• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6 Instrumen Penelitian

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2009: 137).

Teknik pengumpulan data dengan wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru dan tiga siswa kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur. Wawancara dengan guru kelas IV dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai analisis kebutuhan LKS dan penerapan lima tahapan pendekatan saintifik. Wawancara dengan siswa kelas IV dilakukan untuk memperoleh data terkait dengan karakterisitik LKS yang dibutuhkan oleh siswa. 3.5.3 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 142). Peneliti menggunakan kuesioner dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data mengenai analisis kebutuhan baik guru maupun siswa dan validasi produk. Kuesioner diberikan kepada guru dan siswa kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur untuk memperoleh analisis kebutuhan terkait dengan produk. Kuesioner validasi produk ditujukan kepada ahli pembelajaran IPA dan guru SD untuk menilai kelayakan produk berupa LKS yang sudah dibuat.

3.5.4 Tes

Teknik pengumpulan data menggunakan tes bertujuan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi (Arikunto, 2006: 223). Peneliti menggunakan tes dalam penelitian ini berupa pretest dan posttest yang berjumlah 20 soal pilihan ganda. Pretest digunakan sebelum siswa menggunakan LKS IPA, sedangkan posttest digunakan sesudah siswa menggunakan LKS IPA. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan LKS IPA.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran (Widoyoko, 2012: 51). Peneliti menggunakan beberapa instrumen dalam

32

penelitian ini di antaranya pedoman observasi, pedoman wawancara, kuesioner, dan tes.

3.6.1 Pedoman Observasi

Observasi dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Aspek yang diobservasi ketika pembelajaran di kelas IV adalah penerapan pendekatan saintifik dan penggunaan LKS IPA. Peneliti mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan aspek yang diobservasi. Kisi-kisi observasi pembelajaran di kelas IV dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran di kelas IV

No Kisi-kisi Observasi 1 Ketersediaan LKS IPA untuk

mengajar. 2

Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam mengikuti 5 tahapan pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA. 3 Partisipasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran IPA.

Uji validitas pada instrumen non tes yang digunakan untuk mengukur sikap adalah validitas konstruk (Sugiyono, 2014: 170). Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori yaitu menjadi dasar penyusunan instrumen (Widoyoko, 2012: 145). Sebelum digunakan, pedoman observasi divalidasi terlebih dahulu oleh ahli. Melalui validasi konstruk yang dilakukan oleh guru, diperoleh hasil rerata skor validasi pedoman observasi yang dapat dilihat pada lampiran 1.1.

3.6.2 Pedoman Wawancara

Wawancara ditujukan kepada guru dan siswa kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur.

3.6.2.1 Wawancara Guru Kelas IV

Kegiatan wawancara yang pertama ditujukan kepada guru kelas IV SD. Wawancara dilakukan menggunakan teknik wawancara terencana tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana

33

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono, 2009: 140). Peneliti menggunakan pedoman wawancara hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan kepada narasumber. Adapun pedoman wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.2 Pedoman Wawancara dengan Guru Kelas IV

No Topik Pertanyaan

1 Pemahaman guru tentang pendekatan saintifik

2 Pelaksanaan lima langkah pendekatan saintifik di pembelajaran 3 Kesulitan yang dihadapi guru dalam implementasi pendekatan saintifik 4 Kesulitan siswa dalam mengkuti lima langkah pendekatan saintifik 5 Manfaat bagi siswa setelah menerapkan pembelajaran saintifik 3.6.2.2 Wawancara Siswa Kelas IV

Kegiatan wawancara yang kedua ditujukan kepada siswa kelas IV yang berjumlah tiga siswa. Wawancara yang dilakukan menggunakan teknik wawancara terencana tidak terstruktur. Adapun pedoman wawancara yang dilakukan dengan siswa kelas IV dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara dengan Siswa Kelas IV

No Topik Pertanyaan

1 Penggunaan LKS IPA dalam pembelajaran di kelas

2 Pendapat siswa tentang LKS yang menarik (warna, gambar dan ukuran) 3 Bentuk LKS yang disukai siswa

4 Pentingnya penggunaan LKS dalam membantu pemahaman materi 5 Pemahaman siswa terhadap penggunaan bahasa di LKS

6 Pemahaman siswa terhadap petunjuk di LKS

Sebelum digunakan, instrumen divalidasi terlebih dahulu oleh ahli agar dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang valid selama penelitian. Pedoman wawancara tersebut diuji dengan uji validitas konstruk. Selain itu, peneliti juga menggunakan pendapat para ahli (expert judgement) untuk meminta pendapat tentang instrumen yang telah disusun. Melalui validasi konstruk yang dilakukan oleh guru, diperoleh hasil rerata skor validasi pedoman wawancara yang dapat dilihat pada lampiran 1.3.

34

3.6.3 Kuesioner

Peneliti menggunakan kuesioner dalam beberapa hal yaitu analisis kebutuhan, validasi produk oleh para ahli, dan validasi produk melalui uji coba lapangan terbatas.

3.6.3.1 Instrumen Analisis Kebutuhan

Instrumen analisis kebutuhan yang berupa kuesioner diberikan kepada guru dan siswa kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur. Kuesioner analisis kebutuhan guru diberikan kepada dua guru kelas IV. Instrumen analisis kebutuhan siswa diberikan kepada siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa. Pemberian instrumen kuesioner bertujuan untuk mengetahui kebutuhan guru dan siswa akan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik. Kuesioner yang diberikan kepada guru berupa kuesioner terbuka dan tertutup, sedangkan kuesioner yang diberikan kepada siswa berupa kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka merupakan kuesioner yang bisa dijawab/direspon secara bebas oleh responden, sedangkan kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang jumlah item dan alternatif jawaban maupun responnya sudah ditentukan (Widoyoko, 2012: 36). Adapun kisi-kisi kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Guru Terbuka

Aspek yang Diamati Nomor Item

Strategi yang digunakan dalam pembelajaran IPA 1

Kegiatan yang pernah dilakukan siswa di dalam maupun di luar

kelas 2

Pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA 3, 4, dan 5

Penggunaan buku siswa penuntun pembelajaran 6 dan 7

Kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan pendekatan saintifik 8

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Guru Tertutup

Aspek yang Diamati Nomor Item Pentingnya penggunaan LKS dalam pembelajaran IPA 1 Pemberian panduan kegiatan untuk siswa 2, 3, 4, 5, dan 6 Pentingnya penggunaan LKS dalam pelaksanaan pembelajaran

dengan pendekatan saintifik pada materi sifat-sifat bunyi 7

Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Siswa Tertutup

Aspek yang Diamati Nomor item Penggunaan LKS dalam pembelajaran IPA 1, 2, 3, 5, 7 Penerapan langkah-langkah pendekatan saintifik dalam

pembelajaran IPA

4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16

35

3.6.3.2 Instrumen Validasi Produk oleh Ahli

Instrumen validasi produk oleh ahli berupa kuesioner dilakukan untuk mengetahui kualitas produk yang berupa LKS. Kuesioner validasi produk berupa kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban berskala likert. Rentang skala yang disediakan yaitu 1-4 dengan jawaban skala (1) sangat kurang baik, (2) kurang baik, (3) baik, (4) sangat baik. Validasi produk dilakukan oleh ahli pembelajaran IPA dan guru kelas IV. Kuesioner berisi pernyataan yang berjumlah 32 butir. Berikut adalah aspek yang dinilai dalam validasi produk yang di sajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.7 Aspek Penilaian LKS

No Aspek yang Dinilai 1 Konten atau isi

2 Tampilan 3 Bahasa

4 Penggunaan dan penyajian

Kuesioner analisis kebutuhan dan kuesioner validasi produk tersebut divalidasi oleh beberapa ahli yaitu guru dan ahli pembelajaran IPA. Melalui validasi yang dilakukan oleh ahli diperoleh hasil rerata skor validasi kuesioner analisis kebutuhan dan rerata skor validasi produk. Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada lampiran 2.3.

3.6.4 Tes

Peneliti menggunakan pretest dan posttet untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik dalam uji coba terbatas. Peneliti menyusun dan mengembangkan soal pretest dan

posttest berdasarkan KD menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan

serta fungsinya. Soal yang dibuat berjumlah 20 soal tipe pilihan ganda.

Instrumen tes yang sudah dibuat kemudian diuji validitasnya. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi dengan data yang dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2014: 361). Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur (Widoyoko, 2012: 141). Instrumen tes yang sudah dibuat kemudian diujikan secara empiris kepada siswa kelas IV SD. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji korelasi Pearson SPSS 22 for Windows. Item soal yang valid dapat dilihat dari

Dokumen terkait