• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Halymenia C Agardh

IX. Hypneaceae Hypnea Lamourou

Tumbuh mendatar atau menyamping, kartilaginous, talus umumnya silindris, cabang berseling atau spiral dan saling menjalin membentuk gumpalan talus, branchlet bentuk duri atau taji tumbuh sepanjang sumbu dan percabangan, ujung runcing. Parenkimatous dengan korteks 2 lapis sel, sel medula relatif besar dengan filamen axial persisten. Tetrasporangia zonate dan mengelompok pada

stichidia yang terletak pada branchlet.

Kunci menuju jenis dari maga Hypnea

1. a. Talus gemuk, berlekatan dan kompak, branchlet tumbuh pada cabang di ujung talus.. ………... Hypnea pannosa

b. Talus langsing, tidak berlekatan, duri tumbuh sepanjang sumbu dan percabangan ... 2 2. a. Ujung talus tanpa branchlet, melengkung seperti kait ...

... Hypnea musciformis

b. Ujung talus ditumbuhi branchlet, lurus tidak membentuk kait ... 3 3. a. Cabang lateral dan ujung talus menggarpu seperti tanduk rusa ... ... Hypnea cervicornis

b. Cabang lateral dan ujung talus berseling atau spiral ... 4 4. a. Sebagian branchlet bercabang bentuk bintang ...Hypnea cornuta

b. Semua branchlet tidak bercabang dan bentuk duri atau filiformis... 5 5. a. Branchlet bentuk duri, satu filamen aksial………… Hypnea spinnela

b. Branchlet filiformis, tiga filamen aksial... Hypnea valentiae

1. Hypnea cervicornis J. Agardh, famili Hypneaceae (Gigartinales) (Reyes 1978:136; Taylor 1979:466; Trono & Ganzon-Fortes 1988:175). (Lampiran 18)

Talus tumbuh mendatar, membentuk gumpalan dari jalinan talus, panjang talus 9 cm, warna merah atau merah keunguan. Holdfast mencakram dan membentuk perlekatan sekunder dengan percabangan talus pada pecahan koral; sumbu talus silindris, memanjang dengan diameter hampir sama ke ujung talus, diameter 0.8-1.0 mm; percabangan berseling dan menggarpu pada ujung talus;

cabang lateral pendek menggarpu seperti tanduk rusa, tumbuh rapat tidak beraturan di seputar sumbu talus, panjang 1.5–6.0 mm, diameter 0.4–0.5 mm;

branchlet bentuk duri, tunggal, jarang, panjang 0.4–0.6 mm, diameter 0.2-0.3 mm. Korteks dengan tebal 25-42 µ m, sel bulat, kecil, diameter 13-15 µm; medula dengan sel tidak beraturan, bentuk bulat telur sampai bulat, mengelilingi filamen aksial, sel medula tengah berukuran lebih besar, diameter 50 µm pada medula luar sampai 225 µ m pada medula tengah; sel filamen aksial bulat, diameter 70 µ m. Stichidia terletak pada pangkal dan tengah branchlet, tetrasporangia bentuk ellips atau kapsul, diameter 20-23 µm, panjang 38-50 µm.

Ekologi: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Jenis ini ditemukan pada daerah intertidal berpasir, melekat pada cangkang moluska dan pecahan koral, epifit pada Laurencia sp.

Spesimen yang diperiksa: Pelabuhan Ratu 173 PR, Pangandaran S267P Catatan: H. cervicornis dibedakan dari jenis Hypnea lainnnya dari adanya cabang-cabang lateral pendek dengan branchlet menggarpu tumbuh sepanjang sumbu talus.

2. Hypnea cornuta(Lamour) J. Agardh, famili Hypneaceae (Gigartinales) (Abbot & Dawson 1978:46; Jaasund 1976:99; Reine & Trono 2002:210; Taylor 1967:156 pl 29 fg 12;Taylor 1979:465-467). (Lampiran 18)

Tumbuh mendatar, berumpun, panjang talus 5.5-9.5 cm, cabang saling menjalin longgar membentuk gumpalan talus seperti bantalan kecil berukuran 5x4 cm; warna merah, merah kehijauan atau merah keunguan. Holdfast rizoid; sumbu talus silindris, diameter 0.7-1.2 mm; percabangan berseling, membengkok, diameter 0.4-0.8 mm; branchlet tersusun spiral pada cabang dan sumbu talus, bentuk duri, bentuk bintang atau dengan ujung bercabang bentuk bintang, panjang 0.5-2.5 mm, diameter 0.3-0.5 mm, jarak antar branchlet 1.0-2.3 mm. Korteks dengan tebal 40-50 µ m, sel kecil, bulat, diameter, 30-70 µm; medula dengan tebal 58 µm, terdiri dari 6-7 lapisan sel, bentuk sel tidak beraturan, medula tengah dengan sel berukuran lebih besar, diameter sel medula luar 20-50 µm, diameter sel medula tengah 100-120 µm, tebal dinding sel 10-15 mikrron; filamen aksial bulat, diameter 50 µm. Sistokarp terletak pada ujung branchlet atau berupa tonjolam

pada sumbu talus, bulat atau bulat telur, dilapisi oleh membran transparan.

Stichidia terletak dekat pangkal atau bagian tengah branchlet, diameter 300-430 µ m. Tetrasporangia bentuk elips-kapsul, diameter 18-20 µm, panjang 30-40 µm.

Ekologi: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Jenis ini ditemukan pada padang lamun, melekat pada substrat berpasir, pecahan koral atau epifit pada A. spicifera, membentuk asosiasi dengan S. filamentosa dan H. spinella.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S141UG, S142UG, S143UG, S144UG.

Catatan: Jenis ini dibedakan dari anggota Hypnea lainnnya berdasarkan adanya branchlet bentuk bintang atau ujung branchlet bercabang.

3. Hypnea musciformis (Wulfen) Lamouroux, famili Hypneaceae (Gigartinales)

(Jha et al. 2009: 141; Jaasund 1976: 97). (Lampiran 19)

Talus menjalar pada inang dengan cabang-cabang saling menyilang, warna merah. Holdfast rizoid dan membentuk pelekatan dengan cabang talus, membelit pada inang dengan cabang; sumbu talus tidak terlihat; cabang silindris, diameter 0.5-1.0 mm, ujung lurus atau melengkung seperti kait, cabang lateral pendek tumbuh seputar sumbu; branchlet bentuk duri pendek atau berupa tonjolan runcing pada talus, panjang 0.2-0.6 (0.3-0.4) mm, umumnya tunggal atau kadang membentuk sub branchlet, tumbuh sangat rapat seputar sumbu talus, membengkok ke arah sumbu talus, ujung cabang tanpa branchlet atau branchlet

sangat jarang. Korteks dengan tebal 25-50 µm, bentuk sel bulat-bulat telur, diameter 8-10 µm; medula dengan sel bulat-tidak beraturan, medula luar dengan ukuran sel lebih kecil daripada medula tengah, diameter 25-88 µm; filamen aksial tunggal, bentuk bulat telur, diameter 63 µm. Stichidia terletak pada branchlet yang terlihat membengkak, diameter 150-200 µm. Tetrasporangia bentuk kapsul, diameter 5-23 µm, panjang 13-55 µ m.

Ekologi: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. H. musciformis tumbuh sebagai epifit pada L. papilosa atau pada L. dotyii, ditemukan pada daerah intertidal pecahan ombak.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S245UG, S250UG; Pelabuhan Ratu S263PR.

Catatan: Jenis ini dicirikan oleh ujung talus tanpa branchlet dan membengkok sepeti kait.

4. Hypnea pannosa J. Agardh, famili Hypneaceae (Gigartinales) (Jaasund 1976:97; Taylor 1967:156; Trono & Ganzon-Fortes 1980:81; Trono & Ganzon- Fortes 1988:1278; Reine & Trono 2002:210; Verheij & Reine 1993:461). (Lampiran 19)

Talus berumpun, tumbuh mendatar atau menyamping, cabang saling menyilang dan berlekatan membentuk rumpun rapat bentuk keset atau bantalan kompak setebal 1.5-2.5 cm, ukuran 9-12 x 5-8 cm; warna merah keunguan, merah, atau merah kehijauan. Holdfast mencakram, membentuk banyak perlekatan dengan percabangan yang menyentuh substrat; sumbu talus silindris dan memipih ke arah ujung talus, membengkok, tumbuh tegak dan menyamping, gemuk dan kokoh, diameter 1.4-2.2 mm, panjang 1-3 cm; percabangan silindris dan pipih di bagian ujung cabang, diameter 0.7-4.5 mm, membengkok membentuk ketiak cabang bulat, berhadapan atau berseling tidak beraturan, jarak cabang 1.5-3.5 mm, percabangan di bagian ujung talus cenderung menggarpu dan berakhir dengan branchlet tunggal atau menggarpu; branchlet bentuk duri, terletak pada percabangan di ujung talus, gemuk dan kokoh, berseling atau menggarpu, panjang 0.5–3.0 mm, diameter 0.5-1.1 mm. Korteks dengan tebal 50- 120 µm; sel medula besar dan mengelilingi filamen aksial, diameter 200-250 µm, bentuk tidak beraturan; filamen aksial dengan sel bulat, diameter 15-200 µm.

Stichidia jarang, terletak pada pangkal branchlet, tetrasporangium bentuk kapsul- elips, diameter 15-25 µm, panjang 37-40 µm.

Ekologi: Habitat pada lekukan dan rataan karang yang tergenang saat

surut. Substrat pecahan karang berpasir, rataan karang atau epifit pada

A. fragillisima. Tumbuh menyebar.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S136UG, S137UG, S138UG; Anyer S139A; Pangandaran S140P; Carita S228CR, S229CR.

Catatan: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Jenis ini memperlihatkan bentuk talus yang paling berbeda diantara anggota Hypnea

kompak dengan branchlet umumnya pada percabangan bagian ujung talus.

5. Hypnea spinella (C. Agardh) Kutzing, famili Hypneaceae (Gigartinales) (Jha

et al. 2009:143; Reine & Trono 2002:201). (Lampiran 20)

Tumbuh menjalar, membentuk bantalan kecil setebal 2.0-2.5 mm dari gumpalan talus yang sangat longgar dengan cabang-cabang tegak dan mendatar, panjang talus 2.5-6.7 cm, warna ungu. Holdfast mencakram, dapat membentuk pelekat dengan branchlet pada pecahan koral; sumbu talus silindris, ikal, diameter 0.8-1.5 mm; cabang primer berseling dan ditumbuhi cabang-cabang sekunder spiral atau berseling, diameter 0.4-0.8 mm, percabangan lateral berseling atau spiral; branchlet bentuk duri, tersusun radial seputar sumbu dan percabangan, pendek dan rapat, tunggal jarang sekali menggarpu, panjang 0.4-0.5 mm, diameter 75-125 µm. Korteks dengan tebal 25-37 µ m, sel tersusun beraturan, bentuk bulat, kecil, diameter 5-8 µm; sel medula bentuk bulat-bulat telur, sel medula luar berukuran lebih kecil, diameter 38 µm pada medula luar sampai 100 µ m pada medula tengah; filamen aksial tunggal, bentuk sel bulat telur, diameter 48 µ m.

Stichidia terdapat bagian tengah dan pada pangkal branchlet, diameter 200-230 µ m. Tetrasporangia bentuk bulat telur-elips, diameter 20-25 µm, panjang 33-38 µ m.

Ekologi: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. H. spinella tumbuh pada daerah intertidal terendam atau terpapar udara saat surut pada daerah pecahan ombak, epifit pada G. corticata, G. coronofipolia atau pada A. spicifera,

melekat pada rataan karang atau lekukan karang tergenang.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S145A, S146A, S147A, S148A, S149A, S172A;Ujung Genteng S150UG, S151UG, S152UG, S153UG, S154UG, S155UG, S156UG, S157UG, S171UG;Pelabuhan Ratu S165PR S214PR2; Carita S224CR, S225CR; Pangandaran S158P.

6. Hypneavalentiae(Turner) Montagne, famili Hypneaceae (Gigartinales) (Trono & Ganzon-Fortes 1980:83; Trono & Ganzon-Fortes 1988:127; Jha et al. 2009:144). (Lampiran 19)

pangkal, panjang talus 4-8 cm, warna ungu dengan sumbu hijau kekuningan.

Holdfast mencakram atau membentuk perlekatan sekunder dari cabang talus yang melekat pada substrat; sumbu talus silindris, diameter 1-2 mm; percabangan berseling, diameter 0.5-0.7 mm, cabang sekunder spiral atau berseling tidak beraturan; cabang lateral pendek, tumbuh seputar sumbu talus dengan branchlet

berseling atau menggarpu; branchlet filiformis, tumbuh pada sumbu talus dan pada cabang-cabang lateral pendek, tunggal, kadang menggarpu pada sumbu talus, tegak lurus terhadap sumbu, panjang 0.3-2.0 mm, diameter 0.6-1.0 mm. Korteks dengan ketebalan 25-100 µm, sel bulat atau tidak beraturan, diameter 7- 12 µm; medula dengan sel berukuran relatif besar, bentuk bulat-bulat telur, sel medula luar lebih kecil dengan diameter 50-100 µ m, medula tengah lebih besar dengan diameter 150-200 µm; terdapat 3 filamen aksial, diameter 50-60 µm.

Stichidia terletak di tengah dan dekat pangkal branchlet, diameter 150-260 µm. Tetrasporangia bentuk elipsoid-kapsul, diameter 18-25 µm, panjang 55-60 µm.

Ekologi: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Jenis ini ditemukan pada lekukan karang tergenang saat surut pada daerah intertidal, melekat pada karang, pecahan koral atau epipt pada G coronofipolia dan L papilosa.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S150UG, S162UG, S164UG, S174UG, S175UG; Pelabuhan Ratu S163 PR, S166A, S176PR

X. Peyssonneliaceae

Dokumen terkait