• Tidak ada hasil yang ditemukan

LIABILITAS JANGKA PENDEK

16. ASET TETAP (Lanjutan)

30 Desember 2012 Perubahan selama periode berjalan

Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir

US$ US$ US$ US$ US$

Nilai tercatat :

Tanah 15.529.702 15.529.702

Bangunan dan prasarana 47.221.395 47.221.395

Mesin dan peralatan 1.699.859.778 3.864.156 10.190.189 1.713.914.123

Kendaraan 5.038.480 107.454 5.145.934 Peralatan kantor 2.855.448 18.541 2.873.989 1.770.504.803 3.990.151 – 10.190.189 1.784.685.143 Akumulasi penyusutan :

Bangunan dan prasarana 39.518.357 1.767.285 41.285.642 Mesin dan peralatan 1.541.723.603 67.807.126 1.609.530.729

Kendaraan 4.756.473 93.275 4.849.748

Peralatan kantor 2.854.123 2.574 2.856.697

1.588.852.556 69.670.260 – – 1.658.522.816

Nilai buku 181.652.247 126.162.327

Aset sewa pembiayaan :

Perubahan selama periode berjalan

30 September 2012 Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir

US$ US$ US$ US$ US$

Nilai tercatat :

Mesin dan peralatan

– – – – –

Akumulasi penyusutan :

Mesin dan peralatan

– – – – –

Nilai buku

Perubahan selama periode berjalan

31 Januari 2012 Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir

US$ US$ US$ US$ US$

Nilai tercatat :

Mesin dan peralatan

Perubahan selama periode berjalan

31 Desember 2012 Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir

US$ US$ US$ US$ US$

Akumulasi penyusutan :

Mesin dan peralatan

– – – – –

Nilai buku

Aset dalam penyelesaian :

30 September 2013 Perubahan selama periode berjalan

Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir

US$ US$ US$ US$ US$

Nilai tercatat :

Mesin dan peralatan 3.232.319 6.029.867 9.262.186

30 September 2012 Perubahan selama periode berjalan

Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir

US$ US$ US$ US$ US$

Nilai tercatat :

Mesin dan peralatan 3.184.876 3.316.283 6.501.159

2012 Perubahan selama periode berjalan

Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir

US$ US$ US$ US$ US$

Nilai tercatat :

Mesin dan peralatan 3.184.876 10.237.632 10.190.189 3.232.319

30 September

2013

30 September 2012

US$ US$

Beban penyusutan dialokasikan pada : Pemilikan langsung :

Operasi normal

Beban pabrikasi (Catatan 40) 41.916.976 87.264.506 Beban umum dan administrasi (Catatan 42) 76.428 64.444

16. ASET TETAP (Lanjutan)

Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Karawang dan Kendal seluas 751.357,40 M² dengan sertifikat berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 – 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2006 dan 2029. Dan pada tahun 2010, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Karawang, Kendal dan Pemalang seluas 1.265.486.40 M² dengan sertifikat berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 – 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2006 dan 2029. Sertifikat HGB seluas 76.428 M² masih dalam proses. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan sertifikat hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada tahun 2002 dan 2001 penambahan tanah sebesar Rp 258.585.580 dan Rp 1.753.645.426 terdiri dari tanah yang berlokasi di Semarang seluas 24.120 M² dan di Karawang seluas 1.962.60 M². Sertifikat hak atas tanah tersebut masih dalam proses. Pengurangan pada 1 Januari 2012 merupakan pengurangan aset tetap dimana laporan keuangan Entitas Anak (PT Texmaco Jaya Tbk) tidak dikonsolidasi pada tahun 2011 akibat Entitas Anak dinyatakan pailit dan insolvensi sehingga Perusahaan kehilangan pengendaliannya (Catatan 45). Sebagian tanah Perusahaan di Karawang, dengan sertifikat berupa Hak Guna Bangunan (HGB) No. 13 seluas 33.630 M² dan Hak Guna Bangunan (HGB) No. 14 seluas 35.380 M², dijaminkan kepada PT Bank Negara Indonesia (BNI) atau PT Bina Prima Perdana (BPP) terhadap utang terjamin milik PT Texmaco Jaya Tbk (dalam pailit) (Catatan 49).

Tanah Perusahaan seluas 166 M² senilai US$ 68,347 dan bangunan senilai US$ 96.441 merupakan harga perolehan atas tanah dan bangunan Perusahaan di Bandung. Pada tahun 1995, Perusahaan membelinya seharga Rp 380.000.000 (dengan rate konversi sebesar Rp 2.306). Nilai wajar atas tanah (166 M²) berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) adalah sebesar Rp 514.600.000 (setara dengan US$ 53.216) dan nilai wajar atas bangunan (529 M²) berdasarkan NJOP adalah sebesar Rp 726.124.000 (setara dengan US$ 75.090). Nilai tercatat dari bangunan tersebut sudah disusutkan penuh.

Pada tahun 2012, bagian dari penambahan mesin dan peralatan sebesar US$ 932.483 (setara dengan Rp 8.519.168.000) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk overhaul mesin PTA dan diperkirakan akan menambah masa manfaat dari mesin dan peralatan tersebut selama tiga (3) tahun kedepan. Pada tanggal 30 September 2013, mesin dan peralatan dalam penyelesaian sebesar US$ 3.232.319 berhubungan dengan peningkatan kapasitas benang filament Perusahaan. Sampai dengan tanggal 30 September 2013, persentase penyelesaian untuk proyek-proyek tersebut adalah sekitar 33% dan akan diselesaikan pada tahun 2013. Managemen yakin bahwa tidak ada indikasi halangan terhadap penyelesaian dari aset dalam penyelesaiannya.

Pada tanggal 30 September 2012, mesin dan peralatan dalam penyelesaian sebesar US$ 3.184.876 berhubungan dengan peningkatan kapasitas benang filament dan fiber Perusahaan. Proyek ini telah diselesaikan pada tahun 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2010, mesin dan peralatan dalam penyelesaian sebesar US$ 1.798.072 berhubungan dengan pengembangan Perusahaan atas produk benang baru (merek SILKRA) dan meningkatkan kapasitas Batch Poly. Proyek ini telah diselesaikan pada bulan Agustus 2011 dan December 2011.

Seluruh aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa sebagai pemimpin dari perusahaan asuransi terhadap resiko kerugian dan resiko lainnya termasuk gempa bumi dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 605.070.000 plus Rp 609.000.000 pada tanggal 30 September 2013, US$ 561.520.000 pada tanggal 30 September 2012 dan US$ 571.850.000 ditambah Rp 2.813.350.000 pada tanggal 30 September 2012. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kerugian-kerugian yang mungkin timbul.

Pada tanggal 30 September 2012, nilai wajar atas tanah (762.538 M²) berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) adalah sebesar Rp Rp 224.888.000.000 (setara dengan US$ 23.256.256) dan nilai wajar atas bangunan (210.582 M²) berdasarkan NJOP adalah sebesar Rp 219.324.000.000 (setara dengan US$ 22.680.869).

Berdasarkan laporan jasa penilai KJPP Wilson dan Rekan tanggal 30 Januari 2012, jumlah nilai pasar atas tanah, bangunan dan prasarana Perusahaan adalah sebesar Rp 444.212.000.000. Dan berdasarkan laporan jasa penilai Nirboyo A., Dewi A. & Rekan tanggal 19 Januari 2012, jumlah nilai pasar atas mesin dan kendaraan Perusahaan di Karawang adalah sebesar US$ 274.860.902.

Berdasarkan laporan jasa penilai Nirboyo A., Dewi A. & Rekan tanggal 20 Januari 2010, jumlah nilai pasar dari aset tetap Perusahaan (kecuali peralatan kantor) adalah sebesar US$ 591.782.199.

Penilaian, yang sesuai dengan Standar Penilaian Internasional, ditentukan berdasarkan transaksi pasar terkini yang dilakukan dalam ketentuan-ketentuan yang wajar. Metode penilaian yang digunakan adalah Metode Pendekatan Data Pasar. Elemen-elemen yang digunakan dalam perbandingan data untuk menentukan nilai wajar aset, antara lain ;

a. Jenis hak yang melekat pada properti b. Kondisi pasar

c. Lokasi

d. Karakteristik fisik dan tanah

e. Karakteristik dalam menghasilkan pendapatan

Seluruh aset tetap yang ada pada tanggal pelaporan digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Perusahaan. Pada tanggal 30 September 2013 dan 2012, jumlah nilai tercatat atas aset tetap yang sudah tidak memiliki nilai buku (sudah didepresiasikan secara penuh) masing-masing sebesar US$ 742.500.089 dan US$ 702.032.254, akan tetapi Perusahaan masih menggunakannya untuk kegiatan

16. ASET TETAP (Lanjutan)

Manajemen berpendapat bahwa estimasi nilai perolehan kembali dari aset tetap tersebut sudah melebihi nilai bukunya sehingga tidak perlu dilakukan penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal pelaporan.

Pada tahun 2013 dan 2012, seluruh tanah, mesin dan peralatan Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas utang obligasi terjamin dan pinjaman modal kerja yang diperoleh dari Damiano Investments BV., Belanda dan PT Bina Prima Perdana (BPP) / PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) (Catatan 21 dan 23).

Dokumen terkait