• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Belajar Siswa Pada Sebelum Tindakan

Setelah menganalisis hasil tes sebelum tindakan, diketahui bahwa ketuntasan siswa hanya mencapai 50,00% atau hanya sekitar 10 orang siswa yang mencapai KKM yang telah ditetapkan, yaitu 65. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel. IV. 3

Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Sebelum Tindakan

NO KODE SAMPEL HASIL KETERANGAN

1 Rahmad Agil Al Hafiz 60 Tidak Tuntas

2 Padel Rahmat Syah 50 Tidak Tuntas

3 Nurfadilah 70 Tuntas

4 Tri Ari Widodo 60 Tidak Tuntas

5 M. Ilham Saputra 60 Tidak Tuntas

6 Cindy Zafira 70 Tuntas

7 Zainul Barri 70 Tuntas

8 Siti Denisa Andini 70 Tuntas

9 Nurjamilah 60 Tidak Tuntas

10 Raul Valentino Rosi 50 Tidak Tuntas

11 Iin Septiani 70 Tuntas

12 M. Abdiansyah 80 Tuntas

13 Dona Tatasia 50 Tidak Tuntas

14 Gunawan 70 Tuntas

15 Muhammad Fajar 70 Tuntas

16 Wanda Pratama 50 Tidak Tuntas

17 Ria Gustina 70 Tuntas

18 Randi Apriansyah 50 Tidak Tuntas

19 Andi Arif 50 Tidak Tuntas

20 Ningsih Kusumawati 70 Tuntas

Rata-rata 62.50

Tuntas (%) 10 50%

Tidak Tuntas (%) 10 50%

Sumber : Hasil Tes, 2011

Dari tabel IV.3, dapat dilihat bahwa pada sebelum tindakan hanya 10 orang yang mencapai ketuntasan secara individual. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal adalah 50.00%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas secara klasikal adalah 50.00%. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa kelas V pada sebelum tindakan secara klasikal belum 75% mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan, yaitu 65. Oleh karena itu, melalui penelitian ini peneliti akan meningkatkan hasil belajar siswa dengan

penerapan strategi pembelajaran aktif tipe investigasi tim. Untuk lebih jelas tindakan yang dilakukan sebagai berikut.

2. Tindakan Siklus I

a. Pelaksanaan Tindakan Siklus I 1) Pertemuan 1 Siklus I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2012. Indikator yang dicapai adalah menjelaskan cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk memperoleh makanan. Tujuan pembelajaran yang dicapai adalah siswa dapat menjelaskan bentuk mulut hewan pengisap madu, menyebutkan bentuk-bentuk paruh burung sesuai dengan makanannya, menjelaskan bentuk-bentuk kaki burung sesuai dengan makanannya, dan dapat menyebutkan bentuk tubuh hewan sesuai dengan jenis dan cara memperoleh makanannya. Pokok bahasan yang dibahas adalah penyesuaian diri hewan dengan lingkungan, dengan standar kompetensi mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sedangkan kompetensi dasar yang dicapai adalah mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup.

Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit yang diawali dengan memberikan apersepsi, yaitu guru merangsang daya pikir siswa dengan mengajukan pertanyaan. Apakah kamu mempunyai hewan atau ternak di rumah? Terdapat 13 orang siswa yang menjawab mempunyai hewan

ternak di rumah, dan rata-rata siswa menjawab kucing, burung, ayam, dan ternak ikan. Dilanjutkan dengan memotivasi siswa, yaitu guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran, seperti: bagaimana bentuk paruh dan cakar burung elang? dan mengapa burung elang mencengkram dengan cakarnya yang kuat ? terdapat 8 orang siswa yang menjawabnya, jawaban siswa bervariasi ada yang tajam, runcing, pendek, panjang, dan besar. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti dilaksanakan selama + 45 menit, diawali dengan menyajikan materi pelajaran dengan ceramah. Kemudian guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil, berjumlah 5 kelompok. Selanjutnya membagikan kepada masing-masing kelompok tugas atau proyek (lampiran 3A). Guru meminta agar setiap anggota kelompok berdiskusi dan bekerjasama untuk mengumpulkan informasi tentang tugas tersebut (10 menit). Kemudian guru membimbing kelompok dalam berdiskusi. Dilanjutkan dengan meminta kelompok memperesentasikan hasil kerja mereka di depan kelas, presentasi dilakukan secara acak, yaitu kelompok 3, 5, 1, 2, dan 4. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran, yaitu merangkum inti sari dari materi yang dipelajari dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, serta mengakhiri pelajaran dengan memberi soal evaluasi (lampiran 2A pada lembar soal evaluasi I).

2) Pertemuan 2 Siklus I

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2012. Indikator yang dicapai adalah menjelaskan cara hewan untuk melindungi diriya dari musuhnya. Tujuan pembelajaran yang dicapai adalah siswa dapat menjelaskan cara bunglon untuk melindungi diri dari musuhnya, menjelaskan cara walang sangit untuk melindungi diri dari musuhnya, menjelaskan cara hewan berkuku tajam untuk melindungi diri dari musuhnya, dan siswa dapat menyebutkan jenis-jenis hewan yang mengeluarkan bisa untuk melindungi diri dari musuhnya. Pokok bahasan yang dibahas adalah cara hewan melindungi diri dari musuhnya, dengan standar kompetensi mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sedangkan kompetensi dasar yang dicapai adalah mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup.

Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit yang diawali dengan memberikan apersepsi, yaitu guru merangsang daya pikir siswa dengan mengajukan pertanyaan. Apakah kamu pernah melihat bunglon, dan bagaimana bunglon melindungi diri dari musuh? Hanya 5 orang siswa laki-laki yang menjawab pernah, dan bentuk jawaban mereka adalah berubah menjadi warna hijau seperti warna tumbuhan. Dilanjutkan dengan memotivasi siswa, yaitu guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran, seperti: Pernahkan kamu melihat gigi tajam anjing? dan untuk apa gigi tajam pada anjing tersebut?

Keseluruhan siswa menjawab pernah, dan bentuk jawaban mereka adalah untuk melindungi diri dari musuh. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti dilaksanakan selama + 45 menit, diawali dengan menyajikan materi pelajaran dengan ceramah. Kemudian guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil, berjumlah 5 kelompok. Selanjutnya membagikan kepada masing-masing kelompok tugas atau proyek (lampiran 3B. Guru meminta agar setiap anggota kelompok berdiskusi dan bekerjasama untuk mengumpulkan informasi tentang tugas tersebut (10 menit). Kemudian guru membimbing kelompok dalam berdiskusi. Dilanjutkan dengan meminta kelompok memperesentasikan hasil kerja mereka di depan kelas, presentasi dilakukan secara acak, yaitu kelompok 1, 3, 5, 4, dan 2. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran, yaitu merangkum inti sari dari materi yang dipelajari dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, serta mengakhiri pelajaran dengan memberi soal evaluasi (lampiran 2B pada lembar soal evaluasi II).

b. Pengamatan Siklus I

Hasil pengamatan observer terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe investigasi tim pada pertemuan siklus I (Pertemuan 1 dan 2) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel IV.4.

Hasil Observasi Aktivitas Guru dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Investigasi Tim pada Siklus I (Pertemuan 1 dan 2)

NO AKTIVITAS YANG DIAMATI SIKLUS I

Pert. 1 Pert. 2 Total

1 Guru menyajikan materi pelajaran 4 5 5

2 Guru membagi siswa dalam

kelompok-kelompok kecil. 2 2 2

3 Guru membagikan kepada masing-masing kelompok tugas atau proyek

yang berbeda. 4 5 5

4 Guru meminta agar setiap anggota kelompok berdiskusi dan bekerjasama untuk mengumpulkan informasi

tentang tugas tersebut. 2 2 2

5 Guru membimbing kelompok dalam

berdiskusi. 2 2 2

6 Guru meminta kelompok

memperesentasikan hasil kerja

mereka di depan kelas. 4 5 5

7 Guru menyimpulkan pelajaran 2 2 2

JUMLAH 20 23 22

PERSENTASE 57.14% 65.71% 61.43%

KATEGORI Sangat

Kurang

Kurang Kurang Sumber: Data Hasil Observasi, 2012

Melihat tabel IV.4, pada pertemuan 1 di Siklus I persentase aktivitas guru adalah 57,14% atau tergolong “Sangat Kurang”, karena 57,14% berada pada rentang 0 – 60%. Pada pertemuan 2 di Siklus I meningkat menjadi 65,71% atau tergolong “Kurang”, karena 65,71% berada pada rentang 60– 69%. Secara keseluruhan persentase yang diperoleh aktivitas guru dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe investigasi tim pada siklus I (pertemuan 1 dan 2) adalah 61,43% atau tergolong “Kurang”, karena 61,43% berada pada rentang 60–69%. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut:

Aspek 1 guru memperoleh nilai 5 atau baik sekali, karena guru menyampaikan materi pelajaran dengan lengkap, sistematis, sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran. Aspek 2 guru memperoleh nilai 2 atau kurang, karena guru membiarkan siswa membentuk kelompok sendiri tanpa memperhatikan jumlah siswa. Aspek 3 guru memperoleh nilai 5 atau baik sekali, karena guru membagikan kepada masing-masing kelompok tugas atau proyek yang berbeda, dengan meminta ketua kelas untuk membagikannya, tertib, dan teratur. Aspek 4 guru memperoleh nilai 2 atau kurang, karena guru meminta agar setiap anggota kelompok berdiskusi dan bekerjasama untuk mengumpulkan informasi tentang tugas tersebut, namun tanpa pengawasan dan bimbingan guru, serta belum tertib dan teratur. Aspek 5 guru memperoleh nilai 2 atau kurang, karena guru membimbing kelompok dalam berdiskusi, namun tanpa adanya petunjuk, dan tidak memberikan kesempatan bertanya jika belum mengerti. Aspek 6 guru memperoleh nilai 5 atau baik sekali, karena guru meminta kelompok memperesentasikan hasil kerja mereka di depan kelas, dengan membacakannya dengan suara yang keras, meminta siswa mengutus perwakilan mereka, memberikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi. Aspek 7 guru memperoleh nilai 2 atau kurang, karena guru menyimpulkan pelajaran, tetapi tidak secara keseluruhan, hanya memberikan kesempatan 1 orang tiap kelompok untuk bertanya, dan belum memastikan seluruh siswa membuat kesimpulan pelajaran.

Setelah dibahas dan dianalisis bersama observer, maka hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I adalah :

Tabel IV. 5.

Hasil Observasi Aktivitas Siswa dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Investigasi Tim pada Siklus I (Pertemuan 1 dan 2)

No AKTIVITAS YANG DIAMATI

REKAPITULASI SIKLUS I

Total Skor Pertemuan I Pertemuan 2

Skor % Skor % Skor %

1 Siswa mendengarkan guru

menyajikan materi pelajaran 9 45.00% 12 60.00% 11 55.00% 2 Siswa duduk dalam

kelompok-kelompok kecil. 10 50.00% 13 65.00% 12 60.00%

3

Siswa bersama kelompok berdiskusi dan bekerjasama untuk mengumpulkan informasi tentang tugas.

14 70.00% 16 80.00% 15 75.00%

4 Siswa bertanya jika kebingungan

dalam mengerjakan LKS. 14 70.00% 15 75.00% 15 75.00% 5 Siswa memperesentasikan hasil

kerja mereka di depan kelas. 20 100% 20 100% 20 100% 6 Siswa memberikan pendapat hasil

presentasi 8 40.00% 10 50.00% 9 45.00%

7 Siswa membuat kesimpulan

pelajaran 11 55.00% 12 60.00% 12 60.00%

JUMLAH/PESENTASE 86 61.43% 98 70.00% 94 67.14%

Sumber: Data Hasil Observasi, 2012

Melihat tabel IV.5, diketahui persentase yang diperoleh aktivitas siswa pada pertemuan 1 adalah 61,43% atau tergolong “Kurang”, karena 61,43% berada pada interval 45–64%. Pada pertemuan 2 meningkat menjadi 70,00% atau tergolong “Cukup”, karena 70,00% berada pada interval 65–74%. Secara keseluruhan persentase yang diperoleh aktivitas siswa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe investigasi tim pada siklus I (pertemuan 1 dan 2) adalah 67,14% atau tergolong “Cukup”, karena 67,14% berada pada rentang 65–74%.

Berdasarkan hasil pengamatan, aspek siswa mendengarkan guru menyajikan materi pelajaran, terdapat 11 orang siswa atau 55,00% yang aktif. Aspek siswa duduk dalam kelompok-kelompok kecil, terdapat 12 orang siswa

atau 60,00% yang aktif. Aspek siswa bersama kelompok berdiskusi dan bekerjasama untuk mengumpulkan informasi tentang tugas, terdapat 15 orang siswa atau 75,00% yang aktif. Aspek siswa bertanya jika kebingungan dalam mengerjakan LKS, terdapat 15 orang siswa atau 75,00% yang aktif. Aspek siswa memperesentasikan hasil kerja mereka di depan kelas, terdapat 20 orang siswa atau 100% yang aktif. Aspek siswa memberikan pendapat hasil presentasi, terdapat 9 orang siswa atau 45,00% yang aktif. Aspek siswa membuat kesimpulan pelajaran, terdapat 12 orang siswa atau 60,00% yang aktif.

Setelah Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe investigasi tim, maka dilakukan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sains. Hasil tes siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel IV.6.

Tabel. IV. 6

Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Sains SDN 007 Pulau Gadang pada Siklus I

NO KODE SAMPEL HASIL KETERANGAN

1 SISWA – 001 70 Tuntas

2 SISWA – 002 60 Tidak Tuntas

3 SISWA – 003 80 Tuntas 4 SISWA – 004 70 Tuntas 5 SISWA – 005 70 Tuntas 6 SISWA – 006 80 Tuntas 7 SISWA – 007 80 Tuntas 8 SISWA – 008 80 Tuntas 9 SISWA – 009 70 Tuntas

10 SISWA – 010 60 Tidak Tuntas

11 SISWA – 011 80 Tuntas

12 SISWA – 012 90 Tuntas

13 SISWA – 013 60 Tidak Tuntas

14 SISWA – 014 80 Tuntas

15 SISWA – 015 80 Tuntas

16 SISWA – 016 60 Tidak Tuntas

17 SISWA – 017 80 Tuntas

18 SISWA – 018 60 Tidak Tuntas

19 SISWA – 019 60 Tidak Tuntas

20 SISWA – 020 80 Tuntas

Rata-rata 72.50

Tuntas (%) 14 70.00%

Tidak Tuntas (%) 6 60.00%

Sumber : Hasil Tes, 2012

Dari tabel IV.6, dapat dilihat bahwa pada siklus I hanya 14 orang yang mencapai ketuntasan secara individual. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal adalah 70,00%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas secara klasikal adalah 30,00%.

Rata-rata hasil belajar siswa hanya mencapai 72,50, dengan nilai tertinggi dipegang oleh kode siswa-12 yaitu 90, sedangkan nilai terendah diperoleh kode siswa-002, siswa-010, siswa 013, siswa-016, siswa-18, dan siswa-020. Dengan demikian, pada siklus I hasil belajar siswa belum 75%

mencapai KKM yang telah ditetapkan, yaitu 65. Untuk itu, perlu dilakukan tindakan pada siklus II.

c. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I yang dikemukakan di atas, diketahui bahwa dari 20 orang siswa, 14 orang (70,00%) yang tuntas. Sedangkan 6 orang siswa (30,00%) belum tuntas. Dengan demikian hasil belajar siswa pada siklus I belum 75% mencapai KKM yang telah ditetapkan, yaitu 65. Maka berdasarkan hasil pembahasan peneliti dan pengamat diketahui penyebab ketuntasan belajar siswa belum mencapai KKM yang telah ditetapkan, disebabkan ada beberapa kelemahan aktivitas guru dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe investigasi tim, yaitu sebagai berikut:

1) Guru membiarkan siswa membentuk kelompok sendiri tanpa memperhatikan jumlah siswa, sehingga banyak siswa yang tidak tertib karena memilih teman kelompok semaunya.

2) Kurangnya pengawasan dan bimbingan guru ketika kelompok berdiskusi, sehingga kurangnya kerjasama dalam kelompok, dan masih banyak siswa yang menunggu hasilnya saja.

3) Guru hanya meminta kelompok menyelesaikan tugas dengan segera, namun tidak adanya bimbingan guru seperti memberikan kesempatan untuk bertanya.

4) Kurangnya pengaturan waktu, hal ini disebabkan guru terlalu lama pada kegiatan pendahuluan.

Berdasarkan hasil pembahasan peneliti dan observer pada siklus I, diketahui kelemahan-kelamahan yang perlu dibenahi adalah :

1) Guru akan membimbing siswa dalam membentuk kelompok, dengan cara kelompok ditentukan melalui cabut undian, agar pembentukan kelompok dapat dilakukan secara adil, teratur dan tertib..

2) Guru akan mengawasi kelompok ketika berdiskusi, dengan berjalan disekiling kelompok agar diskusi tidak hanya didominasi siswa tertentu saja.

3) Guru akan membimbing kelompok dalam berdiskusi, seperti memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, agar siswa tidak bingung terhadap tugas yang didiskusikan.

4) Guru akan meningkatkan pengaturan waktu, agar guru berkesempatan membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran secara keseluruhan.

3. Tindakan Siklus II

a. Pelaksanaan Tindakan Siklus II 1) Pertemuan 3 Siklus II

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 05 November 2012. Indikator yang dicapai adalah menjelaskan cara tumbuhan menyesuaikan diri untuk kelangsungan hidupnya. Tujuan pembelajaran yang dicapai adalah siswa dapat menyebutkan cara tumbuhan untuk menyesuaikan diri pada musim kemarau, ciri-ciri tumbuhan yang dapat hidup ditempat panas dan kering, dan dapat menyebutkan bentuk-bentuk daun dan batang

tumbuhan yang hidup di air. Pokok bahasan yang dibahas adalah Cara tumbuhan untuk menyesuaiankan diri dengan lingkungannya, dengan standar kompetensi mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sedangkan kompetensi dasar yang dicapai adalah mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan untuk mempertahankan hidup.

Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit yang diawali dengan memberikan apersepsi, yaitu guru merangsang daya pikir siswa dengan mengajukan pertanyaan. Apakah kamu pernah melihat kaktus, dan bagaimana kaktus menyesuaikan diri dengan lingkungan? Dilanjutkan dengan memotivasi siswa, yaitu guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran, seperti: Pernahkah kamu melihat bunga teratai? dan Mengapa daun bunga teratai lebar dan tipis? Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti dilaksanakan selama + 45 menit, diawali dengan menyajikan materi pelajaran. Kemudian guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Selanjutnya membagikan kepada masing-masing kelompok tugas atau proyek yang berbeda. Guru meminta agar setiap anggota kelompok berdiskusi dan bekerjasama untuk mengumpulkan informasi tentang tugas tersebut. Kemudian guru membimbing kelompok dalam berdiskusi. Dilanjutkan dengan meminta kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas. Pada

kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran, dan mengakhiri pelajaran dengan memberi soal evaluasi.

2) Pertemuan 4 Siklus II

Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 06 November 2012. Indikator yang dicapai adalah mendeskripsikan ciri khusus pada beberapa tumbuhan untuk melindungi diri dari masuhnya. Tujuan pembelajaran yang dicapai adalah siswa dapat menyebutkan jenis-jenis tumbuhan yang memiliki duri, menjelaskan tumbuhan yang melindungi diri dengan bulu-bulunya, dan siswa dapat menyebutkan tumbuhan yang melindungi diri dengan getahnya.

Pokok bahasan yang dibahas adalah ciri khusus pada beberapa tumbuhan untuk melindungi diri dari masuhnya, dengan standar kompetensi mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sedangkan kompetensi dasar yang dicapai adalah mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan untuk mempertahankan hidup. Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit yang diawali dengan memberikan apersepsi, yaitu guru merangsang daya pikir siswa dengan mengajukan pertanyaan. Apakah kamu pernah melihat kaktus, dan bagaimana kaktus menyesuaikan diri dengan lingkungan? Dilanjutkan dengan memotivasi siswa, yaitu guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran, seperti: Pernahkan kamu melihat tumbuhan berduri ? dan mengapa tumbuhan tersebut berduri? Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti dilaksanakan selama + 45 menit, diawali dengan menyajikan materi pelajaran. Kemudian guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Selanjutnya membagikan kepada masing-masing kelompok tugas atau proyek yang berbeda. Guru meminta agar setiap anggota kelompok berdiskusi dan bekerjasama untuk mengumpulkan informasi tentang tugas tersebut. Kemudian guru membimbing kelompok dalam berdiskusi. Dilanjutkan dengan meminta kelompok memperesentasikan hasil kerja mereka di depan kelas. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran, dan mengakhiri pelajaran dengan memberi soal evaluasi.

b. Pengamatan Siklus II

Hasil pengamatan observer terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe investigasi tim pada siklus II (pertemuan 3 dan 4) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel IV.7.

Hasil Observasi Aktivitas Guru dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Investigasi Tim pada Siklus II (Pertemuan 3 dan 4)

NO AKTIVITAS YANG DIAMATI SIKLUS II

Pert. 3 Pert. 4 Total

1 Guru menyajikan materi pelajaran 4 5 5

2 Guru membagi siswa dalam

kelompok-kelompok kecil. 3 5 4

3 Guru membagikan kepada masing-masing kelompok tugas atau proyek

yang berbeda. 5 5 5

4 Guru meminta agar setiap anggota kelompok berdiskusi dan bekerjasama untuk mengumpulkan informasi

tentang tugas tersebut. 3 4 4

5 Guru membimbing kelompok dalam

berdiskusi. 3 4 4

6 Guru meminta kelompok

memperesentasikan hasil kerja

mereka di depan kelas. 5 5 5

7 Guru menyimpulkan pelajaran 3 4 4

JUMLAH 26 32 29

PERSENTASE 74.29% 91.43% 82.86%

KATEGORI Cukup Baik

Sekali

Baik Sumber: Data Hasil Observasi, 2012

Melihat tabel IV.7, diketahui persentase yang diperoleh aktivitas guru dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe investigasi tim pada pertemuan 3 di Siklus II adalah 74,29% atau tergolong “Cukup”, karena 74,29% berada pada rentang 70 – 79%. Pada pertemuan 4 di Siklus II meningkat menjadi 91,43% atau tergolong “Baik Sekali”, karena 65,71% berada pada rentang 90– 100%. Secara keseluruhan persentase yang diperoleh aktivitas guru dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe investigasi tim pada siklus II (pertemuan 3 dan 4) adalah 82,86% atau tergolong “Baik”, karena 82,86% berada pada rentang 80–89%. Dengan

demikian pada siklus II aktivitas guru dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe investigasi tim secara keseluruhan telah terlaksana dengan baik. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut:

Aspek 1 guru memperoleh nilai 5 atau baik sekali, karena guru menyampaikan materi pelajaran dengan lengkap, sistematis, sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran. Aspek 2 guru memperoleh nilai 4 atau baik, karena guru membentuk siswa menjadi 5 kelompok dengan memperhatikan jumlah siswa di kelas tersebut, kelompok ditentukan melalui cabut undian. Aspek 3 guru memperoleh nilai 5 atau baik sekali, karena guru membagikan kepada masing-masing kelompok tugas atau proyek yang berbeda, dengan meminta ketua kelas untuk membagikannya, tertib, dan teratur. Aspek 4 guru memperoleh nilai 4 atau baik, karena guru meminta agar setiap anggota kelompok berdiskusi dan bekerjasama untuk mengumpulkan informasi tentang tugas tersebut, dengan pengawasann, bimbingan guru, dan tertib. Aspek 5 guru memperoleh nilai 4 atau baik, karena guru membimbing kelompok dalam berdiskusi, dengan cara memberikan petunjuk bagi kelompok yang kesulitan, dan dilakukan disetiap kelompok. Aspek 6 guru memperoleh nilai 5 atau baik sekali, karena guru meminta kelompok memperesentasikan hasil kerja mereka di depan kelas, dengan membacakannya dengan suara yang keras, meminta siswa mengutus perwakilan mereka, memberikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi. Aspek 7 guru memperoleh nilai 4 atau baik, karena guru

menyimpulkan pelajaran secara keseluruhan, dan memberikan kesempatan tiap siswa bertanya, namun belum memastikan seluruh siswa membuat kesimpulan pelajaran.

Setelah di bahas dan di analisis bersama observer, maka hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II adalah :

Tabel IV. 8.

Hasil Observasi Aktivitas Siswa dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Investigasi Tim pada Siklus II (Pertemuan 3 dan 4)

No AKTIVITAS YANG DIAMATI

REKAPITULASI SIKLUS II

Total Skor Pertemuan 3 Pertemuan 4

Skor % Skor % Skor %

1 Siswa mendengarkan guru

menyajikan materi pelajaran 16 80.00% 18 90.00% 17 85.00% 2 Siswa duduk dalam

kelompok-kelompok kecil. 16 80.00% 17 85.00% 17 85.00%

3

Siswa bersama kelompok berdiskusi dan bekerjasama untuk mengumpulkan informasi tentang tugas.

17 85.00% 18 90.00% 18 90.00%

4 Siswa bertanya jika kebingungan

dalam mengerjakan LKS. 17 85.00% 17 85.00% 17 85.00% 5 Siswa memperesentasikan hasil

kerja mereka di depan kelas. 20 100% 20 100% 20 100% 6 Siswa memberikan pendapat hasil

presentasi 13 65.00% 15 75.00% 14 70.00%

7 Siswa membuat kesimpulan

pelajaran 14 70.00% 16 80.00% 15 75.00%

JUMLAH/PESENTASE 113 80.71% 121 86.43% 118 84.29%

Sumber: Data Hasil Observasi, 2012

Melihat tabel IV.8, diketahui persentase yang diperoleh aktivitas siswa pada pertemuan 3 adalah 80,71% atau tergolong “Baik”, karena 80,71% berada pada interval 75–84%. Pada pertemuan 4 meningkat menjadi 86,43% atau tergolong “Baik Sekali”, karena 86,43% berada pada interval 85–100%. Secara keseluruhan persentase yang diperoleh aktivitas siswa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe investigasi tim pada siklus II

(pertemuan 3 dan 4) adalah 84,29% atau tergolong “Baik”, karena 84,29% berada pada rentang 75–84%.

Berdasarkan pengamatan, aspek siswa mendengarkan guru menyajikan materi pelajaran, terdapat 17 orang siswa atau 85,00% yang aktif. Aspek siswa duduk dalam kelompok-kelompok kecil, terdapat 17 orang siswa atau 85,00% yang aktif. Aspek siswa bersama kelompok berdiskusi dan bekerjasama untuk mengumpulkan informasi tentang tugas, terdapat 18 orang siswa atau 90,00% yang aktif. Aspek siswa bertanya jika kebingungan dalam mengerjakan LKS, terdapat 17 orang siswa atau 85,00% yang aktif. Aspek siswa memperesentasikan hasil kerja mereka di depan kelas, terdapat 20 orang siswa atau 100% yang aktif. Aspek siswa memberikan pendapat hasil

Dokumen terkait