BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Deskripsi Hasil Di Variabel Penelitian
1. Deskripsi Data Tentang Kreativitas Guru
Berikut ini akan disajikan data jawaban responden dari butir-butir pertanyaan:
Jumlah sampel : 104 Jumlah butir/item : 20 pertanyaan Jumlah skor alternatif jawaban : 5
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 20 x 5 = 100 Skor terendah yang mungkin dicapai : 20 x 1 = 20
Langkah selanjutnya adalah menentukan skor dengan cara: Perhitungan Skor 66 % x 100 = 66 66 – 100 56 % x 100 = 56 56 – 65 Di bawah 56 % < 55 Tabel V. 4
Penilaian Kreativitas Guru
Skor Frekuensi Persentase Kategori
66 – 100 36 37,44 % Kreatif 56 – 65 51 53,04 % Cukup Kreatif
< 55 7 9,2 % Tidak Kreatif
Jumlah 104 100 %
Sumber : Data diolah, 2012
Berdasarkan tabel V.4 tentang penilaian kreativitas guru di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang mengikuti mata pelajaran ekonomi menilai bahwa kreativitas guru adalah cukup kreatif yaitu sebesar 53,04%, sebesar 37,44% menilai tentang kreativitas guru adalah kreatif dan 9,2% responden menilai kreativitas guru tidak kreatif.
Guru yang kreatif adalah guru yang selalu menjelaskan materi di depan kelas, selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada kesulitan, selalu berfikiran terbuka, apabila menjelaskan materi selalu cepat dimengerti oleh siswa, selalu dapat merubah suasana kelas menjadi lebih baik, selalu menggunakan media pembelajaran yang lengkap, selalu menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar sehingga bisa menimbulkan antusias siswa.
Guru yang cukup kreatif adalah guru yang kadang-kadang menjelaskan materi di depan kelas, kadang-kadang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada kesulitan, materi yang dijelaskan oleh guru hanya sebagian yang langsung dapat dimengerti oleh siswa, guru menggunakan metode dan media pembelajaran cukup bervariasi tetapi masih agak monoton sehingga perhatian siswa dalam proses belajar mengajar masih belum dapat menarik perhatian sepenuhnya, antusias siswa dalam proses pembelajaran juga masih agak kurang.
Guru yang tidak kreatif adalah guru yang tidak pernah menjelaskan materi di depan kelas, tidak pernah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, tidak pernah menggunakan media dan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga pembelajaran terkesan masih monoton, guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga siswa terlalu sulit untuk menangkap dan memahami materi yang disampaikan, dan membuat siswa tidak tertarik dan bosan mengikuti proses belajar mengajar.
2. Deskripsi Data Tentang Peran Orangtua
Berikut ini akan disajikan data jawaban responden dari butir-butir pertanyaan:
Jumlah sampel : 104 Jumlah butir/item : 9 pertanyaan Jumlah skor alternatif jawaban : 5
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 9 x 5 = 45 Skor terendah yang mungkin dicapai : 9 x 1 = 9 Langkah selanjutnya adalah menentukan skor dengan cara:
Perhitungan Skor 66 % x 45 = 29,7 (dibulatkan menjadi 30) 30 – 100 56 % x 45 = 25,2 (dibulatkan menjadi 25) 25 – 29 Di bawah 56 % < 24 Tabel V. 5 Penilaian Peran Orangtua
Skor Frekuensi Persentase Kategori
30 – 100 24 23,07 % Berperan 29 – 65 72 69,23 % Cukup Berperan < 24 8 7,7 % Tidak Berperan Jumlah 104 100 %
Sumber : Data diolah, 2012
Berdasarkan tabel V.5 di atas tentang penilaian peran orangtua menunjukkan bahwa penilaian tentang peran orangtua adalah cukup berperan yaitu sebesar 69,23%, sebesar 23,07% penilaian terrhadap peran orangtua adalah berperan dan 7,7% adalah tidak berperan.
Orangtua dikatakan berperan dalam pengawasan anak adalah apabila selalu mengikutsertakan anak dalam membuat peraturan keluarga, selalu membantu memecahkan masalah anak, selalu mau mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat atau keinginan anak, selalu menanyakan tentang kegiatan sehari-hari kepada anak, selalu memberikan penjelasan tentang perbuatan yang baik dan tidak baik kepada anak, dan orangtua selalu memenuhi kebutuhan sekolah sesuai dengan kemampuan mereka.
Orangtua dikatakan cukup berperan dalam pengawasan anak adalah orangtua yang hanya kadang-kadang mengikutsertakan anak dalam membuat peraturan keluarga, kadang-kadang mau membantu memecahkan
masalah anaknya, mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat atau keinginan anak hanya kadang-kadang saja, menanyakan tentang kegiatan sehari-hari juga tidak setiap hari, dan mau memenuhi kebutuhan sekolah dengan penuh pertimbangan.
Orangtua dikatakan tidak berperan dalam pengawasan anak adalah orangtua yang tidak pernah mengikutsertakan anak dalam membuat peraturan keluarga, tidak pernah mau peduli dengan masalah-masalah yang diceritakan anak kepadanya, tidak pernah mau mempertimbangkan pendapat atau keinginan anak, tidak pernah bertanya kepada anak tentang kegiatan sehari-harinya.
3. Deskripsi Data Tentang Minat Belajar
Berikut ini akan disajikan data jawaban responden dari butir-butir pertanyaan:
Jumlah sampel : 104 Jumlah butir/item : 20 pertanyaan Jumlah skor alternatif jawaban : 5
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 20 x 5 = 100 Skor terendah yang mungkin dicapai : 20 x 1 = 20 Langkah selanjutnya adalah menentukan skor dengan cara:
Perhitungan Skor 66 % x 100 = 66 % 66 – 100
56 % x 100 = 56 % 56 – 65 Di bawah 56 % < 55
Tabel V. 6 Penilaian Minat Belajar
Skor Frekuensi Persentase Kategori
66 – 100 58 55,76 % Berminat 56 – 65 40 41,6 % Cukup Berminat
< 55 6 5,64 % Tidak Berminat
Jumlah 104 100 %
Sumber : data diolah, 2012
Berdasarkan tabel V.6 tentang penilaian minat belajar di atas adalah persentase kategori yang paling besar adalah kategori berminat yaitu 55,76%, kategori cukup berminat 41,6%, dan kategori tidak berminat adalah sebesar 5,64%.
Siswa dikatakan berminat pada pelajaran ekonomi adalah siswa yang selalu tepat waktu mengumpulkan tugas-tugas, selalu aktif mengikuti pelajaran ekonomi, selalu mencatat penjelasan yang penting dari guru, selalu menyiapkan dan mempelajari materi sebelum pelajaran dimulai, selalu bertanya jika ada kesulitan, memiliki buku-buku ekonomi lebih dari satu, selalu bersemangat dalam mengikuti pelajaran ekonomi, senang dengan pelajaran ekonomi karena dirasa mudah daripada pelajaran yang lain, dan selalu mengulang materi pelajaran ekonomi yang diajarkan di sekolah ketika sudah berada di rumah.
Siswa dikatakan kurang berminat pada pelajaran ekonomi adalah siswa yang kadang-kadang mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru, kadang-kadang mau mencatat penjelasan yang penting, mau menyiapkan materi tetapi tidak mau mempelajari materi terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai, dan kadang-kadang mau mengulang pelajaran ekonomi ketika sudah di rumah.
Siswa dikatakan tidak berminat pada pelajaran ekonomi adalah siswa yang tidak pernah mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas yang diberikan guru, tidak pernah mencatat penjelasan yang diberikan oleh guru, tidak pernah menyiapkan materi dan mempelajari materi sebelum pelajaran dimulai, tidak senang dengan pelajaran ekonomi karena terlalu banyak menghafal teori, dan tidak pernah mau mengulang pelajaran ekonomi yang diajarkan di sekolah ketika sudah di rumah.
4. Deskripsi DataTentang Hasil Belajar Siswa
Tabel V.7 Penilaian Hasil Belajar
Skor Frekuensi Persentase Kategori
76 - 99 58 55,76 % Baik
Sekali/Optimal
60 - 75 40 41,6 % Baik/Minimal
> 60 6 5,64 % Kurang
104 100 %
Berdasarkan tabel V.7 di atas tentang penilaian Hasil Belajar persentase kategori yang paling besar adalah kategori baik sekali/optimal yaitu 55,76%, kategori baik/minimal 41,6%, dan kategori kurang adalah sebesar 5,64%.
Hasil belajar siswa dikatakan baik sekali/optimal apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa, dikatakan baik apabila hanya sebagian bahan pelajaran yang dapat dikuasai oleh siswa, dan dikatakan kurang apabila bahan pelajaran hanya sedikit yang dapat dikuasai oleh siswa.