• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abdurrahman, M. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Abdurrahman, M. 2012. Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis, dan Remediasinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Alfionita, R. Z. R. 2014. Penggunaan Genogram Untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Surabaya. Jurnal Bimbingan Konseling. Volume 04 Nomor 03 Tahun 2014, 1-8

Bafadal, I. 2006. P engelolaan Perpustakaan. Jakarta: Bumi Aksara

Chrzastowski SK. 2011. A Narrative Perspective On Genograms: Revisiting Classical Family Therapy Methods. Clinical Child Psychology Psychiatry, 16 (4): 635–44.

Creswell, J. W. 2012. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approches. Third Edition. California: Sage Publications.

Devi, C. P. K. 2016. Pengaruh P ersepsi Dukungan Sosial Keluarga Dan Lingkungan Sekolah Pada Motivasi Berprestasi Siswa SMA Di Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Djamal, M. 2015. Paradigma Penelitian Kualitatif. Jakarta: Pustaka Pelajar Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan:Kuantitatif da n Kualitatif.

Jakarta: Rajawali Pers.

Fadhli. (2010). Buku Pintar Kesehatan Anak. Yogyakarta: Pustaka Anggrek. Geldard, K dan David G. 2008. Konseling Anak-Anak Panduan Praktis.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ghony, H. D dan Fauzan A. 2014. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Gunawan, I. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara

Hamalik, O. 2012. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Herdiansyah, H. 2012. Metodelogi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Kartono, K. 1992. Psikologi Wanita Jilid II (Mengenal Wanita Sebagai Ibu dan Nenek). Bandung: Mandar Maju.

Kongregasi Suster-Suster Fransiskan Santo Georgius Martir. 2014. Hidup Dan Semangat Muder M. Anselma Bopp. Yogyakarta: Kanisius.

Koswara, D. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Berkesulitan Belajar Spesifik. Jakarta: PT. Luxima Metro Media

Lestari, S. 2014. Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana

Martini, J. 2014. Kesulitan Belajar: Perspektif, Asesmen, dan Penanggulannganya ( Bagi Anak Usia Dini dan Usia Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia

Muhammad, J. K. A. 2008. Special Education for special children. Bandung: PT. Mizan Publika)

Moleong, L. J. 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Moleong, L. J. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nevid, Jeffrey et al. 2003. Psikologi Abnormal ( edisi 5, jilid 2). Jakarta: Erlangga Okiishi, R.W. 1987. The Genogram As A Tool In Career Counseling. Dalam

Journal of Counseling and Development. Vol. 66. November 1987, 139-147 Prastowo, Andi. 2014. Metode Penelitian Kualitatif ( dalam P erspektif rancangan

penelitian). Yogyakarta. Ar-Ruzz Media.

Rahim, Farida. 2007. P engajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Sharma, Gitanjali. 2004. A Comparative Study of the Personality Characteristics of Primary-School Students with Learning Disabilities and Their Nonlearning Disabled Peers. Learning Disability Quarterly, Vol. 27, No. 3, Special International Issue (Summer, 2004), pp. 127-140: Sage Publications, Inc.

Sampara, Trisna Brenda Trivena Angel. 2016. Proses Dan Faktor-Faktor Yang Mepengaruhi Kaintiman Individu Dewasa Awal Dengan Latar Belakang Keluarga Tidak Harmonis. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Schutzenberger, Anne Ancelin. 2009. The Ancestor Syndrome. USA & Canada: Routledge

Soemantri, T. S. 2007. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RnD. Bandung:

Alfabeta

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta

Wertz, F J.,et al. 2011. Five Ways of Doing Qualitative Analysis. New York: The Guilford Press

Yusuf, S. 2014. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Lampiran 1 Surat Ijin penelitian

Lampiran 2

Lampiran 3.1 Pedoman Wawancara Dengan Partisipan

No Deskripsi Fokus Pertanyaan Pertanyaan

1 Mengetahui identitas subjek dan kondisinya

Identitas Nana dan kondisi yang dialaminya (nama, kelas, dan hobi)

Nana:

1. Siapa namamu?

2. Siapa nama lengkapmu? 3. Sekarang kelas berapa? 4. Apa hobi atau kegemaranmu? 2 Mengetahui keadaan subjek saat

belajar

Keadaan Nana saat belajar Nana:

1. Pelajaran apa yang kamu sukai? 2. Pelajaran apa yang tidak kamu sukai? 3. Jam berapa kamu belajar di rumah? 4. Siapa yang mengajarimu di rumah?

3 Mengatahui keadaan keluarga Keadaan Nana dalam keluarga Nana:

1. Siapa nama ibumu? 2. Siapa nama Ayahmu?

3. Berapa jumlah saudara kandungmu? 4. Siapa saja yang tinggal denganmu? 5. Siapa yang sering membuatmu marah? 6. Siapa yang sayang padamu?

Lampiran 3.2 Pedoman Wawancara Dengan Orang Tua Partisipan

No Deskripsi Fokus Pertanyaan Pertanyaan

1 Mengetahui kronologi

pernikahan dan kehamilan Nana

Kronologi pernikahan dan kehamilan Nana (masalah dan penyakit)

Ibu Rina:

1. Apakah ada masalah serius yang ibu hadapi dalam kehidupan rumahtangga ibu?

2. Apakah penyebab Ayahnya Nana meningal bu?

3. Bagaimana dulu riwayat kelahiran Nana bu?

4. Apakah selama kehamilan ibu mengalami sakit fisik?

5. Apakah selama kehamilan ibu mengalami saki secara psikis?

6. Apakah ada masalah saat proses kelahiran Nana?

2 Mengetahui proses belajar dan kesulitan belajar Nana

Keadaan belajar dan kesulitan belajar Nana saat dirumah

Ibu Rina:

1. Apasajakah kebiasaan yang sering dilakukan oleh Nana saat belajar? 2. Jam berapa Nana biasa belajar?

3. Bagaimana jika Nana menegrjakan PR dirumah ?

4. Pelajaran apa yang disukai oleh Nana? 5. Apa hobinya?

6. Bagaimana tanggapan ibu, Nana mengalami kesulitan belajar? 7. Usaha apa yang dilakukan untuk

3 Mengatahui keadaan keluarga Keadaan Ibu Rina dalam keluarga Ibu Rina :

1. Bagaimana keadaan keluarga ibu saat suami masih hidup?

2. Bagaimana keadaan keluarga ibu saat suami sudah meninggal?

3. Bagaimana hubungan ibu dengan keluarga suami?

4. Adakah konflik keluarga yang membuat ibu tertekan?

5. Bagaimana hubungan ibu dengan keluarga sekandung yang tinggal dalam satu rumah?

6. Bagaimana penerimaan keluarga ibu terhadap anak-anak?

7. Bagaimana penerimaan keluarga suami terhadap anak-anak?

8. Apakah ada kekerasan fisik atau psikis yang pernah ibu alami?

9. Apakah selama kehamilan Nana keluarga menerimanya?

Lampiran 3.3 Pedoman Wawancara Dengan Para Guru Partisipan

No Deskripsi Fokus Pertanyaan Pertanyaan

1 Kesulitan belajar di sekolah dan dinamika keluarga Nana

Proses belajar yang dialami di sekolah dan dinamika keluarga Nana

1. Bagaimana karakteristik siswa yang mengalami lambat belajar?

2. Bagaimana sikap Nana jika mengikuti pembelajaran?

3. Bagaimana sikap Nana jika mengerjakan tugas?

4. Apakah Nana mampu mengerjakan setiap tugasnya dengan baik dan terselesaikan? 5. Bagaimana cara bapak memotivasi Nana

untuk dapat belajar?

6. Apakah Nana sering menunjukan kebiasaan baik?

7. Apakah Nana sering menunjukan kebiasaan buruk?

8. Pelajaran apa yang paling disukai Nana? 9. Bagaimana mengenai aspek kognitif,

afektif , dan psikomotorik Nana yang mengalami kesulitan belajar?

10.Apakah penyebab siswa mengalami kesulitan belajar?

11.Apakah ada hambatan yang sering muncul saat mengajar siswa yang mengalami kesulitan belajar?

12.Bagai mana kemampuan belajar Nana? 13.Apakah bapak mengetahui mengenai

Lampiran 3.4 Pedoman Observasi Proses Pembelajaran LEMBAR PEDOMAN OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN Pelaksanaan :

Hari/ Tanggal :

Waktu :

No Tujuan Subjek Hal yang diamati Deskripsi

1 Untuk mengetahi proses belajar yang dilakukan oleh Nana

Nana Hal- hal yang dilakukan Nana saat belajar Kesulitan atau permasalahan yang dihadapi Nana

Kemampuan belajar Nana 2 Untuk mengetahi proses belajar

yang dilakukan oleh Nana

Guru Cara guru membantu Nana dalam belajar

3 Untuk mengetahui dinamika yang terjadi dalam keluarga

Ibu Rina dan Ibu

Agnes

Relasi dalam keluarga

Lampiran 3.5 Proses Menganalisis Data Dengan Analisis Tematik

No Hasil yang diperoleh dari pengumpulan data Tema

Transkip Wawancara Anecdotal Record Foto hasil belajar

1 Kesulitan belajar

Nana saat belajar dikelas sering melamun, bermain dan bicara sendiri. Nana hanya mau duduk dengan satu orang teman yang sangat dekat dengannya. Saat Nana jengkel dan marah pada teman ia menanggis.

Kesulitan belajar Guru kelas :

Kesulitan belajar yang dialami Nana seperti masih ada huruf yang kurang, kemudian sering terbalik ketika harus menulis “b” dengan “d” ...ya.... harusnya “b” dia menulisnya “d”, harusnya “d” kadang ditulis b sehingga maknanya akan berbeda.tetapi setelah diberi pemahaman ternyata anak ini baru sadar. Dia juga ketika didekte, dia bisa menulis sendiri tetapi masih ada sedikit kesalahan disana...b menjadi d atau dia sendiri

masih...e.. ng...ny itu dia masih mengalami kesulitan.ng..ny..eng....”kalau ulangan dia semula..dia hanya mengerjakan cek poin, tapi saya perhatikan mengerjakan cek poin itu hanya spekulasi, karena belum lancar membaca. Kemudian pertanyaan isian itu ngak diisi karena ngak bisa membaca, tetapi untuk sekarang ini dia sudah mulai bisa membaca, sehingga isian itu diisi meskipun kadang masih ada jawaban yang belum benar.

Nana memiliki kedewasaan jika ada yang berkelahi, dia melerai selain itu dapat bertanggung jawab Guru Agama:

Proses belajarnya hanya memang kemampuan intelektualnya....ya ... berat” “Kalau menulis itu karena.. kalau di dekte ndak kan tingal hanya nyonto di papan tulis... sehingga sesuai dengan di tulisan saya disitu,

kalau terbaliknya kelihatanya tidak... wong..yo...sesuai dengan nganu...sesuai yang dituliskan”. Beliau juga mengungkapkan,” yo ada terbalik ada b sama d itu kadang-kadang. Teros kalau didekte harus..harus.. satu...satu. saya juga mendekte itu harus nulis apa juga ditulis terus yang lain-lain kalau ngak ditulis, misalnya saya hanya mengatakan satu kata saja untuk ditulis, ngak jalan”. Nilai agamanya ya...ada yang 20,70,45,40, 30, 2,5 ,34, 75, da ini yang 80 yo tidak...ini hanya tugas”.

asalkan saja tugas yang diberikan tidak berkaitan dengan intelektual

Nana sering menyendiri dan saat pelajaran olahraga dan hanya melihat dippinggir Guru Olahraga:

Termasuk disebutkan tadi seperti Nana itu sulit diajak bermain ohhh untuk diajak bermain istilahnya ikut bergerak mesti dilapangan ketika yang lain sudah

berbaris dia cuman dududk berdirir pinggir dah... diajak ndak mau.... ketika sudah seperti itu saya tdk bisa memaksa ya....”. Akademiknya juga kurang isi disininya ( menunjuk kepala) juga kurang”

lapangan. Meski sudah diminta untuk berolahraga Nana tetap tidak mau.

Ibu Rina:

Kesulitan dalam menulis kalau Nana sering terbalik-balik saat menulis misalnya saat menulis huruf “b” menjadi huruf “d”

Nana itu masih sakit hati dengan neneknya sehingga tidak mau datang ketempat neneknya karena dulu pernah diludahi dan di cap sebagai anak bodoh. Ibu Agnes :

Proses belajar Nana sulit membaca, ” sulit tapi kalau orang tuanya telaten kalau yang ngajari bener, Bisa.

Mungkin Nana kalau ngak sering diajak pergi main, mungkin bisa”

Dinamika keluarga Dinamika

keluarga

Ibu Rina :

“ emang si aku jelek dan udah jelek, aku mengakui sebelum menikah kan saya hamil dulu sama bapaknya Nana, dan orang tuanya kan ngak setuju.. tapi kan bapaknya Nana cinta banget sama aku... lha terpaksa.. lagian ibunya itu kan jantungan.. habis tu kan dia masuk rumah sakit tho...nah aku tu ndak tau kalau udah hamil 5 bulan nah saya di cek dah umur 5 bulan.. habis itu di shock jantungan dan yang disalahkan aku”. Pengalaman itu membuat hubungan saya dengan ibu Agnes (Ibunya Pak Riski) menjadi tidak harmonis. Bapaknya bukan

orang yang baik “ pemabuk dan pernah kena narkoba, tapi di ngak ngisap, tapi di cokot ikut dengan temannya pakai narkoba dan dipenjara 5 tahun.

Sedangkan anak- anak saya “ betapa sakitnya aku anak saya tidak diterima dalam keluarga dan sudah gede diminta kayak gitu”. Kalau Nana...“ Nana lahir juga ngak mau, ngak ada yang menunggu proses kelahirannya, jadi anak saya terbuang, kan ngak ada yang mengakui dia cucunya”. ” Nana ngak pada mau, ngak pada mau trima Nana sebagai cucunya sampai sekarang, makanya anak saya kan sering kayak gitu tho... saya udah bersyukur dia jalan aja 6 tahun”.

Hal itu membuat saya ”sakitnya sakit hati”. Ibu Agnes :

Saya mengambil kedua kakak Nana “setelah seribu hari bapaknya, ibunya minta pulang ke sana ya silahkan, mungkin kalau mau nikah lagi, saya silahkan tapi ini anaknya yang dua di sini biar saya yang nyekolahkan” dalam keluarga beliau jarang terjadi konflik,“ wajar kalau orang berkeluarga marah sebentar, tapi ngak sampai main tangan, kalau dengan anak-anak cuma tak bentak. “ alasan saya mengambil kedua cucu saya”kan di sana ngak ada aturannya, nanti malah rusak ngak jadi orang”. Lagian ibunya itu masih maunya sendiri, ngak mau menghiraukan anaknya main ke sana, lha kemarin ini Vino ke rumah ibunya nyari ngak ada, budenya bilang ibumu pergi sama orang laki-laki, mungkin pacarnya juga”.

2 Nana menjawab “meskipun tidak punya apa-apa, saya punyanya nyawa”. Tuhan Yesus juga pernah jatuh dan diludahi sebanyak 3 kali. Aku juga murid Tuhan Yesus maka aku akan raji berdoa.

Nana menyukai lagu : “ Nderek Dewi Maria dan Atiku Ayem- tentrem”. Doa yang disukai Nana adalah doa Bapakami dan Malaikat Tuhan.

Berdoa untuk nenek

3.6Proses Mendeskripsikan Hasil Penelitian Berdasarkan Tema

Tema Deskripsi

Kesulitan belajar Kesulitan belajar yang dialami Nana membuatnya tidak naik kelas dan juga tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya. Kondisi ini membuat Nana memiliki prestasi belajar tidak mencapai standar yang telah ditetapkan. Ia juga terlihat sering melamun dan menyendiri saat proses belajar di kelas. Nana juga mengalami perlakuan yang berbeda dengan yang lain baik di sekolah maupun di rumah karena sering tertinggal saat mengerjakan tugas.

Dinamika keluarga Keadaan relasi keluarga yang kurang harmonis dan perlakuan kasar secara fisik maupun secara verbal sangat mempengaruhi semangat belajarnya, dalam keluarga seorang anak yang mengalami luka batin dan rasa tidak suka dengan salah satu anggotanya, akan memberikan efek yang negatif pada hubungan dengan orang lain.

Dokumen terkait