tercatat sebagai anggota.
c) Kepuasan Pelanggan
Tingkat kepuasan pelanggan dihitung menggunakan SPSS.
Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa puas pelanggan terhadap pelayanan yang
dilakukan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten. Untuk mengukur
indeks kepuasan pelanggan, digunakan kuesioner yang telah
digunakan oleh Vany ( 2012 ). Pada kuesioner ini ada 12 item
pertanyaan dari skripsi Vany (2012), namun peneliti hanya
menggunakan 10 item pertanyaan, karena pada skripsi vany ada
item pertanyaan yang sama. Penyebaran kuesioner dibagikan
kepada 57 orang responden. Untuk mengetahui indeks kepuasan
pelanggan akan dihitung terlebih dahulu menggunakan rumus:
IK maksimal – IK minimal Interval =
5
IK maksimal = PP X R X Ex Maks
= 2.850 IK minimal = PP X R X Ex Min = 10 X 57 X 1 = 570 2.850 – 570 Interval = 5 = 456 Kriteria Pengukuran:
1) 570 – 1.026 = Sangat Tidak Puas 2) 1.026 – 1.482 = Tidak Puas 3) 1.482 – 1.938 = Cukup Puas 4) 1.938 – 2.394 = Puas 5) 2.394 – 2.850 = Sangat Puas Keterangan: a. PP = Jumlah Pertanyaan b. R = Jumlah Responden
c. Ex maks = Total Skor Maksimal yang bisa diberikan
d. Ex Min = Total Skor Minimal yang bisa diberikan
Setelah diketahui kriteria pengukuran indeks kepuasannya,
maka kuesioner akan diuji dengan menggunakan spss 16, dan akan
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk uji validitas
kuesioner tersebut, nilai kisaran korelasi adalah 0,456 – 0,693, maka dalam hal ini dikatakan bahwa semua item pertanyaan yang
digunakan pada kuesioner ini adalah valid karena nilai korelasi
item pertanyaan tersebut diatas 0,30.
Untuk uji reliabilitas, jika dilihat dari hasil uji reliabilitas
menggunakan SPSS 16 dapat diketahui bahwa Cronbach Alpha
untuk uji reliabilitas pada kuesioner ini adalah 0,786. Berdasarkan
hasil tersebut maka pertanyaan tersebut dikatakan andal karena
cronbach alpha dikatakan baik bila > 0,60.
Setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas, maka
pada pembahasan ini akan ditekankan pada tingkat kepuasan
pelanggan kepada KBPR Bank Pasar PATMA Klaten. Tingkat
kepuasan pelanggan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten berada
pada angka 2.159, dimana angka ini berada pada angka 1.938 –
2.394 berdasarkan kriteria pengukuran. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa pelanggan puas terhadap pelayanan yang
diberikan oleh KBPR Bank Pasar PATMA Klaten. Berikut ini akan
Tabel 5.8: Uji Validitas kuesioner pelanggan
Correlations
Tabel 5.9: Uji Reabilitas Kuesioner Pelanggan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.784 .786 10
Sumber: hasil olahan spss
K_1 K_2 K_3 K_4 K_5 K_6 K_7 K_8 K_9 K_10 Total_ Score Total_ Score PearsonCor relation .492 ** .456** .604** .485** .570** .693** .655** .658** .575** .648** 1.000 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57.000
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
a) Proses Operasi Pelayanan
Proses Operasi ini berkaitan dengan aktivitas pelayanan yang diberikan untuk nasabah (Mulyadi). Pengukuran proses operasi pelayanan ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi, efektivitas dan ketepatan waktu proses atas transaksi yang dilakukan oleh KBPR Bank Pasar PATMA Klaten. Rumus untuk menghitung proses operasi pelayanan ini dapat menggunakan rumus AETR (Administrative Expense to Total Revenue).
Biaya Administrasi
AETR = x 100 % Total Pendapatan
Tabel 5.11: Data Biaya Administrasi dan Total Pendapatan pada tahun 2010 – 2013 serta AETR KBPR Bank Pasar PATMA
Tahun Biaya Administrasi Total Pendapatan AETR 2010 26,313,237 849,457,126 3.09 2011 21,710,817 1,065,284,147 2.03 2012 29,736,400 1,354,344,370 2.19 2013 28,736,751 1,426,817,855 2.01
Rata – Rata 1.864 Sumber: KBPR Bank Pasar PATMA dan hasil olahan data
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa AETR tahun 2010 – 2013 menurun, dan jika dilihat dari standar kisaran AETR yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia, AETR KBPR Bank Pasar
PATMA Klaten tidak baik karena, standar AETR adalah berkisar
b) Kinerja Pelayanan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten
Pengukuran kinerja pelayanan dalam proses bisnis internal
memiliki tujuan yaitu digunakan untuk mengukur kinerja
pelayanan yang diberikan oleh KBPR Bank Pasar PATMA Klaten.
Sebelum dilakukan analisis kinerja pelayanan KBPR Bank Pasar
PATMA Klaten, akan disajikan statistik deskriptif yang ada pada
tabel di bawah ini.
Tabel 5.12: Statistik deskriptif
N Minimun Maximum Mean Skor Kepuasan 57 2 5 3,79
Sumber : Hasil olahan data
Untuk mengetahui baik tidaknya kinerja pelayanan KBPR Bank
Pasar PATMA Klaten, maka dapat dihitung menggunakan rumus:
n – 1 Interval =
3
Melalui rumus tersebut dapat diketahui kriteria pelayanan kinerja
pada KBPR Bank Pasar PATMA Klaten.Berikut adalah kriteria
pelayanan kinerja pada KBPR Bank Pasar PATMA Klaten.
5 – 1 Interval =
3 = 1,33
Kriteria Penilaian:
1) 1 – 2,33 = Tidak Baik 2) 2,34 – 3,66 = Kurang Baik 3) 3,67 – 5,00 = Baik
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada 57 responden
KBPR Bank Pasar PATMA Klaten, maka skor jawaban untuk
kinerja pelayanan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten berada pada
kisaran angka 3,67 – 5,00 dengan nilai rata – rata 3,79. Dapat disimpulkan bahwa kinerja pelayanan KBPR Bank Pasar PATMA
Klaten dikatakan baik karena berada pada kisaran angka 3,67 –
5,00 dengan nilai rata – rata 3,79. 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
a) Kesetiaan Karyawan
Tingkat kesetiaan karyawan diukur dengan menggunakan rasio
perputaran karyawan. Pengukuran ini bertujuan untuk
mempertahankan karyawan potensial yang dimiliki oleh
perusahaan untuk tetap bekerja di perusahaan tempat mereka
bekerja.
Jumlah Karyawan yang Keluar
Kesetiaan Karyawan = x 100% Jumlah Karyawan
Tabel 5.13: Data karyawan yang keluar dan masuk pada tahun 2010 – 2013 serta kesetiaan karyawan KBPR Bank Pasar PATMA Tahun Mutasi Mengundurkan Masuk Jumlah Kesetiaan
Jabatan Diri Karyawan Karyawan
2010 0 0 0 10 0%
2011 0 0 1 11 0%
2012 0 0 2 13 0%
2013 0 0 3 16 0%
Sumber : KBPR Bank Pasar PATMA dan hasil olahan data
Dari tabel kesetiaan karyawan di atas dapat diketahui pada tahun
2010 – 2013 tidak terjadi perputaran karyawan, hal ini dikarenakan tidak adanya karyawan yang keluar. Sehingga dapat diketahui,
pada 4 tahun terakhir karyawan KBPR Bank Pasar PATMA sangat
setia pada perusahaannya.
b) Produktivitas Karyawan
Produktivitas karyawan menggambarkan kemampuan karyawan
dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin tinggi tingkat
produktivitas karyawan, berarti menunjukkan semakin tinggi pula
output yang dihasilkan oleh karyawan tersebut.
Untuk mengukur produktivitas karyawan dapat digunakan rumus
sebagai berikut:
Laba Operasi
Produktivitas Karyawan =
Berikut adalah hasil perhitungan produktivitas karyawan tahun 2010 –
2013 yang tersaji dalam tabel di bawah ini:
Tabel 5.14: Data Laba Operasi dan Jumlah Karyawan pada tahun 2010 – 2013 serta produktivitas karyawan KBPR Bank Pasar PATMA
Tahun Laba Operasi Jumlah Karyawan Produktivitas Karyawan 2010 176,070,172 10 17,607,017 2011 187,779,485 11 17,070,862 2012 243,121,518 13 18,701,655 2013 221,051,670 16 13,815,729 Sumber : KBPR Bank Pasar PATMA dan hasil olahan data
Dari tabel produktivitas karyawan dapat diketahui bahwa output
yang dihasilkan oleh karyawan dari tahun ke tahun menunjukan
adanya peningkatan, hal ini disebabkan karena semakin tingginya
produktivitas yang dihasilkan oleh para karyawan sehingga para
karyawan tersebut dapat menghasilkan laba bagi perusahaan
dengan baik, namun pada tahun 2013 mengalami penurunan karena
laba operasi mengalami penurunan hal ini diakibatkan karena
adanya kenaikan biaya operasional.
c) Kepuasan Karyawan
Kepuasan karyawan pada KBPR Bank Pasar PATMA Klaten
dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner kepada karyawan
KBPR Bank Pasar PATMA Klaten. Dalam hal ini, pertanyaan
Sebelum dilakukan analisis kepuasan terhadap karyawan, berikut
akan disajikan statistik deskriptif yang ada pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.15: Statistik deskriptif
N Minimun Maximum Mean Skor Kepuasan 16 2 5 4.01875
Sumber : Hasil olahan data
Untuk mengetahui puas tidaknya karyawan KBPR Bank Pasar
PATMA Klaten, maka dapat dihitung menggunakan rumus:
n – 1 Interval =
3
Melalui rumus tersebut dapat diketahui kriteria kepuasan karyawan
pada KBPR Bank Pasar PATMA Klaten. Berikut adalah kriteria
kepuasan karyawan pada KBPR Bank Pasar PATMA Klaten.
5 – 1 Interval = 3 = 1,33 Kriteria penilaian: 1) 1 – 2,33 = Tidak Puas 2) 2,34 – 3,66 = Puas 3) 3,67 – 5,00 = Sangat Puas
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada 16 responden
KBPR Bank Pasar PATMA Klaten, maka skor jawaban untuk
kepuasan karyawan terhadap KBPR Bank Pasar PATMA Klaten
berada pada kisaran angka 3,67 – 5,00 dengan nilai rata – rata 4,01875. Dapat disimpulkan bahwa untuk kepuasan karyawan pada
KBPR Bank Pasar PATMA Klaten dikatakan sangat memuaskan
karena berada pada kisaran angka 3,67 – 5,00 dengan nilai rata –
rata 4,01875.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis tentang kinerja KBPR Bank Pasar
PATMA yang diukur menggunakan balanced scorecard, maka untuk
mengetahui apakah kinerja KBPR Bank Pasar PATMA sudah baik atau
belum, akan disajikan terlebih dahulu pembahasan tentang hasil keempat
perspektif balanced scorecard yang telah dianalisis. Berikut tabel untuk
Tabel 5.16 Rekap Tabulasi Penilaian untuk mengukur Kinerja dengan Balanced Scorecard pada KBPR Bank Pasar PATMA
Uraian Tahun Indikator Keterangan
2010 2011 2012 2013
A. Perspektif Keuangan
a. Loan Debt Ratio (LDR) 109% 102% 97% 101% LDR 78% - 100 % * Tidak Baik
b. Return On Asset(ROA) 3.39% 2.96% 3.15% 2.45% ROA ≥ 1,5 % * Baik c. BOPO 79.23% 82.37% 81.88% 84.48% BOPO 75% - 92% * Baik
d. Return On Equity (ROE) 11.32% 11.48% 14.86% 13.29% ROE > 12% selama 4 tahun * Tidak Baik
e. Cash Ratio ( CR ) 16% 27% 26% 13% CR ≥ 4 % * Baik
B. Perspektif Pelanggan
a. Retensi Pelanggan 81.55% 83.33% 86.12% 89.31% Bank mampu mempertahankan Baik
pelanggan lama
b. Akuisisi Pelanggan 18.45% 16.67% 13.88% 10.69% Pelanggan Baru
Tidak Baik
meningkat 4 tahun terakhir
c. Kepuasan Pelanggan
2.159
Nasabah puas dengan
Baik
layanan Bank
C. Proses Bisnis Internal
yang baik
D. Perspektif Pertumbuhan
dan Pembelajaran
a. Kesetiaan Karyawan 0% 0% 0% 0% Karyawan setia 4 tahun ini Baik
b. Produktivitas Karyawan 17,607,017 17,070,862 18,701,655 13,815,729 Output karyawan selama Tidak baik
4 tahun meningkat
c. Kepuasan Karyawan 4,012 Terciptanya kepuasan Baik
bagi karyawan
Sumber: Hasil olahan data
Berdasarkan hasil dari rekap tabulasi pada keempat perspektif balanced scorecard
yang ada pada tabel 14 tentang pengukuran kinerja dengan balanced scorecard
terhadap KBPR Bank Pasar PATMA, maka akan disajikan beberapa hasil
pembahasan diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Pada perspektif keuangan ini hasil untuk kinerja dari KBPR Bank Pasar
PATMA, memperlihatkan bahwa untuk laporan keuangan dari KBPR
Bank Pasar PATMA sendiri ada yang sudah sesuai dan ada juga yang
belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini bisa dilihat dari rata –
rata per rasio yang sudah diukur sebelumnya, untuk rasio LDR memiliki
nilai rata – rata 101% yang mana rata – rata ini belum sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh BI, ROA memiliki nilai rata – rata 2,99% yang mana ROA ini sudah sesuai apabila digunakan untuk mencapai
keuntungan yang optimal, rasio untuk BOPO memiliki nilai rata – rata 81,99% dimana rasio ini sudah sesuai yang diharapkan yaitu <100%,
sedangkan untuk ROE memiliki rata – rata 12,74% dimana nilai rata – rata ini sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan meskipun untuk tahun
2010 – 2011 belum mencapai 12% namun pada tahun tersebut sudah hampir mendekati 12%, dan untuk Cash Ratio memiliki rata – rata 21% yang mana sudah sesuai dengan yang diharapkan.
2) Pada perspektif pelanggan dapat dilihat bahwa KBPR Bank Pasar PATMA
Klaten sudah memberikan kepuasan terhadap para pelanggan atau para
nasabahnya, hal ini terlihat pada kriteria kepuasan pelanggan yang telah
diukur sebelumnya, skor untuk kepuasan pelanggan sendiri mencapai
2.159 dimana skor ini berada pada kisaran 1.938 – 2.394 yang merupakan kriteria puas. KBPR Bank Pasar PATMA juga mampu mempertahankan
pelanggan lamanya, meskipun untuk jumlah pelanggan baru mengalami
penurunan.
3) Untuk perspektif proses bisnis internal dapat dilihat bahwa, untuk operasi
pelayanan yang dilakukan oleh KBPR Bank Pasar PATMA Klaten belum
efektif, efisien dan tepat waktu dalam proses transaksi, karena tingkat
keefektivitasan,efisiensi dan ketepatan waktu menurut Bank Indonesia
dikatakan baik jika berkisar pada 8,5 % - 10 %. Sedangkan untuk kinerja
pelayanan sudah baik karena ada pada nilai rata – rata baik yaitu 3,79. 4) Pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dapat dilihat bahwa semua
sudah sesuai dengan apa yang diharapkan, untuk kesetiaan karyawan dapat
terlihat bahwa dari tahun 2010 – 2013 karyawan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten tidak ada yang keluar dan ini dapat disimpulkan bahwa
karyawan KBPR Bank Pasar PATMA setia. Sedangkan untuk kepuasan,
karyawan KBPR Bank Pasar PATMA ini sangat puas, untuk produktivitas
sendiri tahun 2010 – 2012 mengalami peningkatan, meskipun pada tahun 2013 menurun.
Setelah disajikan beberapa hasil dari pembahasan, maka untuk
langkah selanjutnya akan diketahui apakah kinerja KBPR Bank Pasar
PATMA Klaten sudah baik jika diukur menggunakan metode balanced
scorecard. Untuk mengetahui baik tidaknya digunakan rumus sebagai
berikut (Amin, 2003):
Jumlah Skor Baik
Total Persentase Kinerja = x 100%
Total Skor
8
Total PersentaseKinerja = x 100% 13
= 61,54%
Adapun kriteria yang dipakai adalah sebagai berikut:
a) Sangat Baik : 81 – 100% b) Baik : 61 – 80% c) Cukup Baik : 41 – 60% d) Kurang : 21 – 40% e) Tidak Baik : 0 – 20%
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja KBPR Bank Pasar PATMA Klaten jika diukur menggunakan metode balanced scorecard dapat dikategorikan baik karena skor yang diperoleh sebesar 61,54% dan berada pada kisaran 61% – 80% yang mana merupakan kategori baik.
88 BAB VI KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sudah dilakukan pada ke
empat perspektif balanced scorecard didapatkan kesimpulan bahwa
kinerja dari KBPR Bank Pasar PATMA dikatakan baik. Hal ini dapat
diketahui dari hasil analisis yang dilakukan pada bab V, hasil skor untuk
kinerja dari KBPR Bank Pasar PATMA menunjukan angka 61,54%,
dimana angka 61,54% berada pada kisaran 61% – 80%, dimana pada kisaran ini merupakan kategori baik.
B. KETERBATASAN
Peneliti memiliki beberapa keterbatasan saat melakukan penelitian di
KBPR Bank Pasar PATMA Klaten, sehingga menjadi kendala tersendiri
saat melakukan penelitian. Adapun keterbatasan yang ada antara lain:
1. Pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sebenarnya ada
rumus yang digunakan untuk meneliti prosentase pelatihan
karyawan, namun pada kasus KBPR Bank Pasar PATMA ini
prosentase pelatihan karyawan tidak dapat diteliti karena tidak
adanya data pelatihan karyawan.
2. Nasabah atau pelanggan tidak dipisah menurut tahun masuk,
melainkan dijadikan satu. Hal ini menyulitkan peneliti saat
mengukur perspektif pelanggan untuk mengetahui seberapa
pelanggan dan seberapa mampu KBPR Bank Pasar PATMA
Klaten meningkatkan jumlah pelanggan
3. Tidak tersedianya data pelanggan yang komplain, sehingga peneliti
tidak bisa mengukur tingkat komplain pelanggan atas pelayanan
yang dilakukan oleh KBPR Bank Pasar PATMA Klaten.
4. Pada data pelanggan yang digunakan untuk menghitung akuisisi
dan retensi pelanggan, nasabah yang keluar masih tercatat sebagai
anggota.
C. SARAN
Setelah dilakukan kesimpulan pada hasil analisis pengukuran kinerja pada
KBPR Bank Pasar PATMA Klaten, ada beberapa saran dari peneliti untuk
KBPR Bank Pasar PATMA Klaten.
1. Pada perspektif keuangan, LDR perlu diperhatikan agar rasio LDR
KBPR Bank Pasar PATMA Klaten bisa ideal.
2. Perlu adanya pertimbangan untuk pendapatan dan biaya yang
dikeluarkan agar laba perusahaan bisa terus meningkat.
3. Pendataan yang lengkap untuk setiap kegiatan yang dilakukan,