• Tidak ada hasil yang ditemukan

e. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi (Lanjutan)

(iv) PSAK 26 (Revisi 2011) : Biaya Pinjaman. PSAK 26 menyatakan bahwa biaya pinjaman, baik yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai suatu proses pembangunan aset kualifikasian tertentu dikapitalisasi hingga saat proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi tertentu terhadap pengeluaran untuk aset kualifikasian tersebut. Seluruh biaya pinjaman lain dibiayakan pada saat terjadinya.

(v) PSAK 30 (Revisi 2011) : Sewa. Berdasarkan PSAK 30, ketika sewa mengandung elemen tanah dan bangunan sekaligus, entitas harus menelaah klasifikasi untuk setiap elemen secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi. Sebagai hasil dari penelaahan terpisah yang dilakukan oleh entitas dengan mempertimbangkan perbandingan antara masa sewa dengna umur ekonomis yang ditelaah ulang dari masing-masing elemen dan faktor-faktor lainnya yang relevan, setiap elemen mungkin akan menghasilkan klasifikasi sewa yang berbeda.

(vi) PSAK 46 (Revisi 2010) : Pajak Penghasilan. PSAK 46 menggambarkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan kini dan mendatang sebagai konsekuensi dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Sebagai tambahan, Perusahaan juga mencatat bunga dan denda untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari pendapatan (beban) pajak penghasilan kini dalam laporan laba rugi komprehensif konsolodasian

(vii) PSAK 50 (Revisi 2010) : Instrumen Keuangan : Penyajian. PSAK 50 berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

e. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi (Lanjutan)

(viii) PSAK 55 (Revisi 2011) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran. PSAK 55 mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

(ix) PSAK 56 : Laba Per Saham. PSAK 56 meminta perbandingan kinerja antara entitas yang berbeda di suatu periode yang sama dan antara periode pelaporan yang berbeda untuk suatu entitas yang sama. Laba per saham dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang beredar dalam suatu periode.

(x) PSAK 60 : Instrumen Keuangan : Pengungkapan. PSAK 60 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar, dan juga analisis sensitivitas atas risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat format lain yang lebih sesuai.

(xi) ISAK 25 : Hak atas Tanah. Berdasarkan ISAK 25, biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai diakui sebagai Aset Tetap. Hal ini juga mencakup mengenai biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh Hak atas Tanah, seperti biaya untuk mengurus hak legal untuk tanah ketika tanah tersebut pertama kali diperoleh. Hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai tidak disusutkan, kecuali terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah tersebut kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Namun, biaya perpanjangan atas hak atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hak atau umur ekonomis tanah mana yang lebih pendek.

Perusahan dan Entitas Anak menetapkan bahwa penerapan beberapa standar baru dan revisi tersebut diatas, kecuali untuk PSAK 10 (Revisi 2010), tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Sebagai tambahan, Perusahaan juga mengungkapkan beberapa informasi

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

e. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi (Lanjutan)

Berikut adopsi beberapa revisi standar dan interpretasi yang tidak memberikan pengaruh yang signifikan atas laporan keuangan konsolidasian :

 PSAK 13 (Revisi 2011) – Properti Investasi

 PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya  PSAK 28 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Asuransi Kerugian

 PSAK 33 (Revisi 2010) – Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum  PSAK 34 (Revisi 2010) – Kontrak Konstruksi

 PSAK 36 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Asuransi Jiwa  PSAK 45 (Revisi 2010) – Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba  PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham

 PSAK 61 – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

 PSAK 62 – Kontrak Asuransi

 PSAK 63 – Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hyperinflasi  PSAK 64 – Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan

Sumber Daya Mineral

 ISAK 15 – Batasan Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya

 ISAK 16 – Perjanjian Konsesi Jasa

 ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi

 ISAK 19 – Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hyperinflasi  ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas

atau Para Pemegang Saham

 ISAK 22 – Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan  ISAK 23 – Sewa Operasi – Insentif

 ISAK 24 – Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa

f. Aset Keuangan

Aset keuangan meliputi kas dan instrumen keuangan lainnya. Aset keuangan, selain instrumen lindung nilai, diklasifikasikan ke dalam kategori berikut : Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Aset keuangan ditentukan ke dalam berbagai kategori oleh manajemen pada saat pengakuan awal, tergantung pada tujuan dilakukannya investasi tersebut. Penentuan aset keuangan dievaluasi kembali pada setiap tanggal pelaporan dimana pada tanggal tersebut, pemilihan klasifikasi atau metode penerapan akuntansinya harus taat terhadap ketentuan khusus dari standar akuntansi yang berlaku.

Pembelian dan penjualan aset keuangan secara rutin diakui pada tanggal perdagangan. Semua aset keuangan yang tidak diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang terkait. Aset keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Pinjaman yang diberikan dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Hal ini timbul ketika entitas menyediakan uang, barang atau jasa secara langsung kepada debitur dan tidak bermaksud untuk memperdagangkan piutang tersebut. Dengan demikian, ini diklasifikasikan sebagai aset lancar, kecuali untuk yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian akan diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang untuk selanjutnya akan diukur pada biaya perolehan setelah diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif serta dikurangi dengan rugi penurunan nilai, jika ada. Setiap perubahan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Rugi penurunan nilai dibentuk ketika ada bukti obyektif bahwa entitas tidak dapat menerima semua pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan ketentuan asli dari piutang tersebut. Jumlah kerugian dari penurunan nilai ditentukan sebagai selisih antara jumlah aset yang tercatat dengan nilai kini dari estimasi arus kas.

Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang disajikan sebagai kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset keuangan lancar lainnya, piutang kepada pihak berelasi, dan aset keuangan tidak lancar lainnya di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Semua pendapatan dan biaya, termasuk rugi dari penurunan nilai, yang berkaitan dengan aset keuangan diakui dan disajikan sebagai beban keuangan pada laporan laba rugi komprehensif

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Dokumen terkait