• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.2 Jakstra IPTEK Kementerian PUPR

Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian PUPR memuat langkah-langkah yang berupa program-program indikatif untuk memecahkan permasalahan penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu (jangka menengah) serta memiliki dampak besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis. Program-program tersebut harus mencakup dukungan terhadap sasaran-sasaran nasional dalam RPJMN 2015-2019 (Buku I, II, III) sesuai bidang terkait.

Arah kebijakan pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat tahun 2015-2019 secara umum adalah untuk mewujudkan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, ketahanan air, kedaulatan energi, konektivitas bagi penguatan daya saing, dan layanan infrastruktur dasar melalui keterpaduan dan keseimbangan pembangunan antardaerah, antar sektor dan antar tingkat pemerintahan yang didukung dengan industri konstruksi nasional yang berkualitas dan sumber daya organisasi yang kompeten dan akuntabel.

Arah kebijakan tersebut lebih jauh Sub Bidang Sumber Daya Air adalah untuk meningkatkan ketahanan air, kedaulatan pangan dan kedaulatan energi guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi, akan dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan air baku untuk segala kebutuhan peningkatan kinerja jaringan irigasi rawa, peningkatan pengendalian daya rusak air, peningkatan upaya konservasi sumber daya air, peningkatan kinerja operasi dan pemeliharaan sarana prasarana sumber daya air.

Pembangunan infrastruktur kedepan tidak hanya dititik beratkan untuk mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi wilayah (engine of growth), namun perlu lebih bersinergi dengan kelestarian lingkungan dengan memperhatikan carrying capacity

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 27 suatu wilayah yang ingin dikembangkan. Hal ini mengingat pembangunan infrastruktur merupakan pemicu (trigger) terciptanya pusat-pusat pertumbuhan baru (new emerging

growth center) yang menjadi cikal bakal lahirnya kota-kota baru/pusat permukiman baru

yang dapat menjadi penyeimbang pertumbuhan ekonomi wilayah dan mengurangi kesenjangan antar wilayah.

Oleh karena itu pembangunan infrastruktur perlu berlandaskan pada pendekatan pengembangan wilayah secara terpadu oleh seluruh sektor yang bertitik tolak dari sebuah rencana yang sinergi dan mengacu kepada aktivitas ekonomi, sosial, keberlanjutan lingkungan hidup, potensi wilayah dan kearifan lokal, dan rencana tata ruang wilayah.

Sejalan dengan prinsip tersebut, maka peran pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam pembangunan nasional pada dasarnya sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan. Peran ini dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019

28 Gambar 3. 3 Peran Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman dalam Pembangunan

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 29 Dalam konteks pengembangan wilayah mengingat sangat luasnya wilayah nasional Indonesia, maka untuk memudahkan pengelolaannya, pengembangan wilayah dibagi menurut wilayah Pulau/Kepulauan yang dikelompokkan ke dalam beberapa tipe wilayah pengembangan yang diistilahkan “Wilayah Pengembangan Strategis (WPS)” yang di dalamnya melingkupi kawasan perkotaan, kawasan industri, dan kawasan maritim berdasarkan pada tema atau potensi per pulau.

Konsepsi pengembangan WPS diilistrasikan yaitu pembanguan infrastruktur wilayah PUPR pada setiap WPS diarahkan untuk mempercepat pembangunan fisik di pusat- pusat pertumbuhan ekonomi kawasan sesuai dengan klusternya, terutama WPS di Luar Jawa (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua) dengan memaksimalkan keuntungan aglomerasi, menggali potensi dan keunggulan daerah dan peningkatan efisiensi dalam penyediaan infrastruktur dalam kawasan, antar kawasan maupun antar WPS.

Ilustrasi arah pembangunan WPS seluruh pulau dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut:

Gambar 3. 4 Ilustrasi arah pembangunan WPS seluruh pulau

Dari 35 WPS Pusat Litbang Sumber Daya Air melaksanakan Penelitian dan pengembangan di 8 WPS.

Peran penelitian dan pengembangan sangat penting dalam mendukung

penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yaitu dengan melakukan inovasi teknologi, advis teknis, pelatihan teknis tenaga terampil, yang dalam pelaksanaannya diharapkan lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan sustainable.

Untuk mewujudkan hal tersebut akan dicapai melalui penerapan teknologi dan inovasi teknologi yang telah dihasilkan, serta memberikan layanan teknis berupa advis dan rekomendasi teknis, rekomendasi kebijakan, serta layanan uji laboratorium terhadap permasalahan infrastruktur yang dihadapi. Sasaran strategis Balitbang adalah: “Meningkatnya jumlah teknologi dan kebijakan yang digunakan pemangku kepentingan untuk mendukung keandalan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat dalam mewujudkan: kedaulatan pangan, ketahanan air, dan kedaulatan energi;

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 30 konektivitas bagi penguatan daya saing; layanan infrastruktur dasar; dan keseimbangan pembangunan antardaerah, antarsektor dan antartingkat pemerintahan, sehingga dapat memenuhi kesejahteraan masyarakat”. Sasaran strategis tersebut akan dicapai melalui sasaran program: 1) Meningkatnya pemanfaatan IPTEK oleh Stakeholders; dan 2) Meningkatnya kualitas layanan teknis kepada stakeholders, yang akan dicapai melalui strategi:

a. Peningkatan penelitian dan pengembangan untuk mampu menghasilkan inovasi pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang mencakup:

1. Penerapan IPTEK melalui uji coba skala lapangan secara terbatas yang menghasilkan informasi tentang kemamputerapan teknologi.

2. Inovasi IPTEK untuk meminimalkan terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global serta mengantisipasi dampak perubahan iklim dan pemanasan global khususnya pada aspek tata kelola air dan pencemaran udara.

3. Melaksanakan litbangrap yang menghasilkan IPTEK untuk mencapai sembilan agenda prioritas Nasional (Nawacita).

4. Diseminasi, sosialisasi dan pelatihan kepada pelatih (Training of trainer), yang menghasilkan umpan balik tentang kebutuhan SPMK.

5. Menjadikan Balitbang tidak hanya sebagai research institute tetapi juga menjadi knowledge institute.

b. Pemberian layanan keahlian untuk membantu memecahkan masalah-masalah lapangan yang menghasilkan umpan balik tentang jenis persoalan lapangan dan kemamputerapan teknologi dalam menyelesaikan masalah yang terjadi, yang mencakup:

1. Optimalisasi pemanfaatan pilihan-pilihan IPTEK infrastruktur PU dan permukiman siap pakai oleh para stakeholders.

2. Pemanfaatan potensi perguruan tinggi dan asosiasi profesi/tenaga ahli untuk

mempercepat penyusunan, pemasyarakatan dan penerapan serta

pengawasan pemanfaatan standar bahan konstruksi bangunan dan rekayasa sipil.

3. Mendorong stakholder untuk memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara proporsional dalam setiap pembangunan infrastruktur PU, serta perhatian khusus dalam pembebasan lahan.

4. Meningkatkan pelayanan PULSA dan kelaikan/ kelayakan bangunan.

Pengembangan IPTEK bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (IPTEK PUPR), dilaksanakan dengan langkah langkah sistematis dan terarah serta

berkesinambungan, sehingga hasil hasilnya dapat digunakan sesuai dengan dinamika pembangunan. Oleh karena itu, pengembangan IPTEK PUPR meliputi kegiatan kegiatan (i) penelitian yang menghasilkan Ilmu Pengetahuan, (ii) pengembangan yang menghasilkan teknologi, (iii) penerapan IPTEK yang menghasilkan informasi tentang kesiapan pakai IPTEK. Penerapan IPTEK meliputi Uji skala lapangan, diseminasi dan sosialisasi serta pelatihan untuk tenaga pelatih, pemberian layanan keahlian untuk memecahkan persoalan persoalan lapangan. Untuk menunjang pengembangan IPTEK tersebut diatas, diperlukan sarana dan prasarana litbang antara lain pengembangan laboratorium, peralatan laboratorium dan lapangan.

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 31 Arah Kebijakan Penelitian dan Pengembangan:

Arah kebijakan Penelitian dan Pengembangan sub bidang sumber daya air tahun 2015-2019 secara umum adalah untuk mewujudkan hasil litbang dalam mendukung pembangunan infrastruktur bidang sumber daya air yang handal dalam rangka mewujudkan ketahanan air, kedaulatan pangan, kedaulatan energi, yang didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan organisasi yang akuntabel. Arah kebijakan tersebut lebih jauh meliputi:

1) Meningkatkan teknologi siap terap guna dukungan mempercepat pembangunan

infrastruktur sumber daya air, termasuk sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, dengan konsep lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan berkelanjutan.

2) Meningkatkan jumlah SPM dan Rekomendasi Kebijakan untuk mendukung

sasaran strategis Ditjen SDA

3) Kegiatan litbangrap harus menghasilkan SPM untuk menjamin kualitas

infrastruktur SDA

4) Meningkatkan kualitas litbang sesuai pembiayaan dengan dukungan manajemen

litbang yang akuntabel, sehingga rasio output dan outcome semakin meningkat

5) Meningkatkan jumlah layanan teknis dan alih teknologi kepada stakeholders

6) Lokasi kegiatan litbangrap mempertimbangan arah Wilayah Pengembangan

Strategis (WPS) Kementerian PUPR

7) Kegiatan Litbangrap harus sudah mengidentifikasi stakeholders yang akan

memanfaatkan output

8) Kegiatan litbangrap harus menghasilkan teknologi siap terap yang mendukung

sasaran strategis Ditjen SDA

9) Kegiatan layanan teknis dan alih teknologi harus mendukung mutu infrastruktur

SDA

10) Melaksanakan penugasan khusus terkait dengan issue strategis nasional, di antaranya:

a) Dukungan kegiatan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) bidang sumber daya air

b) Dukungan kegiatan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) bidang sumber daya air

c) Kegiatan penerapan litbang terpadu, yaitu: revitalisasi danau dan situ kritis (Danau Tempe, Rawa Pening, dll), Teknologi Wahana Apung (Eco-Wisata), Pengembangan Kampung Bahari (Tambak Lorok Semarang), Restorasi Sungai Citarum Hulu, Teknologi Jaringan Irigasi Air Tanah, Rekonstruksi Kawasan Terdampak Erupsi, Peta Resiko Banjir, Jaringan Hidrologi Nasional, dan sebagainya.

Arah Kebijakan Yang Bersifat Manajerial:

1) Kegiatan dukungan manajemen juga harus semakin efektif, efisien, transparan

dan akuntabel serta sinergi dalam mendukung kelancaran kegiatan litbangrap.

2) Proporsi penganggaran litbang harus lebih besar dari penganggaran dukungan

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 32

3) Penyusunan Renstra untuk periode 2015-2019 harus mencantumkan tujuan dan

sasaran yang berorientasi hasil, yang merupakan turunan dari tujuan dan sasaran eselon I.

4) Indikator kinerja tujuan dan indikator kinerja sasaran eselon II merupakan

turunan dari indikator kinerja utama/outcome eselon I dan harus memenuhi kriteria pengukuran SMART.

5) Target kinerja renstra 2015 – 2019 ditetapkan berdasarkan data-data pada

periode renstra sebelumnya (tahun 2010-2014).

6) Dokumen Renstra sebaiknya dievaluasi secara berkala dalam kurun waktu

tertentu.

7) Meningktakan Penerapan Sistem Manajemen Mutu sesuai ISO 9001:2008 untuk

seluruh pelaksanaan kegiatan di lingkungan Pusat Litbang SDA.

8) Penganggaran berbasis kinerja dengan orientasi pada hasil (outcome);

Arah Kebijakan Dalam Kontek Pengembangan Wilayah:

Kegiatan Litbang Sumber Daya Air diarahkan tersebar merata di Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) meliputi:

1) WPS pulau-pulau kecil

2) WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu

3) WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang

4) WPS Pusat Pertumbuhan Baru

5) WPS Perbatasan Darat Negara

Adapun Arah Kebijakan Strategi Pusat Litbang Sumber Daya Air untuk 5 tahun kedepan sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan kinerja SDM Pusair untuk menghasilkan SPM & Teknologi Bidang SDA

2. Meningkatkan kompetensi SDM yang ada dengan cara pelatihan dan mengirim tugas belajar ke jenjang yang lebih tinggi untuk mendukung peningkatan mutu hasil litbang

3. Mempercepat transfer knowledge dari senior ke junior dengan memberi kesempatan yang lebih besar untuk berkontribusi menghasilkan SPM maupun teknologi bidang SDA.

4. Mengharuskan PNS S1 untuk menjadi Fungsional Tertentu (Peneliti/Perekayasa) dengan Kemudahan Akses dan fasilitas Pendukungnya.

5. Mengoptimalkan kinerja PNS dan merekrut tenaga P3K untuk mengsisi kesenjangan SDM yang ada.

6. Meningkatkan kapasitas Laboratorium dengan dukungan anggaran yang ada, agar mutu hasil pengujian lab lebih baik dari lab swasta maupun perguruan tinggi.

7. Mempercepat transfer knowledge dari PNS senior ke PNS junior dan merekrut tenaga P3K untuk mengisi kesenjangan SDM untuk menghasilkan SPM maupun teknologi bidang SDA.

8. Meningkatkan kompetensi dan Kinerja SDM Laboratorium melalui pelatihan-pelatihan teknis penunjang dan bersertifikasi

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 33

Dokumen terkait