• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Biomassa Kelapa Sawit

Biomassa merupakan bahan organik hasil dari proses fotosintesa yang dinyatakan dalam satuan bobot kering. Tabel 5 menyajikan biomassa hasil pengukuran secara destruktif dengan penebangan 34 pohon kelapa sawit. Rata- rata biomassa kering tertinggi terdapat pada plot umur tanam 17 tahun yaitu 229.8 kg/pohon dan yang terendah terdapat pada plot umur tanam 1 tahun yaitu 9.84 kg/pohon. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tua umur tanam kelapa sawit maka biomassanya akan semakin meningkat, tetapi pada umur tertentu tidak akan terjadi peningkatan biomassa bahkan cenderung terjadi penurunan.

Penanaman di areal agroekosistem kelapa sawit di PTPN IV Ajamu umumnya menggunakan jarak tanam 8 x 9 m dan/atau 9 x 9 m tergantung pada kondisi lahannya. Kerapatan kelapa sawit maksimal setiap hektar adalah sebanyak 130 pohon. Penetapan jarak tanam disesuaikan dengan tingkat kesuburan lahan yang berkaitan dengan ketebalan gambut, tingkat kematangan, tata air dan teknik pengelolaannya. Apabila ada tanaman yang mati atau mengalami gangguan hama dan penyakit maka dilakukan penyisipan dengan tanaman baru. Berdasarkan jumlah kerapatan kelapa sawit maksimal tersebut maka dihitung biomassa dari masing-masing umur tanam untuk setiap hektar. Tabel 5 menunjukkan biomassa kering pada lokasi penelitian ini berkisar antara 1.28 – 29.87 ton/ha.

Tabel 5. Biomassa Kelapa Sawit Pada Berbagai Dimensi

Biomassa Kering (kg/pohon) Biomassa Kering (ton/ha) Umur Tanam

(tahun)

Batang Pelepah Daun Total

18 149.09 32.85 25.99 207.93 27.03 17 175.51 27.52 26.77 229.80 29.87 13 123.59 30.68 22.93 177.20 23.04 11 120.76 31.50 33.11 185.37 24.09 9 90.58 46.51 32.83 169.92 22.09 2 4.03 6.24 3.84 14.11 1.83 1 2.65 4.14 3.05 9.84 1.28

38

Biomassa kering kelapa sawit terdapat paling besar pada bagian batang yaitu 67 % diikuti pelepah kemudian daun, masing-masing adalah 18 % dan 15 % (Gambar 8). Hasil serupa juga ditunjukkan pada agroekosistem kelapa sawit yang berada di Nigeria pada lahan berpasir yang masam. Biomassa kelapa sawit antara umur 10 sampai 17 tahun terakumulasi pada batang yaitu berkisar antara 57-69 %, kemudian diikuti pada pelepah berkisar antara 14-20 % dan daun berkisar antara 8-10 % (Hartley 1967). Berdasarkan kedua hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pola ini adalah umum untuk kelapa sawit meskipun ditanam pada tipe lahan yang berbeda. Kecuali pada tanaman muda (<2 tahun) biomassa kering pada pelepah lebih besar dibandingkan pada batang dan daun. Hal ini disebabkan pada umur tersebut batang masih muda dan belum padat serta lebih didominasi oleh besarnya kandungan air yang mencapai lebih dari 6 (enam) kali biomassanya.

Ba tang 67% Pelepah 18% Daun 15 %

Gambar 8. Persentase Rata-Rata Biomassa Berbagai Dimensi Kelapa Sawit

Umumnya pada agroekosistem kelapa sawit dilakukan pemotongan pelepah dan daun (penunasan) secara periodik agar tidak mengganggu produktivitas tandan buah. Kegiatan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan rata-rata jumlah yang dipotong sekitar 2 sampai 3 helai pelepah dan daun. Meskipun demikian, tetapi bisa dilakukan juga saat panen jika memang diperlukan (PPKS 4 Pebruari 2009, komunikasi pribadi). Hasil pemotongan sebagian besar hanya ditumpuk pada sekitar pohon kelapa sawit sampai melapuk sehingga berpotensi sebagai sumber pengembalian biomassa ke dalam tanah. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata berat basah 1 (satu) helai pelepah dan daun adalah 1.5 kg (pelepah 1.25 kg dan daun 0.25 kg). Jika dalam setahun dipotong

sekitar 4 sampai 6 helai pelepah dan daun maka besar biomassa kering yang dikembalikan sebagai bahan organik, berkisar antara 1.39–2.08 kg/tahun. Pada Tabel 6 disajikan pendugaan besarnya biomassa dan C biomassa dari pemotongan pelepah dan daun, kecuali pada kelapa sawit dengan umur tanam < 2 tahun tidak dihitung dalam Tabel 6 karena pada kelapa sawit muda belum dilakukan pemotongan pelepah dan daun.

Tabel 6. Pendugaan Biomassa dan C Biomassa Hasil Pemotongan Pelepah dan Daun Kelapa Sawit Selama Pertumbuhan Tanaman yang Diukur Setelah Umur 3 Tahun

Biomassa Kering (kg) C Biomassa (kg) Umur

Tanam (tahun)

Pelepah Daun Total Pelepah Daun Total 18 15.75 - 23.63 5.04 - 7.57 20.79 - 31.20 8.90 - 13.35 2.80 - 4.19 11.70 - 17.54 17 14.70 - 22.06 4.71 - 7.06 19.41 - 29.12 8.41 - 12.62 2.59 - 3.89 11.00 - 16.51 13 10.50 - 15.75 3.36 - 5.04 13.86 - 20.79 5.78 - 8.68 1.86 - 2.79 7.64 - 11.47 11 8.40 - 12.60 2.69 - 4.04 11.09 - 16.64 4.61 - 6.92 1.48 - 2.22 6.09 - 9.14 9 6.30 - 9.45 2.02 - 3.03 8.32 - 12.48 3.43 - 5.15 1.11 - 1.66 4.54 - 6.81

Pengembalian biomassa dan C biomassa dalam bentuk pelepah dan daun yang terbesar adalah pada kelapa sawit yang berumur paling tua yaitu 18 tahun, sedangkan yang terendah adalah pada umur tanam 9 tahun. Dari Tabel 6 di atas terlihat bahwa semakin tua umur tanam maka pengembalian biomassa dan C biomassanya juga semakin besar. Nilai ini dihitung dengan asumsi bahwa banyaknya tindakan pemotongan pelepah dan daun adalah sama setiap tahunnya. Biomassa yang dikembalikan ini akan menjadi akumulasi bahan organik tanah meskipun tidak akan mampu menggantikan bahan gambut yang telah hilang.

Pada penelitian ini tandan buah segar atau TBS tidak dimasukkan dalam total biomassa kering (lihat Tabel 5) karena dari hasil pengamatan pada penelitian ini ternyata diperoleh jumlah tandan dan berat tandan yang sangat beragam baik antar umur yang sama maupun yang berbeda. Keadaan yang tidak konstan tersebut akan sangat mempengaruhi dalam penyusunan persamaan alometrik. Selain itu, TBS merupakan dimensi sawit yang dipanen dan dibawa keluar dari kebun ke tempat lain secara periodik dan sangat kecil kemungkinannya dikembalikan lagi ke dalam tanah sebagai bahan organik. Memang ada sebagian janjang yang dikembalikan tetapi dalam bentuk lain yaitu abu janjang yang digunakan untuk menambah unsur hara tetapi belum ada data yang menyajikan

40

berapa kali jumlah pengembalian dan berapa banyak bahan tersebut dikembalikan. Produksi TBS rata-rata kelapa sawit pada kelas kesesuaian lahan S2 yang umumnya berada pada lahan gambut disajikan Tabel 7.

Tabel 7. Produksi Kelapa Sawit Pada Umur Tanam 9 – 18 Tahun

Umur Tanam (tahun)

Tandan Buah Segar (ton/ha/tahun) Rerata Berat Tandan (kg/tandan) Rerata Jumlah Tandan (tandan/pohon) 9 28.0 16.5 13.1 11 28.0 18.5 11.6 13 28.0 20.0 10.8 17 24.5 24.1 7.8 18 23.5 25.2 6.2

Sumber : PPKS 6 Pebruari 2009 (Komunikasi Pribadi)

Besarnya produksi TBS pada Tabel 7 merupakan gambaran besarnya biomassa basah kelapa sawit dari TBS. Pada umur tanam 9-13 tahun maka TBS diperoleh rata-rata 28 ton/ha/tahun kemudian terjadi penurunan pada umur tanam 17 dan 18 tahun berarti akan terjadi penurunan produksi pada umur tanam di atas 17 tahun tersebut. Untuk melihat biomassa kering perlu diketahui kadar air dan kadar minyak dari TBS baik dari buahnya maupun janjang, agar bisa digunakan untuk melakukan konversi. Pada penelitian ini kedua parameter tersebut tidak diukur.

Dokumen terkait