• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Data

Data pengamatan adalah seluruh siswa SMA Al-Atiqiyah tahun 2011 dan 2012 yang berjumlah 181 siswa. Siswa yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 59 orang (33%) dan jenis kelamin perempuan 122 orang (67%). Adapun jurusan yang mereka pilih, yaitu 73 orang (40%) memilih jurusan IPA dan 108 orang (60%) berjurusan IPS. Siswa yang berasal dari SMP yang terakreditasi A sebanyak 167 orang (93%) dan 13 orang (7%) berasal dari sekolah menengah pertama yang terakreditasi B. Tempat tinggal siswa selama sekolah adalah tinggal di pondok pesantren 73 orang (40%), rumah orangtua 102 orang (57%) dan yang tinggal di rumah saudara atau kost sebanyak 6 orang (3%).

Kondisi seluruh siswa mempunyai latar pendidikan ayah yang berbeda. Jumlah siswa yang memiliki ayah berpendidikan terakhir SD 20 orang (11%), SMP 89 orang (49%), SMA 64 orang (35%) dan Perguruan Tinggi 8 orang (5%). Sementara itu, pekerjaan ayah siswa tersebut terdiri atas 5 orang (3 %) PNS, 28 orang (15%) pedagang, 10 orang (6%) petani, dan 138 orang (76 %) sebagai pekerja swasta. Adapun penghasilan ayah siswa yang menjadi objek penelitian ini antara lain, penghasilan per bulan yang kurang dari 5 juta sebanyak 173 orang (95%), penghasilan antara 5 sampai 10 juta sebanyak 5 orang (3%), dan penghasilan lebih dari 10 juta sebanyak 3 orang (2%).

Karakteristik Siswa SMA Al-Atiqiyah Sukabumi

a. Deskripsi Siswa Berdasarkan Nilai UN

Tabel 1 Deskripsi Nilai UN

Peubah Rataan S.baku Min. Q1 Median Q3 Maks.

Nilai UN 7.83 0.33 7.09 7.59 7.85 8.02 8.89

Berdasarkan hasil analisis deskripsi siswa nilai UN pada Tabel 1, penyebaran data siswa SMA Al-Atiqiyah Sukabumi dengan peubah responnya nilai UN dapat

14   

diketahui bahwa rata-rata nilai UN adalah sebesar 7.83, nilai UN terendah 7.09, sedangkan untuk nilai UN tertinggi 8.89. Keragaman nilai UN siswa kecil. Hal ini berarti bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang relatif sama. Diagram kotak garis yang tersaji pada Gambar 1 menunjukkan bahwa terdapat nilai UN dari 2 (dua) siswa merupakan pencilan. Frekuensi nilai UN menurut empat kelompok selang dapat dilihat pada Gambar 2. Nilai UN siswa sebagian besar (sekitar 55%) berada pada selang [7.50,7.99] dan hanya 3% nilai UN nya yang berada di atas 8.50. 9,0 8,5 8,0 7,5 7,0 Nil a i U N   Gambar 2 Sebaran Nilai UN 

  Gambar 3 Pie Chart Nilai UN 

> 8.50 8.00 - 8.49 7.50 - 7.99 7.00 - 7.49

b. Deskripsi Nilai UN Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2 Deskripsi Nilai UN (L) dan Nilai UN (P)

Peubah Rataan S.baku Min. Q1 Med. Q3 Maks. |t-hit| p-value

UN (L) 7.68 0.31 7.09 7.4 7.74 7.93 8.59 4.45 0.000 UN (P) 7.90 0.32 7.18 7.7 7.92 8.08 8.89

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai UN perempuan (7.90) lebih besar dari rata-rata nilai UN laki-laki (7.68). Nilai UN terendah untuk jenis kelamin laki-laki adalah sebesar 7.09, sedangkan untuk jenis kelamin perempuan adalah sebesar 7.18. Untuk nilai UN tertinggi pada jenis kelamin laki-laki adalah sebesar 8.59 untuk jenis kelamin perempuan adalah sebesar 8.89. Berdasarkan nilai value untuk uji-t pada Tabel 2, didapat p-value=0,000 kurang dari α= 0,05, maka Ho ditolak, artinya nilai hasil UN laki-laki dan UN perempuan berbeda nyata. Pada gambar 4 terlihat, nilai UN untuk jenis kelamin perempuan terdapat data pencilan, yaitu amatan yang mempunyai nilai UN 8.66, 8.77, 8.99. Perempuan Laki-Laki 9,0 8,5 8,0 7,5 7,0 N ila i U N

16   

Penyebaran nilai UN siswa SMA Al-Atiqiyah berdasarkan peubah jenis kelamin dapat dilihat pada diagram batang yang tersaji pada Gambar 5. Diagram batang tersebut menggambarkan bahwa kisaran nilai UN untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan antara 7.50-7.99 memiliki persentase terbesar yaitu masing-masing sebesar 37% untuk perempuan, dan 18% untuk laki-laki. Selain itu, dapat dilihat bahwa prestasi perempuan lebih baik dibandingkan dengan laki-laki karena mungkin karena faktor cara belajar, perempuan lebih tekun dari pada siswa laki-laki.

c. Deskripsi Siswa Berdasarkan Jurusan

Tabel 3 Deskripsi Nilai UN IPA dan Nilai UN IPS

Peubah Rataan S.baku Min Q1 Median Q3 Maks |t-hit| p-value IPA 7.78 0.32 7.09 7.57 7.81 7.93 8.77 - 1.2 0.064 IPS 7.87 0.34 7.30 7.60 7.91 8.07 8.89

Berdasarkan hasil analisis Tabel 3, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai UN untuk jurusan IPS (7.87) lebih besar dari rata-rata nilai UN untuk jurusan IPA (7.78). Nilai UN terendah untuk jurusan IPA adalah sebesar 7.09, sedangkan jurusan IPS adalah sebesar 7.30. Untuk nilai UN tertinggi pada jurusan IPA adalah sebesar 8.77 dan untuk jurusan IPS adalah sebesar 8.89.

 

Gambar 5 Diagram Batang Nilai UN berdasarkan Jenis Kelamin 0 10 20 30 40 7.00 - 7.49 7.50 - 7.99 8.00 - 8.49 > 8.50 laki-laki perempuan Nilai UN Persen

Dari digram kotak garis gambar 6 bisa dilihat terdapat data pencilan atas pada nilai UN jurusan IPA, yaitu amatan yang mempunyai nilai UN 8.67, 8.77. Sedangkan pada nilai UN jurusan IPS mempunyai pencilan atas pada data amatan dengan nilai UN 8.89.

Penyebaran nilai UN siswa SMA Al-Atiqiyah berdasarkan peubah jurusan di SMA dapat dilihat pada Gambar 7. Diagram batang menggambarkan bahwa jurusan IPA dan IPS, kisaran nilai UN antara 7.50-7.99 mempunyai persentase terbesar yaitu masing-masing sebesar 27% dan 28%. Jurusan IPS rata-rata nilai UN 7,87 dan IPA rata-ratanya 7,76.

Gambar 7 Diagram Batang Nilai UN Berdasarkan Jurusan di SMA 0 10 20 30 IPA IPS Nilai UN Persen   Gambar 6 Diagram Kotak Garis Nilai UN berdasarkan Jurusan 

IPS IPA 9,0 8,5 8,0 7,5 7,0 Ni la i U N

18   

Untuk melihat perbedaan nilai UN berdasarkan jurusan dapat dilihat pada lampiran 1. Berdasarkan uji beda nilai tengah dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan nilai UN antara jurusan IPA dan IPS. Hal ini dapat dilihat dari niai p-value (0.064) yang lebih besar dari taraf nyata 5%, artinya jurusan IPA dan IPS, tidak berpengaruh terhadap UN.

d. Deskripsi Siswa BerdasarkanNilai Ujian Akhir (UAS)

Tabel 4 Deskripsi Nilai UAS

Peubah Rataan S.baku Min Q1 Median Q3 Maks Nilai UAS 8.36 0.22 6.80 8.24 8.33 8.47 8.99

Berdasarkan hasil analisis Tabel 4, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai UAS siswa SMA Al-Atiqiyah Sukabumi adalah sebesar 8.36. Nilai UAS terendah siswa SMA Al-Atiqiyah Sukabumi adalah sebesar 6.80, sedangkan untuk nilai tertinggi adalah sebesar 8.99. 9,0 8,5 8,0 7,5 7,0 9,0 8,5 8,0 7,5 7,0 Nilai UAS N ila i U N

Gambar 8 Scatter plot antara nilai UN dan nilai UAS

Berdasarkan scatter plot Gambar 8, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antara nilai UAS dengan nilai UN. Semakin tinggi nilai UAS, maka nilai UN akan cenderung semakin tinggi. Nilai UAS terendah sebesar 6.80, mempunyai nilai UN sebesar 7.40, sedangkan nilai UAS tertinggi yaitu sebesar 8.99, mempunyai nilai UN sebesar 8.28.

Gambar 8 juga menunjukkan bahwa hubungan rata-rata raport dengan nilai UN membentuk dua gerombol. Gerombol pertama yang bagian atas menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang bertempat tinggal di pesantren dan mayoritas berjenis kelamin perempuan, sedangkan gerombol kedua siswa yang tempat tinggal di rumah ayah atau ibu (orang tua).

e. Deskripsi Siswa Berdasarkan Rata-rata Nilai Raport Tabel 5 Deskripsi Rata-Rata Raport

Peubah Rataan S.baku Min Q1 Median Q3 Maks

Raport 8.15 0.347 7.48 7.84 8.17 8.42 8.97 Berdasarkan hasil analisis Tabel 5, dapat diketahui bahwa rataan nilai rata-rata raport siswa SMA Al-Atiqiyah Sukabumi adalah sebesar 8.15. Rata-rata-rata nilai rapot terendah siswa SMA Al-Atiqiyah Sukabumi adalah sebesar 7.48, sedangkan untuk nilai tertinggi adalah sebesar 8.97.

9,00 8,75 8,50 8,25 8,00 7,75 7,50 9,0 8,5 8,0 7,5 7,0 Raport C3 4

Gambar 9 Scatter Plot antara nilai UN dan rata-rata nilai raport

Berdasarkan scatter plot Gambar 9. dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antara rata-rata nilai raport dengan nilai UN. Semakin tinggi rata-rata nilai raport, maka nilai UN akan cenderung semakin tinggi. Pada rata-rata nilai raport terendah yaitu sebesar 7.48, mempunyai nilai UN sebesar 7.65, sedangkan rata-rata nilai raport tertinggi yaitu sebesar 8.97, mempunyai nilai UN sebesar 8.28. Gambar 9

Nilai

20   

juga menunjukkan bahwa hubungan rata-rata raport dengan nilai UN membentuk dua gerombol. Gerombol pertama yang bagian atas menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang bertempat tinggal di pesantren dan mayoritas berjenis kelamin perempuan, sedangkan gerombol kedua siswa yang tempat tinggal di rumah ayah atau ibu (orang tua).

f. Deskripsi Siswa Berdasarkan Status Akreditasi

Tabel 6 Deskripsi Nilai UN (A); Nilai UN (B)

Peubah Rataan S.baku Min Q1 Median Q3 Maks |t-Hit| p-value UN (A) 7.83 0.34 7.09 7.58 7.85 8.02 8.89

-0.1 0.94 UN (B) 7.84 0.25 7.23 7.70 7.87 8.02 8.19

Berdasarkan hasil analisis Tabel 6, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai UN untuk status akreditasi A (7.83) lebih kecil dari rata-rata nilai UN status akreditasi B (7.84). Untuk penyebaran nilai UN untuk status akreditasi A adalah 0.34, sedangkan untuk status akreditasi mempunyai nilai penyebaran sebesar 0.25. Artinya adalah untuk siswa yang berasal dari sekolah yang terakreditasi B nilai UN menyebar lebih seragam dibandingkan dengan akreditasi A. Nilai UN terendah untuk status akreditasi A adalah sebesar 7.09, sedangkan untuk akreditasi B adalah sebesar 7.23. Untuk nilai UN tertinggi pada akreditasi A adalah sebesar 8.9 dan untuk akreditasi B adalah sebesar 8.19.

Nilai UN (B) Nilai UN (A) 9,0 8,5 8,0 7,5 7,0 N ila i U N   Gambar 10 Box Plot Nilai UN berdasarkan status akreditasi 

Dari Box Plot Gambar 10 bisa dilihat terdapat data pencilan atas pada nilai UN untuk status akreditasi A, yaitu amatan yang mempunyai nilai UN 8.77 dan 8.89. Sedangkan pada nilai UN untuk akreditasi B tidak mempunyai amatan pencilan.

Penyebaran nilai UN siswa SMA Al-Atiqiyah berdasarkan peubah status akreditasi sekolah SMA Al-Atiqiyah Sukabumi dapat dilihat pada Gambar 11. Dari diagram di bawah dapat diketahui bahwa siswa berasal dari sekolah yang berakreditas A, kisaran nilai UN antara 7.50-7.99 mempunyai persentase tertinggi yaitu 49%.

Untuk melihat perbedaan nilai UN berdasarkan jurusan dapat dilihat pada lampiran 1. Berdasarkan uji beda nilai tengah dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan nilai UN antara status akreditasi A dengan akreditasi B. Hal ini dapat

dilihat dari niai p-value (0.940) yang lebih besar dari taraf nyata 5%.

Gambar 11 Diagram Batang Nilai UN Berdasarkan Akreditasi 0 10 20 30 40 50 60 7.00 ‐ 7.49 7.50 ‐ 7.99 8.00  ‐ 8.49 > 8.50 A B Persen UN

22   

g. Deskripsi Siswa Berdasarkan Tempat Tinggal

Tabel 7 Deskripsi Nilai UN (Pesantren); Nilai UN (Ayah ); Nilai UN (Saudara/Kost)

Peubah Rataan S.

baku Min. Q1 Med. Q3 Maks F-Hit p-value UN (Pesantren) 8.06 0.32 7.21 7.93 8.06 8.2 8.89 44.61 0.000 UN (Ayah) 7.68 0.23 7.09 7.5 7.73 7.89 7.99

UN (Sdr/kost) 7.57 0.27 7.28 7.3 7.54 7.85 7.94

Berdasarkan hasil analisis Tabel 7, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai UN untuk siswa yang tinggal di pesantren (8.06) mempunyai nilai rataan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan yang lainnya. Nilai UN terendah untuk siswa yang tinggal di pesantren adalah sebesar 7.21, untuk siswa yang tinggal bersama ayah adalah sebesar 7.09, dan untuk siswa yang tinggal bersama saudara/kost adalah sebesar 7.28. Untuk nilai UN tertinggi pada siswa yang tinggal di pesantren adalah sebesar 8.89, sedangkan untuk siswa yang tinggal bersama ayah adalah sebesar 7.99, dan untuk siswa yang tinggal bersama saudara/kost adalah sebesar 7.94.

Dari Box Plot Gambar 12 dapat dilihat terdapat data pencilan atas pada nilai UN untuk siswa yang tinggal di pesantren, yaitu amatan yang mempunyai nilai

Saudara/Kost Orang Tua Pesantren 9,0 8,5 8,0 7,5 7,0 N ila i U N   Gambar 12 Box Plot Nilai UN berdasarkan tempat tinggal 

UN 8.66, 8.77 dan 8.89. Sedangkan untuk pencilan bawahnya berada pada amatan dengan nilai UN 7.21, 7.3, 7.46, dan 7.49.

Penyebaran nilai UN siswa SMA Al-Atiqiyah berdasarkan peubah tempat tinggal dapat dilihat pada Gambar 13. Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa untuk siswa yang tinggal di pesantren, kisaran nilai UN antara 8.00-8.49 mempunyai persentase tertinggi yaitu sebanyak 27%, untuk siswa yang tinggal di rumah orang tua persentase tertinggi yaitu berjumlah 27% berada pada kisaran nilai UN antara 7.50-7.99, dan untuk siswa yang tinggal di rumah saudara atau kost persentase tertinggi yaitu berjumlah 16% berada pada kisaran nilai UN antara 7.50-7.99.

Untuk melihat perbedaan nilai UN berdasarkan tempat tinggal, dapat dilihat pada nilai p-value hasil uji beda nilai tengah sebesar (0,000) lebih kecil dari taraf nyata 5%, artinya bahwa ada perbedaan nilai UN antara siswa yang bertempat tinggal di pesantren, ayah, ataupun di rumah saudara/kost.

  Gambar 13 Diagram batang nilai UN berdasarkan tempat tinggal   0 10 20 30 7.00 - 7.49 7.50 - 7.99 8.00 - 8.49 > 8.50 Pesantren SMP SLTA UN Sdr/kost Persen Orang Tua

24   

h. Deskripsi Siswa Berdasarkan Pendidikan Ayah

Tabel 8 Deskripsi Nilai UN (Ortu SD); Nilai UN (Ortu SMP); Nilai UN (Ortu SMA); Nilai UN (Ortu PT)

Peubah Rataan S.baku Min. Q1 Med. Q3 Maks. F-Hit p-value UN Ortu SD 7.72 0.24 7.18 7.68 7.80 7.91 7.97 10.91 0.000 UN Ortu SMP 7.74 0.31 7.09 7.50 7.78 7.97 8.40 UN Ortu SMA 7.95 0.29 7.40 7.81 7.96 8.14 8.86 UN Ortu PT 8.22 0.53 7.57 7.74 8.16 8.74 8.89

Berdasarkan hasil analisis Ttabel 8, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai UN untuk siswa dengan pendidikan terakhir ayah Perguruan Tinggi (PT) adalah 8.22 mempunyai nilai rataan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan yang lainnya. Nilai UN terendah untuk siswa dengan pendidikan ayah SD adalah sebesar 7.18, untuk siswa dengan pendidikan terakhir ayah SMP adalah sebesar 7.09, untuk siswa dengan pendidikan terakhir ayah SMA adalah sebesar 7.40, dan untuk siswa dengan pendidikan terakhir ayah PT adalah sebesar 7.57. Untuk nilai UN tertinggi pada siswa dengan pendidikan ayah SD adalah sebesar 7.97, untuk siswa dengan pendidikan terakhir ayah SMP adalah sebesar 8.40, untuk siswa dengan pendidikan terakhir ayah SMA adalah sebesar 8.66, dan untuk siswa dengan pendidikan terakhir ayah PT adalah sebesar 8.89.

PT S M A S M P S D 9,0 8,5 8,0 7,5 7,0 N ila i U N

Gambar 14 Box Plot Nilai UN berdasarkan pendidikan Ayah   

Dari Box Plot Gambar 14 dapat dilihat terdapat data pencilan bawah pada nilai UN untuk siswa dengan pendidikan terakhir ayah SD, yaitu amatan yang mempunyai nilai UN 7.3 dan 7.18. Sedangkan untuk pencilan atas terjadi pada data siswa dengan pendidikan terakhir ayah SMA, yaitu amatan dengan nilai 8.66. 

Gambar 15 Diagram batang nilai UN berdasarkan pendidikan ayah

Penyebaran nilai UN siswa SMA Al-Atiqiyah berdasarkan peubah pendidikan ayah dapat dilihat pada Gambar 14. Diketahui bahwa untuk siswa yang pendidikan ayahnya SMP mempunyai kisaran nilai UN antara 7.50-7.99 dan mempunyai persentase tertinggi sebesar 27%. Untuk melihat perbedaan nilai UN berdasarkan pendidikan ayah dapat dilihat pada hasil uji beda nilai tengah, nilai p-value (0.000) lebih kecil dari taraf nyata 5%, artinya bahwa ada pengaruh secara bersama-sama terhadap nilai UN antara siswa yang pendidikan ayahnya SD, SMP, SMA, dan PT .

i. Deskripsi Siswa Berdasarkan Pekerjaan Ayah

Tabel 9 Deskripsi Nilai UN (PNS); Nilai UN (Petani); Nilai UN (Pedagang); Nilai UN (Swasta)

Peubah Rataan S.baku Min. Q1 Med. Q3 Maks. F-Hit

p-value Ortu PNS 7.88 0.33 7.57 7.65 7.78 8.16 8.44 0.69 0.56 Ortu Petani 7.97 0.46 7.18 7.72 8.00 8.20 8.77 Ortu Pedagang 7.81 0.26 7.09 7.70 7.88 7.99 8.28 Ortu Swasta 7.82 0.34 7.18 7.57 7.84 8.02 8.89 0 5 10 15 20 25 30 7.00 ‐ 7.49 7.50 ‐ 7.99 8.00  ‐ 8.49 > 8.50 SD SMP SLTA PT UN Persen

26   

Berdasarkan hasil analisis Tabel 9, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai UN untuk siswa dengan pekerjaan ayah petani (7.97) mempunyai nilai rataan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan yang lainnya. Nilai UN terendah untuk siswa dengan pekerjaan ayah PNS adalah sebesar 7.57, untuk siswa dengan pekerjaan ayah petani adalah sebesar 7.18, untuk siswa dengan pekerjaan ayah pedagang adalah sebesar 7.09, dan untuk siswa dengan pekerjaan ayah swasta adalah sebesar 7.18. Untuk nilai UN tertinggi pada siswa dengan pekerjaan ayah PNS adalah sebesar 8.44, untuk siswa dengan pekerjaan ayah petani adalah sebesar 8.77, untuk siswa dengan pekerjaan ayah pedagang adalah sebesar 8.28, dan untuk siswa dengan pekerjaan ayah swasta adalah sebesar 8.89.

Dari box plot Gambar 16 dapat dilihat terdapat data pencilan bawah pada nilai UN untuk siswa dengan pekerjaan ayah pedagang, yaitu amatan yang mempunyai nilai UN 7.09. Sedangkan untuk pencilan atas terjadi pada data siswa dengan pekerjaan ayah swasta, yaitu amatan dengan nilai 8.89.

Swasta Pedagang Petani PNS 9,0 8,5 8,0 7,5 7,0 N ila i U N

Nilai UN Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

Gambar 17 Diagram batang nilai UN berdasarkan pekerjaan ayah

Penyebaran nilai UN siswa SMA Al-Atiqiyah berdasarkan peubah pekerjaan ayah dapat dilihat pada Gambar 17. Pada gambar 17 diketahui bahwa untuk siswa yang pekerjaan ayahnya swasta mempunyai kisaran nilai UN antara 7.50-7.99 dan mempunyai persentase tertinggi masing-masing sebesar 39% .

Dari hasil uji F pada tabel 9, dapat dilihat p-value sebesar 0,59 lebih besar dari taraf nyata 5%, artinya apapun pekerjaan ayah siswa, tidak berpengaruh terhadap nilai UN yang diperoleh siswa.

j. Deskripsi Siswa Berdasarkan Penghasilan Ayah

Tabel 10 Deskripsi Nilai UN (Penghasilan <5 juta); Nilai UN (Penghasilan 5-10 juta); Nilai UN (Penghasilan >5 juta)

Peubah Rataan S.baku Min. Q1 Med. Q3 Maks F-Hit p-value UN (<5 juta) 7.83 0.34 7.09 7.59 7.87 8.02 8.89 0.42 0.66 UN (5-10 juta) 7.88 0.33 7.57 7.65 7.78 8.16 8.44 UN (>10 juta) 7.67 0.26 7.46 7.46 7.59 7.95 7.95 0 5 10 15 20 25 30 35 40 7.00 ‐ 7.49 7.50 ‐ 7.99 8.00  ‐ 8.49 > 8.50 PNS Petani Pedagang Swasta' UN Persen 

28   

Berdasarkan hasil analisis Tabel 10, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai UN untuk siswa dengan penghasilan ayah 5-10 juta (7.88) mempunyai nilai rataan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan yang lainnya. Untuk penyebaran nilai UN siswa dengan penghasilan ayah >10 juta (0.26) mempunyai karakteristik yang lebih seragam jika dibandingkan dengan yang lainnya. Nilai UN terendah untuk siswa dengan penghasilan ayah <5 juta adalah sebesar 7.09, untuk siswa dengan penghasilan ayah 5-10 juta terendah adalah sebesar 7.57, dan untuk siswa dengan penghasilan ayah >10 juta terendah sebesar 7.46. Sedangkan untuk nilai UN tertinggi pada siswa dengan penghasilan ayah <5 juta adalah sebesar 8.89, untuk siswa dengan penghasilan ayah 5-10 juta tertinggi adalah sebesar 8.44, dan untuk siswa dengan penghasilan ayah >10 juta tertinggi adalah sebesar 7.95.

Dari box plot Gambar 18 dapat dilihat terdapat data pencilan atas pada nilai UN untuk siswa dengan penghasilan ayah kurang dari 5 juta, yaitu amatan yang mempunyai nilai UN 8.67, 8.77 dan 8.89.

Penyebaran nilai UN siswa SMA Al-Atiqiyah berdasarkan peubah pendapatan ayah dapat dilihat pada Gambar 19. Pada gambar 19 dapat diketahui bahwa untuk siswa yang penghasilan ayahnya kurang dari 5 juta mempunyai kisaran nilai UN antara 7.50-7.99 dengan persentase tertinggi masing-masing sebesar 50% . >10 juta 5-10 juta < 5 juta 9,0 8,5 8,0 7,5 7,0 N ila i U N

Gambar 19 Diagram batang nilai UN berdasarkan penghasilan ayah

Untuk melihat perbedaan nilai UN berdasarkan penghasilan ayah dapat dilihat pada hasil uji beda nilai tengah p-value (0.66) lebih besar dari taraf nyata 5%, artinya bahwa tidak ada perbedaan nilai UN antara siswa yang penghasilan ayahnya kurang dari 5 juta, 5 sampai 10 juta, ataupun lebih dari 5 juta dengan kata lain bahwa pekerjaan orangtua tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa.

Pohon Regresi untuk Peubah Respon Nilai UN

Metode pohon regresi menghasilkan model yang sederhana dan mudah untuk diinterpretasikan. Model yang dihasilkan berdasarkan peubah-peubah yang berpengaruh sebagai penciri membentuk suatu simpul. Peubah yang paling berpengaruh akan menjadi simpul pertama yang dihasilkan. Dalam pohon regresi, tempat tinggal siswa muncul pada simpul pertama artinya tempat tinggal siswa merupakan peubah yang paling berpengaruh terhadap nilai UN SMA Al-Atiqiyah Sukabumi. Dari sembilan peubah yang digunakan, ada empat peubah yang muncul di dalam pohon regresi, yaitu tempat tinggal, rata-rata nilai raport, nilai UAS, dan jenis kelamin.

Berdasarkan aturan Cost Complexity Minimum, yaitu salah satu metode pemangkasan untuk mendapatkan pohon optimal dan penggunaan validasi silang lipat 10 (10-fold cross validation) diperoleh pohon optimum seperti pada Gambar 20. Pohon ini mengandung lima buah simpul terminal. Peubah penjelas yang menyekat adalah tempat tinggal siswa selama menempuh pendidikan. Hal ini

0 10 20 30 40 50 60 7.00 ‐ 7.49 7.50 ‐ 7.99 8.00  ‐ 8.49 > 8.50 < 5 juta 5 ‐ 10 juta > 10 juta Persen UN

30   

menandakan bahwa peubah penjelas tempat tinggal siswa mempunyai tingkat keragaman paling tinggi dalam menjelaskan tingkat kesuksessan nilai UN. Pada penyekatan optimum ini karakteristik dipisahkan menjadi anak simpul siswa yang tinggal di pesantren dan anak simpul siswa yang tinggal di rumah ayah dan rumah saudara/kost sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan nilai UN antara siswa yang tinggal di pesantren dengan siswa yang tinggal di rumah ayah dan rumah saudara/kost. Hal ini diperkuat dalam analisis uji beda nilai tengah (lampiran 2) antara siswa yang tinggal di pesantren dengan siswa yang tinggal di rumah ayah dan rumah saudara/kost yang menghasilkan keputusan menolak H0 yaitu p-value (0.000) < α (0.05) yang artinya terdapat perbedaan antara siswa yang tinggal di pesantren dengan siswa yang tinggal di rumah ayah dengan rumah saudara/kost. Tabel 11 memperlihatkan kelompok pengamatan yang terbentuk berdasarkan gambar 20.

32   

Tabel 11 Karakteristik kelompok nilai UN siswa

Grup n

Dugaan Nilai

UN Peubah Penciri

1 44 7,930 Tinggal di Pesantren, Nilai UAS ≤ 8,42 2 30 8,255 Tinggal di Pesantren, Nilai UAS > 8,42 3 47 7,88 Tinggal di luar Pesantren, Rata-rata

raport ≤ 7,99

4 25 7,43 Tinggal di luar Pesantren, Rata-rata raport > 7,99 dan berjenis kelamin laki-laki

5 35 7,57

Tinggal di luar Pesantren, Rata-rata raport > 7,99 dan berjenis kelamin perempuan

Pada siswa yang tinggal di pesantren mempunyai dugaan nilai UN lebih tinggi yaitu sebesar 8.062 sedangkan siswa yang tinggal di rumah ayah dan rumah saudara/kost mempunyai dugaan nilai UN sebesar 7.671, ini mungkin disebabkan karena untuk siswa yang tinggal di pesantren di bawah pengawasan dan bimbingan para ustadz nya dan jadwal kegiatan setiap hari terprogram. Disamping itu, ada kelompok belajar diantara sesama santri, sehingga memudahkan untuk berdiskusi jika terdapat permasalahan dalam pelajaran.

Peubah yang paling dominan mempengaruhi nilai UN siswa adalah tempat tinggal siswa selama studi. Peubah yang muncul setelah peubah tempat tinggal yaitu peubah nilai UAS dan nilai rata-rata raport, selanjutnya jenis kelamin. Untuk siswa yang bertempat tinggal di pesantren dan mempunyai nilai UAS lebih dari 8.42 mempunyai perbedaan karakteristik dengan siswa yang mempunyai nilai UAS kurang dari 8.42. Hal ini diperkuat dengan analisis uji beda nilai tengah (lampiran 2) antara siswa yang mempunyai nilai UAS lebih dari 8.42 dengan siswa yang nilai UAS kurang dari 8.42 yang menghasilkan keputusan menolak H0 yaitu p-value (0.000) < α (0.05) yang artinya terdapat perbedaan antara siswa yang mempunyai nilai UAS lebih dari 8.42 dengan siswa yang nilai UAS kurang dari 8.42. Untuk siswa yang mempunyai nilai UAS lebih dari 8.42 akan menghasilkan dugaan nilai UN (8.26) yang lebih tinggi dari siswa yang nilai UAS lebih dari 8.42 yaitu sebesar 7.93. Ini menunjukkan bahwa siswa yang menguasai

semua pelajaran akan mendapatkan nilai UN yang tinggi karena faktor motivasi dan cara belajar.

Untuk siswa yang bertempat tinggal di rumah ayah, saudara/kost dan memiliki rata-rata raport lebih dari 7.99 mempunyai perbedaan karakteristik dengan siswa yang memiliki rata-rata raport lebih dari 7.99. Hal ini diperkuat

Dokumen terkait