• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.2. Belajar

Slameto (2010:2), menjelaskan bahwa belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Menurut Suyitno dan

Heriyanto (2011:59), belajar adalah “perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman, dimana belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus (S) dengan respon (R)”. Sependapat dengan Slameto dan Suyono, Traves dalam Suprijono (2009:5) menyatakan belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Menurut Skinner, seperti yang dikutip Barlow dalam Syah (2002:90) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Melengkapi beberapa pendapat di atas Morgan dalam Suprijono (2009:3) menjelaskan bahwa “Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience”. Artinya belajar adalah perubahan prilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru yang akan didapatkan sebagai hasil dari adanya interaksi stimulus atau rangsangan yang diberikan. Perubahan tingkah laku dari hasil belajar akan berlangsung secara progresif dan permanen.

2.1.2.1.Ciri-ciri Belajar

Syah (2002:116) merangkum ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik prilaku belajar yang terpenting sebagai berikut ini:

1) Perubahan intensional

Perubahan yang terjadi adalah berkat pengalaman dan praktik yang disadari dan disengaja bukan karena kebetulan.

Namun Anderson dalam Syah (2002:117) menjelaskan bahwa kesengajaan belajar itu tidak penting. Sebagai contoh kebiasaan bersopan santun merupakan perubahan tingkah laku belum tentu kita pelajari dengan sengaja dan disadari.

2) Perubahan positif dan aktif

Perubahan positif artinya perubahan yang baik, dan bermanfaat. Selain itu dapat dijelaskan bahwa perubahan yang terjadi merupakan penambahan atau hal yang baru. Perubahan aktif artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya namun dari hasil usaha.

3) Perubahan efektif dan fungsional

Perubahan efektif artinya perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan manfaat tertentu bagi siswa. Perubahan fungsional artinya perubahan tersebut menetap dan dapat dimanfaatkan setiap saat tidak bersifat sementara.

Sependapat dengan Syah, Slameto (2010:3) menjelaskan bahwa ada beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa terjadinya perubahan tingkah laku yang berasal dari hasil belajar. Adapun ciri-ciri tersebut antara lain:

1) Perubahan terjadi secara sadar.

Seseorang yang belajar akan menyadari perubahan yang terjadi pada dirinya sebagai hasil dari belajar. Misalnya ia mengetahui bahwa pengetahuannya bertambah. Sehingga

perubahan yang terjadi karena mabuk tidak dikatakan sebagai hasil belajar.

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.

Perubahan yang terjadi dari hasil belajar akan bersifat berkesinambungan, jadi perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya yang akan berguna saat belajar berikutnya dan kehidupan.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

Perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan dari hasil usaha individu sendiri. Perubahan tersebut bersifat positif sehingga perubahan itu senantiasa bertambah dan menuju terhadap hal yang lebih baik.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

Perubahan tingkah laku yang terjadi dari hasil belajar akan bersifat menetap dan tidak akan hilang begitu saja.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.

Perubahan tingkah laku yang terjadi dari hasil belajar terjadi karena adanya tujuan yang akan dicapai.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Perubahan yang terjadi dari hasil belajar merupakan perubahan dari keseluruhan tingkah laku. Perubahan tersebut mendorong terjadinya perubahan yang menyeluruh pada sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar antara lain:

1) Perubahan terjadi secara sadar.

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. 3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. 4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. 5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. 6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

2.1.2.2.Jenis-jenis Belajar

Slameto (2010:5) menjelaskan bahwa terdapat beberapa jenis-jenis belajar antara lain sebagai berikut:

1) Belajar bagian (part learning, fractioned learning)

Belajar dengan cara memecah seluruh bagian materi menjadi beberapa bagian yang berdiri sendiri. Hal ini biasanya dilakukan untuk materi belajar yang luas.

2) Belajar dengan wawasan (learning by insight)

Menurut W. Kohler dalam Slameto (2010:5) menjelaskan bahwa wawasan berorientasi pada data yang bersifat tingkah laku (perkembangan yang lembut dalam menyelesaikan suatu persoalan dan kemudian secara tiba-tiba terjadi reorganisasi tingkah laku).

3) Belajar diskriminatif (discriminatif learning)

Dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

4) Belajar global/keseluruhan (global whole learning)

Merupakan lawan dari belajar bagian. Pada konsep ini pelajaran dipelajari secara keseluruhan dan berulang-ulang.

5) Belajar insidental (incidental learning)

Dalam pembelajaran insidental individu sama sekali tidak memiliki kemauan untuk belajar selain itu juga tidak ada instruksi yang diberikan kepada individu mengenai materi yang akan diujikan kelak. Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar selalu terarah oleh karena itu konsep ini masih menjadi bahan kajian oleh para ahli.

6) Belajar instrumenal (instrumenal learning)

Pembentukan tingkah laku dimana setiap terjadi reaksi- reaksi yang diperlihatkan oleh siswa akan diikuti dengan pemberian hadiah bila berhasil dan hukuman bila gagal.

7) Belajar intensional (intensional learning) Merupakan lawan dari belajar insidental. 8) Belajar laten (latent learning)

Perubahan yang terjadi dari hasil belajar tidak terjadi secara segera (laten).

9) Belajar mental (mental learning)

Perubahan tingkahlaku yang terjadi tidak nyata terlihat. Perubahan mental dapat terlihat pada tugas-tugas motoris.

10)Belajar produktif(productive learning)

Menurut R. Berguis dalam Slameto (2010:8) menjelaskan belajar produktif merupakan belajar dengan transfer yang maksimum. Belajar disebut produktif jika mampu mentransfer prinsip penyelesaian suatu persoalan dalam situasi ke situasi lain. 11)Belajar herbal (verbal learning)

Merupakan pembelajaran mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan.

Berdasarkan jenis-jenis belajar di atas, model kooperatif tipe Jigsaw II termasuk ke dalam jenis belajar bagian (part learning) hal ini terlihat jelas pada saat pembagian sub bab materi ahli kepada siswa. Jigsaw II juga tergolong jenis belajar global/keseluruhan (global whole learning) hal ini ierlihat saat dilakukan diskusi kelompok asal untuk mempelajari satu kesatuan materi yang utuh. Pada akhir pembelajaran Jigsaw II dilakukan pengakuan kelompok, sehingga Jigsaw II juga tergolong belajar instrumental (instrumental learning) meskipun begitu pada Jigsaw II tidak terdapat hukuman apabila terjadi kegagalan.

2.1.2.3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Syah (2002:123) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam:

1) Faktor Internal Siswa

Meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis yang lebih bersifat jasmani dan aspek psikologis yang bersifat rohaniah. Aspek psikologis meliputi inteligensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.

2) Faktor Eksternal Siswa

Faktor eksternal siswa dapat dibedakan menjadi dua yakni lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Lingkungan sosial yang dimaksud adalah para guru, teman-teman sekelas dan para staf administrasi. Faktor lingkungan non sosial seperti gedung sekolah dan letaknya, alat-alat belajar dan lain sebagainya. Kedua hal tersebut juga mempengaruhi belajar.

3) Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar merupakan segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.

Dokumen terkait