• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisis Pengaruh Perlakuan

Uji normalitas distribusi data digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi secara normal atau tidak yang nantinya akan menentukan jenis analisis statistik selanjutnya (Field, 2009: 144). Dalam penelitian ini belum diketahui data berdistribusi normal atau tidak sehingga peneliti menggunakan analisis non parametrik. Uji normalitas akan dilakukan dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov

Smirnov Test. Data yang diuji normalitasnya adalah data skor pretest, posttest I, posttest II, dan selisih pretest ke posttest I. Jika data terdistribusi normal, statistik yang

digunakan yaitu statistik parametrik. Analisis parametrik menggunakan Independent

samples t-test untuk analisis data dari kelompok yang berbeda, sedangkan untuk

analisis data dari kelompok yang sama menggunakan Paired samples t-test (Field, 2009: 325). Jika data terdistribusi tidak normal, analisis selanjutnya menggunakan statistik non-parametrik misalnya dengan Mann-Whitney U test untuk analisis data dari kelompok yang berbeda, sedangkan untuk analisis data dari kelompok yang sama menggunakan Wilcoxon signed ranks test (Field, 2009: 345).

Analisis hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: Hi = Ada deviasi dari normalitas

42 Hnull = Tidak ada deviasi dari normalitas

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut (Field: 2009: 147).

1. Jika harga sig (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima, artinya data berdistribusi tidak normal. Teknik analisis yang digunakan selanjutnya yaitu menggunakan teknik statistik parametrik. Dalam hal ini dapat digunakan

independent samples t-test atau paired samples t-test (Field, 2009: 326).

2. Jika harga sig (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak, artinya data berdistribusi normal. Teknik statistik yang digunakan adalah statistik non-parametrik Mann-Whitney U test atau Wilcoxon signed ranks test (Field, 2009: 345).

3.8.1.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan awal yang sama pada kemampuan mengevaluasi atau mencipta. Data yang digunakan adalah data skor

pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Karena data pretest yang

diuji dari kelompok yang berbeda, uji statistik menggunakan cara (1) jika data terdistribusi normal, uji perbedaan kemampuan awal menggunakan statistik parametrik

Independent samples t-test (Field, 2009 : 325). (2) Jika data terdistribusi tidak normal,

uji perbedaan kemampuan awal menggunakan statistik non parametrik Mann-Whitney

U test (Field, 2009: 345).

Sebelum melakukan analisis data, dilakukan uji asumsi untuk memeriksa homogenitas varians dengan menggunakan Levene’s test. Jika Sig. < 0,05, berarti tidak terdapat homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan. Sebaliknya, jika harga Sig. > 0,05, berarti terdapat homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan (Field, 2009: 150). Analisis data uji perbedaan kemampuan awal menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan skor

43 Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan rerata skor pretest kelompok kontrol dan

skor pretest kelompok eksperimen.

Pengambilan keputusan untuk menyimpulkan uji perbandingan (Priyatno, 2012: 24) sebagai berikut.

1. Jika Sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen. Dengan kata lain, keduanya memiliki kemampuan awal yang tidak sama.

2. Jika Sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen. Dengan kata lain, keduanya memiliki kemampuan awal yang sama.

Kondisi yang ideal untuk dilakukan penelitian eksperimen adalah jika kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan awal yang sama. Artinya kedua kelompok memiliki titik pijak yang sama untuk dilakukan perbandingan.

3.8.1.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan

Uji signifikansi pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi dan kemampuan mencipta. Secara prinsip digunakan rumus: (O2-O1)-(O4-O3) yaitu dengan mengurangkan selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol dengan selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen (Cohen, 2007: 277). Data yang digunakan adalah data selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Karena data selisih skor pretest ke posttest I yang diuji dari kelompok yang berbeda, uji statistik menggunakan cara (1) jika data terdistribusi normal, uji signifikansi pengaruh perlakuan menggunakan statistik parametrik

Independent samples t-test (Field, 2009: 325). (2) Jika data terdistribusi tidak normal,

uji signifikansi pengaruh perlakuan menggunakan statistik non parametrik

44 Sebelum melakukan analisis data, dilakukan uji asumsi untuk memeriksa homogenitas varians dengan menggunakan uji Levene’s test. Jika Sig. < 0,05, berarti tidak terdapat homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan. Sebaliknya, jika harga Sig. > 0,05, berarti terdapat homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan (Field, 2009: 150).

Uji signifikansi pengaruh perlakuan, menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan (Santoso, 2012: 100) adalah sebagai berikut.

1. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain, penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi atau mencipta.

2. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain, penerapan metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi atau mencipta.

3.8.1.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan

Uji besar pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Pentingnya suatu pengaruh ini sering disebut sebagai effect size (ES). Field (2009: 56-57) mengatakan bahwa effect size merupakan suatu ukuran objektif yang memiliki standar tertentu untuk mengetahui suatu efek dari suatu perlakuan yang dihasilkan. Untuk mengetahui effect size digunakan koefisien korelasi Pearson. Tabel di bawah ini merupakan kriteria untuk menentukan besar efek (Field, 2009: 57).

45

Tabel 3.7 Kriteria untuk Menentukan Besar Efek Perlakuan

r Efek

0,10 – 0,29 Kecil

0,30 – 0,49 Sedang

0,50 atau lebih Besar

Untuk menghitung persentase pengaruh terlebih dahulu dihitung koefisien determinasi (R2) dengan cara mengkuadratkan hasil r kemudian dikalikan 100% (Field, 2009: 179). Cara yang digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi adalah sebagai berikut, jika distribusi data normal, penghitungan harga r dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut (Field, 2009: 332):

Gambar 3.4 Rumus Besar Efek untuk Data Normal

Keterangan :

r = besar efek (effect size) yang menggunakan koefisien korelasi Pearson

t = harga uji t

df = harga derajat kebebasan (degree of freedom)

Jika distribusi data tidak normal dapat menggunakan rumus berikut (Field, 2009: 550):

Gambar 3.5 Rumus Besar Efek untuk Data Tidak Normal

Keterangan :

r = besar efek (effect size) yang menggunakan koefisien korelasi Pearson

Z = harga konversi dari standar deviasi dari uji statistik Mann-Whitney N = jumlah total observasi (dalam hal ini 2 x jumlah siswa)

π‘Ÿ = √ 𝑑 2 𝑑2+ 𝑑𝑓

π‘Ÿ = 𝑍 βˆšπ‘

46

Dokumen terkait