• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

B. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi

Terdapat dua asumsi yang harus dipenuhi dalam mengerjakan studi perbedaan, yaitu uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varian.

a. Uji Normalitas Sebaran

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran skor pada kedua kelompok sampel mengikuti distribusi normal. Metode yang digunakan dalam uji normalitas adalah One Sample Kolmogorov-Sminorv Test. Cara menguji normalitas adalah dengan melihat nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 (p > 0.05) maka sebaran skor dinyatakan normal. Sebaliknya, apabila nilai probabilitas kurang dari 0.05 (p < 0.05) maka sebaran skor dinyatakan tidak normal (Santoso, 2005).

Berdasarkan analisis yang dilakukan, terlihat bahwa hasil Kolmogorov-Sminorv Z adalah 0.651. Nilai probabilitas skor pada kasus ini adalah kelompok etnis Tionghoa Totok 0.899, kelompok etnis Tionghoa Peranakan 0.645 dan kedua kelompok subjek 0.790 sehingga p > 0.05 dengan demikian sebaran skor untuk skala sikap etnosentris dinyatakan normal. Dibawah ini disertakan tabel ringkasan One Sample Kolmogorov-Sminorv Test. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4.1

Ringkasan One Sample Kolmogorov-Sminorv Test

Keterangan N Z Asymp. Sig.(2-tailed)

Totok 48 0.572 0.899

Peranakan 72 0.739 0.645

Total 120 0.651 0.790

b. Uji Homogenitas Varian

Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah varians dari sample yang akan diuji mempunyai varians yang sama

atau tidak. Caranya adalah dengan melihat nilai probabilitas melalui Levene Test. Apabila nilai probabilitasnya lebih besar dari 0.05 (p > 0.05) maka kedua kelompok sample mempunyai varians yang sama, dan jika nilai probabilitasnya kurang dari 0.05 (p < 0.05) maka kedua kelompok sample mempunyai varians yang tidak sama (Santoso, 2005).

Berdasarkan analisis yang dilakukan, terlihat bahwa hasil Levene test adalah 0.678 dengan nilai probabilitas 0.412. Nilai p = 0.412 lebih besar daripada 0.05 (0.412 > 0.05) maka kedua kelompok sample dinyatakan mempunyai varians yang sama. Dibawah ini disertakan tabel ringkasan Levene Test. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4.2

Ringkasan Test of Homogenity of Variances

Levene’s Test for Equality

of Variances F Signifikansi

Equal variances assumed 0.678 0.412

2. Deskripsi Data Penelitian

Skala sikap etnosentris terdiri atas 48 item, setiap item diberi skor 1 untuk STS, skor 2 untuk jawaban TS, skor 3 untuk jawaban S, dan skor 4 untuk jawaban SS. Perhitungan untuk skala sikap etnosentris diperoleh skor minimum sebesar 1x48 = 48 dan skor maksimum sebesar 4x48 = 192. Berdasarkan skor maksimum dan skor minimum, maka dapat dihitung range hipotetiknya, yaitu 192-48 = 144 dan satuan deviasi standar (σ) 144/6 = 24. Mean teoritis (μ) diperoleh (48 + 192) : 2 = 120.

Berikut ini tabel ringkasan deskripsi data penelitian :

Tabel 4.5

Ringkasan Tabel Data Penelitian

Min Max Mean SD Variabel Keterangan H E H E H E H E Seluruh subjek 48 75 192 168 120 124.25 24 13.50 Tionghoa Totok 48 110 192 168 120 128.69 24 11.64 Sikap Etnosentris Tionghoa Peranakan 48 75 192 157 120 121.29 24 13.91 H = Hipotetik E = Empiris

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa skor hipotetik pada seluruh subjek yang terendah adalah 48 dan skor empiriknya adalah 75 sedangkan skor yang tertinggi pada skor hipotetik adalah 192 dan skor empiriknya adalah 168. Sedangkan pada mean hipotetik pada seluruh subjek adalah 120 dengan standar deviasi 24 dan skor empiriknya adalah 124.25 dengan standar deviasi 13.50. Dari deskripsi data tersebut diperoleh bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik (124.25 > 120) serta standar deviasi empirik yang didapat oleh seluruh subjek lebih kecil dari standar deviasi hipotetiknya (13.50 < 24) sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap etnosentris subjek secara keseluruhan termasuk tinggi dan memiliki variasi skor yang merata atau homogen.

Pada etnis Tionghoa Totok skor hipotetik terendah adalah 48 dan skor empirik terendah adalah 110. Selanjutnya skor tertinggi hipotetik adalah 192

dan skor empirik tertinggi adalah 168. Sedangkan mean hipotetiknya adalah 120 dan mean empirisnya adalah 128.69 dengan standar deviasi 11.64. Dari deskripsi data tersebut didapatkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik (128.69 > 120) serta standar deviasi empirik kelompok etnis Tionghoa Totok (asli) lebih kecil dari standar deviasi hipotetik (11.64 < 24) sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap etnosentris pada etnis Tionghoa Totok termasuk tinggi dan memiliki variasi skor yang merata atau homogen.

Pada etnis Tionghoa Peranakan dapat dilihat bahwa skor hipotetik terendah adalah 48 dan skor empirik terendah adalah 75. Selanjutnya skor tertinggi hipotetik adalah 192 dan skor empirik tertinggi adalah 157. Sedangkan mean hipotetiknya adalah 120 dan mean empirisnya adalah 121.29 dengan standar deviasi 13.91. Dari deskripsi data tersebut tampak bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik (121.29 > 120) serta standar deviasi empirik kelompok etnis Tionghoa Peranakan lebih kecil dari standar deviasi hipotetik (13.91 < 24) sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap etnosentris pada etnis Tionghoa Peranakan termasuk tinggi dan memiliki variasi skor yang merata atau homogen.

3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas maka yang dilakukan selanjutnya adalah uji hipotesis. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji-t dengan teknik Independent Sample t-Test yang dihitung dengan bantuan program SPSS versi 10.0 for Windows. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “etnis Tionghoa Totok (asli) memiliki sikap etnosentris yang lebih tinggi dibandingkan etnis Tionghoa Peranakan”. Rangkuman hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.6

Ringkasan Hasil Uji Hipotesis (Independent Sample t-Test)

Sikap Etnosentris N Mean SD df t t tabel p Totok 48 128.69 11,64 Peranakan 72 121.29 13,91 118 3.041 1.658 0.003 Keterangan Tabel :

Taraf signifikansi (one tailed) N : Jumlah subjek SD : Standar deviasi Df : Degree of freedom t : Hasil perhitungan uji t p : Probabilitas

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 120 subjek yang terdiri atas 48 etnis Tionghoa Totok (asli) dan 72 etnis Tionghoa Peranakan. Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui mean yang diperoleh dari kelompok subjek etnis Tionghoa Totok (asli) adalah 128.69 dan mean kelompok etnis Tionghoa Peranakan adalah 121.29. Nilai standar deviasi dari kelompok subjek etnis Tionghoa Totok adalah 11.64 dan standar deviasi kelompok etnis Tionghoa Peranakan adalah 13.91. Jadi, dengan harga mean etnis Tionghoa Totok (asli) adalah 128.69 sedangkan etnis Tionghoa Peranakan adalah 121.29 menunjukkan mean etnis Tionghoa Totok (asli) lebih besar dari mean etnis Tionghoa Peranakan (128.69 > 121.29). Harga uji-t adalah harga yang digunakan sebagai patokan dalam menilai atau menerima suatu hipotesis.

Hipotesis untuk penelitian ini adalah :

Ho : etnis Tionghoa Totok (asli) tidak memiliki sikap etnosentris lebih tinggi dibandingkan etnis Tionghoa Peranakan

Ha : etnis Tionghoa Totok (asli) memiliki sikap etnosentris lebih tinggi dibandingkan etnis Tionghoa Peranakan.

Dasar pengambilan keputusan :

Ho = t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima Ha = t hitung < t tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak

Dari perhitungan uji-t didapatkan nilai t hitung sebesar 3.041 dengan t tabel sebesar 1.658. Karena t hitung > t tabel (3.041 > 1.658), oleh karena itu maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi hipotesis yang diajukan oleh peneliti, yang menyatakan bahwa sikap etnosentris etnis Totok (asli) lebih tinggi dari etnis Tionghoa Peranakan diterima. Hal ini juga dapat dilihat dari perbedaan mean dari kedua kelompok subjek yang menunjukkan bahwa mean etnis Tionghoa Totok (asli) lebih besar dari mean etnis Tionghoa Peranakan (128.69 > 121.29). Dapat disimpulkan bahwa, sikap etnosentris etnis Tionghoa Totok (asli) lebih tinggi dibandingkan etnis Tionghoa Peranakan.

Dokumen terkait