BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.4 Hakikat IPS
2.1.4.1Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan istilah yang awalnya lahir di
Amerika Serikat dengan terminologi social studies yang lebih diorientasikan untuk
memaknai ilmu-ilmu dosial yang disederhanakan untuk kepentingan pendidikan.
Menurut Djahiri dan Ma’mun (1978:2) mendeskripsikan bahwa IPS merupakan ilmu
pengetahuan yang memadukan konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan
ilmu lainnya serta kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik
untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. Sedangkan Somantri
(Sapriya, 2009:11) mengemukakan bahwa pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin
ilmu-ilmu sosial humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat pendidikan
IPS baik untuk pendidikan dasar dan menengah maupun untuk pendidikan tinggi
sama-sama merupakan seleksi dari ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan, baik
tujuan instruksional, kurikuler, institusional, maupun nasional. Perbedaanya, dalam
pendidikan dasar dan menengah lebih disederhanakan dan lebih banyak menekankan
aspek psikologis sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, sedangkan untuk
2.1.4.2Tujuan Pendidikan IPS di SD
Dimasa yang akan datang, siswa baik sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat dan warganegara akan menghadapi tantangan yang berat seiring
dengan adanya perubahan zaman. Kehidupan masyarakat global selalu bergerak dan
berubah dengan cepat seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi dan
pengetahuan, khususnya dalam bidang teknologi informasi. Berkaitan dengan kondisi
tersebut, mata pelajaran IPS seyogyanya dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial
masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis. Menurut Solihatin
dan Raharjo (2008:15) mengungkapkan bahwa tujuan dari pendidikan IPS adalah
untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya,
serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.
Pada jenjang SD, pendidikan IPS dimulai dengan hal-hal yang sangat
mendasar dari ilmu-ilmu sosial, yakni pengenalan konsep-konsep yang berkaitan
dengan masyarakat dan lingkungan dimana siswa mampu berkomunikasi, bekerja
sama, berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan
global. Hal ini sesuai dengan apa yang tertulis dalam kurikulum tingkat SD di
Indonesia tahun 2006 yang mengemukakan tujuan mata pelajaran IPS SD sebagai
“(1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; serta (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat
lokal, nasional, dan global”
Tujuan pendidikan IPS SD yang diuraikan di atas memperlihatkan tujuan yang
komprehensif yang ingin dicapai siswa setelah menyelesaikan suatu mata pelajaran
IPS. Tujuan-tujuan tersebut mencakup tujuan untuk aspek kognitif, yakni siswa
mampu mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya, memiliki kemampuan dasar berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. Sementara
untuk aspek afektif, siswa mampu memiliki komitmen dan kesadaran terhadap
nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Sedangkan untuk aspek psikomotorik, siswa diharapkan
mampu memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.
2.1.4.3Ruang Lingkup Materi IPS SD
Pada kurikulum pendidikan IPS SD di Indonesia, materi mata pelajaran IPS
mencakup materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Secara lengkap ruang
lingkup materi pelajaran IPS SD di Indonesia berdasarkan kurikulum tahun 2006 dan
Tabel 1. Standar Kompetensi (SK) berdasarkan kurikulum tahun 2006 Sekolah Dasar Mata pelajaran IPS
Kelas/ Semester
Ruang Lingkup
Materi Standar Kompetensi (SK)
I 1 Manusia, tempat dan lingkungan Waktu, keberlanjutan, dan perubahan Sistem sosial dan budaya Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
Memahami identitas diri dan keluarga, serta sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga 2 Mendeskripsikan lingkungan rumah
II
1 Memahami perisiwa penting dalam keluarga secara kronologis
2 Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga
III 1
Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah
2 Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
IV 1
Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten kota dan provinsi
2
Mengenal sumberdaya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
V 1
Menghargai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional, pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia
2
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
VI 1
Memahami perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara di Asia Tenggara, serta benua-benua
2
- Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya
- Memahami peranan bangsa Indonesia di era globalisasi
Pemaparan yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa ruang
lingkup dan keluasan isi mata pelajaran IPS SD terdiri dari empat kajian utama yang
sejarah, sosiologi, dan ekonomiyang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi
bahan kajian utama. Bahan kajin utama tersebut meliputi kajian tentang (1) manusia,
tempat dan lingkungan; (2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan; serta (4) sistem
sosial dan budaya. Keempat ruang lingkup kajian ini diberikan kepada siswa SD
sejak kelas satu sampai kelas enam. Perbedaan materi untuk setiap jenjang kelas
dimulai dari materi yang sempit kemudian meluas secara bertahap, artinya didasarkan
dari lingkungan terdekat siswa sampai yang terjauh, yakni dari lingkungan diri siswa,
keluarga, sekolah, tetangga, masyarakat, kabupaten/kota/provinsi dan Indonesia serta
berlanjut pada era global.
Pada kelas satu SD, materi IPS lebih menekankan pada identitas diri siswa
sendiri dan keluarganya serta mendekripsikan lingkungan rumah. Pada kelas dua
masih pada lingkungan keluarga, namun juga telah mulai mempelajari lingkup
kedudukan dan peran anggota keluarga dalam lingkungan tetangga terdekat. Kelas
tiga sudah mulai memberikan pemahaman kepda siswa tentang pentingnya
melaksanakan kerjasama di sekitar sekolah dan di rumah seta memahami jenis
pekerjaan dan penggunaan uang. Kelas empat lingkup materi IPS telah mengkaji
sumber daya (sejarah, alam, suku bangsa, kondisi sosial-budaya) yang ada di
lingkungan kabupaten/kota/provinsi dimana siswa tinggal. Sementara untuk kelas lim
kajian materinya lebih dominan pada kajian yang bersifat nasional. Sedangkan pada
kelas enam materi IPS telah mulai mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan peranan