• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Percobaan

Penelitian dan pengamatan dilaksanakan di Godongijo Nursery, PT. Godongijo Asri, Sawangan, Depok. Penelitian dilakukan dalam sebuah rumah plastik di area produksi PT Godongijo Asri. Luas rumah plastik yang digunakan sebagai kebun induk dan produksi adenium ± 1000 m2. Bangunan rumah plastik yang digunakan merupakan bangunan sederhana dengan atap plastik yang disangga tiang-tiang besi dengan ketinggian 2-3 m (Gambar 3 a dan b). Tepi

Gambar 3. Lokasi penelitian: a. Kebun induk, b. Atap Kebun Induk, c. Dinding Kebun Induk, d. Bench dan Lantai Kebun Induk.

bangunan dikelilingi pagar kawat berlubang 5 cm setinggi 2 m sehingga serangga seukuran kupu-kupu masih dapat masuk dengan leluasa (Gambar 3 c). Dasar bangunan berupa tanah yang ditutupi oleh kerikil merah. Bench dibuat dengan panjang 9 m dan lebar 1.2 m menggunakan asbes yang disangga dengan batako (Gambar 3 d). Penelitian dan pengamatan dilakukan selama bulan Februari hingga Juli 2009.

a b

Bahan dan Alat

Dalam melakukan penelitian ini diperlukan berbagai macam alat seperti wadah plastik, gunting, kaca pembesar, pinset, kuas, tusuk gigi/lidi, kertas label, selotip, spidol/alat tulis, dll. Sedangkan bahan yang digunakan adalah alkohol 70% untuk sterilisasi alat, dan pupuk tebar majemuk berupa pupuk osmocoat

(NPK slow release). Bahan tanaman yang digunakan adalah tiga varietas Adenium obesum yaitu varietas Axes, baru NN, dan Ortiz karena ketiga varietas ini sedang berbunga lebat. Varietas Axes dan baru NN memiliki bunga yang besar, sedangkan varietas Ortiz memiliki bunga berukuran sedang. Varietas Axes berwarna merah gelap, baru NN berwarna merah muda, dan Ortiz berwarna merah dengan bercak putih.

Pemilihan bahan tanaman didasarkan pada karakter sifat rajin berbunga, pertumbuhan cepat, dan berbunga serempak. Bahan tanaman yang digunakan harus fertil, sehat, bercabang banyak, dan memiliki ukuran yang besar, baik batang maupun polongnya. Selain itu, pemilihan juga didasarkan pada ketersediaan bahan tanaman di kebun induk Godongijo nursery.

Viabilitas polen diamati dengan pengecambahan dengan menggunakan media PGM, dengan formula sebagai berikut: 10% sukrosa, 0,005% H3BO3, 10 mM CaCl2, 0.05% mM KH2PO4, 6% PEG 4000. Peralatan yang dibutuhkan untuk mengamati pengecambahan polen adalah deck glass, pinset, cover glass, dan mikroskop.

Metode Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga percobaan, yaitu:

1. Percobaan I: Biologi Bunga

Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari biologi bunga tanaman

Adenium obesum, yang mencakup saat bunga mekar, lama bunga mekar, struktur/morfologi bunga, dan jumlah ovul per karpel. Metode pelaksanaan percobaan ini adalah dengan pengamatan visual dan dengan menggunakan mikroskop. Waktu pengamatan adalah mulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB dimana kondisi tanaman masih segar dan belum ada

aktivitas para pekerja pada area kebun induk, sehingga kondisi lingkungan penelitian sangat kondusif untuk melakukan pengamatan. Data yang diperoleh merupakan data deskriptif. Jumlah sampel yang digunakan adalah sepuluh bunga per varietas.

2. Percobaan II: Periode Viabilitas Polen

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan periode viabilitas polen, yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor dan tiga ulangan. Percobaan ini menggunakan kurang lebih 5-6 tanaman dari masing-masing varietas. Faktor pertama adalah umur bunga yang terdiri dari lima belas taraf, yang terdiri atas 0, 4, 8, 24, 28, 32, 48, 52, 56, 72, 76, 80, 96, 100, dan 104 jam setelah antesis (JSA). Penentuan taraf umur bunga didasarkan pada penampilan bunga, dimana pada 104 JSA (4HSA) sudah muncul tanda-tanda penuaan seperti perubahan warna petal dan mengeringnya filamen telah muncul. Gejala penuaan yang muncul menimbulkan kemungkinan bahwa periode polen viabel telah lewat masanya. Faktor kedua adalah varietas tanaman yang terdiri atas A. obesum var. Axes dan varietas baru NN. Metode pengecambahan polen yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:

- Polen diambil langsung dari bunga segar pada waktu yang telah ditentukan dengan menggunakan pinset kemudian diletakkan di deck glass yang telah diberi PGM kurang lebih sebanyak dua tetes, kemudian ditutup dengan cover glass.

- Deck glass disimpan dalam wadah tertutup yang diberi tisu basah dengan suhu ruangan antara 20-300C.

- Pengamatan dilakukan satu jam setelah pengecambahan dibawah mikroskop dengan perbesaran 50x.

3. Percobaan III: Masa Reseptif Stigma

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan periode reseptif stigma. Periode reseptif stigma diamati melalui dua cara, yaitu:

a. Pengamatan terhadap produksi sekresi stigma, perubahan warna, dan perubahan papila pada stigma tanaman adenium. Permukaan stigma diamati dengan menggunakan kaca pembesar. Varietas digunakan sebagai ulangan, tidak dijadikan faktor pengamatan. Metode yang digunakan adalah pengamatan visual pada stigma sebanyak enam kali sehari yaitu setiap pukul 08.00, 10.00, 12.00, 14.00, 16.00 dan 18.00 selama 0-4 HSA dengan tiga ulangan. Penentuan taraf umur bunga (0-4 HSA) didasarkan pada penampilan fisik bunga. Pada umur bunga lebih dari 4 HSA, tanda-tanda penuaan telah muncul, sehingga terdapat kemungkinan bahwa periode stigma reseptif telah lewat.

b. Pengamatan terhadap pembentukan buah dan biji. Metode lain dalam penentuan masa reseptif stigma adalah dengan mengukur tingkat pembentukan buah dan biji oleh tanaman bila diserbuk pada umur bunga yang berbeda. Semakin tinggi tingkat pembentukan buah dan biji menandakan bahwa stigma reseptif. Percobaan mengenai pembentukan buah dan biji dilakukan pada Adenium obesum varietas

Axes, Ortiz, dan NN. Metode percobaan pembentukan buah dan biji yang akan digunakan adalah penyerbukan sendiri terkendali (self-controlled polination) pada varietas Axes dan NN. Namun karena tanaman yang diuji menunjukkan bahwa tanaman tersebut mempunyai sifat self-incompatibility, percobaan diulang dengan penyerbukan silang terkendali (cross-controlled pollination) dengan menggunakan varietas Axes dan Ortiz sebagai induk betina dan varietas Carmelo

sebagai induk jantan. Percobaan ini merupakan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor dan tiga ulangan. Faktor yang diuji adalah umur bunga yang terdiri dari sepuluh taraf, yang terdiri atas 0, 8, 24, 32, 48, 56, 72, 80, 96, dan 104 JSA. Kedua varietas tersebut diserbuk silang pada umur bunga yang telah ditetapkan, kemudian diamati pembentukan buah dan bijinya. Metode penyerbukan terkendali dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

- Penyiapan alat-alat yang digunakan dalam proses persilangan, seperti pinset, pensil, spidol permanen, gunting, tusuk gigi, wadah air, selotip besar, dan label.

- Penyiapan bunga betina yang ingin diserbuk. Pemilihan bunga harus memperhatikan umur dan penampakan morfologis bunga, yaitu bunga yang berumur 0, 8, 24, 32, 48, 56, 72, 80, 96, dan 104 JSA dan belum mengalami gejala penuaan seperti layu atau berwarna kecoklatan.

- Perlakuan emaskulasi pada bunga betina yang akan diserbuk. - Persiapan bunga jantan juga harus memperhatikan umur dan

penampakan morfologis bunga. Persiapan meliputi emaskulasi untuk mengambil polen.

- Polen dioleskan secara merata dan hati-hati pada sisi-sisi samping stigma (bukan pada bagian atas stigma) karena bagian samping merupakan bagian yang reseptif.

- Penutupan dan pembungkusan bunga dengan selotip dilakukan setelah penyerbukan untuk mencegah kegagalan penyerbukan akibat serangga maupun faktor lainnya seperti penyemprotan pestisida dan penyiraman.

- Penandaan dilakukan pada sepal bunga yang diserbuk dengan menggunakan spidol permanen agar dapat dibedakan antara bunga yang diserbuk silang dengan bunga yang tidak diserbuk. - Pelabelan pada bunga dilakukan setelah pembungkusan selesai

dilakukan dengan cara mencatat tanggal dan waktu penyerbukan, dan nama kedua tetua.

Model linier umum untuk menguji percobaan II adalah: Yijk= µ + αi + βj + αβij + εijk dimana :

µ : Nilai tengah umum

αi : Pengaruh Faktor I perlakuan ke-i

βj : Pengaruh Faktor II Perlakuan ke –j

εijk : Pengaruh galat

Model linier umum untuk menguji percobaan III adalah : Yijk= µ + αi+ εijk dimana :

µ : Nilai tengah umum

αi : pengaruh perlakuan ke-i

εijk : Pengaruh galat

Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan pada masing-masing percobaan adalah sebagai berikut:

1. Percobaan I: Biologi Bunga

Pengamatan biologi bunga mencakup:

- Stuktur bunga yang mencakup bentuk bunga, warna bunga, jumlah kelopak, jumlah filamen.

- Saat bunga antesis dan lama bunga antesis. - Jumlah polen per antera, dihitung manual.

- Jumlah ovul per bunga, dilakukan dengan membelah pistil secara melintang dan membujur, dan ovul dihitung di bawah mikroskop.

2. Percobaan II: Periode Viabilitas Polen

Viabilitas polen merupakan persentase polen yang berkecambah pada setiap sampel yang digunakan. Penghitungan polen berkecambah dilakukan satu jam setelah pengecambahan. Pengecambahan polen dilakukan setiap pukul 07.00, 11.00, dan 15.00 pada bunga dengan umur 0, 1, 2, 3, dan 4 HSA, yang diambil dari satu bunga per pengamatan dengan tiga ulangan dari tiap varietas. Pengamatan dilakukan dibawah mikroskop. Polen dikategorikan berkecambah apabila tabung polen yang terbentuk memiliki panjang minimal sama dengan diameter polen.

a. Pengamatan terhadap produksi sekresi stigma dilakukan enam kali sehari, yaitu pukul 08.00, 10.00, 12.00, 14.00, 16.00 dan 18.00 dengan tiga bunga per varietas. Bunga yang diamati pada masing-masing varietas berjumlah tiga bunga dengan tiga kali ulangan, sehingga satu bunga digunakan untuk dua kali pengamatan. Pengamatan terhadap perubahan yang terjadi di permukaan stigma mencakup:

- Produksi sekresi

- Perubahan warna stigma - Aroma bunga

- Keberadaan papila pada stigma.

b. Pengamatan terhadap pembentukan buah dan biji jika penyerbukan terjadi pada umur bunga yang berbeda mencakup:

- Persentase buah yang terbentuk dari hasil penyerbukan - Jumlah biji yang terbentuk dari masing-masing buah

- Perkembangan buah yang mencakup ukuran, warna, dan tingkat kemasakan buah.

Dokumen terkait