• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. DESKRIPSI PENELITIAN

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Gunungpring 3 Muntilan. 2. Kegiatan penelitian

a. Siklus Pertama 1) Perencanaan

Berdasarkan rumusan hipotesis yang telah dibuat, peneliti menyusun RPP beserta skenario tindakan. Skenario tindakan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan perbaikan. Terkait dengan RPP, peneliti menyiapkan berbagai alat dan bahan yang diperlukan, meliputi : lembar kerja, lembar pengamatan, dan lembar evaluasi.

Langkah selanjutnya, bersama dengan teman sejawat menyepakati hal-hal yang berkaitan dengan kelancaran observasi, jenis-jenis kegiatan yang harus diobservasi dan lainnya. Setelah ada kesepakatan, peneliti bersama-sama melaksanakan simulasi perbaikan pembelajaran.

2) Tindakan a) Pra kegiatan

Peneliti mengkondisikan agar kelas tenang, memeriksa pakaian siswa, mengabsen siswa, memimpin siswa berdoa.

b) Kegiatan awal

Peneliti mengkondisikan siswa dilanjutkan dilanjutkan apersepsi untuk menjembatani materi pembelajaran yang akan disampaikan dengan sebuah pertanyaan dari materi pembelajaran sebelumnya.

c) Kegiatan inti

Pada pertemuan ini, setelah peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dilanjutkan dengan menjelaskan tentang magnet dengan tanya jawab. Kemudian peneliti mendemonstrasikan tentang benda magnetik dan non magnetik. Selanjutnya peneliti membagi kelas menjadi enam kelompok, setelah itu peneliti menyampaikan skenario pelaksanaan tugas kelompok. Peneliti membagi lembar kerja dan masing-masing kelompok disertai media atau alat untuk percobaan tentang gaya magnet.

Selama kelompok melaksanakan percobaan, peneliti berkeliling memberi bimbingan pada tiap kelompok hingga waktu yang ditentukan selesai secara berurutan, masing-masing

kelompok menyampaikan hasil di depan kelas. Sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. Dalam hal ini peneliti sebagai mederator terhadap penyampaian hasil kerja kelompok.

Sampai semua kelompok menyampaikan hasilnya, peneliti membimbing siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran tersebut.

d) Kegiatan Akhir

Peneliti membagi lembar evaluasi secara individu, selanjutnya siswa mengerjakan pada lembar jawab yang telah disediakan. Peneliti melakukan penilaian hasil tes formatif. Peneliti menutup pembelajaran dengan memberi pekerjaan rumah berupa soal dari materi pembelajaran pada hari itu.

3) Observasi

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : V / 2

Sekolah :SD Negeri Gunungpring 3 Kecamatan Muntilan.

Kompetensi Dasar :Mendiskripsikan hubungan antara gerak, gaya, dan gerak.

Fokus Observasi :Prestasi belajar siswa terhadap emplementasi teknik penyajian materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui metode STAD.

Observasi dilakukan oleh teman sejawat di belakang kelas agar tidak mengganggu berlangsungnya proses pembelajaran. Dari hasil pengamatan, keaktifan siswa selama proses pembelajaran sudah mengalami peningkatan walaupun hanya beberapa persen. Selama proses kegiatan pembelajaran, peneliti juga sudah banyak melibatkan siswa untuk menjawab dan bertanya.

4) Refleksi

Pada siklus pertama ini diketahui pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan gaya, gerak dan energi melaui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet) diperoleh hasil dari 28 siswa yang sudah tuntas 20 siswa. Dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran baru 71%.

Namun berdasarkan dari tes formatif dan hasil observasi tersebut, serta diskusi dengan pembimbing kiranya masih perlu adanya tindakan perbaikan pembelajaran untuk siklus kedua.

b. Siklus Kedua 1) Perencanaan

Peneliti membuat rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang akan digunakan. Dan mempersiapkan lembar kerja siswa, lembar observasi, serta lembar penilaian. Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti berdiskusi dengan teman sejawat tentang kegiatan yang akan dan harus dipersiakan.

2) Tindakan

a) Pra Kegiatan

Peneliti mengkondisikan agar kelas tenang, memeriksa pakaian siswa, mengabsen kehadiran siswa, memimpin siswa berdoa.

b) Kegiatan Awal

Peneliti mengkondisikan siswa dilanjutkan apersepsi untuk menjembatani materi pembelajaran yang akan disampaikan dengan mencocokkan tugas rumah, dan member pertanyaan dari materi pelajaran pertemuan sebelumnya.

c) Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan penjelasan peneliti akan materi pelajaran saat ini. Kemudian menjelaskan tentang benda-benda magnetik dan benda non magnetik kepada siswa secara klasikal melalui tanya jawab.

Setelah siswa jelas dengan penjelasan peneliti, peneliti membagi kelas menjadi enam kelompok. Peneliti menyampaikan tujuan dari kerja kelompok dan skenarionya.

Peneliti membagi lembar kerja, selanjutnya siswa mengerjakan lembar kerja tentang benda magnetik dan non magnetik. Peneliti berkeliling untuk memberikan bimbingan pada tiap kelompok hingga selesai.

Setelah habis waktu yang ditentukan, masing-masing kelompok menyampaikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas secara bergiliran. Kelompok yang tidak maju memberikan tanggapan.

d) Kegiatan Akhir

Peneliti membagi lembar evaluasi secara individu, selanjutnya siswa mengerjakan pada lembar jawaban yang telah disediakan. Peneliti melakukan penilaian hasil tes formatif. Peneliti menutup pelajaran dengan memberi pekerjaan rumah yang berupa soal dari materi pembelajaran hari ini.

3) Observasi

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : V / 2

Sekolah :SD Negeri Gunungpring 3 Kecamatan Muntilan.

Kompetensi Dasar :Mendiskripsikan hubungan antara gerak, gaya, dan gerak.

Waktu Pelaksanaan : Mei s.d September

Fokus Observasi :Prestasi belajar siswa terhadap emplementasi teknik penyajian materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui metode STAD.

Observasi dilakukan oleh teman sejawat di belakang kelas agar tidak mengganggu berlangsungnya proses pembelajaran. Dari hasil pengamatan, keaktifan siswa selama proses pembelajaran sudah mengalami peningkatan signifikan. Selama proses kegiatan pembelajaran, peneliti juga sudah banyak melibatkan siswa untuk menjawab dan bertanya.

4) Refleksi

Pada siklus kedua ini, siswa dinyatakan 93% tuntas, dari 28 siswa ada 26 siswa yang telah mencapai nilai di atas KKM pada mata pelajaran IPA tentang hubungan gaya, gerak dan energi melaui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet). Respon dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran sedah baik, berdasarkan dari hasil tes formatif dan hasil observasi tersebut, maka pembelajaran pada siklus kedua ini dinyatakan telah berhasil.

Jumlah ketuntasan pada kondisi awal 6 siswa atau 21 %, siklus kesatu dengan rata-rata 75 jumlah ketuntasan 20 siswa atau

71%, dan siklus kedua rata-rata 83 jumlah ketuntasan meningkat menjadi 26 siswa atau 93%.

Berdasarkan data di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pada kondisi awal, siswa belum tuntas sebanyak 22 siswa dari 28 siswa. Keberhasilan baru mencapai 21 %.

2. Pada Siklus 1 siswa belum tuntas 8 siswa dari 28 siswa. Keberhasilan mencapai 71%.

3. Pada Siklus 2 siswa belum tuntas 2 siswa dari 28 siswa. Keberhasilan sudah mencapai 93%.

Jumlah partisipasi unjuk kerja siswa dalam proses pembelajaran IPA untuk tiap siklus, pada kondisi awal terdapat 11 siswa atau 40%, siklus pertama 21 siswa atau 75%, dan pada siklus kedua mencapai 27 siswa atau 96%.

Berdasarkan data tersebut di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pada kondisi awal siswa yang aktif belajar hanya 11 siswa dari 28 siswa atau 40%.

2. Pada siklus pertama siswa yang aktif belajar sebanyak 21 siswa dari 28 siswa atau 75%.

3. Pada siklus kedua siswa yang aktif belajar sebanyak 27 siswa dari 28 siswa atau 96%.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam proses pembelajaran IPA dengan metode STAD mempengaruhi prestasi

dan keaktifan belajar siswa, dimana hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini menumjukkan dampak yang sangat positif dari diadakannya pembalajaran, untuk lebih jelasnya dapat dicermati pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran IPA Tiap Siklus

No

Observasi Kegiatan Pembelajaran

Siswa Aktif Siswa Tidak Aktif Banyaknya Prosentase Banyaknya Prosentase

1 Kondisi Awal 11 39% 17 61%

2 Siklus I 21 75% 7 25%

3 Siklus II 27 96% 1 4%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui peningkatan keaktifan atau unjuk kerja siswa dalam pembelajaran :

1. Dari kondisi awal ke siklus pertama unjuk kerja siswa meningkat 36 %. 2. Dari siklus pertama ke siklus kedua unjuk kerja siswa meningkat 21%. 3. Dari kondisi awal ke siklus kedua unjuk kerja siswa meningkat 57%.

Peningkatan unjuk kerja siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode STAD dalam histogram tergambar :

Gambar 4.1 Histogram Keaktifan dalam Pembelajaran Siswa

0 20 40 60 80 100 120

Studi Awal Siklus I Siklus II

Aktif

Dokumen terkait