• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Darwan Prints, yang dimaksud dengan hak di sini adalah sesuatu yang harus diberikan kepada seseorang sebagai akibat dari kedudukan atau status dari seseorang, sedangkan kewajiban adalah suatu prestasi baik berupa benda atau jasa yang harus dilakukan oleh seseorang karena kedudukan atau statusnya.65

65

Darwin Prints, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000), hal. 22.

Berikut adalah hak-hak pekerja dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan:

a. Hak memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan (Pasal 5);

b. Hak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha (Pasal 6);

c. Hak memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan melalui pelatihan kerja (Pasal 11);

d. Hak memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan kerja sesuai dengan bidang tugasnya (Pasal 12 ayat (3)) ;

e. Hak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga pelatihan kerja swasta atau pelatihan di tempat kerja (Pasal 18 ayat (1));

f. Hak untuk memilih, mendapatkan atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri (Pasal 31);

g. Hak pekerja/buruh perempuan untuk memperoleh istirahat selama satu setengah bulan sebelum saatnya melahirkan dan satu setengah bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan (Pasal 82 ayat(1)) ;

h. Hak pekerja/buruh perempuan yang mengalami keguguran kandungan untuk memperoleh istirahat satu setengah bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan (Pasal 82 ayat (2));

i. Hak untuk menggunakan waktu istirahat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (2) huruf b,c dan d, Pasal 80 dan Pasal 82 dengan mendapat upah penuh (Pasal 84);

j. Hak untuk memperoleh perlindungan atas : 1) Keselamatan kerja;

2) Moral dan kesusilaan; dan

3) Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama (Pasal 86 ayat (1));

k. Hak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal 88 ayat (1));

l. Hak memperoleh jaminan sosial tenaga kerja (Pasal 99 ayat (1));

m. Hak untuk membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja/buruh (Pasal 104 ayat (1));

n. Hak untuk mengadakan mogok kerja yang dilakukan secara sah, tertib dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan (Pasal 137);

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja juga mengatur hak-hak pekerja/buruh antara lain sebagai berikut :

b. Hak menerima jaminan kecelakaan kerja bagi pekerja/buruh yang tertimpa kecelakaan kerja (Pasal 8 ayat (1));

c. Hak untuk menerima jaminan kematian yang diberikan kepada keluarga pekerja/buruh, bila pekerja/buruh meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja (Pasal 12 ayat (1));

d. Hak untuk memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan bagi pekerja/buruh berikut dengan suami atau isteri dan anak (Pasal 16 ayat (1));

e. Hak atas jaminan hari tua karena faktor usia pensiun 55 (lima puluh lima) tahun, cacat tetap total atau beberapa alasan lainnya (Pasal 14 dan Pasal 15); 2. Kewajiban Pekerja

Dalam KUH Perdata pasal 1603 huruf (a), (b) dan (c) diatur kewajiban pekerja/buruh antara lain sebagai berikut :

a. Pekerja/buruh wajib melakukan pekerjaan, melakukan pekerjaan adalah tugas utama dari seorang pekerja;

b. Pekerja/buruh wajib menaati aturan dan petunjuk majikan / pengusaha;

c. Kewajiban membayar ganti rugi dan denda, jika pekerja/buruh melakukan perbuatan yang merugikan perusahaan baik karena kesengajaan atau kelalaian.

D. Hak dan Kewajiban Antara Pekerja Outsourcing dan PT. Mahkota Group PT. Mahkota Group sebagai sebuah Holding Company yang dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan memperkerjakan 2 (dua) jenis

pekerja/buruh, antara lain: Pegawai66 dan pekerja/buruh outsourcing. Pegawai sebagai mitra perusahaan dalam menyelenggarakan bisnis perusahaan, hak dan kewajibannya diatur dalam Peraturan Perusahaan (PP). Hak Pegawai PT. Mahkota Group seperti yang tercantum dalam PP adalah sebagai berikut:67

1) Upah

Uang yang diterima sebagai imbalan atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilaksanakan terdiri dari gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku diperusahaan yang besarnya lebih besar atau sama dengan upah minimum yang ditetapkan pemerintah. Ini sesuai dengan Pasal 88 ayat (1) Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

2) Tunjangan Hari Raya Keagamaan

Pegawai berhak atas tunjangan hari raya keagamaan dengan ketentuan sebagai berikut Pegawai yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan sejak hari raya keagamaan sebelumnya sampai dengan hari raya keagamaan tahun berjalan diberikan tunjangan hari raya keagamaan minimal 1 (satu) bulan gaji atau disesuaikan dengan kemampunan perusahaan, hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER-04/MEN/1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja di Perusahaan.

3) Jaminan Sosial Tenaga Kerja;

66

Yang dimaksud pegawai adalah pekerja/buruh dengan status tetap. 67

Pegawai diikutsertakan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan pemeliharaan kesehatan, jaminan kematian dan jaminan hari tua, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

4) Cuti;

Cuti tahunan yang diberikan perusahaan setiap tahunnya adalah sebanyak dua belas hari dipotong dengan cuti bersama yang telah ditentukan oleh perusahaan, dan istirahat panjang sekurang-kurangnya dua bulan yang dilaksanakan pada tahun ketujuh dan kedelapan bagi pekeja yang telah bekerja enam tahun berturut turut sesuai dengan Pasal 79 ayat (2) huruf b,c dan d Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

5) Mendapat Bantuan Hukum yang berkaitan dengan kasus pidana dan atau perdata dalam menjalankan tugas perusahaan;

6) Menjadi anggota suatu serikat pekerja resmi di perusahaan dan organisasi lainnya yang diakui oleh pemerintah, sepanjang tidak mengganggu tugas-tugas perusahaan sesuai dengan Pasal 104 ayat (1) Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;;

7) Menjadi anggota partai politik atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tetapi tidak diperkenankan menjadi pengurus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

8) Mendapat kesempatan yang sama mengikuti program pengembangan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bakat, minat dan

kemampuannya sesuai dengan Pasal 11 Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

9) Dan hak-hak pekerja lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan kewajiban pegawai PT. Mahkota Group terdiri dari:68

1) Mentaati Peraturan Perusahaan (PP) dan peraturan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2) Mengetahui, memahami Visi dan Misi perusahaan;

3) Menerapkan nilai-nilai perusahaan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari; 4) Melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya dengan penuh tanggung

jawab;

5) Mengikuti ketentuan jam kerja yang berlaku di lokasi Satuan Kerja PT. Mahkota Group;

6) Mentaati peraturan kerja yang telah ditentukan di lokasi kerja Satuan Kerja PT. Mahkota Group;

7) Memelihara kebersihan, kerapihan kerja serta alat-alat/perlengkapan kerja yang digunakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Selanjutnya yang menjadi hak pekerja/buruh outsourcing PT. ISS Indonesia yang ditempatkan dilokasi kerja PT. Mahkota Group adalah:69

1) Upah

68

Ibid

69

Wawancara dengan Fachrizal Hidayat (Supervisor PT. ISS Indonesia) tanggal 22 Maret 2012.

Uang yang diterima sebagai imbalan atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilaksanakan berupa gaji sesuai dengan kebijakan yang berlaku diperusahaan yang besarnya lebih besar atau sama dengan upah minimum yang ditetapkan pemerintah. Hal ini telah sesuai dengan Pasal 88 ayat (1) Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

2) Tunjangan Hari Raya Keagamaan

Pekerja/buruh berhak atas tunjangan hari raya keagamaan dengan ketentuan sebagai berikut pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan sejak hari raya keagamaan sebelumnya sampai dengan hari raya keagamaan tahun berjalan diberikan tunjangan hari raya keagamaan sebesar satu bulan gaji, sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER-04/MEN/1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja di Perusahaan;

3) Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Pekerja/buruh diikutsertakan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hari tua sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Sedangkan dalam hal kewajiban, pekerja/buruh outsourcing dalam hal ini pekerja/buruh yang disediakan PT. ISS Indonesia memiliki kewajiban, antara lain:70

70

1) Melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan pekerjaan yang telah ditentukan oleh perusahaan pemberi pekerjaan;

2) Mengikuti ketentuan jam kerja yang berlaku di lokasi satuan kerja PT. Mahkota Group;

3) Mentaati peraturan perusahaan PT. ISS Indonesia serta peraturan kerja yang telah ditentukan di lokasi kerja satuan kerja PT. Mahkota Group dan;

4) Pada saat menjalankan tugas sesuai bidang masing-masing, pekerja memakai seragam kerja dan perlengkapan pelindung diri, sesuai persyaratan ditempat kerja;

5) Memelihara kebersihan, kerapihan kerja serta menggunakan alat-alat/ perlengkapan kerja dengan penuh rasa tanggung jawab.

Seperti yang telah diuraikan di atas mengenai hak dan kewajiban pekerja PT. Mahkota Group dan pekerja outsourcing dalam hal ini pekerja/buruh yang disediakan oleh PT. ISS Indonesia untuk bekerja dilingkungan PT. Mahkota Group. Berdasarkan analisa peneliti, terdapat beberapa perbedaan hak dan kewajiban pekerja outsourcing PT. ISS Indonesia dengan pekerja PT. Mahkota Group. Perbedaan komponen hak tersebut adalah sebagai berikut:

1) Cuti, hak cuti diberikan kepada pekerja/buruh PT. Mahkota Group dimana upah pekerja/buruh selama cuti tetap dibayarkan oleh pengusaha berbeda dengan pekerja/buruh outsorucing yang menerapkan sistem pengupahan no work no pay sehingga jika pekerja/buruh tidak masuk kerja dengan alasan apapun upah tidak dibayarkan ;

2) Mendapat Bantuan Hukum yang berkaitan dengan kasus pidana dan atau perdata dalam menjalankan tugas perusahaan;

3) Menjadi anggota serikat pekerja resmi di perusahaan dan organisasi lainnya yang diakui oleh pemerintah, sepanjang tidak mengganggu tugas-tugas perusahaan;

4) Menjadi anggota partai politik atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tetapi tidak diperkenankan menjadi pegurus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

5) Mendapat kesempatan yang sama mengikuti program pengembangan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.

Perbedaan pada kewajiban, dimana bagi pekerja/buruh outsourcing memiliki kewajiban untuk mematuhi peraturan perusahaan PT. ISS Indonesia selaku perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh dan juga wajib mematuhi peraturan kerja PT. Mahkota Group selaku perusahaan pengguna jasa pekerja/buruh, sedangkan pekerja PT. Mahkota Group hanya wajib mematuhi peraturan perusahaan yang telah ditetapkan oleh PT. Mahkota Group.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh peneliti pada pasal-pasal yang terdapat dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak terdapat pasal yang mengatur/ mewajibkan persamaan kewajiban antara pekerja/buruh perusahaan pemberi pekerjaan dengan pekerja/buruh perusahaan penyedia jasa, namun untuk hak pekerja/buruh outsourcing disebutkan

“pekerja/buruh yang bekerja pada perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh memperoleh hak (yang sama) sesuai dengan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama atas perlindungan upah dan kesejahteraan, syarat-syarat kerja, serta perselisihan yang timbul dengan pekerja/buruh lainnya di perusahaan pengguna jasa pekerja/buruh.”71

Perbedaan hak dan kewajiban antara pekerja/buruh outsourcing dengan pekerja/buruh perusahaan pemberi pekerjaan disebabkan oleh pengaturan hak dan kewajiban pekerja/buruh outsourcing dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh yaitu PT. ISS Indonesia sedangkan pengaturan hak dan kewajiban pekerja/buruh perusahaan pengguna jasa outsourcing/ pemberi pekerjaan dilakukan oleh perusahaan pemberi pekerjaan itu sendiri yaitu PT. Mahkota Group. Perbedaan Pekerja/buruh outsourcing berhak mendapatkan upah dan kesejahteraan yang sama seperti pekerja yang bekerja pada perusahaan pemberi pekerjaan yang tidak melalui perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh. Perlindungan upah dan kesejahteraan tersebut harus dimasukkan dalam klausul perjanjian kerja antara pekerja/buruh outsourcing dengan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh. Apabila tidak dimuat dalam perjanjian kerja, maka perlindungan tersebut merujuk pada peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama. Apabila dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama juga tidak diatur, maka perlindungan upah dan kesejahteraan merujuk pada ketentuan yang diatur di dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

71

ini dapat menimbulkan potensi kecemburuan dari pekerja/buruh outsourcing terhadap pekerja dari perusahaan pemberi pekerjaan yang berdampak terhadap tidak maksimalnya semangat kerja dan produktivitas dari perkerja/buruh outsourcing itu sendiri.

Sebagai perusahaan yang menggunakan jasa penyediaan pekerja/buruh PT. Mahkota Group mempunyai hak sebagai berikut:72

1) Memberikan perintah langsung maupun perintah tidak langsung kepada pekerja/buruh outsourcing yang bekerja dilingkungan PT. Mahkota Group; 2) Meminta kepada perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh untuk menggantikan

pekerja/buruh outsourcing yang tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan pengguna jasa tenaga;

3) Memeriksa hasil kerja dari pekerja/buruh outsourcing dan mendapatkan pertanggung jawaban dari perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh jika terjadi sesuatu yang merugikan perusahaan pemberi pekerjaan akibat kelalaian dari pekerja/buruh outsourcing;

4) Meminta kepada perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh untuk menggantikan pekerja/buruh outsourcing yang tidak masuk bekerja dengan pekerja/buruh outsourcing pengganti sehingga pekerjaan yang diserahkan dapat dilaksanakan dengan baik.

Adapun kewajiban PT. Mahkota Group sebagai perusahaan pengguna jasa tenaga kerja adalah membayarkan uang jasa penyedia pekerja/buruh yang waktu dan

72

besarnya ditetapkan dalam perjanjian kerjasama antara perusahaan pengguna tenaga kerja dengan perusahaan penyedia jasa tenaga kerja PT. ISS Indonesia.73 Hak dan kewajiban dari PT. Mahkota Group selaku perusahaan pemberi pekerjaan diatur dalam perjanjian kerjasama penyediaan jasa cleaning service antara PT. Mahkota Group dengan PT. ISS Indonesia.

73

Dokumen terkait