• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAMPINGAN IMAN ORANG MUDA DAN HIDUP MENGGEREJA ORANG MUDA KATOLIK

B. Orang Muda Katolik

4. Gambaran Perkembangan Orang Muda

Orang muda sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan sebagai

manusia menuju masa dewasa. Mereka sedang mengalami proses pertumbuhan

fisik dan perkembangan mental, emosional, sosial, moral dan religius dan segala

permasalahannya. Berikut ini penulis menyampaikan berbagai macam

perkembangan orang muda yang sedang dihadapi dalam masa pertumbuhan.

a. Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik merupakan gejala paling nampak pada orang muda.

Berkat pertumbuhan fisik itu, anak laki-laki makin menampakkan diri sebagai pria

dan anak-anak perempuan sebagai wanita. Berkaitan dengan pertumbuhan fisik itu

orang muda mempersoalkan cepat-lambatnya pertumbuhan. Mereka dicemaskan

oleh tingkat kecepatan yang tidak biasa, tidak ideal, entah karena terlalu lambat

tidak besar-besar, entah karena terlalu cepat tiba-tiba menjadi besar. Mereka juga

mempersoalkan baik-buruknya hasil pertumbuhan fisik mereka.

Orang muda sering gelisah karena pertumbuhan itu tidak mendatangkan

hasil seperti yang mereka harapkan: kaki terlalu panjang, tangan terlalu besar,

rambut di kepala sulit diatur. Mereka sering kali mengeluh karena bentuk

pertumbuhan fisik tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Bersama dengan

sehubungan dengan seks dan pergaulan dengan lawan jenis. Mereka belum mampu

mengambil prilaku yang sesuai dalam mengatasi problem-problem yang ada di

dalamnya. Secara bologis mereka sudah cukup matang untuk pengalaman seksual,

tetapi mereka belum sanggup bertanggungjawab atas hidup perkawinan

(Mangunhardjana,1986: 12).

b. Perkembangan Intelektual

Perkembangan intelektual tampak pada gejala-gejala perubahan dalam

perkembangan mental, dalam cara berpikir. Dengan meninggalkan masa

kanak-kanak dan orang muda mulai berpikir dengan sikap orang dewasa. Mereka tidak

hanya berpikir dengan konsep konkret saja, tetapi juga dengan

konsep-konsep yang lebih abstrak. Konsep yang lebih abstrak ini akan nampak pada

kata-kata yang mereka ucapkan dan pertambahan kosakata-kata yang mereka gunakan dalam

pergaulannya. Mereka mulai bersikap dan berpikir secara kritis. Dengan kecakapan

berpikir abstrak dan kritis itu, orang muda menggali pengertian tentang diri mereka

sendiri, membentuk gambaran mereka, panggilan hidup dan masa depan mereka.

Maka, untuk bisa mendapatkan keberanian mental semacam ini, orang muda harus

mencoba membawa diri ke kehidupan yang lebih baik, jujur dan dapat dipercaya

(Mangunhardjana,1986:13).

c. Perkembangan Emosional

Perkembangan emosional orang muda ada hubungannya dengan

perkembangan fisik. Karena dengan perkembangan fisik terjadilah perubahan pada

keseimbangan hormon-hormon dalam tubuh mereka. Perkembangan emosional

yang cepat (mungkin dalam suatu saat penuh semangat, tetapi tiba-tiba semangat

itu hilang sama sekali), terjadinya sikap-sikap masa bodoh, keras kepala dan

tingkah laku yang tidak menunjukan keceriaan atau lesu. Dengan munculnya

berbagai macam gejolak yang mereka rasakan, lama-lama mereka dapat

menangkap berbagai emosi dan memahami arti kata-kata yang berhubungan dengan

perasaan-perasaan positif seperti: bahagia, senang, bersemangat, puas, berani,

optimis, cinta, percaya diri, terharu, terdukung, bangga, dan perasaan negatif

seperti: marah, malu, bingung, sepi, takut pesimis, cemas, apatis. Masalah yang

dihadapi orang muda di sekitar perkembangan emosionalnya adalah bagaimana

menilai baik buruknya emosi dan bagaimana menguasai dan mengarahkannya.

Dalam rangka perjuangan di sekitar emosi yang meluap-luap dalam hatinya itu,

orang muda kerap nampak mengambil berbagai macam tingkah laku, entah untuk

mengatasi emosi atau sekedar untuk menghindari dan melupakannya

(Mangunhardjana, 1986: 13).

d. Perkembangan Sosial

Perkembangn sosial orang muda menyangkut perluasan jalinan hubungan

dengan orang lain. Dengan melewati umur kanak-kanak dan berkat pertumbuhan

fisik mereka, pergaulan orang muda tidak terbatas lagi dengan orang-orang dalam

lingkungan keluarga, tetapi meluas ke teman-teman sebaya, orang-orang di

lingkungan tempat tinggal dan masyarakat luas. Masalah-masalah penting yang

dihadapi orang muda sehubungan dengan perkembangan sosial ialah

masalah-masalah di sekitar pergaulan mereka dengan teman-teman seperti: cara masuk

pengaruh-pengaruh kelompok dan peranan mereka dalam kelompok, seperti:

penerimaan diri oleh kelompok, penghargaan kelompok dan macam keterlibatan

yang diberikan kepada mereka oleh kelompok (Mangunhardjana, 1986: 14).

e. Perkembangan Moral

Perkembangan moral membawa orang muda ke dalam tingkat hidup yang

lain dari pada masa sebelumnya. Pada masa kanak-kanak, bagi mereka hidup terasa

sederhana. Ada hal-hal yang jelas-jelas baik dan buruk. Ada tindakan-tindakan

yang jelas-jelas benar dan salah. Dan semua itu ada jaminannya pada orang tua,

guru, atau tokoh lain seperti para pemuka kemasyarakatan dan keagamaan. Dengan

bertambah umur dan masuk dalam kelompok orang muda, para muda-mudi

mengalami perubahan sikap. Mereka mempertanyakan dan ingin mengetahui

dasar-dasar mengapa hal-hal dan tindakan-tindakan itu baik atau buruk. Mereka ingin

mendapat kejelasan mengapa tokoh-tokoh itu mempunyai kewibawaan untuk

menentukan apa yang baik dan apa yang buruk. Tambahan pula dengan bertambah

luasnya pergaulan, orang muda melihat bahwa pandangan orang mengenai apa yang

baik dan benar tidak sama. Patokan yang dipegang orang untuk menentukan mana

yang baik dan benar serta mana yang tidak baik dan tidak benar berbeda-beda.

Akibatnya sikap dan tindakan mereka juga berbeda-beda. Itu semua menghadapkan

orang muda pada masalah pencarian patokan moral, yang dapat mereka pergunakan

sebagai alat untuk menentukan mana yang baik dan tidak, mana yang tidak baik dan

tidak benar serta penentuan pegangan yang dapat mereka gunakan sebagai pedoman

hidup. Masalah-masalah moral tidak hanya terbatas pada diri mereka, tetapi meluas

keadilan, hak asasi manusia, kebebasan agama, kepentingan umum dan peranan

yang diharapkan dari mereka. Dari sisi lain, muncul masalah panggilan hidup. Oleh

karena menghadapi berbagai kenyataan hidup dan harus mengambil

keputusan-keputusan moral itu, orang muda mengalami berbagai ketegangan batin

(Mangunhardjana, 1986: 14).

f. Perkembangan Religius

Perkembangan religious menyangkut hubungan manusia dengan Yang

Mutlak (Tuhan). Pada masa kanak-kanak kegiatan keagamaan dilakukan karena

diperintah oleh orang tua dan tokoh-tokoh yang mempunyai pengaruh pada diri

mereka. Pada umur-umur menjelang dewasa, praktek keagamaan atau ajaran

agama, bahkan mengenai Yang Mutlak sendiri mulai dipertanyakan. Hal ini

dilakukan bukan karena ingin memberontak, tetapi dalam upaya memperoleh

kejelasan perkara dan mencapai taraf kesejatian dalam hubungan dengan Yang

Mutlak. Hal ini membawa orang muda ke suatu krisis yang harus dijawab secara

mendalam. Karena mereka ingin mengetahui segi-segi yang paling mendalam

tentang Yang Mutlak, hubungannya dengan manusia dan dunia, pengaruh-Nya

dengan hidup sekarang dan yang akan datang (Mangunhardjana, 1986: 15-16).

Dokumen terkait