• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan di kandang percobaan ternak unggas yang berlokasi di Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi-Bogor dan berlangsung pada awal bulan Maret sampai dengan akhir April 2008 untuk percobaan pakan dan percobaan kecernaan, dilanjutkan dengan analisis laboratorium sampai Juni 2008. Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi-Bogor dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Pengadaan Ayam Percobaan

Ayam percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak ayam broiler Galur CP 707 yang berumur sehari sebanyak 280 ekor un-sexed yang berasal dari PT. Charoen Pokphand Jaya Farm, Jakarta. Anak ayam percobaan dipelihara selama 6 minggu.

Penyediaan Ransum

Ransum basal yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bahan campuran ransum yang terdiri dari dedak padi, jagung, bungkil kedelai, tepung ikan, minyak CPO, lysin, metionin, DCP, kapur, monensin dan premix (Tabel 6 dan 7). Ransum dibuat dalam bentuk mash. Ransum dan air minum diberikan

ad libitum.

Kandang dan Perlengkapan

Kandang percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah kandang litter dengan alas sekam. Kandang yang digunakan sebanyak 28 pen dengan luas masing-masing kandang 1.5 m x 1.5 m. Masing-masing kandang diisi dengan 10 ekor anak ayam, dan dilengkapi dengan tempat ransum dan air minum yang terbuat dari plastik. Pemanas digunakan sampai anak ayam berumur 3 minggu.

Metode Penelitian Tahap Persiapan Penelitian

Tahap persiapan penelitian dimulai dengan menganalisis kandungan nutrien bahan pakan penyusun ransum secara proksimat. Persiapan kandang dan ternak percobaan, sebelumnya kandang dibersihkan dengan disinfektan termasuk peralatan minum dan tempat makan yang ditempatkan secara teratur pada 28 unit kandang.

Tahap Pelaksanaan Penelitian

Sebelum percobaan dimulai, sebanyak 280 ekor anak ayam pedaging umur sehari ditimbang untuk mengetahui keragaman berat dan setiap anak ayam dialokasikan secara acak kedalam kandang yang berukuran sama 1.5m x 1.5m. Setiap perlakuan diulang 4 kali dan tiap ulangan terdiri atas 10 ekor. Pada minggu pertama dilakukan tahap adaptasi pakan dengan menggunakan pakan komersial dan pada hari ke 5, 6 dan 7 mulai ditambahkan pakan perlakuan. Sehingga pada minggu kedua seluruhnya menggunakan pakan perlakuan. Seluruh pen ditempatkan di dalam bangunan tertutup yang dilengkapi dengan lampu penerang, pemanas dan pengatur sirkulasi udara. Setiap unit kandang kawat diberi label sesuai dengan jenis ransum yang diberikan. Pemanas disediakan siang dan malam selama tiga minggu pertama sedangkan lampu penerangan dinyalakan terus-menerus selama penelitian berlangsung. Pengatur sirkulasi udara, baik yang berada di dinding maupun di bagian atap diatur sesuai dengan kebutuhan.

Pengamatan dilakukan mulai pada hari ke 1 sampai hari ke 42 dan dilanjutkan dengan percobaan kecernaan. Pencegahan terhadap penyakit dilakukan dengan vaksinasi pada ayam umur 4 dan 21 hari untuk mencegah penyakit ND atau tetelo dan vaksinasi gumboro pada umur 14 hari. Ransum dan air minum disediakan secara tidak terbatas. Termometer dan hygrometer dipasang untuk mengukur temperatur dan kelembaban kandang.

Bahan Pakan dan Formula Ransum

Ransum perlakuan terdiri atas 7 macam yaitu: P1 = Ransum kontrol tanpa enzim

P2 = Ransum kontrol + Natugrain 200 ppm/kg P3 = Ransum kontrol + Fitase 500 FTU/kg P4 = Ransum kontrol + Fitase 1000 FTU/kg

P5 = Ransum kontrol + enzim pemecah serat (PU4-2 + BS4) 7.5 unit /kg P6 = Ransum kontrol + enzim pemecah serat (PU4-2 + BS4) 7.5 unit /kg + Fitase 500 FTU/kg

P7 = Ransum kontrol + enzim pemecah serat (PU4-2 + BS4) 7.5 unit /kg + Fitase 1000 FTU/kg

Kandungan gizi ransum dalam seluruh perlakuan ini dibuat sama dan memenuhi rekomendasi gizi untuk ayam broiler seperti yang disarankan oleh National Research Council (1994). Kebutuhan gizi ayam broiler untuk kandungan protein dan energi berdasarkan National Research Council (1994) yaitu umur 0-3 minggu (PK: 23%, EM:3200 Kcal/kg) dan umur 3-6 minggu (PK: 20%, EM: 3200 Kcal/kg). Pada penelitian ini kandungan protein kasar dan energi metabolis lebih rendah 10%. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pengaruh positif dari suplementasi enzim yaitu peningkatan kecernaan serat kasar yang akan meningkatkan kecernaan energi, protein, lemak dan kecernaan serat kasar. Kandungan protein ransum 20.7% dan energi 2900 Kkal/EM/kg untuk ransum

starter umur 0–3 minggu; ransum finisher umur 3–6 minggu dengan kandungan protein ransum 18% dan energi 2900 Kkal/EM/kg. Ransum yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bahan campuran ransum yang terdiri dari dedak, jagung, bungkil kedelai, tepung ikan, minyak CPO, lysin, metionin, DCP, kapur, monensin dan premix. Bahan pakan penyusun ransum diperoleh dari pabrik pakan Indofeed, enzim pemecah serat (PU4-2 dan BS4) produksi Balai Penelitian Ternak-Ciawi, enzim Natugrain dan enzim Fitase produksi BASF, Jakarta.

Bahan pakan: dedak padi, jagung, bungkil kedelai, dan tepung ikan dianalisis secara proksimat. Hasil analisis proksimat bahan pakan tersebut digunakan dalam formula pakan kontrol.

Ransum terdiri atas ransum kontrol negatif dan ransum kontrol positif. Ransum kontrol negatif yaitu ransum basal tanpa pemberian enzim, sedangkan ransum kontrol positif yaitu ransum basal dengan penambahan enzim komersial (Natugrain). Kandungan zat gizi bahan pakan dan formula ransum basal yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Kandungan zat nutrisi bahan pakan (%) Bahan pakan Protein Serat

kasar

Metionin Lisin Energi metabolis (Kkal/kg)* Ca P (Total) Dedak1 11.4 18.6 0.2 0.5 2719 0.1 1.5 Jagung1 9.13 1.94 0.2 0.2 2953 0 0.2 Bungkil Kedelai1 42.5 7.7 0.7 2.8 2844 0.6 0.6 Tepung Ikan1 55.0 1.15 1.7 4.6 2779 6.7 3.3 Metionin2 98 0 98 0 0 0 0 Lisin3 78 0 0 78 0 0 0 Premix4 0 0 0 0 0 0 0 Minyak5 0 0 0 0 8000 0 0 DCP5 0 0 0 0 0 21 18.5 Kapur5 0 0 0 0 0 38 0 Monensin 0 0 0 0 0 0 0

Keterangan: 1 Hasil analisis Lab. Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan IPB (2008) 2 Label Produk Nippon Soda Co. LTD

3 Label Produk PT. Cheil Samsung Indonesia 4 Label Produk PT.Mensana Aneka Satwa 5 National Research Council (1994)

* Berdasarkan perhitungan energi bruto x 0.725 (NRC 1994)

Formula ransum basal yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam 2 formula ransum yaitu ransum starter (0–3 minggu) pada Tabel 6 dan formula ransum finisher (3–6 minggu) pada Tabel 7.

Tabel 6 Formula ransum ayam broiler periode starter umur 0–3 minggu Bahan pakan (%) P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 NRC (1994) Selisih Ransum basal (RB) RB RB RB RB RB RB RB Natugrain (ppm/kg) - 200 - - - - -

Enzim pemecah serat PU42+BS4 (unit/kg) - - - - 7.5 7.5 7.5 Enzim fitase (FTU/kg) - - 500 1000 - 500 1000 Kandungan gizi : Bahan kering (%)* 88.60 Kadar air (%)* 11.40 Gross energy (kkal/kg)* 3817 ME (kkal/kg)** 2767 3200 Protein (%)* 21.07 23 - 1.93 Lemak (%)* 6.61 7.80 - 1.19 Serat Kasar (%)* 9.17 3.90 5.27 Abu (%)* 11.31 - - Ca (%)* 1.61 1.00 0.61 P Total (%)* 0.90 - - P Tersedia (%)*** 0.50 0.45 0.05

Keterangan : RB terdiri dari: Dedak (30%), Jagung (40%), B.kedelai (9%), T.ikan (17.5%), Metionin (0.1%), Lisin (0.1%), Premix (0.25%), Minyak CPO (2%), DCP (0.5%), Kapur (0.5%), Monensin (0.05%) ; * Hasil analisis laboratorium analitikal, Balai Penelitian Ternak Ciawi; ** Berdasarkan perhitungan energi bruto x 0.725 (NRC 1994) *** Berdasarkan perhitungan dari P tersedia tiap bahan pakan (NRC 1994).

Tabel 7 Formula ransum ayam broiler periode finisher umur 3–6 minggu

Bahan pakan (%) P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 NRC (1994)

Selisih

Ransum basal (RB) RB RB RB RB RB RB RB

Natugrain (ppm/kg) - 200 - - - - -

Enzim pemecah serat PU42+BS4 (unit/kg) - - - - 7.5 7.5 7.5 Enzim fitase (FTU/kg) - - 500 1000 - 500 1000 Kandungan gizi : Bahan kering (%)* 88.70 Kadar air (%)* 11.30 Gross energy (kkal/kg)* 3841 ME (kkal/kg)** 2785 3200 Protein (%)* 20.34 20 0.34 Lemak (%)* 9.05 7.80 1.25 Serat Kasar (%)* 7.42 3.90 3.52 Abu (%)* 8.61 - - Ca (%)* 1.20 0.90 0.30 P Total (%)* 0.96 - - P Tersedia (%)*** 0.43 0.35 0.08

Keterangan : RB terdiri dari: Dedak (30%), Jagung (45.35%), B.kedelai (11%), T.ikan (10.5%), Metionin (0.05%), Lisin (0.05%), Premix (0.25%), Minyak CPO (2%), Kapur (0.5%), Monensin (0.05%); * Hasil analisis laboratorium analitikal, Balai Penelitian Ternak Ciawi; ** Berdasarkan perhitungan energi bruto x 0.725 (NRC 1994) ; *** Berdasarkan perhitungan dari P tersedia tiap bahan pakan (NRC 1994).

Berikut ini disajikan alur penelitian yang dilakukan selama penelitian berlangsung seperti pada skema berikut:

Dokumen terkait