1. Jelaskan perinsip kerja dari motor dc!
2. Sebutkan bagian penting dari mesin listrik Arus Searah!
3. Sebutkan gangguan yang sering terjadi pada mesin litrik arus searah! 4. Untuk mengetahui ganguan pada kumparan medan atau jangkar alat
ukur apa yang dipakai?
5. Jelaskan fungsi bantalan poros pada mesin listrik! 6. Jelaskan Prosedur pemeliharaan mesin listrik!
7. Mengapa K3 harus diperhatikan selama melakukan pemeliharaan dan perbaikan?
CEK KEMAMPUAN KEGIATAN PEMELAJARAN
MEMELIHARA DAN MEMPERBAIKI MESIN DC
Elemen Kriteria Kinerja Ya Tidak Tindak
lanjut 1. Mengindentifi kasi bagian-bagian utama mesin arus searah
1.1 Kompenen utama mesin DC diindentifikasi
1.2 Fungsi bagian utama mesin Dijelaskan
2. Memahami kebijakan dan prosedur K3
2.1 Prosedur kerja dan K3 dipahami
3. Mengindentifi kasi
3.1 Peralatan dan alat uji perawatan
M.PTL.HAR.026.(1).A.02 14
Elemen Kriteria Kinerja Ya Tidak Tindak
lanjut perkakas kerja dan alat uji pemeliharan dan perbaikan Diindentifikasi sesuai dengan keperluan
pemeliharan dan perbaikan
4. Memelihara peralatan mesin Dc
4.1 Langkah-langkah perawatan diikuti sesuai prosedur 4.2 Rangkaian kelistrikan
diperiksa
4.3 Bagian mekanik diperiksa 4.4 Peraltan dirawat sesuai
ketentuan 5. Memperbaiki dan mengganti peralatan tanpa merusak lingkungan
5.1 Penggantian dilakukan dan memperoleh persetujuan tindakan
5.2 Mutu pekerjaan diperksa secara terus menerus
15
HASIL PENILAIAN
Nama Peserta : ... Nama Penilai : ...
Beri tanda √ pada kolom kompeten atau belum kompeten
No. Metoda Penilaian Kompeten Belum
Kompeten Keterangan 1. 2. n Hasil Kompeten Belum Kompeten CATATAN : ... ...
M.PTL.HAR.026.(1).A.02 16
BAB. II
PEMELAJARAN
A. Rencana Pembelajaran
Kompetesi : Memelihara dan memperbaiki peralatan mesin-mesin listrik Sub Kompetensi : Memelihara dan memperbaiki peralatan mesin arus searah
Jenis
Kegiatan Tanggal Waktu
Tempat Belajar Alasan Perunahab Tanda Tangan Guru
B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Perawatan dan Perbaikan Informasi Pada unit ini anda akan belajar tentang pengertian, Konsep Perawatan dan perbaikan serta prosedur yang harus dilakukan dalam pelaksanaan perbaikan peralatan Mesin Listrik.
a. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini anda diharapkan dapat: 1. Menyebutkan definisi Perawatan/PERAWATAN
2. Menjelaskan konsep-konsep dalam mengorganisasi PERAWATAN dan perbaikan.
3. Menentukan langkah-langkah tindakan perbaikan.
b. Uraian Materi
a) Definisi Pemeliharaan/Perawatan
Perawatan adalah usaha yang dilakukan secara rutin agar peralatan atau sistem dalam keadaan siap pakai.
Dalam prakteknya kegiatan perawatan dapat dibedakan yaitu: 1. Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
2. Perawatan Perbaikan (Corrective Maintenance) 1. Perawatan Pencegahan
Adanya Perawatan rutin yang meliputi: Pemeriksaan; pengujian, pembersihan, perbaikan ringan, pengecatan, pelumasan dan pengaturan.
mencegah terjadinya kerusakan total (break down).
Dengan adanya rencana dan program perawatan pencegahan yang baik memungkinkan mendeteksi secara dini gangguan-gangguan yang mungkin timbul dan selanjutnya dapat mengambil tindakan penyelamatan.
Kegiatan Perawatan Pencegahan antara lain: 1) Perawatan reguler:
Meliputi pembersihan, pelumasan dan pengaturan.hal ini dilakukan untuk mengurangi gangguan mesin listrik pada waktu mesin sedang bekerja atau dioperasikan. Kondisi frekuensi pelaksanaannya tergantung pada kondisi peralatan dan situasi lingkungan.
2) Perawatan Penggantian (Preventive replacement)
Yaitu penggantian bagian-bagian mesin-mesin listrik yang dipakai dalam sistem setelah habis masa pakainya (lewat umur). 3) Proses identifikasi dan pencarian gangguan.
2. Perawatan Perbaikan
Memperbaiki atau mereparasi peralatan mesin–mesin listrik yang mengalami gangguan atau kerusakan, hal ini dilakukan jika mesin tidak bisa dioperasikan dan perlu ada tindakan lebih lanjut
b) Konsep-Konsep yang berhubungan Perawatan
Dalam mengorganisasi perawatan ada 3 konsep utama yang harus diperhatikan oleh pemakai, yaitu:
1. Keandalan (Reliability)
Setiap peralatan atau Mesin-mesin telah direncanakan pabrik secara khusus agar dapat bekerja secara optimal dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain umur peralatan itu terbatas sesuai perencanaannya.
Apabila dalam jangka waktu tersebut angka kerusakannya tinggi dikatakan bahwa kendalam mesin tesrsebut rendah.
Sebaliknya bila jarang atau bahkan tidak pernah rusak maka dikatakan keandalannya tinggi.
Tingginya keandalan suatu mesin tergantung pada kondisi peralatan dan cara perawatannya.
Perawatan diperlukan untuk menjaga biaya perawatan mencapai tingkat yang paling ekonomis, baik peralatan yang sedang beroperasi, peralatan cadangan (stand by) dan peralatan yang masih disimpan di gudang.
2. Ketersediaan (Availability)
Pada situasi tertentu menuntut suatu sistim dapat bekerja secara terus menerus. Situasi yang demikian ini membutuhkan ketersediaan peralatan yang tinggi.
3. Keterpeliharaan (Maintenability)
Keterpelihraan tidak sama dengan Pemelihraan, keterpeliharaan berhubungan dengan perencanaan dan rancangan peralatan, sedang PERAWATAN adalah kegiatan nyata dari perbaikan atau reparasi. Meningkatkan keterpelihraan dapat menaikkan harga peralatan atau mesin –mesin, tetapi dapat menurunkan biaya operasi perawatan Suatu peralatan yang dirawat dengan baik memungkinkan untuk dapat diperbaiki kembali bila terjadi kerusakan.
c) Hubungan Biaya Perawatan Dan Kerusakan
Pemakai peralatan harus bersedia memikul biaya perawatan, baik untuk perawatan pencegahan maupun untuk biaya perawatan perbaikan. Jika pemakai tidak melaksanakan perawatan pencegahan secara rutin maka kemungkinan peralatan akan mengalami kerusakan lebih besar dan tentu saja memerlukan biaya operasional yang lebih besar pula. Sebaliknya bila pemakai memahami organisasi perawatan secara rutin dan teratur, maka kerusakan akan jarang terjadi atau bahkan tidak pernah terjadi, sehingga tidak ada biaya perbaikan. Tetapi dalam kasus ini biaya perawatan akan besar.
Besarnya biaya pemeliharan tersebut di atas ditentukan oleh: Frekuensi kerusakan Waktu perbaikan Upah Bahan/spare part Transportasi.
d) Laporan Kerusakan
Data kerusakan/gangguan dan tindakan perbaikan yang telah dilakukan harus dicatat/ditulis pada lembaran-lembaran khusus yang kuat dan digantungkan pada peralatan tersebut. Hal ini kelihatannya sepele tetapi kalau dilaksanakan dengan teratur akan sangat besar faedahnya. Terutama untuk tindakan perawatan selanjutnya. Informasi yang diberikan akan sangat membantu dalam merencanakan kegiatan Perawatan selanjutnya dan juga pengembangan produksi.
Untuk itu laporan kerusakan/gangguan harus dikerjakan dengan baik dan teratur serta jelas informasinya.
Jenis kerusakan/gangguan Sifat Lokasi
Kondisi lingkungan
Tindakan yang telah diambil Personil yabg menangani Peralatan yang digunakan Suku cadang yang dipakai Waktu perbaikan.
e) Tinjauan Umum Pelaksanaan Pekerjaan Perbaikan
Agar pekerjaan perbaikan dapat terlaksana dengan baik dan efisien maka dituntut beberapa kemampuan yang harus dipunyai personil yang bersangkutan yaitu:
1. Pengetahuan tentang pemeliharan dan perbaikan mekanik dan kelistrikan dari peralatan atau mesin-mesin yang ada
2. Pengetahuan dan keterampilan menggunakan alat/instrumen yang relevan
3. Pengetahuan dasar-dasar (prinsiple) sehingga dapat menjelaskan penyebab gangguan dan akibat yang dapat ditimbulkannya.
4. Kempuan untuk manarik kesimpulan dari hasil pengujian yang dilakukannya.
5. Mempunyai motivasi dan tanggung jawab terhadap tugasnya.
Pencarian kerusakan (fault finding) dan pekerjaan perbaikan (repair work) dalam kondisi normal di industri tidak boleh dilakukan dengan sembrono/ceroboh.
1. Prosedur
Untuk meningkatkan efisiensi kerja diperlukan penganalisaan waktu atau elemen waktu yang ditunjukkan dan dengan melakukan
persiapan dan pelaksanaan perawatan dan perbaikan melalui prosedur opersioanal terstandar atau disebut Standart operational proedure ( SOP )
Faktor utama yang penting adalah:
a. Personil yang terampil dan penuh tanggung jawab
b. Dokumentasi dan gambar-gambar atau petunjuk-petunjuk yang lengkap dan mudah dilihat.
c. Alat dan instrumen yang memadai d. Suku cadang
e. Pencatatan kerusakan.
Ketrampilan (skill) dari personil yang menangani perbaikan akan berakibat terhadap waktu perbaikan pada tingkat yang utama. Jadi personil dengan ketrampilan tinggi merupakan syarat mutlak. Apalagi kalau di tambah dengan instruksi atau petunjuk yang memadai maka kombinasi ini akan mengambil efisiensi kerja optimal. Dalam proses perbaikan diperlukan kerja yang sistimatis sehingga diagnosa yang dilakukan lebih akurat dan cepat di samping itu kerja sistimatis akan mengurangi bahaya kerusakan yang lebih fatal.
2. Hubungan Perawatan dan Perbaikan dengan K3
Dalam melakukan Perawatan dan perbaikan mesin-mesin listrik tentu sangat berhubungan erat dengan bahan dan alat kerja.
Hubungan penggunaan bahan praktek terhadap etika lingkungan adalah tatanan dan arah prilaku praktis manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral lingkungan.
Kita harus bertanggung jawab khususnya terhadap lingkungan lokal kita sendiri. Agar lingkungan kita bersih, sehat, alamiah, maka kita harus tidak pernah membuang sampah, limbah seenaknya sehingga dapat merusak sumber daya alam dan lingkungan.
Pengggunaan bahan seperti oli pelumas, bensin, terpentin kertas prespon, kawat tembaga dan lain-lain yang berkaitan dengan perawatan dan perbaikan mesin listrik, perlu mendapat perhatian secara khusus, yaitu:
a. Limbah sisa pelumas, bensin atau minyak isolasi perlu ditampung secara khusus dan tidak dibuang pada sembarang tempat karena akan merusak kualitas tanah dan air tanah.
b. Limbah/sampah kertas, tembaga dll dipilah dan ditempatkan pada bak sampah secara terpisah dan mingkin dapat dipakai ulang atau didaur ulang.
“Jadi dalam bekerja harus diutamakan faktor Keselamatan, Kesehatan dan tidak merusak lingkungan”
c. Rangkuman
Kegiatan perawatan dibedakan menurut jadwal pelaksanaannya yaitu: 1. Perawatan pencegahan
2. Perawatan perbaikan
Faktor utama untuk meningkatkan efisiensi kerja dalam perawatan dan perbaikan peralatan mesin-mesin adalah:
1. Personil atau petugas yang terampil dan bertanggungjawab
2. Dokumentasi, gambagr rangkaian atau petunjuk pengoperasian lengkap dan mudah dilihat.
3. Alat-alat dan instrumen yang memadai dan standar. 4. Suku cadang tersedia.
REV1EW TES 1
1. Jelaskan pengertian dari perwatan mesin-mesin listrik! 2. Sebutkan ada berapa macam kegiatan perawatan!
3. Mengapa K3 harus diperhatikan selama melakukan pemeliharaan dan perbaikan?
4. Mengapa faktor lingkungan harus diperhatikan? Beri contoh hasil limbah–limbah yang harus dipehatikan waktu melakukan perawatan dan perbaikan mesin–mesin listrik!
Kegiatan Belajar 2: Konstruksi Mesin Arus Searah a. Tujuan
Pada unit ini anda akan belajar tentang konstruksi dan bagian-bagian dari mesin listrik arus searah yaitu, bagian-bagian mekanik dan kelistrikan.Setelah mempelajari materi ini anda diharapkan dapat:
1. mengidentifikasi bagian-bagian mekanik dan kelistrikan mesin arus searah
2. Menentukan jenis dan tipe mesin arus searah
3. Menjelaskan fungsi bagian uatam mesin arus searah b. Uraian Materi
Dilihat dari sudut kegunaan utamanya, mesin listrik arus searah dapat dibagi dalam dua kelompok utama yaitu: Motor-motor Listrik dan Generator atau sering disebut dinamo.
Suatu mesin listrik pada intiya dapat dianggap terdiri dari bagian-bagian yang diam yang dinamakan stator (rangka atau ganbar) dan suatu bagian yang berputar dinamakan rotor, pada mesin arus searah lazim disebut jangkar.
Dalam konversi energi, baik dari energi listrik ke energi mekanik (motor) atau dari energi mekanik ke energi listrik (Generator) selalu melalui suatu medium medan magnit. Dalam hal ini ada 3 parameter yang selalu berinteraksi yaitu:
2. Konduktor berarus 3. Gerak (force)
Ketiga parameter tersebut dipenuhi dengan adanya: 1. Kumparan medan
2. Kumparan jangkar
3. Sistim poros dan bantalan
Mesin listrik arus searah terdiri dari lima bagian utama yaitu: 1. Poros yang terbuat dari baja
2. Inti rotor terbuat dari plat dinamo 3. Kumparan Rotor
4. Kumparan medan
5. Komutator dilengkapi dengamn lamel-lamel sebagai terminal kumparan jangkar motor
A. Stator/Rangka gandar
Pada mesin arus searah, gandar berfungsi sebagai bagian dari rangkaian magnetik yang biasanya di buat dari besi tuang. Pada gandar terdapat seperangkat kutub-kutub medan yang dibuat dari inti laminasi baja pelat dan kumparan medan dipasngkan pada kutub-kutub medan tersebut, seperti ditunjukkan pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Stator dan rangka gandar
Sepatu kutub dibuat dari besi lapis yang cukup tipis (plat dinamo) yang dijadikan satu, dimasukkan kedalam kumparan magnitnya yang telah di bungkus isolasi yang memadai. Sepatu kutub ini dipasangkan pada rangka (yoke) yang sekaligus jadi badan mesin dengan dua buah baut Bagian dalam badan mesin (yoke) dibubut agar sepatu kutubnya mempunyai celah udara serapat mungkin (minimum) dan lingkaran dalam betul-betul bulat. Dalam rangka ini ditempatkan sejumlah pasang sepatu kutub.
Pasangan kutub U dan S selalu berurutan seperti letak sepatu kutubnya dan ujung-ujung kawat kumparannya dihubungkan satu pada yang lain sehingga keluar hanya 2 ujung dan dipasang pada kotak klem dengan tanda huruf simbol F1 dan F2; pada kotak/plat klem itu juga
ditempatkan klem untuk kabel peralatan sikat yang berhubungan dengan jangkar (armature) atau rotor dan diberi huruf simbol A1 dan A2.
B. Kumparan Medan
Kumparan medan juga dikenal dengan kumparam penguat untuk menghasilkan medan magnit pada kutub uama ( main pole ) .gambar 2.3 menunjukkan penepatan kumparan medan pada inti kutub.
Gambar 2.3 penempatan kumparan medan
C. Rotor atau Jangkar
Rotor mesin arus searah dilengkapi dengan komutator dengan lamel-lamel sebagai terminal kumparan jangkar motor dan dipasangkan pada poros.
Rotor atau jangkar dibuat dari plat-plat tipis baja campuran dalam bentuk tertentu. Alur-alur pada jangkar dibuat untuk meletakkan lilitan
jangkar , lihat gambar 2.4.
Gambar 2.4 Rotor/jangkar
D. Bantalan (Bearing)
Bantalan pada motor/dinamo berfungsi sebagai: 1. Memperlancar gerak putar poros
2. Mengurangi gesekan putaran dan perlu diberi pelumas
3. Penstabil poros terhadap gaya horizontal dan gaya vertikal poros motor.
Menurut tipe bantalan (bearing) dapat dibedakan antara lain: 1. Bantalan peluru
2. Bantalan roller 3. Bantalan bos.
E. Tutup (End Plate)
Gambar 2.5 Bagian tutup
Pada setiap motor atau generator mempunyai 2 (dua) buah tutup, masing masing ditempatkan pada dua sisi rangka di ikat dengan baut. Kedua tutup tersebut befungsi sebagai:
1. Dudukan bantalan poros motor/dinamo
2. Titik senter antara rotor/poros dengan rumah stator 3. Pelindung bagian dalam motor/dinamo
F. Bagian Mekanik Sikat Arang
Sikat karbon ditempatkan diatas perputaran komutator berfungsi sebagai jaringan untuk memindahkan arus antara jangkar dan kumparan medan. Peralatan sikat, terdiri dari pemegang sikat (A) yaitu tempat dudukan sikat yang diikatkan pada rangka mesin, (B) Sikat arang , (C) Komutator dan (D) Pegas. Dengan tekanan pegas sikat arang akan selalu menekan pada komutator tanpa mengganggu kelancaran putaran rotor. Setiap sikat terpasang pada dudukan sikat , yang disatukan dengan pegas untuk mempertahankan tekanan sikat
yang konstan pada komutator.
Perlengkapan (Rigging Brush) digunakan untuk dukungan pemegang sikat terdiri dari sepatu dan gagang sikat.
Bagian-bagian mekanik sikat arang dapat dilihat pada gambar 2.5.
Sekalipun sudah dibentuk, nyatanya kita tidak dapat membuat sikat arang berbentuk lengkungan seperti lengkungan komutatornya terutama ujung-ujung sikat arangnya. Bersihkan selalu serbuk arang dan abrasip lainnya dengan memakai sikat halus atau alat pengisap debu.
c. Rangkuman
Konstruksi mesin arus searah terdiri dari: 1. Starter atau rangka gandar.
2. Rotor atau jangkar.
Bagian-bagian utama mesin listrik arus searah, yaitu: 1. Kumparan medan
2. Kumparan jangkar 3. Kutub/sepatu kutub 4. Komutator
5. Sikat arang
6. Poros dan bantalan poros 7. Kipas pendingin
REV1EW TES
TUGAS LATIHAN
Setiap motor listrik atau generator dapat kita ketahui keterangan (data-data) mesin melalui buku manual atau pada plat nama (Nama Plate).
Ambillah sebuah motor listrik DC dan catatlah data-data mesin sebagai berikut;
Nama Pabrik atau cap dagang
Besar tegangan yang dipakai = ... volt Daya yang diberikan = ... HP Kecepatan putaran = ... r/m
Nomor rangka dan lain sebagainya
1. Sebutkan bagian penting dari mesin tersebut! 2. Jelaskan funsi bantalan poros pada mesin listrik! 3. Jelaskan fungsi sikat pada motor!
4. Sebutkan bagian mekanik dari sikat arang!
Kegiatan Belajar 3: Merawat Dan Merperbaiki Mesin Listrik Arus Searah
a. Tujuan
Pada unit ini anda akan belajar tentang gangguan dan langkah Perawatan serta perbaikan bagian-bagian yang berhubungan dengan kelistrikan dan mekanik mesin arus searah antara lain; Kumparan jangkar, Kumparan kutub/kumparan medan, sikat arang dan komulator.
Setelah mempelajari unit ini anda diharapkan dapat:
1. Memeriksa dan menganalisis kerusakan kumparan magnit dan kumparan jangkar.
2. Melakukan pemeriksaan, Perawatan dan perbaikan bagian komutator. 3. Melakukan Perawatan dan perbaikan sikat arang.
4. Melakukan pemeriksaan dan Perawatan bagian mekanik mesin listrik. b. Uraian Materi
A. PERALATAN DAN INSTRUMEN UKUR
1. Alat-Alat Tangan
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan diperlukan “peralatan” untuk pengerjaannya. Tanpa alat/perkakas hampir dapat dipastikan bahwa pekerjaan tersebut tidak dapat dilaksanakan. Mengingat pentingnya alat/perkakas sebagai penunjang perawatan dan perbaikan , maka
wajib bagi peserta diklat untuk mengenal nama, bentuk dan penggunaannya yang tepat.
Untuk pekerjaanpemeliharaan dan perbaikan peralatan listrik diperlukan berbagai jenis alat/perkakas dan berdasarkan
kepentingan pemakaiannya dapat dibedakan yaitu : alat/perkakas pokok dan alat/perkakas bantu. Alat/perkakas pokok merupakan peralatan yang wajib tersedia dan paling sering dipakai untuk pekerjaan perwatan dan perbaikan.
a) Obeng
Alat tangan yang digunakan sebagai pemutar sekerup dinamakan obeng. Batang obeng dibuat dari baja dengan pemegang kayu atau plastik. Sesuai dengan macam sekrup yang ada, maka obeng terdapat dua macam, yaitu : obeng rata dan obeng bintang. Kedua macam obeng ini dibuat dengan banyak macam ukuran pula. Ukuran diperhitungkan dengan panjang batang dalam satuan inchi. Lihat gambar 3.1.
Gambar 3.1. Macam- macam Obeng b) Tang
Seperti halnya obeng, tang dibuat beraneka ragam untuk
beraneka penggunaan. Misalnya untuk memegang benda kerja, memotong kawat, membuat mata (loop) dan sebagainya.
Gambar 3.2. Macam- macam Tang
Tang pembulat ada yang berbentuk panjang (long nose pliers) dan pendek (chain nose pliers). Ada pula yang bagian ujungnya dibengkokkan (curved nose pliers).
Tang memotong digunakan hanya untuk memotong kawat. Salah satu bagian samping kepalanya dibuat tajam, yaitu bagian yang dipakai untuk memotong.
c) Pisau dan Alat Pemotong Kabel
Pisau hanya dipakai untuk mengupas isolasi kawat, jadi bukan untuk memotong kawat. Bentuk pisau bermacam-macam, salah satunya seperti yang terlihat pada Gambar 3-3. Pisau dibuat dari baja, pemegangnya dari kayu, karet atau plastik.
Kecuali pisau, untuk kabel ukuran kecil dapat digunakan alat khusus pengupas kawat. Bentuk pengupas kawat yang
3-3.b menunjukan, bentuk pengupas kabel dengan model yang lebih baik.
Gambar 3.3.Macam- macam pisau pengupas kabel d) Kunci
Yang dimaksud dengan kunci adalah alat/perkakas yang dapat digunakan untuk memutar baut-mur. Kunci dibuat dari baja dan diperkeras supaya tidak mudah aus.
Kunci-kunci pas dan sock tercantum pada Gambar 3-4. Ukuran kunci ditetapkan menurut lebar lubang kunci atau sama dengan diameter baut murnya, dalam satuan inchi atau milimeter.
Gambar 3.4. Aneka macam kunci pas dan kunci sock e) Martil/Palu
Martil merupakan alat yang benar untuk mukul. Kecuali martil tidak dibenarkan memakai alat lain untuk memukul benda kerja . Akibat kesalahan menggunakan alat pemukul, hasil kerja tidak akan memuaskan, bahkan kadang-kadang merusakkan alat yang dipakainya.
Karena kerja pemukulan itu beraneka macam sifat dan bentuknya, maka dibuat beberapa jenis martil yang sesuai dengan keperluannya. Tiap jenis wajib dimengerti
Gambar 3.5 memperlihatkan macam martil yang sering digunakan pada pekerjaan listrik.
Martil berbentuk bulat, gunanya untuk memukul bagian yang cekung atau cembung, selain itu juga dapat digunakan untuk keperluan mengeling.
Martil kepala lunak digunakan untuk memukul benda-benda yang sifatnya tidak keras atau lunak atau untuk memukul benda yang bahannya mudah pecah, misalnya benda-benda dari besi tuang yang agak tipis. Kepala martil ini dibuat dari baja yang
dibungkus dengan bahan plastik atau karet keras, akan tetapi ada pula yang seluruh bagian kepalanya terbuat dari plastik atau karet keras. Martil karet bagian kepala secara keseluruhan dibuat dari karet yang ulet (liat) tetapi lunak.
Jenis dan bentuk martil lain dipelihatkan seperti gambar dibawah ini
Gambar 3.5. Aneka macam martil 2. Alat-Alat Ukur Listrik
a. Multimeter
Alat untuk mengukur tahanan adalah pada posisi Ohm meter, dalam sebuah instrument dilengkapi dengan ampere meter dan voltmeter yang dinamakan AVO meter atau multimeter.
Bentuk dan tipe multimeter sangat beragam dari yang sederhana sampai dengan yang multi fungsi dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Terdapat 2 macam tampilan dari multimeter yaitu multimeter analog dan multimeter digital yang dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Multimeter Analog Keterangan gambar 3.6
1. Terminal negatif untuk DC.
2. Terminal untuk pengukuran tahanan 3. Terminal positif untuk DC.
4. Terminal untuk pengukuran DC Volt, AC volt dan arus.
5. Cermin untuk pembacaan skala yang benar.
6. Skala untuk pengukuran arus dan tegangan.
7. Skala untuk tahanan. 8. Data tahanan dalam meter. 9. Batas ukur AC.
10. Simbol arus yang diijinkan maksimum 5A.
11. Batas ukur arus DC.
12. Pengatur skala nol pengukuran tahanan.
13. Sakelar pemilih.
14. Batas ukur tegangan DC. 15. Batas ukur tegangan AC. 16. Tanda test tegangan 3000
Volt.
17. Simbol! Bacalah buku petunjuk.
18. Simbol prinsip kerja meter. 19. Simbol alat ukur.
20. Skala untuk tegangan AC dan arus.
21. Skala untuk tegangan DC dan arus.
b. Insulation tester/megger
Di dalam sebuah megger terdapat dynamo/generator yang kerjanya digerakkan dengan tangan. Dynamo tersebut
membangkitkan tegangan sebesar 500V dan 1000V, oleh karena itu batas ukur dari megger menjadi lebih besar yaitu dapat mengukur tahanan sampai dengan 1000MOhm. Kecepatan putaran harus dipilih sedemikian besar agar mendapatkan hasil yang tepat, 120 rpm.
Gambar 3.8. Megger Elektronik/digital
Megger ini digunakan untuk mengukur besarnya tahanan isolasi suatu instalasi maupun perlengkapan mesin. Tahanan isolasi yang dimaksud adalah besarnya tahanan antara 2 kabel penghantar:
1. Besarnya tahanan antara salah satu penghantar dengan tanah.
2. Besarnya tahanan antara seluruh instalasi/perlengkapan