• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan pengelolaan dalam peraturan Perundang-undangan tidak sejalan dengan persepsi stakeholders yang dihasilkan dalam

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, P. 2003. Pengelolaan kawasan konservasi. Jikalahari 3 (1): 5.

BKSDA. 1998. Rencana Lima Tahun VII. Balai Konservasi Sumberdaya Alam. Pekanbaru, Riau.

. 2002. Buku Informasi Kawasan Konservasi di Propinsi Riau. Balai Konservasi Sumberdaya Alam. Pekanbaru, Riau.

Bolen, E.G., and W.L. Robinson. 2003. Wild Life Management. 5th Edition.

Prentice Hall. Upper Saddle River. New Jersey.

BPS. 1994. Kecamatan Mandau Dalam Angka. Biro Pusat Statistik. Bengkalis, Riau. "" 3 ( ! # = """ 3 ( ! # = &''' 3 ( ! # =

. 2003. Bengkalis Dalam Angka. Biro Pusat Statistik. Bengkalis, Riau.

Casson, A. 2003. Politik Ekonomi Subsektor perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia. dalam Ke Mana Harus Melangkah?: Masyarakat, Hutan dan Perumusan Kebijakan di Indonesia, pp 272-300. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Carey, C, Dudley, N. and Stolton, S. 2000. Squandering Paradise: The Importance and Vulnerability of The Worlds’s Protected Area. WWF. Gland, Switzerland.

DEPHUT. 2003. Data Potensi Hutan Alam Provinsi Riau dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota. Dinas Kehutanan. Pekanbaru, Riau.

Dunn, N.M. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Forman, E. 2002. Decision by Objectives How To Convince Others That’s You Are Right. George Washington University. Washington.

Gali-Gali. 2001. News letter: Serangan terhadap Hutan Lindung Meratus. GALI- GALI 3 (13). [http://www.pili.or.id/news/2001/indonesia/incl4_26b.html #newsletter] [diakses 20 Maret 2005].

Hadi, K. 2003. Menggugat pengelolaan kawasan konservasi di Propinsi Riau. Jikalahari 3 (1): 6-7.

Hirakuri, R.S. 2003. Can Law Save The Forest: Lesson from Finland and Brazil. CIFOR. Bogor.

!) = = # # ! ! = * : 3 * 5 &''' % % ) = (

/ 2! ! ( ! ! ) * ( ? =

( * ! . ! 8 ! ! ;! ! ! : = 2! *

;! ! 8 ! 8

Hoessein, B. 2001. Prospek resolusi kebijakan dan implementasi otonomi daerah dari sudut pandang hukum tata negara. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan (JEP) 9 (2): 1-19.

IIED. 2002. Forest in Sustainable Development: A Quick Report Card on Progress Since Rio. The International Institute for Environment and Development. London, UK.

IUCN. 1994. Guidelines for Protected Area Management Categories. International Union for The Conservation of Nature, World Conservation Union. UK.

. 2000. Financing Protected Area: Guidelines for Protected Areas. International Union for The Conservation of Nature, World Conservation Union. UK.

Jalil, H. 2003. Di saat harimau harus kehilangan hutan. Jikalahari 4 (1): 12-13.

JATAM. 2005. Pertambangan di Kawasan Lindung: Skenario Menghabisi Sumber Mineral & Hutan Indonesia. Jaringan Advokasi Tambang. [http://www.jatam.org/indonesia/case/konservasi/skenario.html] [diakses 27 Januari 2005 ].

Kartodihardjo, H. 2003. Masalah Struktural dalam Implementasi Kebijakan baru Kehutanan. dalam Ke Mana Harus Melangkah?: Masyarakat, Hutan Dan Perumusan Kebijakan di Indonesia, pp 177-195. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Kastro, dan I.B. Mantra. 1995. Penentuan Sampel, Metode Penelitian Survei. LP3S. Jakarta.

Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor: 376/Kpts-II/1998 Tentang Kriteria Penyediaan Areal Hutan Untuk Perkebunan Budidaya Kelapa Sawit.

Keputusan Presiden No.32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. Kompas. 2001. Hutan Lindung Meratus Diusulkan Jadi Suaka Margasatwa.

27 Februari. [http://kompas.com/0102/27/iptek/huta10.htm] [diakses 2 maret 2005].

. 2002. Dua Suaka Margasatwa di SUMUT Terancam Musnah. 7 Februari. [http://kompas.com/0202/07/daerah/duas20.htm] [diakses 2 maret 2005].

___ . 2003. Hutan Konservasi di Sumatera Selatan Terus Dijarah. 22

Maret. [http://kompas.com/0303/22/daerah/201184.htm] [diakses 2 maret 2005].

. 2005. Kawasan Konservasi Sulawesi Tenggara Rawan

Penjarahan. 25 Februari.

[http://kompas.com/0502/25/daerah/1580945.htm] [diakses 2 maret 2005].

Lootsma, A.F. 1996. Multi Criteria Decision Analysis and Multi Objective Optimization. Delft University of Technology Faculty TWI. Netherlands. Luke, D., and G. Lagos. 2001. The Role of The Minerals Sector in The Transition

to Sustainable Development. The International Institute for Environment and Development (IIED). London, UK.

MacKinnon, J.K., G. Child, and J. Thorsell. 1993. Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Marimin. 2004. Tekhnik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo. Jakarta.

McNeely, A.J. 1999. Mobilizing Broader Support for Asia’s Biodiversity. International Union for The Conservation of Nature (IUCN). UK.

Nurlambang, T. 2002. Potensi Konflik Geografis Dalam Penerapan UU No.22 Tahun 1999. [Http://www. forum-inovasi.or.id/web/artikel/artikel5.htm]. [diakses 13 Maret 2004].

PEMDA. 2003. Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Bengkalis. Pemerintah Daerah. Bengkalis, Riau.

. 2004. Arah dan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkalis. Pemerintah Daerah. Bengkalis, Riau.

Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 01 Tentang Rencana Strategis Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkalis 2001 – 2005.

:! ! 1 ""1 # ( *

(

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.

Permadi, B.S. 1992. Analytical Hierarchy Process. Universitas Indonesia. Jakarta. Philips, A. 2003. Turning ideas on their head: the new paradigm for protected

areas. The George FORUM 20 (2): 1-32.

PPLH IPB. 2004. Baseline Study on Balairaja Conservation Area in Riau. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

PT CPI. 2004. Daftar Sumur Pengembangan PT CPI dalam Kawasan SM Balairaja. PT Caltex Pacific Indonesia. Riau.

. 2004. Rencana Kegiatan Operasi PT CPI 2003-2004 dalam Kawasan SM Balairaja. PT Caltex Pacific Indonesia. Riau.

Resosudarmo, I.A.P., dan A. Dermawan. 2003. Hutan dan Otonomi Daerah: Tantangan dalam Suka dan Duka. dalam Ke Mana Harus Melangkah?: Masyarakat, Hutan Dan Perumusan Kebijakan di Indonesia, pp 399-437. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Saaty, T.L. 1993. Pengambilan Keputusan. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Sembiring, N. 1999. Kajian Hukum dan Kebijakan Pengelolaan Kawasan

Konservasi di Indonesia. Jakarta.

SK Menteri Kehutanan Nomor 6187/Kpts-II/2002. Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Konservasi Sumberdaya Hutan (BKSDA).

SKB Mentamben dan Menhut Nomor. 969.K/05/M.PE/1989 dan Nomor. 429/Kpts-II/1989.

Susanto, P. 2003. Penangkapan gajah sumatera: sebuah solusi mitigasi atau bencana. Jikalahari 3 (1): 12-13.

Syumanda, R. 2003. Kebakaran hutan antara dosa dan bencana. Jikalahari 2 (1): 6-7.

Tacconi, L. 2003. Kebakaran Hutan di Indonesia: Penyebab, Biaya dan Implikasi Kebijakan. CIFOR. Bogor.

Tacoli, C, and D. Kali. 2001. The Links Between Migration, Globalization and Sustainable Development. The International Institute for Environment and Development (IIED). London, UK.

Thomas, L., and J. Middletor. 2003. Guidelines for Management Planning of Protected Areas. International Union for The Conservation of Nature, World Conservation Union. UK.

Undang -Undang No.41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan.

Undang -Undang No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

4 6 = 2 ; % = - ( 4 3 = * % &'' 2 *

/ 3 5A # ! # # O= /! * !

* 3 ! ( %)! ! 5 * %)! 5 ! ! 5

P A@@ 6 ! @ )! @ ! @) Q 6 ) O H Q) &

Q ' * R P* & # 6 &''$R

WCPA. 2000. Application of IUCN Protected Area Management Categories. World Commission on Protected Areas. Australia and New Zealand Region.

Wollenberg, E., dan H. Kartodihardjo. 2003. Devolusi dan Undang-Undang Kehutanan Baru Indonesia. dalam Ke Mana Harus Melangkah?: Masyarakat, Hutan dan Perumusan Kebijakan di Indonesia, pp 98-114. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Lampiran 2. Hasil AHP Keseluruhan Responden dalam Penentuan Prioritas Kebijakan Pengelolaan Kawasan Suaka Margasatwa Balairaja di Bengkalis, Riau

8 P3 " 7 . :

( '= $ '= '& '='1 '= " '= '= ' '= 0

#3( '='" '=& & '= ' '= $ '='1 '= 1& '= $

; . '='$ '='$& '='$ '=' 0 '='$0 '=& '='$

# '=$&1 '=' 1 '=&"0 '=' $ '=& = &' '=&& &

5 '=&00 '= '=$0 '= 1 '=$" &= '=$ &

PHKA 8 9 " 7 . :

! * % ! ! '='0 '='11 '= $ '= & '=& '= '= && $

! '= & '= 0 '='" '=&$$ '='0 '= "& '= $'

( ! '=&$' '=&0& '=& 0 '= 1 '= 0 =$ $ '=&"' &

#! 6 * '= " '=$1 '= '='0 '= "& &=&$' '=$$1

. 8 9 " 7 . :

! * % ! ! '='0 '= & '= & '=' & '='0 '=$ " '='1" $ ! '= '='1' '='0& '= " '= & '= "& '= && ( ! '=& 0 '=&1 '=& 1 '=&$ '=&$' =&$$ '=& &

Dokumen terkait