• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

1. Materi Fungsi Organ Pernapasan Manusia

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

darah. Oksigen diikat oleh hemoglobin (Hb) darah. Setelah itu, darah akan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Dalam tubuh, oksigen digunakan untuk proses pembentukan energi. Pada proses tersebut dihasilkan energi dan CO2. Karbon dioksida tersebut diikat kembali oleh hemoglobin darah. Setelah itu, darah akan membawa CO2

ke paru-paru. Karbon dioksida dari paru-paru menuju tenggorokan, kemudian ke lubang hidung untuk dikeluarkan dari dalam tubuh.

b. Proses pernapasan manusia

Masuknya O2 dan keluarnya CO2 pada saluran pernapasan terjadi pada saat berlangsungnya proses pernapasan. Proses-proses ini diatur oleh otot diafragma dan otot di antara tulang rusuk. Pada saat menarik napas otot diafragma mengerut. Akibatnya, diafragma mendatar, rongga dada membesar, dan udara masuk paru-paru. Selain itu, paru-paru dapat pula terisi udara dengan mengerutnya otot antartulang rusuk. Otot antartulang rusuk yang mengerut menyebabkan rongga dada membesar dan udara masuk ke dalam paru. Proses masuknya udara pernapasan ke dalam paru-paru disebut inspirasi. Pada saat mengembuskan napas, otot diafragma dan otot antartulang rusuk mengendur. Akibatnya, rongga dada mengecil dan paru-paru mengempis sehingga CO2 dalam paru-paru terdorong keluar. Proses tersebut merupakan proses ekspirasi.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan 2.2.1 Penelitian tentang Metode Inkuiri

Server dan Guven (2014) meneliti tentang pengaruh pendekatan pembelajaran inkuiri pada resistensi siswa dalam kursus sains dan teknologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perilaku resistensi dari siswa kelas 7 selama kursus proses belajar mengajar sains dan teknologi, serta untuk menghilangkan perilaku perlawanan diidentifikasi melalui proses belajar mengajar dengan pendekatan pembelajaran berbasis inkuiri. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental. Data dikumpulkan dari 95 siswa dan 14 guru dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan tes pencapaian hasil belajar dan

23 survei informasi pribadi, sedangkan metode kualitatif dilakukan dengan tindak lanjut siswa (follow-up), observasi, dan wawancara. Dalam penelitian, kursus yang diberikan kepada kelompok kontrol diajarkan dengan menggunakan metode tradisional, sedangkan yang diberikan kepada kelompok eksperimen menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis inkuiri. Analisis data statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest dari kelompok kontrol dan eksperimen. Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran inkuiri berpengaruh pada resistensi siswa dalam kursus sains dan teknologi. Skor rerata kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sementara temuan yang berasal dari tindak lanjut dan analisis wawancara guru menunjukkan bahwa proses eksperimental mengubah perilaku resistensi dari siswa dengan cara yang positif.

Isa (2010) meneliti keefektifan pembelajaran berbantuan multimedia menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat dan pemahaman siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X semester 2 SMAN 14 Semarang, yang terdiri dari tujuh kelas. Objek dalam penelitian ini adalah kelas X-1 dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 orang siswa putra dan 21 orang siswa putri. Data hasil belajar kognitif diperoleh melalui tes, sedangkan minat belajar siswa diperoleh melalui lembar kuesioner. Peningkatan rerata hasil belajar pada siklus II cukup signifikan karena secara individu siswa yang mencapai ketuntasan belajar meningkat dari 13 siswa menjadi 38 siswa. Pemahaman siswa meningkat dari 60% siswa yang dinyatakan tidak paham pada siklus I, menjadi 5% siswa yang dinyatakan tidak paham untuk siklus II. Hasil analisis tanggapan siswa terhadap pengajaran diperoleh rerata tanggapan siswa sebelum tindakan sebesar 72,90%. Setelah tindakan, nilai rerata tanggapan siswa meningkat menjadi 76,81%. Jadi, penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan berbantuan multimedia dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa kelas X-I semester 2 SMAN14 Semarang.

24 Sukamsyah (2011) melakukan penelitian tentang upaya peningkatan hasil belajar dengan penerapan metode inkuiri terbimbing tipe A pada konsep kalor siswa kelas VII SMP N 5 Seluma. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VII SMPN 5 Seluma Pada Konsep Kalor melalui penerapan metode inkuiri terbimbing tipe A. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMPN 5 Seluma Pada Konsep Kalor melalui penerapan metode inkuiri terbimbing tipe A. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VII semester I SMPN 5 Seluma. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII semester I SMPN 5 Seluma. Penerapan metode inkuiri terbimbing tipe-A pada konsep Dinamika Partikel dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas VII semester I SMPN 5 Seluma pada materi konsep kalor.

2.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta

Liberna (2012) melakukan penelitian tentang peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui penggunaan metode improve pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dengan metode improve pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan analisis data menggunakan uji beda rata-rata atau uji-t. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII A dan kelas VIII B SMPN 248. Sampel penelitian diperoleh melalui teknik random sampling, yaitu teknik pengumpulan sampel secara acak. Hasil penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajar dengan metode improve lebih tinggi daripada dengan metode konvensional.

Rusilowati (2011) melakukan penelitian tentang kemampuan berpikir kreatif siswa pada implementasi project based learning dengan peer and self assessment untuk materi segiempat kelas VII SMPN RSBI 1 Juwana di Kabupaten Pati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa baik laki-laki maupun perempuan pada implementasi PBL dengan PSA dengan pembelajaran pembanding

25 yaitu PBL, dan pembelajaran konvensional untuk materi segiempat kelas VII SMPN RSBI 1 Juwana di Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Populasi yang diteliti adalah semua siswa kelas VII SMPN RSBI 1 Juwana di Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012. Sampel diambil menggunakan teknik

cluster sampling. Sampel yang diambil adalah siswa kelas VII B sebagai kelas

konvensional (kontrol), VII C sebagai kelas PBL dengan PSA (eksperimen I) dan VII F sebagai kelas PBL (eksperimen II) di SMPN 1 Juwana. Hasil penelitian ini adalah tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa antara laki-laki dan perempuan secara umum. Respons positif ditunjukkan oleh siswa melalui tanggapan pada kuesioner yang diberikan. Sebagian besar siswa merasa senang, tidak terbebani oleh proyek-proyek yang diberikan. Siswa juga memperoleh manfaat yang berarti melalui penerapan peer and self assessment.

Istianah (2013) meneliti tentang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik dengan pendekatan model eliciting activities(MEas) pada siswa SMA. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan MEAs dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran biasa, baik ditinjau secara keseluruhan maupun ditinjau secara kelompok siswa (kelompok atas dan kelompok bawah). Penelitian ini adalah eksperimen dengan desain Pretes-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa pada salah satu SMA Negeri di Bandung. Selanjutnya yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas X. Sampel diambil secara purposive sebanyak dua kelas dari delapan kelas yang ada di SMA ini yang mempunyai karakteristik dan kemampuan akademik setara berdasarkan pertimbangan dari guru bidang studi matematika, yaitu kelas X-A (kelas kontrol) dan kelas X-B (kelas eksperimen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa yang belajar dengan pendekatan MEAs lebih baik secara signifikan daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran biasa.

Pendidikan di Indonesia saat ini, banyak menggunakan berbagai model maupun metode inovatif yang telah digunakan dalam pembelajaran. Meskipun demikian,

26 tidaklah sedikit yang masih belajar dengan cara menghafal, sehingga siswa kurang menguasai materi pembelajaran yang diajarkan. Penelitian-penelitian yang relevan seperti yang telah dipaparkan, menggunakan populasi siswa SMP dan SMA. Dari penelitian yang relevan, terdapat penelitian yang banyak menggunakan metode inkuiri, maupun menggunakan variabel berpikir kritis (mengevaluasi) dan berpikir kreatif (mencipta). Banyak hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan setiap variabel yang diteliti setelah metode pembelajaran yang digunakan adalah metode inkuiri. Dari penelitian-penelitian yang relevan seperti yang telah dipaparkan, belum ada satu pun yang meneliti di SD. Selanjutnya, peneliti akan melakukan penelitian yang berbeda dari penelitian yang sudah dilakukan yaitu suatu penelitian eksperimen untuk melihat pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahan Alam (IPA) dengan menggunakan populasi penelitian siswa Sekolah Dasar (SD). Hal ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru terhadap bidang pendidikan. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi

experimental. Berikut ini adalah literature map dari penelitian yang relevan dan sudah

Dokumen terkait