BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN
4.2 Budaya Organisasi (Variabel X)
Distribusi jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam variabel bebas, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
- Inisiatif Individual
1. Sebagian besar pegawai menyatakan kalau mereka sering diberi kesempatan berinisiatif sendiri dalam bekerja kalau diperlukan, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar 32.5 %, data
Tabel 5
Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka diberikan kesempatan dalam melakukan pekerjaan
No Kategori Frekwensi %
1 Senantiasa diberi kesempatan kalau diperlukan
10 25 %
2 Sering diberi kesempatan kalau diperlukan
13 32.5 % 3 Kadang-kadang diberi kesempatan kalau
diperlukan
11 27.5 %
4 Jarang diberi kesempatan 4 10 %
5 Tidak pernah diberi kesempatan 2 5 %
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 13 orang (32.5 %) menyatakan bahwa mereka sering diberi kesempatan berinisiatif dalam bekerja kalau perlukan, 11 orang (27.5 %) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang diberi kesempatan berinisiatif dalam bekerja kalau diperlukan, sedangkan sisanya menyatakan bahwa senantiasa diberi kesempatan berinisiatif dalam bekerja kalau diperlukan 10 orang (25 %), jarang diberi kesempatan (10 %) dan tidak pernah diberi kesempatan (5 %).
2. Sebagian besar pegawai menyatakan mereka tidak setuju dengan pendapat bahwa inisiatif individual adalah ancaman yang dapat membuat mereka terpaksa bertanggung jawab, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (32.5 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 6
Distribusi responden terhadap pertanyaan mengenai pendapat bahwa inisiatif individual adalah ancaman
No Kategori Frekwensi %
1 Sangat tidak setuju 7 17.5 %
2 Tidak setuju 13 32.5 %
3 Netral 8 20 %
4 Setuju 10 25 %
5 Sangat setuju 2 5 %
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa 13 orang (32.5 %) menyatakan bahwa mereka tidak setuju dengan pendapat yang menyebutkan bahwa inisiatif individual adalah ancaman, 10 orang (25 %) menyatakan bahwa mereka setuju dengan pendapat yang menyebutkan bahwa inisiatif individual adalah ancaman, sedangkan 8 orang (20 %) netral, 7 orang (17.5 %) sangat tidak setuju dan 2 orang (5 %) sangat setuju.
3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka kadangkadang menunggu perintah dari atasan dalam menyelesaikan masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (52.5%), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 7
Distribusi responden terhadap pertanyaan mengenai tentang sikap yang diambil jika timbul masalah dalam pelaksanaan tugas
No Kategori Frekwensi %
1 Tidak pernah menunggu perintah dari atasan
5 12.5 %
2 Jarang menunggu perintah dari atasan 6 15% 3 Kadang-kadang menunggu perintah 21 52.5%
5 Senantiasa menunggu perintah dari atasan
3 7.5%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa 21 orang (52.5 %) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang menunggu perintah dari atasan jika timbul masalah dalam pelaksanaan tugas, 6 orang (15 %) menyatakan jarang menunggu perintah dari atasan jika timbul masalah dalam pelaksanaan tugas, 5 orang (12.5 %) tidak pernah menunggu perintah dari atasan, 5 orang (12.5 %) sering menunggu perintah dari atasan, dan 3 orang ( 7.5 %) senantiasa menunggu perintah dari atasan.
4. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa instansi sering memberikan perhatian terhadap saran dan kritik yang diutarakan pegawai, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (55 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 8
Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang sikap instansi terhadap setiap saran dan kritik yang diutarakan
pegawai
No Kategori Frekwensi %
1 Instansi tetap memberi perhatian
5 12.5 %
2 Instansi sering memberi perhatian
22 55%
3 Kadang-kadang instansi memberi perhatian
12 30%
4 Instansi jarang memberikan perhatian
1 2.5%
5 Instansi tidak pernah memberi perhatian
- 0%
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 22 orang (55 %) menyatakan bahwa instansi sering memberi perhatian terhadap saran dan kritik yang diutarakan pegawai, 12 orang (30 %) menyatakan bahwa kadang-kadang instansi tetap memberi perhatian terhadap saran dan kritik yang diutarakan pegawai, sedangkan 5 orang (12.5 %) menyatakan bahwa instansi tetap memberi perhatian terhadap saran dan kritik yang diutarakan pegawai, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan bahwa instansi jarang memberi perhatian terhadap saran dan kritik yang diutarakan pegawai.
- Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko
1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa kadang-kadang mereka diberikan kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (32.5 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 9
Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi
No Kategori Frekwensi %
1 Senantiasa diberi kesempatan 4 10%
2 Sering diberi kesempatan 5 12.5%
3 Kadang-kadang diberi kesempatan 13 32.5%
4 Jarang diberi kesempatan 13 32.5%
5 Tidak pernah diberi kesempatan 5 12.5%
Total 40 100 %
kesempatan dan mereka 13 orang (32.5 %) yang lain menyatakan bahwa jarang diberi kesempatan, 5 orang (12.5 %)sering diberi kesempatan, 5 orang (12.5 %) tidak pernah diberi kesempatan, sedangkan 4 orang (10 %) senantiasa diberi kesempatan.
2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa atasan sering memberikan bantuan ketika terjadi hambatan dalam melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (45 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 10
Distribusi responden terhadap pertanyaan sikap atasan jika pegawai ada hambatan sewaktu melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih
tinggi
No Kategori Frekwensi %
1 Atasan senantiasa memberikan bantuan 10 25% 2 Atasan sering memberikan bantuan 18 45% 3 kadang-kadang atasan memberikan
bantuan
5 12.5%
4 Atasan jarang memberikan bantuan 4 10% 5 Atasan tidak pernah memberikan bantuan 3 7.5%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa 18 orang (45 %) menyatakan atasan sering memberikan bantuan ketika pegawai ada hambatan sewaktu melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, 10 orang (25 %) menyatakan bahwa atasan senantiasa memberikan bantuan ketika pegawai ada hambatan sewaktu melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, 5 orang (12.5 %) menyatakan atasan kadang-kadang memberikan bantuan, 4 orang (10 %) menyatakan atasan jarang
memberikan bantuan, dan 3 orang (7.5 %) menyatakan atasan tidak pernah memberikan bantuan.
3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa kadang-kadang mereka mengalami rasa cemas dan takut bila tidak bisa menyelesaikan pekerjaan, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (37.5%), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 11
Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang rasa cemas dan takut bila tidak bisa menyelesaikan pekerjaan
No Kategori Frekwensi %
1 Tidak pernah mengalaminya 7 17.5%
2 Jarang mengalaminya 9 22.5%
3 Kadang-kadang mengalaminya 15 37.5%
4 Sering mengalaminya 9 22.5%
5 Senantiasa mengalaminya - 0%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa 15 orang (37.5 %) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang mengalami rasa cemas dan takut bila tidak bisa menyelesaikan pekerjaan, 9 orang (22.5 %) menyatakan bahwa mereka jarang mengalami rasa cemas dan takut bila tidak bisa menyelesaikan pekerjaan, sedangkan 9 orang (22.5 %) menyatakan bahwa mereka sering mengalami rasa cemas dan takut bila tidak bisa menyelesaikan pekerjaan, dan 7 orang (17.5 %) tidak pernah mengalaminya.
- Pengarahan
dengan jumlah persentase sebesar (45 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 12
Distribusi responden terhadap pertanyaan mengenai perumusan standar kerja instansi
No Kategori Frekwensi %
1 Sudah dan sangat jelas 18 45%
2 Sudah tetapi kurang jelas 13 32.5% 3 Sudah tetapi membingungkan 2 5% 4 Standar kerja tidak jelas 6 15% 5 Standar kerja belum
dirumuskan
1 2.5%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa 18 orang (45 %) menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan standar kerja dengan sangat jelas, 13 orang (32.5 %) menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan standar kerja tetapi masih kurang jelas, 6 orang (15 %) menyatakan tidak jelas, sedangkan 2 orang (5 %) menyatakan tetapi membingungkan, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan belum dirumuskan. 2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa memahami sasaran dan harapan yang terdapat dalam standar kerja instansi, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (57.5 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 13
Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang pemahaman sasaran dan harapan yang terdapat dalam standar kerja instansi
No Kategori Frekwensi % 1 Sangat memahami 4 10% 2 Memahami 23 57.5% 3 Cukup memahami 10 25% 4 Kurang memahami 3 7.5% 5 Tidak memahami - 0%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat dapat dilihat 23 orang (57.5 %) memahami sasaran dan harapan yang terdapat dalam standar kerja instansi, 10 orang (25 %) cukup memahami sasaran dan harapan yang terdapat dalam standar kerja instansi, 4 orang (10 %) sangat memahami, dan 3 orang (7.5 %) kurang memahami sasaran dan
harapan yang terdapat dalam standar kerja instansi. - Integrasi
1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa instansi cukup mampu menyatukan unit-unit kerja yang ada untuk bekerja secara terkoordinasi, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (40 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 14
Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang kemampuan instansi menyatukan unit-unit kerja yang ada untuk bekerja
secara terkoordinasi No Kategori Frekwensi % 1 Sangat mampu 3 7.5% 2 Mampu 14 35% 3 cukup mampu 16 40% 4 kurang mampu 6 15%
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat dilihat 16 orang (40 %) menyatakan instansi cukup mampu menyatukan unit-unit kerja yang ada untuk bekerja secara terkoordinasi, 14 orang (35 %) menyatakan instansi mampu menyatukan unit-unit kerja yang ada untuk bekerja secara terkoordinasi, 6 orang (15 %) menyatakan instansi kurang mampu menyatukan unit-unit kerja yang ada untuk bekerja secara terkoordinasi, sedangkan 3 orang (7.5 %) menyatakan sangat mampu, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan tidak mampu.
2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa instansi bersikap adil kepada setiap unit-unit kerja yang ada, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (52.5 %), data data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 15
Distribusi responden terhadap pertanyaan sikap instansi terhadap unit-unit kerja yang ada
No Kategori Frekwensi % 1 Sangat adil 1 2.5% 2 Adil 21 52.5% 3 Cukup adil 11 27.5% 4 Kurang adil 7 17.5% 5 Tidak adil - % Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat dilihat 21 orang (52.5 %) menyatakan bahwa instansi bersikap adil kepada setiap unit-unit kerja yang ada, 11 orang (27.5 %) menyatakan bahwa instansi bersikap cukup adil kepada setiap unit-unit kerja yang ada, dan 7 orang (17.5 %) menyatakan bahwa instansi bersikap kurang adil kepada setiap unit-unit kerja yang
ada, sedangkan 1 orang (2.5 %) menyatakan bahwa instansi bersikap sangat adil kepada setiap unit-unit kerja yang ada.
- Dukungan Manajemen
1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa atasan tetap memberikan bantuan dan dukungan, bahkan kadang-kadang memberikan bantuan dan dukungan kepada pegawai dalam
bekerja, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase (37.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 16
Distribusi responden terhadap sikap atasan kepada pegawai dalam bekerja
No Kategori Frekwensi %
1 Tetap memberikan bantuan dan dukungan 15 37.5% 2 Sering memberikan bantuan dan dukungan 7 17.5% 3 Kadang-kadang memberikan bantuan dan
dukungan
15 37.5% 4 Jarang memberikan bantuan dan dukungan 3 7.5% 5 Tidak pernah memberikan bantuan dan
dukungan
- 0 %
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat dilihat 15 orang (37.5 %) menyatakan bahwa atasan tetap memberikan bantuan dan dukungan dalam bekerja, 15 orang (37.5 %) menyatakan bahwa atasan kadang-kadang memberikan bantuan dan dukungan dalam bekerja, sedangkan 7 orang (17.5 %) menyatakan bahwa atasan sering memberikan bantuan dan dukungan dalam bekerja, dan 3 orang (7.5 %) menyatakan bahwa atasan jarang memberikan bantuan dan dukungan dalam bekerja.
2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa berpengaruh positif pada prestasi kerja pegawai, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase (40 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 17
Distribusi responden apakah bantuan dan dukungan dari atasan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai
No Kategori Frekwensi % 1 Sangat berpengaruh 14 35% 2 Berpengaruh 16 40% 3 Cukup berpengaruh 6 15% 4 Kurang berpengaruh 1 2.5% 5 Tidak berpengaruh 3 7.5% Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat dilihat sebanyak 16 orang (40 %) menyatakan bantuan dan dukungan dari atasan berpengeruh positif terhadap prestasi kerja pegawai, 14 orang (35 %) menyatakan bantuan dan dukungan dari atasan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai, 6 orang (15 %) menyatakan cukup berpengaruh, sedangkan 3 orang (7.5 %) tidak berpengaruh, dan 1 orang (2.5 %) kurang berpengaruh.
- Kontrol
1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan peraturan-peraturan yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan perilaku pegawai dengan sangat jelas, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase (67.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 18
Distribusi responden mengenai perumusan peraturan-peraturan yang digunakan untuk mengendalikan perilaku pegawai
No Kategori Frekwensi %
1 Sudah dan sangat jelas 27 67.5%
2 Sudah tetapi kurang jelas 11 27.5% 3 Sudah tetapi membingungkan - 0% 4 Aturan-aturannya tidak jelas 1 2.5% 5 Aturan-aturan tersebut belum
dirumuskan
1 2.5%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat dilihat sebanyak 27 orang (67.5 %) menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan peraturan-peraturan yang digunakan untuk mengendalikan perilaku pegawai dengan sangat jelas, 11 orang (27.5 %) menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan peraturan-peraturan yang digunakan untuk
mengendalikan perilaku pegawai tetapi masih kurang jelas, dan sisanya menyatakan 1 orang (2.5 %) tidak jelas, 1 orang (2.5 %) menyatakan belum dirumuskan.
3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa peraturan-peraturan tersebut cukup dapat mengendalikan perilaku pegawai, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (37.5 %), data
selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 19
2 Mengendalikan 10 25% 3 Cukup dapat mengendalikan 15 37.5% 4 Kurang dapat mengendalikan 10 25% 5 Tidak dapat mengendalikan
sama sekali
1 2.5%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat dilihat sebanyak 15 orang (37.5 %) menyatakan bahwa peraturan-peraturan tersebut cukup dapat mengendalikan perilaku pegawai, 10 orang (25 %) menyatakan bahwa peraturan-peraturan tersebut mengendalikan perilaku pegawai, 10 orang (25 %) menyatakan bahwa peraturan-peraturan tersebut kurang dapat mengendalikan perilaku pegawai, 4 orang (10 %) menyatakan bahwa peraturan-peraturan tersebut sangat mengendalikan perilaku pegawai, dan sisanya 1 orang (2.5 %) menyatakan tidak dapat mengendalikan sama sekali.
3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka jarang melakukan pelanggaran meskipun tidak diawasi atasan, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (40 %), data
selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 20
Distribusi responden tentang kepatuhan terhadap peraturan meskipun tidak diawasi oleh atasan
No Kategori Frekwensi %
1 Tidak akan melakukan pelanggaran 14 35% 2 Jarang melakukan pelanggaran 16 40% 3 Kadang-kadang melakukan pelanggaran 9 22.5% 4 Sering melakukan pelanggaran 1 2.5% 5 Senantiasa melakukan pelanggaran - 0%
Total 40 100 %
Dari data tabel diatas dapat dilihat sebanyak 16 orang (40 %) menyatakan bahwa jarang melakukan pelanggaran meskipun tidak diawasi atasan, 14 orang (35 %) menyatakan tidak akan melakukan pelanggaran meskipun tidak diawasi atasan, 9 orang (22.5 %) menyatakan kadang-kadang melakukan pelanggaran meskipun tidak diawasi atasan, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan sering melakukan pelanggaran.
- Identitas
1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka menyadari merupakan bagian dari instansi dinas, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (47.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 21
Distribusi responden tentang kesadaran sebagai bagian dari instansi No Kategori Frekwensi % 1 Sangat menyadari 18 45% 2 Menyadari 19 47.5% 3 Cukup menyadari 3 7.5% 4 Kurang menyadari - 0%
5 Tidak pernah menyadari - 0%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 19 orang (47.5 %) menyatakan bahwa mereka menyadari merupakan bagian dari instansi, 18 orang (45 %) menyatakan bahwa mereka sangat menyadari
2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka senantiasa berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh demi kepentingan instansi, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (57.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 22
Distribusi responden tentang berusaha bekerja dengan sungguhsungguh demi kepentingan instansi
No Kategori Frekwensi %
1 Senatiasa berusaha 23 57.5%
2 Berusaha 16 40%
3 Kadang-kadang berusaha 1 2.5%
4 Kurang berusaha - 0%
5 Tidak pernah berusaha - 0%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 23 orang (57.5 %) menyatakan bahwa mereka senantiasa berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh demi kepentingan instansi, 16 orang (40 %) menyatakan bahwa mereka berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh demi kepentingan instansi, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan kadangkadang berusaha.
- Sistem Imbalan
1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang sistem imbalan dengan sangat jelas, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (52.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :
Distribusi responden tentang perumusan kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang sistem imbalan
No Kategori Frekwensi %
1 Sudah dan sangat jelas 21 52.5%
2 Sudah tetapi kurang jelas 4 10%
3 Sudah tetapi membingungkan 3 7.5%
4 Kebijakan-kebijakan yang mengatur sistem imbalan tidak jelas
9 22.5%
5 Kebijakan-kebijakan yang mengatur sistem imbalan belum dirumuskan
3 7.5%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 21 orang (52.5 %) menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang sistem imbalan dengan sangat jelas, 9 orang (22.5%) menyatakan tidak jelas bahwa instansi merumuskan kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang sistem imbalan, sedangkan sisanya 4 orang (10 %) menyatakan sudah tetapi kurang jelas, 3 orang (7.5 %) menyatakan sudah tetapi membingungkan, dan 3 orang (7.5 %) menyatakan kebijakan-kebijakan belum dirumuskan.
2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa sistem imbalan yang didasarkan atas keberhasilan pekerjaan sering kali dapat mendorong pegawai untuk bekerja lebih baik maksimal lagi, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (35 %), data
selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 24
Distribusi responden tentang sistem imbalan yang didasarkan atas keberhasilan pekerjaan dapat mendorong pegawai untuk
3 Kadang-kadang dapat mendorong
8 20%
4 Kurang dapat mendorong 5 12.5%
5 Tidak dapat mendorong - 0%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 14 orang (35 %) menyatakan bahwa sistem imbalan yang didasarkan atas keberhasilan kerja pegawai seringkali dapat mendorong pegawai untuk bekerja lebih maksimal lagi, 13 orang (32.5 %) menyatakan bahwa sistem imbalan yang didasarkan atas keberhasilan kerja pegawai senantiasa dapat mendorong pegawai untuk bekerja lebih maksimal lagi, 8 orang ( 20 %) menyatakan bahwa sistem imbalan yang didasarkan atas
keberhasilan kerja pegawai kadang-kadang dapat mendorong pegawai untuk bekerja lebih maksimal lagi, sedangkan sisanya 5 orang (12.5 %) menyatakan kurang dapat mendorong.
- Toleransi Terhadap Konflik
1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa jarang terjadi konflik antara sesama pegawai, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (47.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 25
Distribusi responden tentang seberapa sering terjadi konflik antara sesama pegawai
No Kategori Frekwensi %
2 Jarang terjadi konflik 19 47.5% 3 kadang-kadang terjadi konflik 11 27.5%
4 Sering terjadi konflik 3 7.5%
5 Konflik senantiasa terjadi 1 2.5%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 19 orang (47.5 %) menyatakan bahwa jarang terjadi konflik antara sesama pegawai, 11 orang menyatakan bahwa kadang-kadang terjadi konflik antara sesama pegawai, 6 orang (15 %) menyatakan bahwa tidak pernah terjadi konflik antara sesama pegawai, 3 orang (7.5 %) menyatakan sering terjadi konflik, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan konflik senantiasa terjadi anatara sesama pegawai.
2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa jika timbul konflik instansi selalu menyelesaikan sampai tuntas, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase (50 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 26
Distribusi responden mengenai sikap instansi jika timbul konflik
No Kategori Frekwensi %
1 Selalu menyelesaikan sampai tuntas 20 50% 2 Bisa menyelesaikan sebagian besar 13 32.5% 3 Hanya bisa menyelesaikan sebagian kecil 6 15% 4 Tidak pernah bisa menyelesaikan konflik - 0% 5 Tidak tanggap dan peduli jika ada konflik 1 2.5%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
tuntas, 13 orang (32.5 %) menyatakan bahwa instansi bisa menyelesaikan sebagian besar konflik, 6 orang (15 %) menyatakan bahwa instansi hanya bias menyelesaikan sebagian kecil konflik, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan bahwa instansi tidak tanggap dan peduli jika ada konflik.
3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa tidak setuju jika mengajukan pendapat yang berbeda dengan atasan merupakan hal yang berbahaya, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase ( 52.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 27
Distribusi responden mengajukan pendapat yang berbeda dengan atasan merupakan hal yang berbahaya
No Kategori Frekwensi %
1 Sangat tidak setuju 11 27.5%
2 Tidak setuju 21 52.5%
3 Netral 6 15%
4 Setuju 2 5%
5 Sangat setuju - 0%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 21 orang (52.5 %) menyatakan tidak setuju jika mengajukan pendapat yang berbeda dengan atasan merupakan hal yang berbahaya, 11 orang (27.5 %) menyatakan sangat tidak setuju jika mengajukan pendapat yang berbeda dengan atasan merupakan hal yang berbahaya, 6 orang (15 %) menyatakan netral jika mengajukan pendapat yang berbeda dengan atasan merupakan hal yang berbahaya, dan 2 orang (5 %) menyatakan
setuju jika mengajukan pendapat yang berbeda dengan atasan merupakan hal yang berbahaya.
- Pola Komunikasi
1. Sebagian besar pegawai menyatakan hubungan komunikasi yang terjalin dalam instansi kadang-kadang dibatasi dalam konteks formal, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase (40 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 28
Distribusi responden tentang komunikasi yang terjalin dalam perusahaan apakah dibatasi dalam konteks formal
No Kategori Frekwensi % 1 Tidak pernah 9 22.5% 2 Jarang 9 22.5% 3 Kadang-kadang 16 40% 4 Sering 5 12.5% 5 Senantiasa 1 2.5% Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 16 orang (40 %) menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin dalam instansi kadangkadang dibatasi dalam konteks formal, 9 orang (22,5 %) menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin dalam instansi tidak pernah dibatasi dalam konteks formal, 9 orang (22,5 %) menyatakan bahwa
komunikasi yang terjalin dalam instansi jarang dibatasi dalam konteks formal, 5 orang (12.5 %) menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin
%) menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin dalam instansi senantiasa dibatasi dalam konteks formal.
2. Sebagian besar pegawai menyatakan atasan hanya sebagian besar mensosialisasikan setiap kebijakan yang diambil kepada pegawai, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase (45 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 29
Distribusi responden tentang setiap kebijakan yang diambil atasan disosialisasikan kepada pegawai
No Kategori Frekwensi %
1 Selalu di sosialisasikan 15 37.5%
2 Sebagian besar di sosialisasikan 18 45% 3 Sebagian di sosialisasikan sebagian tidak 3 7.5% 4 Hanya sebagian kecil di sosialisasikan 4 10%
5 Tidak pernah sama sekali - 0%
Total 40 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2009
Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 18 orang (45 %) menyatakan setiap kebijakan yang diambil atasan hanya sebagian besar disosialisasikan kepada pegawai, 15 orang ( 37.5 %) menyatakan setiap kebijakan yang diambil atasan selalu disosialisasikan kepada pegawai, 4 orang (10 %) menyatakan setiap kebijakan yang diambil atasan hanya sebagian kecil di sosialisasikan kepada pegawai, dan 3 orang (7.5 %) menyatakan setiap kebijakan yang diambil atasan sebagian di sosialisasikan sebagian tidak kepada pegawai.