• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.4 Evaluasi Model Struktural

3.4.5 Interpretasi Model

Hubungan antar variabel model dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.11 Hubungan Antar Variabel

Hubungan Antar Variabel Nilai Hubungan

Keterangan Lingkungan dengan x1 0,393 Lingkungan dengan x1lemah Lingkungan dengan x2 0,037 Lingkungan dengan x2lemah Lingkungan dengan x3 0,895 Lingkungan dengan x3 kuat Lingkungan dengan x4 0,904 Lingkungan dengan x4sangat kuat Lingkungan dengan x5 0,585 Lingkungan dengan x5 cukup kuat Lingkungan dengan x6 0,888 Lingkungan dengan x6kuat Lingkungan dengan x7 0,928 Lingkungan dengan x7sangat kuat Kesehatan dengan x8 0,891 Kesehatan dengan x8 kuat

Kesehatan dengan x9 0,625 Kesehatan dengan x9cukup kuat Kesehatan dengan x10 0,898 Kesehatan dengan x10 kuat Motivasi dengan x11 0,874 Motivasi dengan x11 kuat Motivasi dengan x12 0,816 Motivasi dengan x12 kuat Motivasi dengan x13 0,337 Motivasi dengan x13lemah Motivasi dengan x14 0,251 Motivasi dengan x14lemah Prestasi dengan Y1 0,538 Prestasi dengan ip cukup kuat Prestasi dengan Y2 0,912 Prestasi dengan ipk sangat kuat Prestasi dengan Lingkungan 0,073 Prestasi dengan lingkungan lemah Prestasi dengan Kesehatan 0,992 Prestasi dengan Kesehatan sangatkuat Prestasi dengan Lingkungan 0,537 Prestasi dengan Lingkungan cukup

kuat

Pemilihan model dalam pengolahan data ini memilih model alternatif metode estimasi Maximum Likelihood (ML). Pertimbangan memilih Maximum Likelihood(ML) adalah jumlah responden sebanyak 100 orang merupakan jumlah minimum yang disarankan. Maximum Likelihood (ML) juga merupakan metode estimasi yang paling banyak digunakan untuk pengolahan dengan metode

Dari hasil pengolahan data dapat dilihat seberapa jauh masing-masing independen variabel menjelaskan dependen variabelnya. Berikut penjelasan masing-masing hubungan tersebut :

1. Indikator kondisi kampus dapat menjelaskan variabel lingkungan sebesar 15%. Selain itu hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator kondisi kampus mempengaruhi cukup dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,393. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator kondisi kampus, maka akan diikuti variabel lingkungan.

2. Indikator teman di tempat tinggal dapat menjelaskan variabel lingkungan sebesar 0,13%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator teman di tempat tinggal mempengaruhi lemah dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,037. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator teman di tempat tinggal, maka akan diikuti kenaikan variabel lingkungan. 3. Indikator tempat tinggal dapat menjelaskan variabel lingkungan sebesar

80%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator tempat tinggal mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,895. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator tempat tinggal , maka akan diikuti kenaikan variabel lingkungan.

4. Indikator memanfaatkan waktu belajar di rumah dapat menjelaskan variabel lingkungan sebesar 81%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator memanfaatkan waktu belajar di rumah mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,904. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator memanfaatkan waktu belajar di rumah , maka akan diikuti kenaikan variabel lingkungan.

5. Indikator konsentrasi belajar di tempat tinggal dapat menjelaskan variabel lingkungan sebesar 34%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator konsentrasi belajar di tempat tinggal cukup dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,585. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator konsentrasi belajar di tempat tinggal, maka akan diikuti kenaikan variabel lingkungan.

6. Indikator Efektif dan efisienkah lokasi dan waktu tempuh ke kampus menjelaskan variabel lingkungan sebesar 78%. Selain itu, hubungan antar

variabel dapat dilihat bahwa indikator Efektif dan efisienkah lokasi dan waktu tempuh ke kampus mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,888. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator jarak tempat tinggal, maka akan diikuti kenaikan variabel lingkungan.

7. Indikator pengaruh tinggal bersama orang tua atau tinggal indekost dapat menjelaskan variabel lingkungan sebesar 86%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator Tinggal bersama orang tua atau tinggal indekost mempengaruhi minat belajar di tempat tinggal sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,928. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator tinggal bersama orang tua atau tinggal indekost mempengaruhi minat belajar variabel lingkungan.

8. Indikator Pola makan dan tidur yang baik untuk menunjang pendidikan dapat menjelaskan variabel kesehatan sebesar 79%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator pola makan dan tidur yang baik untuk menunjang pendidikan sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,891. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator pola makan dan tidur yang baik untuk menunjang pendidikan, maka akan diikuti kenaikan variabel kesehatan.

9. Indikator olahraga rutin dapat menunjang prestasi dapat menjelaskan variabel kesehatan sebesar 39%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator olahraga rutin dapat menunjang prestasi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,625. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator olahraga rutin dapat menunjang prestasi maka akan diikuti kenaikan variabel kesehatan.

10. Indikator Menyimbangi pola belajar dengan kesehatan dapat menunjang prestasi dapat menjelaskan variabel kesehatan sebesar 80%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator menyimbangi pola belajar dengan kesehatan dapat menunjang prestasi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,898. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator konsentrasi belajar di tempat tinggal, maka akan diikuti kenaikan variabel kesehatan.

11. Indikator sarana dan prasarana dapat menunjang prestasi dapat menjelaskan variabel motivasi sebesar 76%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator sarana dan prasarana dapat menunjang prestasi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,874. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator sarana dan prasarana , maka akan diikuti kenaikan variabel motivasi.

12. Indikator keaktifan ke perpustakan dalam meminjam buku dapat menunjang prestasi dapat menjelaskan variabel motivasi sebesar 66%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator keaktifan ke perpustakan dalam meminjam buku dapat menunjang prestasi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,816. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator keaktifan ke perpustakan dalam meminjam buku , maka akan diikuti kenaikan variabel motivasi.

13. Indikator ketertipan mahasiswa saat dosen menerangkan mata kuliah dapat menunjang prestasi dapat menjelaskan variabel motivasi sebesar 11%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator ketertipan mahasiswa saat dosen menerangkan mata kuliah dapat menunjang prestasi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,337. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator ketertipan mahasiswa saat dosen menerangkan mata kuliah , maka akan diikuti kenaikan variabel motivasi.

14. Indikator suasana belajar di kampus dapat menunjang prestasi dapat menjelaskan variabel motivasi sebesar 6%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator suasana belajar di kampus dapat menunjang prestasi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,251. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator suasana belajar di kampus, maka akan diikuti kenaikan variabel motivasi.

Dokumen terkait