• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi

3. Ciri-ciri motivasi menurut RH Wiwoho

Dalam buku yang ditulis oleh RH Wiwoho dengan judul Kunci menuju puncak motivasi terdapat kriteria yang bisa menentukan arah motivasi seseorang. Kriteria tersebut yaitu arah motivasi, sumber motivasi, dasar motivasi, faktor motivasi dan tingkat motivasi. Berikut ini akan diuraikan secara rinci mengenai ciri motivasi wiraswasta beserta kriterianya masing-masing.

NO Ciri motivasi kriteria kriteria wiraswasta Mendekati √ 1. Arah Motivasi Menjauhi - Internal √ 2. Sumber Motivasi Eksternal - Opsional √ 3. Dasar Motivasi Prosedural - Persamaan - Sama, kecuali - 4. Faktor Motivasi Perbedaan √ Proaktif √ 5. Tingkat Motivasi Reaktif -

Kriteria itu terdiri dari Arah Motivasi sampai Tingkat Motivasi sebagai berikut:

a. Arah Motivasi

Ciri motivasi wiraswasta yang pertama yaitu arah motivasi. Dalam ciri ini, dikatakan bahwa seseorang itu bergerak mendekati (tujuan atau hal yang disukainya) atau menjauhi (masalah atau hal yang tidak disukainya).

1) Mendekati

Dalam pembahasan mengenai arah motivasi yang mendekati (tujuan atau hal yang disukainya) dapat digambarkan dengan contoh berikut ini. Perilaku keledai dapat memberikan gambaran mengenai arah motivasi seseorang yang mendekati tujuan atau hal yang disukainya. “ Mengapa seekor keledai mau berjalan?”. Biasanya penunggang kuda akan menggantungkan wortel dengan bilah kayu di depan mata keledai. Karena ingin makan wortel itu, keledai akan bergerak maju ke depan. Semakin maju, penumpang di atasnya juga maju dan otomatis wortel yang digantungkannya juga ikut bergerak maju. Jadi keledai berjalan karena ada iming-iming hadiah di depan matanya, yakni wortel. Motivasi keledai itu bisa memberikan gambaran tentang arah motivasi yang mendekati tujuan (atau hal yang disukainya, yaitu wortel).

Kata yang memotivasi seseorang dengan arah motivasi mendekati misalnya memakai kata memiliki, memperoleh, menjaga, keuntungan dan termasuk. Sedangkan ciri komunikasinya yaitu menunjuk sesuatu, kepala mengangguk.

Arah motivasi seorang wirausaha atau pemilik bisnis seyogyanya mendekati, tidak terlalu peduli dengan obstacles atau hambatan-hambatan yang dihadapinya, bekerja dengan acuan

tujuan yang hendak dicapainya, berani menghadapi tantangan, persaingan dan kejamnya rimba belantara bisnis.

2) Menjauhi

Dalam pembahasan mengenai arah motivasi yang menjauhi (masalah atau hal yang tidak disukainya) dapat digambarkan dengan contoh berikut ini. Perilaku kuda dapat memberikan gambaran mengenai arah motivasi seseorang yang menjauhi masalah atau hal yang tidak disukainya. “ Mengapa seekor kuda mau berjalan atau berlari?”. Biasanya penunggang kuda akan mencambuk kuda karena jika tidak dicambuk kuda tidak mau berjalan atau berlari. Dalam hal ini berarti kuda mau berjalan atau berlari karena menghindari cambukan. Dari pengalaman, kuda tahu bahwa kalau tidak mau berjalan, dia akan dicambuk lagi. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, yaitu dicambuk, kuda mau berjalan. Motivasi kuda itu bisa memberikan gambaran tentang arah motivasi yang menjauhi masalah (atau hal yang tidak disukainya, yaitu dicambuk).

Kata yang memotivasi seseorang dengan arah motivasi menjauhi misalnya memakai kata menghindari, mencegah, tidak harus, tidak akan terlibat dengan, dan tidak sempurna. Sedangkan ciri komunikasinya yaitu menggoyang tangan di depan dada, kepala menggeleng.

b. Sumber motivasi

Ciri motivasi wiraswasta yang kedua yaitu sumber motivasi. Dalam mencari sumber motivasi seseorang: internal atau eksternal berkaitan dengan keputusan seseorang dibuat “di dalam” atau “di luar” dirinya.

1) Internal

Orang yang memiliki kecenderungan internal memiliki sumber motivasi dan standar evaluasi di dalam dirinya sendiri. Mereka kesulitan menerima opini atau perintah dari luar. Ketika menerima respons negative atas pekerjaannya, padahal mereka merasa telah melakukannya dengan baik, mereka akan mempertanyakan opini atau pertimbangan orang yang memberikan kritik itu. Pada dasarnya mereka mau “mengumpulkan informasi” dari luar, tetapi kemudian memutuskan dengan standar internal- nya.

Kata yang memotivasi seseorang dengan sumber motivasi internal misalnya memakai kata perlu anda pertimbangkan, terserah anda, hanya anda yang bisa memutuskan, untuk informasi lebih lanjut, dan silakan hubungi. Sedangkan ciri komunikasinya yaitu duduk dengan tegak, menunjuk ke diri sendiri, berhenti sejenak untuk mengevaluasi sebelum menjawab kritik, tidak banyak gerak isyarat dan ekspresi wajah.

Sumber motivasi seorang wirausaha atau pemilik bisnis seyogyanya harus cenderung internal, dengan kata lain harus tegas dan memiliki standar evaluasi di dalam dirinya, sehingga membuat anak buahnya yakin dengan apa yang dilakukan oleh bosnya. 2) Eksternal

Pada sisi lain, orang yang memiliki sumber motivasi eksternal adalah orang yang memerlukan opini, arahan dari luar atau tanggapan dari pihak luar untuk tetap termotivasi. Dalam bekerja, bila orang ini tidak mendapat respons, mereka tidak tahu apakah sudah mengerjakannya dari luar. Tidak diperolehnya komentar eksternal membuat mereka kebingungan sendiri.

Kata yang memotivasi seseorang dengan sumber motivasi eksternal misalnya memakai kata ini sudah dibuktikan oleh orang- orang yang akan anda hargai, anda akan merasakan manfaatnya, saya sangat merekomendasikannya, dan riset terakhir. Sedangkan ciri komunikasinya yaitu badan condong ke depan, mengamati respons dengan cermat, ekspresi wajah menunjukkan ingin tahu apakah ia sudah benar atau belum.

c. Dasar Motivasi

Ciri motivasi wiraswasta yang ketiga yaitu dasar motivasi. Yang pertama adalah prosedural, yaitu orang-orang yang lebih suka mengerjakan sesuatu yang sudah ada polanya dan yang kedua adalah

opsional, yaitu orang yang lebih termotivasi bila ada pilihan dalam mengerjakan sesuatu.

1) Opsional

Orang-orang yang memiliki kecenderungan opsional tergerak oleh adanya kesempatan atau tersedianya pilihan untuk melakukan sesuatu dengan cara-cara lain. Mereka berprinsip bahwa “ada banyak jalan menuju ke Roma”. Mereka tergoda oleh gagasan dan kemungkinan-kemungkinan yang tidak terbatas, serta senang mengganti dan mengacak-acak aturan. Mereka senang menciptakan prosedur, tapi tidak suka mengikutinya, karena kalau dia mengikuti prosedur itu, artinya dia tidak punya opsi untuk membuat prosedur yang “baru” lagi.

Orang opsional senang memulai sebuah proyek atau mengembangkan ide baru, namun tidak begitu tertarik untuk menyelesaikannya. Senang menciptakan dan membuat sesuatu, namun sulit konsisten mempertahankannya. Sulit menjaga komitmennya sendiri, karena hal ini akan mengurangi “kebebasannya” dalam memilih.

Profesi yang cocok untuk orang yang opsional adalah sales atau tenaga penjual, pelukis, arsitek, disainer, programmer komputer dan wiraswasta. Setiap sales atau tenaga penjual harus opsional, karena tugas mereka adalah mencari opsi atau cara-cara baru dalam menghadapi pelanggannya.

Kata yang memotivasi seseorang dengan dasar motivasi opsional misalnya memakai kata kesempatan, kemungkinan tidak terbatas, variasi, pilihan dan alternatif. Sedangkan ciri komunikasinya yaitu kalimatnya menunjukkan criteria yang penting, dapat memperluas pilihan-pilihan, kata-katanya lugas.

Dasar motivasi seorang wirausaha atau pemilik bisnis seyogyanya harus cenderung opsional, yakni berani melakukan terobosan baru, mencari alternative-alternatif lain dalam mengikuti trend pasar, dan kreatif dalam dalam menciptakan produk-produk baru untuk memuaskan keinginan konsumennya.

2) Prosedural

Orang-orang yang memiliki kecenderungan prosedural, adalah orang-orang yang percaya bahwa pasti ada sebuah “cara” yang tepat untuk mengerjakan sesuatu dengan baik. Dalam arti, mereka lebih tertarik pada bagaimana sesuatu harus dikerjakan, bukan mengapa harus dilakukan dengan cara seperti itu. Orang prosedural akan mentok, bila tidak diberi langkah-langkah atau prosedur untuk melakukannya. Sekali mereka mendapatkan prosedur itu, mereka akan melakukan hal yang sama berulang- ulang. Pada saat mereka menjalankan sebuah prosedur, hal yang paling penting buat mereka adalah menuntaskan prosedur itu. Ini adalah orang yang hampir pasti akan menyelesaikan sesuatu yang

sudah dimulainya. Ini adalah orang yang rela lembur untuk menyelesaikan sebuah tugas.

Profesi yang cocok untuk orang yang prosedural adalah akuntan, auditor, dokter dan pilot. Seorang dokter harus bekerja secara prosedural, misalnya dalam melakukan operasi. Langkah pertama pasien harus dibius, kemudian dibedah dan akhirnya dijahit. Jika seorang dokter tidak mengikuti prosedur, tentu dia akan melakukan langkah operasi sesuai keinginannya. Dia bisa mulai dari membedah kemudian membius. Tentu seorang pasien tidak mau jika langkah-langkah operasi sesuai keinginan dokter dan tidak sesuai dengan prosedur yang benar.

Kata yang memotivasi seseorang dengan dasar motivasi prosedural misalnya memakai kata caranya adalah…, cara terbaik, konsisten, ikuti saja prosedurnya, metoda yang sudah terbukti dan reliabilitas. Sedangkan ciri komunikasinya yaitu tidak memilih tapi malah bercerita tentang urut-urutan mengapa akhirnya sampai di sana, uraian kalimatnya panjang dan berkisah.

d. Faktor Motivasi

Ciri motivasi wiraswasta yang keempat yaitu faktor motivasi. Yang pertama adalah persamaan, yaitu orang-orang yang termotivasi untuk tetap tinggal pada situasi yang sama; kedua adalah persamaan dengan kekecualian, yaitu orang yang termotivasi untuk berubah

seiring dengan perubahan waktu; dan yang ketiga adalah perbedaan, yaitu orang yang termotivasi untuk berubah secara drastis dan cepat. 1) Persamaan

Orang yang kecenderungannya mencari persamaan dalam konteks tertentu adalah orang yang termotivasi untuk melihat hal yang sama. Ini adalah orang yang punya tendensi makan di tempat yang sama dan dengan menu yang relatif sama. Dalam konteks kerja, mereka menginginkan situasi tetap sama, tidak menyukai perubahan dan secara ekstrem menolak untuk beradaptasi. Orang persamaan adalah orang yang ingin evolusioner.

Kata yang memotivasi seseorang dengan faktor motivasi persamaan misalnya memakai kata seperti sebelumnya, tidak berubah, tetap, identik dan persis sama. Sedangkan ciri komunikasinya yaitu berbicara tentang bagaimana semua hal tampaknya sama dan identik, bagaimana semuanya tidak berubah, dan menceritakan apa-apa saja yang sama.

2) Perbedaan

Orang yang kecenderungannya mencari perbedaan dalam konteks tertentu adalah orang yang termotivasi untuk melihat hal yang beda. Orang seperti ini senang perubahan. Orang perbedaan menginginkan perubahan sebagai hal yang konstan dan penting, serta menolak situasi yang statis dan stabil. Mereka butuh perubahan yang drastis setiap satu atau dua tahun. Bila mereka

tidak memperolehnya, mereka akan meninggalkannya. Orang perbedaan adalah orang yang reformasioner.

Kata yang memotivasi seseorang dengan faktor motivasi perbedaan misalnya memakai kata seperti berubah total, benar- benar beda, tidak seperti lainnya dan unik. Sedangkan ciri komunikasinya yaitu ketika menjawab mungkin tidak paham dengan kata” hubungan”, menjabarkan semuanya benar-benar berubah, bahasanya menunjukkan sesuatu yang tiba-tiba, berfokus pada tujuan dan mengabaikan perjalanan.

Faktor motivasi seorang wirausaha atau pemilik bisnis seyogyanya harus cenderung perbedaan. Faktor perbedaan ini juga tersirat dalam dasar motivasi wirausaha yang opsional. Kadang- kadang secara periodik dia harus mendisain ulang took atau autletnya, suka dengan hal-hal baru dan memiliki mobilitas yang tinggi untuk bergerak dari satu cabang ke cabang lainnya.

3) Persamaan dengan kekecualian

Di tengah-tengah kedua faktor motivasi ini ada yang disebut sebagai persamaan dengan kekecualian. Ini ditandai dengan jawaban: “ Sama, tapi….” Orang semacam ini pada konteks tertentu tetap ingin situasi yang sama, meskipun mereka juga mau menerima perubahan setiap tahun, asalkan tidak terlalu drastis. Mereka cenderung menolak perubahan besar. Orang persamaan dengan kekecualian adalah orang yang reformasioner.

Kata yang memotivasi seseorang dengan faktor motivasi persamaan dengan kekecualian misalnya memakai kata progresif, tumbuh pelan-pelan, sama namun lebih baik, berkembang, maju dan sama kecuali. Sedangkan ciri komunikasinya yaitu berbicara tentang bagaimana semuanya berkembang seiring dengan perubahan waktu, membandingkan satu dengan lainnya, kecuali/lebih/kurang, pembicaraan fokus pada perjalanan (bukan tujuan perjalanan).

e. Tingkat Motivasi

Ciri motivasi wiraswasta yang kelima yaitu tingkat motivasi. Yang pertama adalah proaktif, yaitu orang-orang yang termotivasi untuk bertindak segera. Bertindak dulu, baru berpikir. Kedua adalah reaktif, yaitu orang yang termotivasi untuk menunggu, menganalisis, mempertimbangkan dan bereaksi. Berfikir dulu, baru bertindak.

1) Proaktif

Orang yang memiliki kecenderungan proaktif suka mengambil inisiatif. Mereka cenderung bertindak dengan sedikit atau bahkan hampir tanpa pertimbangan. Mereka langsung menceburkan diri dalam sebuah situasi, tanpa berfikir atau menganalisanya matang-matang. Mereka sering “tubruk sana, tubruk sini” sebelum akhirnya dia menyadari bahwa dia sudah berada di jalur yang salah. Namun pada umumnya mereka self

cakap dalam menyelesaikan tugas. Orang proaktif cenderung tidak sabaran dalam bekerja. Mereka tidak nyaman dengan birokrasi

Kata yang memotivasi seseorang dengan tingkat motivasi proaktif misalnya memakai kata kejar, langsung, sekarang, selesaikan, ayo cepat, ambil inisiatif, hadapi sekarang juga, mengapa menunggu dan jalankan saja. Sedangkan ciri komunikasinya yaitu memakai kalimat-kalimat pendek, struktur kalimatnya jelas dan rapi, uraiannya langsung, bahasa tubuh menunjukkan ketidaksabaran, berbicara cepat, banyak gerakan dan tidak mampu duduk dalam waktu yang lama.

Tingkat motivasi seorang wirausaha atau pemilik bisnis seyogyanya harus cenderung proaktif. Seorang wirausaha harus punya inisiatif, berjiwa pionir dan action-oriented. Seorang wiraswastawan harus tanggap menghadapi perubahan pasar yang begitu cepat dan harus sigap dalam mengambil keputusan, sehingga subordinate-nya tidak binggung menunggu untuk melakukan langkah-langkah berikutnya. Tentu saja wiraswastawan yang sangat proaktif harus didampingi oleh seseorang yang lebih reaktif, yaitu orang yang tekun mengumpulkan data serta informasi sebagai landasan keputusan bosnya.

2) Reaktif

Di sisi lain, orang yang reaktif biasanya menunggu orang lain memulai atau menanti sampai saatnya tepat sebelum bertindak.

Mereka cenderung ingin benar-benar memahami dan mempertimbangkan segala sesuatu sebelum mengambil tindakan. Ini adalah orang yang percaya sekali pada kesempatan dan keberuntungan. Kendati demikian, mereka adalah orang yang cakap dalam membuat analisa, sabar dan cermat dalam mengumpulkan informasi. Orang reaktif merasa tertekan dan cemas bila disuruh mengambil inisiatif. Mereka terlalu lama mempertimbangkan dan menganalisa segala sesuatunya, kadang tanpa disertai tindakan apapun.

Kata yang memotivasi seseorang dengan tingkat motivasi reaktif misalnya memakai kata pertimbangan ini, mari kita pikirkan, anda harus memahaminya, anda boleh mempertimbangkan, ini akan memperjelas anda, dan keberuntungan sedang mendekati anda. Sedangkan ciri komunikasinya yaitu memakai kalimat sering tidak lengkap, subyek atau kata kerja sering hilang, penuh kata-kata infinitas, nanti, besok, kapan-kapan, kalimatnya panjang dan berbelit-belit, sangat hati-hati dan butuh memahami serta menganalisa, bahasa tubuh, dan mampu duduk untuk jangka waktu yang lama.

Dokumen terkait