• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Internet Financial Reporting (IFR)

Internet Financial Reporting adalah pencantuman informasi keuangan perusahaan melalui internet atau website (Lai et al., 2009). Beberapa tahun

belakangan ini, IFR muncul dan berkembang sebagai media yang paling cepat untuk menginformasikan hal-hal yang terkait dengan perusahaan. Internet Financial Reporting merupakan suatu media pelaporan keuangan yang informasinya dapat diakses oleh siapupun yang membutuhkan informasi tentang kinerja dan kondisi keuangan perusahaan yang dapat diakses melalui internet kapanpun dengan mudah dan cepat. Menurut Oyelere et al. (2003) dalam Septiarsi (2013) informasi keuangan yang disajikan dalam IFR mencakup laporan keuangan komprehensif, termasuk di dalamnya footnotes, bagian laporan keuangan, financial highlights dan ringkasan laporan keuangan.

Menurut Fitriana (2009), Internet Financial Reporting memiliki beberapa keuntungan antara lain :

1. Menawarkan solusi biaya rendah (bagi kedua belah pihak). Bagi investor, memberikan kemudahan dalam mengakses informasi perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan, dapat mengurangi biaya untuk mencetak serta mengirim informasi perusahaan kepada investor Menawarkan ketepatan waktu dalam penyebaran serta akses informasi sehingga informasi lebih relevan karena tepat waktu.

2. Sebagai media komunikasi massa untuk laporan perusahaan. Informasi dapat diakses oleh pengguna yang lebih luas daripada media komunikasi yang lama. Tidak ada batasan wilayah sehingga dapat mengembangkan jumlah investor potensial.

3.Menawarkan informasi keuangan dalam berbagi format yang memudahkan dan bisa di download (Hanifa dan Rashid; 2005 dalam

Fitriana, 2009). Adobe Acrobat format dalam portable document format (PDF) biasanya merupakan format yang paling umum digunakan (Pervan, 2006). Selain itu format yang digunakan adalah HTML (Hypertext Markup Language), Excel, XBRL.

4. Memungkinkan pemakai berinteraksi dengan perusahaan untuk bertanya atau memesan informasi tertentu dengan cara yang jauh lebih mudah dan murah disbanding mengirim surat atau telepon ke perusahaan.

Berbagai format yang dapat digunakan dalam mempresentasikan laporan keuangan melalui internet antara lain :

1. Portable Document Format (PDF)

Merupakan sebuah format file yang dikembangkan oleh Adobe Corporation untuk membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mewakili dokumen yang asli. Semua elemen dalam dokumen asli disimpan sebagai gambaran elektronik.

2. Hypertext Markup Language (HTML)

HTML merupakan standar yang biasa digunakan untuk mempresentasikan informasi melalui internet.

3. Graphics Interchange Format (GIF)

GIF adalah sebuah format file berbentuk grafik, dengan meringkas mengenai gambaran informasi tanpa mengurangi informasi tersebut, yang dapat dibaca oleh kebanyakan pengguna.

Sebuah format grafik yang digunakan untuk meringkas foto agar mempunyai ukuran yang dapat digunakan dalam website.

5. Microsoft Excel Spreadsheet

Sebuah aplikasi computer yang berupa spreadsheet dengan menyimpan, memperlihatkan dan memanipulasi data yang disusun dalam kolom dan lajur.

6. Microsoft Word

Ms. Word merupakan aplikasi program computer yang paling banyak digunakan dalam Internet Financial Reporting.

7. Zip Files

WinZip adalah program windows yang mengizinkan para pengguna untuk menyimpan dan meringkas dokumen informasi sehingga mereka dapat menyimpan dan mendistribusikan informasi tersebut dengan lebih efisien.

8. Macromedia Flash Softwatre

Merupakan standar untuk mengirim informasi dengan cepat.

9. Real Networks Real Player Software

Format yang menggunakan efek video.

10. Macromedia Shockwave Software

Shockwave merupakan bagian dari multimedia player. 2.6 Penelitian Terdahulu

Ezat dan Masry (2008) menguji pengaruh corporate governance terhadap timeliness Internet Financial Reporting. Hasilnya, terdapat hubungan yang

positif antara ketepatan waktu Internet Financial Reporting dengan ukuran perusahaan, sektor industri, likuiditas, struktur kepemilikan, komposisi dewan direksi dan ukuran dewan direksi.

Lai et al. (2009) meneliti pengaruh Internet Financial Reporting terhadap harga saham. Data daripada penelitian ini berasal dari website beberapa perusahaan bisnis dan data yang berasal dari Taiwan Economics Journal. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa harga saham perusahaan yang menerapkan Internet Financial Reporting lebih cepat berubah dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan Internet Financial Reporting. Selain itu, abnormal return cumulative perusahaan yang menrapkan Internet Financial Reporting lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan Internet Financial Reporting. Dan yang terakhir, hasil menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat transparansi informasi yang lebih tinggi akan menghasilkan abnormal return yang lebih tinggi pada harga saham mereka.

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan Internet Financial Reporting telah banyak dilakukan. Dâmaso dan Lourenço (2011) mencoba untuk meneliti bagaimana dampak lingkungan perusahaan dan faktor penentu lainnya terhadap Internet Financial Reporting perusahaan tersebut. Penelitian ini menggunakan teori legitimasi dengan mengambil sampel yang berasal dari 350 perusahaan yang terdaftar di London Stock Exchange. Hasil daripada penelitian ini adalah ukuran perusahaan (size) dan dampak lingkungan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Internet Financial Reporting. Namun leverage,

konsentrasi kepemilikan, profitabilitas, dan auditor memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap Internet Financial Reporting.

Yap et al. (2011) meneliti meneliti hubungan antara mekanisme corporate governance, kepemilikan struktur, visibilitas internet dan pelaporan keuangan internet. Penelitian in mengambil database Osiris dan web perusahaan di Bursa Malaysia. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa internet positif secara signifikan terhadap direktur non-eksekutif, direksi dengan akuntansi dan kualifikasi bisnis, ukuran dewan dan nomor pemegang saham. Komite audit dengaan kualifikasi keuangan dan akuntansi yang baik juga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap visibilitas internet.

Hossain et al. (2012) juga meneliti Internet Financial Reporting dan pelaporan keuangan terhadap perusahaan yang terdaftar di Qatar Stock Exchange. Hasilnya menyatakan bahwa ukuran perusahaan, aset di tempat, dan kompleksitas bisnis berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan pelaporan keuangan internet, sedangkan usia, profitabilitas, dan likuiditas tidak signifikan

Di Indonesia, beberapa peneliti juga telah banyak melakukan penelitian tentang Internet Financial Reporting. Sigit (2013) meneliti tentang pengaruh Internet Financial Reporting dan pengungkapan website terhadap frekuensi perdagangan saham dengan mengambil sampel pada perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45. Hasilnya Internet Financial Reporting berpengaruh negatif dan signifikan terhadap frekuensi perdagangan saham, sedangkan

pengungkapan website berpengaruh positif dan signifikan terhadap frekuensi perdagangan saham.

Manullang et al. (2014) meneliti tentang pengaruh Internet Financial Reporting dan pengungkapan website terhadap frekuensi perdagangan saham. Penelitian ini mengambil data pada perusahaan pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini adalah Internet Financial Reporting dan tingkat pengungkapan informasi website berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap frekuensi perdagangan saham

Prasasti et al. (2014) juga meneliti pengaruh Internet Financial Reporting dan pengungkapan website terhadap frekuensi perdagangan saham. Sampel yang diambil yaitu perusahaan financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kesimpulannya yaitu Internet Financial Reporting dan pengungkapan informasi website berpengaruh positif dan signifikan terhadap frekuensi perdagangan saham.

Damayanti (2011) mencoba meneliti Internet Financial Reporting dan reaksi pasar dengan mengambil sampel 113 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa perusahaan yang menggunakan internet untuk mempublikasikan Internet Financial Reporting mereka memiliki aktivitas perdagangan saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan internet pada publikasi Internet Financial Reporting mereka. Penelitian yang dilakukan oleh Hargyantoro (2010) menyatakan bahwa Internet Financial Reporting dan

tingkat pengungkapan website sama-sama berpengaruh positif terhadap frekuensi perdagangan saham perusahaan.

Penelitian terdahulu yang telah dijelaskan di atas, diringkas pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Variabel yang Digunakan

Hasil

1. Manullang et al. (2014)

IFR, tingkat pengungkapan informasi website, frekuensi perdagangan saham

IFR dan tingkat pengungkapan informasi website berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap frekuensi perdagangan saham

2. Prasasti et al. (2014)

IFR, tingkat pengungkapan informasi website, frekuensi perdagangan saham

IFR dan tingkat pengungkapan informasi website berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap frekuensi perdagangan saham

3. Sigit (2013) IFR, tingkat pengungkapan informasi website, frekuensi perdagangan saham

IFR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap frekuensi perdagangan saham, sedangkan pengungkapan website berpengaruh positif dan signifikan terhadap frekuensi perdagangan saham. 4. Hossain et al.

(2012)

Umur, ukuran,

profitability,kompleksitas bisnis, asset di tempat, likuiditas.

Ukuran perusahaan, aset di tempat, dan kompleksitas bisnis signifikan terhadap tingkat pengungkapan pelaporan keuangan internet, sedangkan umur, profitabilitas, dan likuiditas tidak signifikan

5. Dâmaso dan Lourenço (2011)

Ukuran perusahaan, dampak lingkungan, IFR, leverage, konsentrasi

kepemilikan,profitabilitas, dan auditor

Ukuran perusahaan (size) dan dampak lingkungan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap IFR. Namun leverage, konsentrasi kepemilikan, profitabilitas, dan auditor memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap IFR. 6. Yap et al. (2011) Internet, direktur

non-eksekutif, direksi dengan akuntansi dan kualifikasi bisnis, ukuran dewan, nomor pemegang saham, komite audit dengaan kualifikasi

Internet positif secara signifikan terhadap direktur non-eksekutif, direksi dengan akuntansi dan kualifikasi bisnis, ukuran dewan dan nomor pemegang saham.

keuangan dan akuntansi,visibilitas internet.

Komite audit dengaan kualifikasi keuangan dan akuntansi yang baik juga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap visibilitas internet.

7. Damayanti (2011) IFR, internet, frekuensi aktivitas perdagangan saham.

Perusahaan yang menggunakan internet untuk mempublikasikan IFR mereka memiliki frekuensi aktivitas perdagangan saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan internet pada publikasi IFR mereka. 8. Hargyantoro

(2010)

IFR, tingkat pengungkapan

website, frekuensi

perdagangan saham.

IFR dan tingkat pengungkapan

website sama-sama

berpengaruh positif terhadap frekuensi perdagangan saham perusahaan.

9. Lai et al. (2009) IFR, harga saham. Harga saham perusahaan yang menerapkan IFR lebih cepat berubah dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan IFR. Abnormal return cumulative perusahaan yang menrapkan IFR lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan IFR. Perusahaan dengan tingkat transparansi informasi yang lebih tinggi akan menghasilkan abnormal return yang lebih tinggi pada harga saham mereka.

10. Pichegger dan Wagenhofer (1999) dalam Lai et al.

(2009)

Ukuran perusahaan dan kualitas IFR.

Ukuran perusahaan

berhubungan positif dengan kualitas IFR.

11. Ezat dan Masry (2008)

Corporate governance dan timeliness IFR.

Terdapat hubungan yang positif antara ketepatan waktu IFR dengan ukuran perusahaan, sektor industri, likuiditas, struktur kepemilikan, komposisi dewan direksi dan ukuran dewan direksi.

Dokumen terkait