• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adnan. 2006. Penyimpanan buah duku terolah minimal dalam kemasan atmosfer termodifikasi [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Affandi. 2002. Penyimpanan rajangan selada segar dalam kemasan atmosfer termodifikasi [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Aji SN. 1997. Perancangan kemasan wortel untuk mencapai kondisi optimum modified atmosphere [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Alasalvar C, Al-farsi M, Quantick PC, Shahidi F, Wichtorowicz R. 2005. Effect of chill storage and antioxidant activity, anthocyanins, carotenoids, phenolics and sensory quality of ready-to-eat shredded orange and purple carrots. J Food Chemistry 89:69-76.

Berlian NVA, Rahayu E. 1995. Wortel dan Lobak. Jakarta: Penebar Swadaya.

BPS. 2002. Produksi, luas panen, dan produktivitas wortel di Indonesia. http://www.bappenas.go.id/index.php?module=Content Express&func= display&ceid=2107&meid= [1 September 2006].

BPS. 2006. Production of vegetables in Indonesia. http://www.bps.go.id /sector/agri/horti/table7.shtml [20 September 2006].

Budiastra IW, Purwadaria HK. 1993. Penanganan pasca panen sayur-sayuran dan buah-buahan dalam rumah pengemasan. Bahan pelatihan pasca panen sayur-sayuran dan buah-buahan. Bogor: Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor, 10-15 Mei 1993.

Finn MJ, Upton ME. 1997. Survival of phatogens on modified atmosphere packaged shredded carrot and cabbage. J Food Chemistry 60:1347-1350.

Gunadnya IBP. 1993. Pengkajian penyimpanan salak segar (Salacca edulis Reinw) dalam kemasan film dengan modified atmosphere [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Haddiana A. 2004. Penyimpanan rajangan jagung semi (Baby corn) dengan atmosfer termodifikasi [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Hall CW, Handeburg RE, Pantastico ErB. 1989. Pengemasan untuk konsumen

dengan kemasan plastik. Di Dalam: Pantastico, ErB. Penerjemah;

Kamariyani, editor. Fisiologi Pasca Panen. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Terjemahan dari: Postharvest Physiolgy, Handling and Utilization of Tropical Fruits and Vegetables.

Hidayatullah T. 1994. Mempelajari penyimpanan wortel (Daucus carota L) dengan modified atmosphere [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Jualiana S. 2003. Penyimpanan irisan jamur champignon (Agaricus bisporus) segar dalam kemasan atmosfer termodifikasi [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Kader AA. 1980. Prevention of ripenin in fruits by the use of controlled atmosphere. J Food Technology 34:51-54.

Kader AA. 1992. Modified atmosphere during transport and storage. In, Postharvest Technology of Horticultural Crops. Ed., A A Kader. California: University of California, Publication No. 3311.

Kartasapoetra AG. 1989. Teknologi Penanganan Pasca Panen. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Kendrianto. 2002. Kajian penyimpanan irisan segar wortel terolah minimal dalam kemasan atmosfer termodifikasi [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Laurila E, Ahvenainen R. 2002. Minimal processing in practice: fresh fruit and vegetable. In Minimal Processing Technologies In The Food Industry. Ohlsson T and Bengtsson N. Enggland: Cambridge, Woodhead Publishing Limited.

Lafortune, R., Cailed, S., and Lacroix, M. 2005. Combined Effects of Coating, Modified Atmosphere Packaging, and Gamma Irradiation on Quality Maintenance of Ready-to-Use Carrots (Daucus carota). J of Food Protection 68:353-359.

Mannapperuma JD, Zagory D, Singh RP, Kader AA. 1989. Design of polymeric packaging for modified atmosphere storage of fresh produce. Paper Fifth

International Controlled Atmosphere Reseach Conference. Wenatchee: WA,

USA, June 14-16 1989.

Maharani S. 2002. Penyimpanan rajangan bawang segar dalam kemasan atmosfir termodifikasi [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Mohsenin NN. 1984. Electromagnetic Radiation Properties of Foods and Agricultural Products. New York: Gordon and Breach Science Publishers.

Muchtadi D. 1992. Petunjuk Laboratorium Fisiologi Pasca Panen Sayuran dan Buah-buahan. Bogor: Pusat Antar Universitas, Intitut Pertanian Bogor.

Muchtadi TR, Sugiyono. 1992. Petunjuk Laboratorium Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor: Pusat Antar Universitas, Intitut Pertanian Bogor.

Negi PS, Roy SK. 2000. Effect of low-cost storage and packaging on quality and nutritive value of fresh and dehydrated carrots. J Sci Food Agric 80:2169- 2175.

Nugroho O. 2003. Penyimpanan rajangan segar paprika (Capsicum annum L. var. grossum) dalam kemasan atmosfir termodifikasi [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pantastico EB. 1989. Fisiologi Pasca Panen Penerjemah; Kamariyani, editor. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Terjemahan dari: Postharvest Physiolgy, Handling and Utilization of Tropical Fruits and Vegetables.

Phan CT, Pantastico ErB, Oganta K, Chachin K. 1989. Respirasi dan Puncak

Respirasi. Di dalam: Pantastico, ErB. Penerjemah; Kamariyani, editor.

Fisiologi Pasca Panen. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Terjemahan dari: Postharvest Physiolgy, Handling and Utilization of Tropical Fruits and Vegetables.

Purwadaria HK. 1992. Sistem pengangkutan buah-buahan dan sayuran. Makalah pelatihan teknologi pasca panen sayur-sayuran dan buah-buahan. Bogor: PAU, Institut Pertanian Bogor, 24 Pebruari1992.

Putranto AE. 2005. Penyimpanan rajangan seledri dalam kemasan atmosfir termodifikasi [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Ritonga YP. 2006. Kajian susut mutu wortel terolah minimal dalam kemasan atmosfer termodifikasi dalam kemasan dingin [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Rodriguez P, Raina BL, Pantastico ErB, Batti MB. 1989. Mutu Bahan-bahan

Mentah Untuk Pengolahan. Di dalam: Pantastico, ErB. Penerjemah;

Kamariyani, editor. Fisiologi Pasca Panen. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Terjemahan dari: Postharvest Physiolgy, Handling and Utilization of Tropical Fruits and Vegetables.

Sivertsvik M, Rosnes JT, Bergslien H. 2002. Modified atmophere packaging. In Minimal Processing Technologies In The Food Industry. Ohlsson, T and Bengtsson, N. England: Cambridge, Woodhead Publishing Limited.

Sudiari NM. 1997. Pengkajian karakteristik penyimpanan produk ”minimally processed” buah nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk) [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Suherman, D.W. 2005. Penyimpanan rajangan petsai (Brassica pekinensis L) dengan sistem atmosfir termodifikasi dalam kemasan plastik [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sumardi HS, Purwadaria HK, Sutrisno. 1996. Pengkajian awal penyimpanan durian segar (Durio zibethinus) dengan modifikasi atmosfer. Makalah Seminar. Bogor: JICA-IPB, CREATA dan PERTETA, 18 Juni 1996.

Syarief R, Santausa S, Isyana BS. 1993. Teknologi Pengemasan Pangan. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Syarief R, Halid H. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Jakarta: Penerbit Arcan.

Syarief R. 1994. Pemodelan pengemasan sistem atmosfer termodifikasi dan pendugaan masa simpan buah manggis (Garcinia mangostana L). Laporan Penelitian. Bogor: Lembaga Penelitian, Institut Pertanian Bogor.

Soekarto ST. 1981. Penilaian Organoleptik. Bogor: PUSBANGTEPA, Institut Pertanian Bogor.

Sutrisno, Yuda, YFR. 1999. Penyusunan dan pengujian model pendugaan konsentrasi O2 dan CO2 dalam kemasan modified atmosphere sayuran tropika. Buletin keteknikan pertanian 43:9-17.

Thompson, K. 1996. Postharvest Technology of Fruit and Vegetables. First Published. USA: Cambridge, Blackwell Science Ltd.

Venty, Dessy. 1999. Wortel. http://iptek.apjii.or.id/artikel/ttg_tanaman_obat/ depkes/buku2/2-087.pdf#search=%22klasifikasi%20wortel%22 [31 Agustus 2006].

Vitti MCD et al. 2005. Quality of minimally processed beet roots stored in different temperatures. J International 48:503-510.

Will RHH, Lee TH, Graham D, McGlasson WB, Hall EG. 1981. Postharvest an Introduction to the Physiology and Handling of Fruit and Vegetables. Australia: New South Wales, University Press Limited.

Winarno FG, Aman M. 1981. Fisiologi Lepas Panen. Jakarta: Sastra Hudaya.

Winarno FG. 2002. Fisiologi Lepas Panen Produk Hortikultura. Bogor: M-Brio Press.

Workneh TS, Osthoff G, Steyn MS. 2001. Effect of modified atmosphere packaging on microbiological, physiological and chemical qualities of stored carrot. J Food Technol in Africa 6:138-143.

Yangyang IGP, Mahendrayana, Budiastra IW, Purwadaria HK. 1986. Penyimpanan tomat (Lycopersicum esculentum Mill) segar dengan modified atmosphere. Makalah seminar teknologi pertanian. Malang: Universitas Brawijaya, 17-18 November 1986.

Yanti M. 2002. Pengkajian penyimpanan segar buah melon (Cucumis melo L) terolah minimal dalam sistem atmosfer termodifikasi [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Zagory D, Kader AA. 1988. Modified atmosphere packaging of fresh produce. J Food Technology 42:70-77.

Lampiran 3 Nilai rata-rata laju respirasi dan Kuesien Respirasi (RQ) rajangan wortel segar (ml/kg.jam)

Lampiran 9 Perubahan konsumsi CO2 (%) dan produksi O2 (%) rajangan wortel segar dalam kemasan terpilih

Lampiran 10 Nilai rata-rata laju susut bobot (%) rajangan wortel segar dalam kemasan terpilih

Lampiran 11 Nilai rata-rata laju perubahan kekerasan (kgf) rajangan wortel segar dalam kemasan terpilih

Lampiran 14 Nilai rata-rata hedonik uji organoleptik rajangan wortel segar dalam kemasan terpilih suhu 5 0C

Dokumen terkait