• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIK

E. Jurnal

Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan akun yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiah masing-masing. Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke buku besar, harus dicatat dahulu dalam buku jurnal (Somantri, 2006:49). Oleh

karena itu, buku jurnal sering disebut dengan buku catatan pertama (Kardiman.2009:13).

Dengan menggunakan jurnal, tiap-tiap transaksi dicatat secara utuh pada satu tempat, sedangkan dalam buku besar sebagian dari transaksi dicatat pada satu akun dan sebagian lagi dalam akun yang lain. Jurnal adalah catatan berupa pendebetan dan pengkreditan yang merupakan pengaruh dari transaksi-transaksi secara kronologis beserta penjelasan-penjelasan yang diperlukan untuk transaksi-transaksi tersebut. Pada waktu-waktu tertentu (mungkin setiap hari atau seminggu sekali) pendebetan dan pengkreditan tersebut dipindahkan ke akun-akun buku besar. Data-data transaksi yang terkumpul di buku besar merupakan sumber untuk menyusun laporan-laporan keuangan (Jusup, 1997:120-121).

Secara garis besar, penambahan atau pengurangan jumlah yang tercantum pada sisi debet atau kredit rekening dapat digambarkan sebagai berikut (Widodo, 2005:63):

Tabel 2.1 Penambahan dan Pengurangan Rekening pada Sisi Debet dan Sisi Kredit

Harta

(+) bertambah di sisi debet (-) berkurang di sisi kredit Utang

(-) berkurang di sisi debet (+) bertambah di sisi kredit Modal

(-) berkurang di sisi debet (+) bertambah di sisi kredit Pendapatan

(-) berkurang di sisi debet (+) bertambah di sisi kredit Beban

Pengaruh yang mungkin terjadi dari suatu transaksi keuangan terhadap harta, kewajiban, dan modal adalah sebagai berikut:

1. Ada penambahan dalam salah saru harta dan ada pengurangan terhadap pengurangan terhadap harta lainnya, begitu juga sebaliknya.

2. Ada penambahan terhadap harta dan diikuti pula dengan penambahan pada utang, begitu juga sebaliknya.

3. Ada penambahan terhadap harta dan diikuti pula dengan penambahan terhadap modal, begitu juga sebaliknya.

Jurnal dibagi mennjadi 2 yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.

a). Jurnal Umum

Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk pencatatan transaksi yang bersifat umum, atau yang lebih bersifat insidental seperti pembelian peralatan dan perlengkapan, pembayaran beban gaji, dan sebagainya. Berikut ini adalah contoh dari format jurnal umun:

Tabel 2.2 Jurnal Umum Dua Kolom Jurnal Umum

Perusahaan XXX Tahun: 20…(1)

Halaman:…(2)

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit

Keterangan:

(1)Tahun,di isi dengan tahun pembuatan jurnal.

(2)Halaman; setiap halaman jurnal diberi nomor halaman.

(3)Tanggal; kolom pertama diisi dengan bulan, sedangkan kolom yang kedua diisi dengan tanggal

(4)Keterangan; digunakan untuk mencatat rekening. Nama akun yang dicatat di debet ditulis di tepi sisi kiri, sedangkan nama akun yang dikredit ditulis agak menjorok ke kanan di bawah akun debet. Di bawah nama akun diberi keterangan ringkas tentang transaksi untuk memudahkan dalam pemberian keterangan pada waktu

posting ke buku besar.

(5)Ref (kependekan dari Referensi); diisi dengan nomor akun dan dilakukan ketika pemindahan akun tersebut ke buku besar (posting).

(6)Debet dan Kredit; debet diisi dengan jumlah rupiah untuk akun yang didebet dan kredit diisi dengan jumlah rupiah untuk akun yang dikredit.

b). Jurnal Khusus

Jurnal khusus adalah jurnal yang secara khusus digunakan untuk mencatat transaksi sejenis yang terjadi berulang-ulang dengan tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Untuk perusahaan yang mempunyai transaksi yang banyak dan beraneka ragam dalam pencatatannya perlu diadakan pengelompokan, yaitu untuk transaksi yang sejenis dan sering terjadi sehingga pencatatannya memerlukan jurnal khusus. (Kardiman, dkk. 2009:13).

Didalam jurnal khusus terdapat 4 macam jurnal, yaitu (Sucipto 2007:20):

1) Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas adalah junal khusus yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi penerimaan kas. Transaksi penerimaan kas yang sering terjadi meliputi penjualan barang dagangan secara tunai, pembayaran pitang oleh pelanggan, penerimaan bunga, dan sebagainya. Berikut ini adalah contoh format jurnal penerimaan kas :

Tabel 2. 3 Jurnal Penerimaan Kas

Tgl Ket Debit Kredit

Ref Kas Pot.

Penjualan

Serba-Serbi Piutang Penjual

-an

Ref Jmlh akun

2) Jurnal Pengeluaran Kas

Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi pengeluaran kas. Transaksi pengeluaran kas yang sering terja didalam perusahaan dagang, transaksi pengeluaran kas meliputi pembelian barang dagangan secara tunai, pembayaran kewajiban dan pembayaran beban usaha. Untuk transaksi pengeluaran kas, dicatat di akun kas dan sebagai akun tandingannya disesuaikan dengan jenis penggunaannya. Berikut ini contoh dari format jurnal pengeluaran kas :

Tabel 2.4 Jurnal Pengeluaran Kas

Tgl Ket Debit Kredit

Ref Utang Pembeli

-an

Serba-Serbi Kas Pot.

Pembelian

3) Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat penjualan secara krdit. Kegiatan penjualan meliputi penjualan barang dagangan dan barang lainnya, baik tunai maupun kredit. Pencatatan transaksi di jurnal penjualan adalah sebagai berikut :

(a) Jika transaksi hanya terdiri atas penjualan barang dagangan, pencatatan dapat dilakukan dengan jurnal penjualan berbentuk satu lajur jumlah atau skontro.

(b)Jika transaksi terdiri atas penjualan barang dagangan dan barang lainnya, pencatatan dapat dilakukan dengan jurnal penjualan bentuk stafel.

Berikut ini adalah contoh format dari jurnal penjualan : Tabel 2. 5 Jurnal Penjulan (Bentuk Skontro) Tgl No.Faktur Akun yang Di

Kredit

Ref. Piutang (D) Penjualan (K)

Tabel 2. 6 Jurnal Penjulan (Bentuk Stafel) Tgl No. Akun Ref. Debit Kredit

Piutang Penjualan Serba-Serbi Jumlah Akun

4) Jurnal Pembelian

Jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang atau aktiva lain secara kredit. Pencatatan transaksi pembelian secara kredit dilakukan dengan cara sebagai berikut :

(a) Jika transaksi hanya terdiri atas pembelian barang dagangan, pencatatan dapat dilakukan di jurnal pembelian dengan bentuk satu lajur jumlah atau skontro dan jika terjadi pembelian barang lainnya dicatat dalam jurnal umum.

(b)Jika transaksi terdiri dari pembelian barang dagangan lainnya, pencatatan dapat dilakukan di jurnal pembelian dengan bentuk stafel.

Berikut ini adalah contoh dari format jurnal pembelian: Tabel 2.7 Jurnal Pembelian (Bentuk Skontro) Tgl No.Faktur Akun yang Di

Kredit

Ref Pembelian (D) Utang Usaha (K)

Tabel 2.8 Jurnal Pembelian ( Bentuk Stafel)

Tgl No Akun Ref Debit Kredit

Utang dagang Pembelian Serba-Serbi

Dokumen terkait