• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian menampilkan tiga hal penting yaitu penentuan sudut kemiringan air track untuk percobaan, peristiwa redaman magnetik pada magnet yang bergerak di atas air track dan pengukuran nilai koefisien redaman magnetik.

1. Penentuan sudut kemiringan air track untuk percobaan

Percobaan berbagai nilai sudut kemiringan air track digunakan untuk menentukkan sudut yang baik yang digunakan dalam melakukan percobaan. Besarnya sudut yang diberikan saat memiringkan air track akan mempengaruhi data yang didapatkan. Oleh sebab itu perlu mengatur sudut kemiringan air track supaya data yang didapatkan menjadi baik.

Bila sudut kemiringan air track yang digunakan terlalu besar maka peristiwa redaman magnetik belum bisa terlihat kerena panjang lintasan air

track yang digunakan pendek. Untuk penggunaan sudut kemiringan yang

besar membutuhkan waktu lebih lama supaya peristiwa redaman magnetik dapat teramati. Karena lintasan air track yang digunakan pendek maka tidak bisa digunakan sudut yang besar dalam percobaan. Sudut yang lebih besar akan mempengaruhi kecepatan awal glider sehingga butuh lintasan yang lebih panjang karena lebih lama waktu yang dibutuhkan untuk

38

mengurangi kecepatannya. Hal ini sesuai dengan persamaan (2.6), saat kemiringan air track semakin besar maka komponen gaya berat yang sejajar bidang semakin besar dan kecepatan awal glider juga semakin besar. Pengaturan sudut yang baik perlu dilakukan karena lintasan yang digunakan pendek, sehingga perlu diatur supaya data yang didapatkan menjadi maksimal dan peristiwa redaman dapat teramati. Untuk mengetahui sudut yang sesuai dan digunakan dalam penelitian perlu dilakukan percobaan dengan berbagai nilai sudut dengan jumlah magnet yang digunakan tetap. Jumlah magnet dibuat tetap supaya gaya redaman magnetik yang terjadi juga nilainya konstan agar tidak mempengaruhi percobaan.

Setelah pengaturan sudut kemiringan air track selanjutnya memfoto posisi air track dari sisi samping lintasan air track yang digunakan untuk pengukuran sudut. Pengambilan gambar dilakukan dengan teliti dan baik. Gambar yang diambil harus benar-benar sebidang. Hal ini dilakukan supaya acuan panjang yang diberikan dapat digunakan untuk mengukur ukuran panjang yang lain yang belum diketahui nilainya. Gambar yang diambil kemudian dianalisa menggunakan software logger pro untuk mengetahui nilai panjang a dan b yang terlihat pada gambar 4.1:

39

Gambar 4.1 pengukuran sisi a dan b untuk mengetahui nilai sudut kemiringan air track

Misalnya untuk nilai sudut yang pertama, didapatkan nilai a dan b yaitu : a = 0,089 m

b =1,479 m

Nilai a dapat terukur bila beberapa hal dipenuhi yaitu garis a harus tegak lurus terhadap garis c yang merupakan garis bantu sebagai sumbu x. Dan garis bantu c harus sejajar dengan permukaan lantai.

Setelah mendapatkan nilai a dan b kemudian dilakukan perhitungan untuk mendapatkan sudut kemiringan air track yaitu :

θ= arc sin

( )

θ= arc sin

(

)

θ= 3,5

40

Tabel 4.1 Nilai sudut kemiringan air track yang pertama

Pengukuran Sudut kemiringan ( )

1 3,5

2 3,3

3 3,4

Dari tabel 4.1 didapatkan nilai sudut kemiringan air track rata-rata yaitu:

= = = 3,4

Dan untuk nilai ralatnya dapat dihitung dengan cara: ∆θ = √

∆θ = √

∆θ = 0,1

Sehingga didapatkan nilai pengukuran sudut kemiringan air track untuk nilai sudut yang pertama adalah (3,4±0,1) .

Cara yang sama juga dilakukan untuk mendapatkan nilai sudut kemiringan air track untuk berbagai nilai sudut yang lain. Dari hasil

41

pengukuran nilai sudut kemiringan air track yang lain didapatkan berbagai nilai sudut kemiringan yang terlihat pada tabel 4.2:

Tabel 4.2 Berbagai nilai sudut kemiringan air track

No Sudut kemiringan ( )

1 3,4±0,1

2 2,4±0,1

3 1,2±0,1

Tabel 4.2 menunjukkan berbagai nilai sudut kemiringan air track yang yang di ukur menggunakan analisa foto. Selanjutnya hasil perekaman glider bermagnet untuk berbagai nilai sudut kemiringan akan dilakukan analisa video sehingga didapatkan grafik posisi terhadap waktu. Dari grafik posisi terhadap waktu yang di dapatkan dari analisa video gerak glider bermagnet untuk berbagai nilai sudut kemiringan kemudian dibandingkan, yang disajikan pada gambar 4.2:

42

Gambar 4.2 Grafik posisi terhadap waktu untuk berbagai nilai sudut kemiringan air

track

= grafik posisi terhadap waktu untuk sudut kemiringan (3,4±0,1)

= grafik posisi terhadap waktu untuk sudut kemiringan (2,4±0,1)

= grafik posisi terhadap waktu untuk sudut kemiringan (1,2±0,1)

Dari grafik posisi terhadap waktu untuk berbagai nilai sudut kemiringan yang ditunjukkan pada gambar 4.2, terlihat grafik posisi terhadap waktu untuk nilai sudut kemiringan (3,4±0,1) memenuhi persamaan kuadrat. Hal ini menunjukkan bahwa glider bergerak dipercepat.

43

Terlihat pada grafik 4.2 percepatan gerak glider bermagnet semakin kecil ketika sudut kemiringan air tracknya juga semakin kecil.

Dari gambar 4.2 ditunjukkan bahwa sudut yang baik untuk melakukan percobaan adalah (1,2±0,1) . Sudut yang baik untuk melakukan percobaan menggunakan sudut yang kecil, tetapi bila terlalu kecil sudut yang digunakan akan mengalami kesulitan dalam penyusunannya.

Peristiwa redaman dapat ditunjukkan lebih jelas dengan melihat percepatan glider bermagnet yang semakin kecil. Percepatan yang semakin kecil disebabkan kerena resultan gaya yang semakin kecil pula sesuai dengan persamaan (2.6). Resultan gaya yang semakin kecil disebabkan karena komponen gaya berat yang sejajar bidang semakin kecil. Komponen gaya berat yang sejajar bidang semakin kecil dikarenakan sudut kemiringan

air track yang semakin kecil pula. Bila sudut kemiringan air track yang

digunakan semakin kecil maka nilai sin akan semakin kecil. Nilai sin akan mempengaruhi besarnya komponen gaya berat yang sejajar bidang.

Gaya pelawan gerak glider bermagnet yaitu gaya redaman magnetik nilainya tetap karena jumlah magnet yang diberikan sama. Resultan gaya yang semakin kecil disebabkan oleh sudut kemiringan air track yang semakin kecil.

44

Berdasarkan bab kajian pustaka, magnet yang bergerak di atas konduktor akan mengalami gaya redaman magnetik sehingga geraknya menjadi teredam. Lintasan air track terbuat dari alumunium yang merupakan konduktor. Konduktor yang berbahan alumunium digunakan untuk penelitian karena bersifat non feromagnetik, sehingga tidak ada gaya tarik-menarik antara magnet dengan alumunium.

Untuk menunjukkan adanya peristiwa redaman magnetik digunakan perekaman video menggunakan kamera Canon 600D. Perekaman yang dilakukan dimulai dari awal magnet bergerak sampai pada posisi di ujung lintasannya berakhir. Hasil rekaman ini kemudian dianalisa menggunakan

software logger pro sehingga akan didapatkan data posisi gerak magnet

terhadap waktu. Perekaman dilakukan dengan kecepatan 30 frame/second. Data posisi magnet terhadap waktu tersebut akan disajikan dalam grafik sehingga dapat dibandingkan beberapa grafik posisi terhadap waktu yang telah didapatkan.

Peristiwa redaman magnetik terjadi ketika magnet bergerak di atas air

track. Untuk menyelidiki hal ini dilakukan perbandingan antara gerakan glider pada air track saat diberi magnet dan tanpa magnet. Selain itu perlu

diperhatikan massa sistem pada kedua keadaan tersebut harus sama. Glider tanpa magnet diberi pemberat supaya massa sistemnya sama dengan massa

45

Dalam melakukan penelitian ini, air track dimiringkan dengan sudut kecil. Memberikan sudut kemiringan pada air track akan membuat glider memiliki kecepatan awal karena adanya komponen gaya berat yang sejajar bidang. Gaya berat yang sejajar bidang disebabkan karena bidang dimiringkan dengan sudut tertentu. Sudut kemiringan air track yang digunakan yaitu (1,2±0,1) supaya proses redaman magnetik dapat teramati pada lintasan air track. Sudut besar dapat mengakibatkan pergerakan yang cepat sehingga mempersulit pengamatan. Untuk sudut kemiringan air track yang kecil, gaya berat yang sejajar bidang akan semakin kecil sehingga resultan gayanya akan semakin kecil. Karena resultan gayanya yang kecil maka gaya redaman akan lebih teramati. Hal ini dapat ditunjukkan dari percepatan gerak glider bermagnet yang semakin kecil terlihat pada gambar 4.2. Pergerakan dengan kecepatan yang besar akan sulit diamati bila lintasan yang digunakan pendek. Kesulitan pengamatan ini dikarenakan untuk kecepatan yang besar dibutuhkan waktu yang lebih lama supaya peristiwa redaman dapat teramati. Supaya waktu geraknya dapat diamati lebih lama maka dibutuhkan lintasan yang lebih panjang. Keterbatasan dalam percobaan ini adalah lintasan yang digunakan pendek.

Perekaman awal dilakukan untuk gerak glider tanpa magnet. Hasil perekaman kemudian dianalisa menggunakan software logger pro sehingga didapatkan data posisi glider tiap waktu yang ditampilkan ke dalam grafik

46

posisi terhadap waktu. Dari gerak glider tanpa magnet didapatkan grafik posisi terhadap waktu seperti gambar 4.3 dibawah ini:

Gambar 4.3 Grafik posisi terhadap waktu glider tanpa magnet

Dari grafik 4.3 terlihat bahwa gerak glider mengikuti fungsi kuadrat pada persamaan (2.4). Dari grafik posisi terhadap waktu terlihat bahwa gerak glider tanpa magnet dipercepat. Gerak glider tanpa magnet terlihat dipercepat juga ditunjukkan pada grafik kecepatan glider tanpa magnet terhadap waktu pada gambar 4.4:

47

Gambar 4.4 Grafik kecepatan glider terhadap waktu

Dari gambar 4.4 yaitu grafik kecepatan terhadap waktu telihat bentuk grafiknya linear. Grafik kecepatan terhadap waktu yang linear menunjukkan bahwa glider bergerak percepatan konstan. Grafik kecepatan terhadap waktu yang linear juga menunjukkan bahwa glider bergerak dipercepat. Glider bergerak dipercepat karena adanya komponen gaya berat yang sejajar bidang yang bekerja pada glider. Komponen gaya berat sejajar bidang ini ada karena lintasan yang digunakan memiliki kemiringan tertentu.

Untuk mengamati adanya peristiwa redaman, maka grafik posisi terhadap waktu untuk glider tanpa magnet dibandingkan dengan grafik posisi terhadap waktu glider dengan tambahan magnet. Dari grafik posisi terhadap waktu akan diketaui bagaimana gerak yang dialami oleh glider

48

tanpa magnet dan glider yang diberi tmbahan magnet. Selanjutnya akan ditampilkan grafik posisi terhadap waktu untuk glider dengan tambahan magnet yang ditunjukkan pada gambar 4.5:

Gambar 4.5 Grafik posisi terhadap waktu untuk glider dengan tambahan 1 magnet

Gambar 4.5 menunjukkan grafik posisi terhadap waktu untuk glider dengan tambahan 1 magnet. Dari gambar 4.5 terlihat bentuk grafiknya sama dengan grafik posisi terhadap waktu untuk glider tanpa magnet. Bentuk grafiknya yang sama berarti gerak glider dengan tambahan 1 magnet juga dipercepat. Dari grafik posisi terhadap waktu untuk glider 1 magnet belum terlihat menunjukkan peristiwa redaman magnetik karena jumlah magnet yang digunakan sedikit.

Untuk lebih jelas mengamati adanya peristiwa redaman, maka jumlah magnet yang ditambahkan di atas glider harus lebih banyak melalui

49

percobaan berbagai jumlah magnet pada glider. Glider bermagnet dengan masing-masing tambahan magnet akan direkam geraknya kemudian dianalisa sehingga akan didapatkan grafik posisi terhadap waktu. Grafik posisi terhadap waktu untuk masing-masing tambahan magnet dibandingkan dengan grafik posisi terhadap waktu glider tanpa magnet. Grafiknya ditampilkan pada gambar 4.6:

Gambar 4.6 Grafik posisi terhadap waktu untuk glider tanpa magnet dan untuk glider dengan berbagai tambahan jumlah magnet

= grafik posisi terhadap waktu glider tanpa magnet

= grafik posisi terhadap waktu glider dengan tambahan 1 magnet = grafik posisi terhadap waktu glider dengan tambahan 2 magnet = grafik posisi terhadap waktu glider dengan tambahan 3 magnet = grafik posisi terhadap waktu glider dengan tambahan 4 magnet

50

Dari grafik 4.6 dapat dibandingkan secara keseluruhan gerak glider bermagnet untuk berbagai tambahan magnet dan glider tanpa magnet. Dari gambar 4.6, semakin banyak jumlah magnet yang ditambahkan percepatan gerak glider bermagnet semakin kecil. Percepatan yang semakin kecil dikarenakan resultan gaya yang semakin kecil. Resultan gaya yang semakin kecil disebabkan karena gaya redaman magnetik yang semakin besar.

Percepatan paling kecil dialami ketika jumlah magnet yang ditambahkan di atas glider adalah 4 magnet. Percepatan yang semakin berkurang dapat menunjukkan adanya peristiwa redaman magnetik. Peristiwa redaman magnetik ini disebabkan karena adanya gaya redaman magnetik. Peristiwa redaman magnetik terlihat semakin jelas ketika jumlah magnet yang ditambahkan di atas glider semakin banyak.

Dari gambar 4.6 terlihat adanya peristiwa redaman magnetik yang terlihat dari percepatan gerak yang semakin kecil ketika jumlah magnet yang ditambahkan di atas glider semakin banyak. Peristiwa redaman magnetik juga dapat ditunjukkan dengan melihat grafik kecepatan terhadap waktu untuk glider dengan tambahan magnet. Untuk glider dengan tambahan 1 magnet terlihat bentuknya tidak jauh berbeda dengan grafik posisi terhadap waktu untuk glider tanpa magnet, hal ini dikarenakan jumlah magnet yang digunakan hanya 1 magnet sehingga medan magnetnya kecil. Medan magnet yang kecil belum bisa

51

memberikan gaya redaman yang besar sehingga pengurangan kecepatan

glider bermagnet tidak terlihat. Selanjutnya ditampilkan grafik

kecepatan terhadap waktu untuk glider dengan tambahan 2 magnet terlihat pada gambar 4.7:

Gambar 4.7 Grafik kecepatan glider dengan tambahan 2 magnet terhadap waktu

Dari gambar 4.7 kita melihat bahwa grafik kecepatan terhadap waktu untuk glider dengan tambahan 2 magnet bentuknya tidak memenuhi persamaan linear. Hal ini menunjukkan bahwa gerak glider dengan tambahan 2 magnet bukan lagi dipercepat seperti gerak glider tanpa magnet. Grafik kecepatan glider dengan tambahan 2 magnet terhadap waktu terlihat melengkung menunjukkan bahwa percepatan glider bermagnet tidak konstan. Percepatan glider yang tidak konstan maksudnya semakin berkurang karena gerak glider bermagnet yang

52

teredam. Dibandingkan dengan grafik kecepatan glider tanpa magnet yang mengikuti garis lurus, grafik 4.7 terlihat melengkung, menunjukkan adanya peristiwa redaman magnetik.

Grafik yang tidak memenuhi persamaan linear juga ditunjukkan oleh grafik kecepatan glider dengan tambahan 3 magnet terhadap waktu pada gambar 4.8:

Gambar 4.8 Grafik kecepatan glider dengan tambahan 3 magnet terhadap waktu

Gambar 4.8 terlihat melengkung menunjukkan bahwa percepatan

glider dengan tambahan 3 magnet terhadap waktu memiliki percepatan

yang tidak konstan. Dibandingkan dengan grafik kecepatan glider dengan tambahan 2 magnet terhadap waktu terlihat lebih melengkung. Hal ini menunjukkan bahwa percepatannya lebih kecil dibandingan

53

dengan gerak glider dengan tambahan 2 magnet. Percepatan yang semakin berkurang menunjukkan redaman yang dialami oleh glider bermagnet semakin besar.

Peristiwa redaman magnetik juga dapat ditunjukkan dari grafik kecepatan terhadap waktu untuk glider dengan tambahan 4 magnet yang terlihat pada gambar 4.9:

Gambar 4.9 Grafik kecepatan glider dengan tambahan 4 magnet terhadap waktu

Berdasarkan gambar 4.9 yang terlihat bentuknya tidak memenuhi persamaan linear. Dibandingkan dengan grafik 4.7 dan 4.8, untuk grafik kecepatan terhadap waktu untuk glider dengan tambahan 4 magnet terlihat paling melengkung, menunjukkan percepatannya paling kecil yang disebabkan karena redaman yang dialami oleh glider bermagnet semakin besar.

54

Dari gambar 4.7, 4.8 dan 4.9 terdapat kesamaan bentuk grafik yang melengkung yang berarti tidak memenuhi persamaan linear dan percepatannya tidak konstan. Grafik yang tidak memenuhi persamaan linear menunjukkan bahwa gerak glider bermagnet berbeda dengan gerak glider tanpa magnet. Gerak glider bermagnet bukan lagi dipercepat tetapi mulai mendekati kecepatan terminal. Selain itu grafik kecepatan terhadap waktu yang melengkung menunjukkan percepatan yang semakin kecil. Percepatan yang semakin kecil disebabkan karena adanya gaya redaman magnetik. Percepatan yang semakin kecil selanjutnya akan mendekati nol yang berarti glider bermagnet tidak lagi dipercepat atau kecepatannya konstan. Namun dari percobaan ini ditunjukkan bahwa glider bermagnet terlihat mulai mendekati percepatan yang hampir nol atau mulai terlihat mendekati kecepatan terminal. Redaman yang paling besar dialami saat jumlah magnet yang ditambahkan di atas glider adalah 4 magnet. Dalam penelitian ini belum mampu menghitung nilai kecepatan terminal dikarenakan gerak glider bermagnet baru mulai mengarah mendekati kecepatan terminal. Keterbatasan ini disebabkan karena lintasan air track yang digunakan pendek.

55

3. Pengukuran koefisien redaman magnetik

Dari grafik 4.6 ditunjukkan bahwa redaman semakin besar saat jumlah magnet yang ditambahkan di atas glider semakin banyak. Gaya redaman magnetik dapat terlihat pada nilai koefisien redaman magnetik yang akan diperoleh dari hasil mem-fit grafik posisi terhadap waktu dengan persamaan (2.11). Besarnya gaya redaman magnet dapat terlihat dari koefisien redaman magnetik. semakin besar koefisien redaman magnetik maka semakin besar gaya redaman magnetiknya.

Sebelumnya telah dilakukan pengukuran medan magnet untuk setiap jumlah magnet. Dari pengukuran medan magnet didapatkan nilai medan magnet untuk tiap jumlah magnet yang ditunjukkan pada tabel 4.3:

Tabel 4.3 Nilai medan magnet untuk masing-masing jumlah magnet

No Jumlah magnet Medan magnet (mT)

1 1 1,34 ± 0,01

2 2 2,53 ± 0,01

3 3 5,46 ± 0,02

4 4 7,83 ± 0,03

Dari hasil perekaman didapatkan video yang kemudian dianalisa menggunakan software logger pro sehingga didapatkan grafik posisi terhadap waktu seperti pada gambar 4.5. Nilai koefisien redaman magnetik

56

didapatkan dari hasil fit grafik posisi terhadap waktu yang didapatkan dengan persamaan (2.11).

Karena pengambilan data dilakukan 3 kali, maka didapatkan 3 nilai koefisien redaman magnetik untuk jumlah magnet yang sama. Perhitungan dilakukan menggunakan 1 magnet di atas glider dan datanya ditampilkan pada tabel 4.4:

Tabel 4.4 Koefisien redaman magnetik untuk glider 1 magnet

No Koefisien redaman magnetik (s-1) 1 -(0,16 ± 0,01) 2 -(0,21 ± 0,01) 3 -(0,19 ± 0,01)

Nilai α rata-rata di dapat dari perhitungan :

=

=

(

)

m/s

= -0,19 s-1

Dan untuk ralatnya juga dicari menggunakan cara berikut:

∆α =

57

∆α = 0,02 s-1

Sehingga didapatkan nilai α adalah (0,19 ± 0,02) s-1.

Cara yang sama juga dilakukan dari mulai menganalisa perekaman, fitting data serta melakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai koefisien redaman magnetik pada percobaan dengan berbagai jumlah magnet yang lain yang kemudian dimasukkan di tabel 4.5:

Tabel 4.5 Hubungan nilai koefisien redaman magnetik terhadap jumlah magnet

No Jumlah

magnet

Koefisien redaman magnetik (s-1) 1 1 -(0,19 ± 0,02) 2 2 -(0,26 ± 0,02) 3 3 -(0,38 ± 0,03) 4 4 -(0,42 ± 0,04)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa semakin banyak magnet yang digunakan, maka nilai koefisien redaman magnetiknya semakin besar. B. Pembahasan

Tujuan penelitian ini membahas tentang peristiwa redaman magnetik dan bagaimana pengaruh jumlah magnet terhadap gaya redaman magnetik. Peristiwa redaman magnetik ini ditunjukkan dengan eksperimen menggerakkan magnet di atas air track. Air track digunakan untuk mengurangi gesekan dengan bidang alas. Magnet yang bergerak di atas air

58

memberi sudut kemiringan (1,2±0,1) terhadap permukaan horizontal air

track.

Sebelum melakukan pengukuran sudut perlu diatur kemiringan permukaan air track. Kesulitan dalam mengatur permukaan air track terjadi karena permukaan lantai yang tidak datar. Selain itu air track juga memiliki 3 kaki penyangga yang posisinya tidak segaris yang sulit diatur sehingga mempengaruhi kedataran bidang permukaan air track. Hal ini terlihat saat

blower dinyalakan, glider tidak akan bergerak karena satu sisi bagian glider

menyentuh permukaan lintasan air track. Untuk mengatasi hal ini maka perlu diukur kembali kedataran permukaan menggunakan water pass dan diatur kedatarannya.

Bidang yang hendak direkam harus sebidang dan harus sejajar dengan kamera yang digunakan untuk merekam. Selain itu sudut kemiringan air

track yang digunakan juga harus menggunakan sudut yang kecil. Sudut

yang kecil berakibat akan membuat peristiwa redaman magnetik akan teramati dengan lintasan yang pendek. Semakin besar sudut yang digunakan maka proses redaman magnetiknya akan semakin lama terlihat sehingga dibutuhkan lintasan yang lebih panjang. Karena keterbatasan panjang lintasan yang terbatas maka sudut yang dibuat harus kecil supaya peristiwa redaman dapat teramati pada lintasan yang lebih pendek.

Peristiwa redaman magnetik dapat diamati dengan cara membandingkan gerak glider tanpa magnet dengan gerak glider dengan tambahan magnet

59

yang bergerak di atas air track. Dari grafik perbandingan gerak glider tanpa magnet dan glider bermagnet pada gambar 4.6 dapat diamati bahwa gerak

glider tanpa magnet dan glider dengan tambahan magnet berbeda.

Dari grafik 4.6 terlihat percepatan semakin berkurang ketika jumlah magnet yang ditambahakan semakin banyak. Perbedaan antara gerak glider tanpa magnet dan glider dengan tambahan 1 magnet tidak terlihat berbeda karena keduanya masih terlihat bergerak dipercepat. Medan magnet dari 1 magnet tersebut kecil sehingga gaya redaman magnetik yang dihasilkan juga kecil dibandingkan dengan komponen gaya berat yang sejajar bidang. Grafik posisi terhadap waktu dengan tambahan 1 magnet belum telihat menunjukkan adanya peristiwa redaman. Oleh karena itu grafik posisi terhadap waktu untuk glider tanpa magnet dibandingkan dengan gerak

glider dengan tambahan magnet yang lebih banyak yaitu grafik posisi

terhadap waktu untuk jumlah magnet yang lain yaitu 2 magnet, 3 magnet dan 4 magnet. Penambahan magnet tidak akan mempengaruhi massa total sistem yang bergerak di atas air track karena digunakan pemberat yaitu plastisin sehingga massa total sistem sama.

Berdasarkan gambar 4.6 terlihat bahwa semakin banyak jumlah magnet yang ditambahkan di atas air track maka pengurangan percepatannya semakin besar. Pengurangan percepatan ditunjukkan dari grafik kecepatan

glider bermagnet terhadap waktu yang terlihat melengkung. Pengurangan

60

Peistiwa redaman akan semakin besar berpengaruh pada gerak benda ketika jumlah magnet yang ditambahkan semakin banyak. Jumlah magnet terkait dengan nilai medan magnet yang diberikan. Semakin banyak jumlah magnet yang digunakan semakin besar nilai medan magnet yang diberikan. Dari gambar 4.6 terlihat bahwa percepatan gerak glider dengan tambahan 4 magnet paling kecil. Hal ini menunjukkan bahwa reseultan gaya yang bekerja pada glider bermagnet semakin kecil. Resultan gaya yang semakin kecil disebabkan karena gaya redaman yang semkain besar ketika jumlah magnet yang diberikan semakin banyak.

Peristiwa redaman magnetik juga dapat ditunjukkan dengan melihat grafik kecepatan terhadap waktu. Untuk grafik kecepatan terhadap waktu untuk glider dengan tambahan 2 magnet yang terlihat pada gambar 4.7. Pada gambar 4.7 terlihat bahwa bentuk grafiknya tidak memenuhi

Dokumen terkait