• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS VITAMIN A DALAM PREMIKS DAN MINYAK GORENG A. PEREAKSI

DAFTAR PUSTAKA

ANALISIS VITAMIN A DALAM PREMIKS DAN MINYAK GORENG A. PEREAKSI

1. Etanol 99.98%

2. Kalium Hidroksida (KOH) 50% (b/v)

Larutkan 70 g KOH butyl dalam 70 ml air deionisasi dan encerkan sampai 140 ml dengan Etanol 95% (buat baru).

3. Natrium Klorida (NaCl) 10% (b/v)

Larutkan 10 g NaCl dalam 100 ml air deionisasi. 4. Antioksidan Hydroquinon

Larutkan 0.25 g Hydroquinon dalam 100 ml Etanol 96%. 5. Pelarut ekstraksi n-Hexan

6. Indikator Phenolphthalein 1% dalam Etanol 7. Natrium Sulfat, anhydrous

8. HPLC mobile phase Methanol : Air (97:3) 9. Gas Nitrogen, Oxygen free Nitrogen 10. Standar vitamin A retinol palmitat B. ALAT

1. Alat KCKT kolom Rp ODS C18 2. Vacuum rotary evaporator 3. Timbangan

4. Alat filtrasi pelarut

5. Syringe 10 ml untuk filtrasi sampel 6. Labu volumetric 10 ml

7. Beaker 100 ml

9. Corong

10. Whatman no. 1 11. Labu alas bulat 12. Batu didih

13. Gelas ukur 50 ml C. PROSEDUR

I. Pembuatan Baku

1. TImbang 10 mg baku Vitamin A Palmitat, tambahkan sedikit kloroform, lalu tambahkan dengan Etanol 96% (100 ppm).

2. Pipet 50 ml baku diatas lalu tambahkan dengan Etanol 96%.

3. Pipet larutan diatas 0.5 ml; 1.0 ml; 1.5 ml; 2.0 ml; 2.5 ml masing-masing lalu masukkan ke dalam masing-masing labu alas bulat.

4. Tambahkan 40 ml larutan Hydroquinon, 40 ml Etanol 96%, 10 ml KOH 50% dan beberapa batu didih.

5. Refluks pada suhu 80oC selama 30 menit, atau labu alas bulat ditutup plastik lalu di ultrasonik pada suhu 40oC selama 30 menit.

6. Ekstraksi dengan 50 ml n-Hexan, ulangi ekstraksi 2 kali dengan n-Hexan 40 ml (tamping lapisan n-Hexan).

7. Hasil ekstraksi dicuci dengan 50 ml NaCl 10%, buang lapisan NaCl. 8. Cuci dengan 100 ml air, buang lapisan air. Ulangi proses pencucian

sampai air buangan bebas alkali (tes dengan indicator phenolphthalein sampai tidak berwarna merah muda).

9. Saring dengan kertas Whatman berisi Na-sulfat anhydrous.

10. Uapkan setelah disaring lalu aliri dengan gas nitrogen tutup dengan tangan.

11. Rotavapor pada suhu 40oC dengan kecepatan 80 rpm.

12. Hasil residu dilarutkan dengan acetonitril dan encerkan sampai 10 ml. 13. Saring melalui membran 0.45 µm.

II. Pembuatan Sampel

1. Timbang 10 g sampel, masukkan dalam labu alas bulat.

2. Tambahkan 40 ml larutan Hydroquinon, 40 ml Etanol 96%, 10 ml KOH 50% dan beberapa batu didih.

3. Refluks pada suhu 80oC selama 30 menit atau labu alas bulat ditutup plastik lalu di ultrasonik selama 30 menit.

4. Ekstraksi dengan 50 ml n-Hexan, ulangi ekstraksi 2 kali dengan n-Hexan 40 ml (tamping lapisan n-Hexan).

5. Hasil ekstraksi dicuci dengan 50 ml NaCl 10%, buang lapisan NaCl. 6. Cuci dengan 100 ml air, buang lapisan air. Ulangi proses pencucian

sampai air buangan bebas alkali (tes dengan indicator phenolphthalein sampai tidak berwarna merah muda).

7. Saring dengan kertas Whatman berisi Na-sulfat anhydrous. 8. Setelah disaring aliri dengan gas nitrogen.

9. Uapkan dengan rotavapor pada suhu 40oC dengan kecepatan 80 rpm. 10. Hasil residu dilarutkan dengan acetonitril dan encerkan sampai 10 ml. 11. Saring melalui membran 0.45 µm.

III. Persiapan Alat KCKT

Baku vitamin A dan sampel diinjekkan ke dalam KCKT dengan kondisi instrumen sebagai berikut:

Kolom : Rp ODS C18

Laju alir : 1 ml/ menit Volume injek : 20 µl

Detektor : UV pada 325 nm IV. Perhitungan Hasil

Hitung hasil dengan menggunakan persamaan regresi linear Y=a+bx. Baca kandungan retinol (µg/ml) dari kurva kalibrasi dan hitung pada µg atau mg per 100 g sampel.

Lampiran 2. Analisis Kadar Air Metode Oven Biasa (Sulaeman, Anwar, Rimbawan, Marliyati 1995)

Pada metode ini bahan dipanaskan pada suhu tertentu sehingga semua air menguap yang ditunjukkan dengan berat bahan yang konstan setelah periode pemanasan tertentu

Prosedur:

1. Timbang cawan yang telah dikeringkan.

2. Timbang sampel sebanyak ± 2 gram di dalam cawan yang sudah ditimbang sebelumnya.

3. Keringkan sampel dalam oven dengan suhu 100-105oC selama ± 3-4 jam (sampai tercapai berat konstan).

4. Keluarkan dari oven, dinginkan di dalam desikator selama 30 menit lalu timbang.

Perhitungan:

%=
 1− 2 
 
100%

Keterangan:

B : berat sampel (gram)

B1 : berat sampel + berat cawan awal (gram) B2 : berat sampel + cawan setelah akhir (gram)

Persiapan Sampel : Jika sampel mengandung H2O lebih dari 10% maka keringkan sampel pada suhu 95-100oC dengan tekanan ≤ 100 mmHg selama kurang lebih 5 hari (Metode AOAC 934.01).

Prosedur:

1. Timbang ± 2 g sampel yang telah dikeringkan ke dalam timbel yang sudah dikeringkan. Bungkus sampel di dalam timbel dengan glass wool. 2. Timbang labu didih yang telah dikeringkan sebelumnya.

3. Masukkan anhydrous ether ke dalam labu didih. 4. Pasang labu didih, labu Soxhlet dan kondensor.

5. Ekstrak di dalam ekstraktor Soxhlet dengan kecepatan kondensasi 5 atau 6 tetes per detik selama 4 jam atau dengan kecepatan kondensasi 2 atau 3 tetes per detik selama 16 jam dengan memanaskan pelarut di dalam labu didih.

6. Keringkan labu didih dengan mengekstrak pelarut lemak di dalam oven dengan suhu 100oC selama 30 menit, dinginkan di desikator lalu timbang.

Lampiran 4. Hasil Sidik Ragam Retensi Vitamin A setelah Pengulangan Penggorengan Sumber Keragaman db JK KT F hitung P JP 3 367.275817 122.425272 1.15 0.3676 PP 2 3381.497408 1690.748704 15.93 0.0004 JP*PP 6 153.298558 25.549760 0.24 0.9541 Galat 12 1273.672400 106.139367 Total 23 5175.744183

Keterangan : JP = Jenis Pangan

PP = Pengulangan Penggorengan

Lampiran 5. Hasil Uji Lanjut Duncan Retensi Vitamin A setelah Pengulangan Penggorengan

Penggorengan ke- Rata-rata Kehomogenan

1 87.286 A

2 71.846 B

3 58.230 C

Huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji 5%

Lampiran 6. Hasil Sidik Ragam Rata-rata Kadar Air Produk Gorengan Sumber

Keragaman db JK KT F hitung P

JP 3 126.6716458 42.2238819 1.57 0.2470

JP*PP 6 211.5396417 35.2566069 1.31 0.3227 Galat 12 321.9134500 26.8261208

Total 23 701.1659625

Keterangan : JP = Jenis Pangan

PP = Pengulangan Penggorengan

Lampiran 7. Hasil Sidik Ragam Rata-rata Kadar Lemak Produk Gorengan Sumber Keragaman db JK KT F hitung P JP 3 882.1905667 294.0635222 17.14 0.0001 PP 2 27.5447250 13.7723625 0.80 0.4707 JP*PP 6 99.4311083 16.5718514 0.97 0.4870 Galat 12 205.829200 17.152433 Total 23 1214.995600

Keterangan : JP = Jenis Pangan

PP = Pengulangan Penggorengan

Lampiran 8. Hasil Uji Lanjut Duncan Rata-rata Kadar Lemak pada Produk Gorengan

Jenis Pangan Rata-rata Kehomogenan

Roti Lasuna 19.758 B

Roti Kambu 32.447 A

Jalangkote 34.907 A

Kembung 33.488 A

Huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji 5%

Lampiran 9. Hasil Sidik Ragam Penurunan Kadar Air Produk Gorengan Sumber Keragaman db JK KT F hitung P JP 3 9980.687546 3326.895849 48.29 <.0001 PP 2 98.400508 49.200254 0.71 0.5093 JP*PP 6 759.167892 126.527982 1.84 0.1743 Galat 12 826.77035 68.89753 Total 23 11665.02630

Keterangan : JP = Jenis Pangan

PP = Pengulangan Penggorengan

Lampiran 10. Hasil Uji Lanjut Duncan Penurunan Kadar Air Produk Gorengan

Jenis Pangan Rata-rata Kehomogenan

Roti Kambu 23.462 C

Jalangkote 16.553 C

Kembung 65.750 A

Huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji 5%

Lampiran 11. Hasil Sidik Ragam Penyerapan Minyak Produk Gorengan Sumber Keragaman db JK KT F hitung P JP 3 360.8951458 120.2983819 4.74 0.0210 PP 2 9.5515583 4.7757792 0.19 0.8308 JP*PP 6 71.0339417 11.8389903 0.47 0.8202 Galat 12 304.3939500 25.3661625 Total 23 745.8745958

Keterangan : JP = Jenis Pangan

PP = Pengulangan Penggorengan

Lampiran 12. Hasil Uji Lanjut Duncan Penyerapan Minyak Produk Gorengan

Jenis Pangan Rata-rata Kehomogenan

Roti Lasuna 19.135 AB

Roti Kambu 12.578 B

Jalangkote 13.413 B

Kembung 21.842 A

Huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji 5%

Lampiran13. Hasil Sidik Ragam Kandungan Vitamin A dari Minyak Goreng Curah Fortifikasi per 100 gram Produk Gorengan

Sumber Keragaman db JK KT F hitung P JP 3 18630.89973 6210.29991 1.34 0.3070 PP 2 24755.76008 12377.88004 2.68 0.1095 JP*PP 6 10448.78829 1741.46472 0.38 0.8803 Galat 12 55526.4097 4627.2008 Total 23 109361.8578

Lampiran 14. Hasil Uji Korelasi Pearson Penurunan Kadar Air dan Penyerapan Minyak

Penyerapan Minyak

Penurunan Kadar Air Korelasi Pearson 0.888(**)

N 12 ** Korelasi signifikan pada taraf 0.01 (2-tailed)

Lampiran 15. Resep Penelitian

Dokumen terkait