• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh Adam Kristian

The True Power of Water (Hikmah Air dalam Olahjiwa/HADO) merupakan buku yang ditulis oleh Masaru Emoto dan diterbitkan oleh MQ Publishing. Dalam buku ini, dibahas

keajaiban-keajaiban air. Air dapat menjadi sumber kehidupan. Sebaliknya, air juga merupakan sumber ben-cana yang dapat menyebabkan kehancuran alam semesta dan kematian makhluk hidup.

Dalam buku ini, dijelaskan pula bahwa pada zaman Yunani kuno, orang harus benar-benar menghargai air. Banyak mitos Yunani yang dibuat berdasarkan usaha untuk melindungi air. Kemudian, ilmu pengetahuan muncul dan menutupi mitos-mitos ini karena dianggap tidak ilmiah. Air pun kehilangan nilai

mistiknya dan hanya dipandang sebagai zat yang biasa saja. Dalam budaya modern, kita telah kehilangan penghargaan terhadap air dan telah terbawa arus pemikiran bahwa teknologi mampu menyelesaikan segalanya. Terkadang kita mengatakan "air murni tidaklah murni". Air yang dimurnikan dalam tanaman yang dirawat, bukanlah air yang dapat membentuk kristal yang indah. Sesungguhnya, yang dibutuhkan air bukanlah pemurnian, melainkan penghargaan (hlm. 154). Hal ini disebabkan oleh pemikiran bahwa kita menghargai air, air pun akan menghargai kita. Air akan memberikan yang terbaik untuk manusia

yang menghargainya.

The True Power of Water adalah sebuah buku yang lahir dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Masaru Emoto. Masaru Emoto, lahir di Yokohama bulan Juli 1943. la berhasil menyelesaikan studinya di Universitas Yokohama, Departemen Humanity dan Sains, Jurusan Hubungan Internasional. Tahun 1986, ia mendirikan IHM Corporation di Tokyo. bulan Oktober 1992, ia menerima gelar Doctor of Alternative Medicine dari Open International University. Perkenal-annya dengan konsep microcluster water di Amerika Serikat dan teknologi Analisis Resonansi, ia menyebabkan menemukan misteri tentang air. Beberapa karyanya, antara lain Messages from Water, The Hidden Messages in Water.

Selanjutnya, dalam buku ini dijelaskan bahwa menurut Masaru Emoto, air yang sensitif terhadap suatu bentuk energi yang sulit dilihat disebut Hado. Bentuk energi yang sulit dilihat inilah yang dapat memengaruhi kualitas air dan kristal air yang terbentuk. Pada buku pertamanya yang berjudul The Hidden Messages in Water, kata Hado diartikan sebagai "luktuasi gelombang". Sementara dalam bukunya kali ini, kata Hado berarti semua energi yang sulit dilihat yang ada di alam semesta. Menurutnya, semua benda

yang ada di dunia ini memiliki gelombang atau Hado. Energi ini dapat berbentuk positif atau negatif dan mudah dipindahkan dari satu benda ke benda lain.

Setiap benda memunyai gelombang intrinsik tersendiri. Benda yang dimaksud di sini adalah semua materi atom yang membentuk molekul dan partikel subatom yang membentuk atom. Dengan kata lain, setiap partikel subatom mempunyai gelombang intrinsik tersendiri. Pikiran dan tubuh kita dipengaruhi oleh gelombang intrinsik benda lain yang kita gunakan untuk membentuk resonansi. Dalam hubungan antar-manusia, kerapkali kita mengatakan bahwa kita tidak cocok dengan seseorang. Sebenarnya, hal ini berkaitan dengan gelombang dan resonansi. (hlm. 25–27).

Proses Penemuan

Proses penemuannya tentang kekuatan air berawal ketika seorang temannya memerkenalkan suatu jenis air yang bekerja dengan luar biasa pada kakinya yang sakit. Sejak itu, Emoto tidak dapat lepas dari air. Berbagai buku tentang air telah dibacanya, namun tak satu pun yang dapat memberinya inspirasi. Sampai suatu saat dia membaca buku The Day That Lightning Chased the Housewife: And Other Mysteries of Science karya David Savold. Dia tertarik dengan salah satu pokok bahasannya: "Apakah Ada Kristal-Kristal Salju yang Identik?" Dalam buku itu, David Savold menyimpulkan bahwa selama lebih dari jutaan tahun belum pernah ditemukan adanya dua kristal salju yang identik. Hal inilah yang kemudian mengilhami pikirannya untuk membekukan air dan melihat kristalnya.

Berbagai percobaan akhirnya dilakukannya. Untuk mendukung penelitiannya, Emoto mengajak seorang teman kerjanya yang ahli dalam observasi menggunakan mikroskop. Dia adalah Dr. Kazuya Ishibashi. Berbulan-bulan mereka melakukan per-cobaan, namun gambar kristal air yang diinginkan

tak kunjung dapat diambil. Dengan semangat yang tak kenal menyerah dan rasa optimisme yang tinggi dari Emoto, serta kesabaran dan ketelatenan yang tinggi dan Ishibashi, akhirnya mereka berdua dapat mengambil gambar kristal air yang pertama kali di dunia (September 1994). Gambar itu berupa kristal heksagonal persegi enam yang sangat indah.

Setelah penemuan itu, mereka berdua terus melakukan pengambilan gambar kristal air dari sumber air di seluruh penjuru Jepang. Hasilnya memang berbeda-beda. Setiap sampel air yang diambil dari berbagai kota di Jepang memiliki gambar kristal yang berbeda, bahkan ada yang tidak dapat membentuk kristal. Atas dasar itu, Emoto menyimpulkan bahwa air merespons setiap informasi apapun yang terjadi di sekelilingnya, baik berupa kata-kata maupun kegiatan manusia di sekitarnya. Lingkungan yang cenderung buruk akan memengaruhi secara negatif kualitas Hado airnya. Begitu pula sebaliknya. Hal yang sama akan terjadi pada manusia. Jika hidup di lingkungan yang buruk, kita akan cenderung ikut menjadi buruk. Hal ini disebabkan oleh sifat energi itu sendiri. Jika di sekitar kita terdapat energi negatif yang kuat, energi itu cenderung menarik kita ke arah negatif, begitu pula sebaliknya.

Kekuatan Kata dan Doa

Sebenarnya air memiliki sifat yang sangat sensitif. la akan merespons setiap kata yang kita ucapkan. Apabila kita mengirimkan Hado yang baik kepada air dengan mengatakan kata-kata positif, air akan memersembahkan kristal-kristal yang indah. Doa juga mengeluarkan energi yang dapat mengubah kualitas air. Dengan memberikan doa ke air, berarti kita mengirimkan Hado kepada air, dan air kemudian menggunakan kekuatannya untuk menjawab doa-doa ini. Kita dapat mengirimkan Hado yang lebih

kuat jika kita mengucapkan doa dalam bentuk past tense (sudah terjadi) daripada dalam bentuk future tense (belum terjadi) (hlm. 114).

Suatu ketika, Emoto mendengar bahwa Pendeta Houki Kato dari kuil Buddha khusus Jepang memiliki kemampuan yang luar biasa. Dengan doa, sang pendeta sanggup mengubah air bendungan Fujiwara yang keruh menjadi jernih. Emoto kemudian menemui Pendeta Houki Kato untuk meminta izin mengikuti prosesi doa yang dipimpinnya. Sebelum acara pembacaan doa dimulai, Emoto menyempatkan melihat dan mengambil sampel air bendungan Fujiwara. Selanjutnya, Pendeta Kato membacakan mantra dan doa selama satu jam, sambil membuat suasana menyejukkan di sekitarnya. Setelah selesai, sekitar lima belas menit kemudian seorang staf yang menemaninya berteriak, "Hai! Lihat, warna air tersebut berubah cepat!"

Air dalam bendungan tersebut benar-benar menjadi lebih jernih. Sebelum pembacaan doa, tidak ada satu pun bayangan pada permukaan air karena air masih terlalu kotor. Akan tetapi, setelah pembacaan doa, bayangan pohon di sekitar bendungan mulai tampak pada permukaan air bendungan Fujiwara. Dalam bahasa Jepang, ada istilah kotodama, yang berarti ruh kata. Tidak diragukan lagi, kata-kata Pendeta Kato pasti telah mengandung ruh. Sebelum kembali ke Tokyo, Emoto menyempatkan untuk mengambil sampel air bendungan Fujiwara sebelum dan setelah pembacaan doa. Walaupun sudah berulang kali, tetap saja tidak ada kristal yang

terbentuk dari air yang diambil sebelum pembacaan doa. Sebaliknya, air yang diambil setelah pembacaan doa membentuk kristal yang sangat indah.

Peristiwa itu semakin memperkuat pemikiran Emoto, bahwa kata-kata dan doa dapat mengubah kualitas Hado air. Akhirnya, setelah beberapa kali melakukan percobaan, Emoto berhasil menemukan cara membuat air Hado yang berkualitas baik untuk pengobatan. Dengan penemuan ini, dia mulai membuka pengobatan alternatif ala air Hado. Hasilnya, sungguh luar biasa. Banyak penyakit yang oleh ilmu kedokteran modern tidak dapat disembuhkan, tetapi dengan pengobatan ala air Hado, Emoto dapat menyelamatkan banyak orang. Sekarang ini, pengobatan air Hado mulai digunakan di seluruh dunia.

Dalam buku ini, dijelaskan pula tentang potensi air yang luar biasa. Salah satunya, potensi air berupa gelombang energi yang berpengaruh pada tubuh manusia. Dr. Masaru Emoto, melalui riset ilmiahnya selama bertahun-tahun, telah berhasil menjadikan air untuk pengobatan alternatif terhadap berbagai gangguan kesehatan. Penemuan Masaru Emoto ini merupakan terobosan rahasia Pencipta yang disingkap abad ini. Penemuan Masaru Emoto sekaligus memerlihatkan adanya keterkaitan antara alam dan jiwa yang selama ini dianggap terpisah oleh pemikiran materialisme Newtonian, dan sekaligus bukti adanya Tuhan.

Sumber: Majalah Matabaca, Februari 2007 (dengan penyesuaian) Setelah Anda membaca inti sari buku tersebut, Anda menemukan

hal-hal yang berhubungan dengan buku tersebut. Selain itu, Anda juga dapat menemukan tanggapan atas isi buku tersebut. Memang, sebagai pembaca, Anda patut dan berhak mengharapkan bahwa isi buku tersebut sesuai dengan harapan Anda. Namun, dalam sebuah inti sari buku, Anda tentunya tidak dapat memperoleh semua yang dikehendaki. Untuk itu, Anda dapat membaca buku tersebut.

Berdasarkan isi ringkasan buku The True Power of Water, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Apakah keajaiban air yang diteliti oleh Masaru Emoto?

2. Bagaimanakah hubungan air dengan kekuatan doa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Masaru Emoto?

3. Apa sajakah contoh keajaiban air yang ada dalam kehidupan sehari-hari?

4. Bagaimanakah proses penelitian air yang dilakukan oleh Masaru Emoto untuk membuktikan teorinya?

5. Bagaimanakah hubungan air dengan unsur gelombang?

Uji Materi

Rangkuman

1. Unsur-unsur intrinsik cerpen antara lain adalah penokohan, latar, konlik, tema, dan pesan. Semua unsur tersebut saling melengkapi dan menjadikan cerpen utuh.

2. Cerpen dapat dibuat tidak hanya berdasarkan ide atau khayalan pengarang saja, tetapi juga dapat dibuat berdasarkan kisah hidup atau pengalaman orang lain. Pengalaman tersebut dapat merupakan pengalaman yang menyenangkan, menyedihkan, maupun unik.

3. Pengalaman seseorang yang akan ditulis menjadi cerpen dapat dikembangkan sesuai imajinasi pengarangnya agar cerpen menjadi lebih menarik.

Kegiatan Lanjutan

1. Tuliskanlah inti sari buku yang pernah Anda baca.

2. Kemukakanlah hal apa saja yang terdapat dalam buku tersebut.

3. Mintalah pendapat teman-teman Anda atas isi inti sari yang Anda buat.

Kaidah Bahasa

Jika Anda perhatikan dalam bacaan "Kebenaran yang Terungkap", terdapat kata antarmanusia. Kata tersebut merupakan gabungan bentuk terikat antar- dan kata manusia. Kata antar-

merupakan bentuk terikat sehinggatidak dapat berdiri sendiri. Kata yang merupakan bentuk terikat harus digabungkan dengan unsur lain. Bentuk terikat lainnya yang ikut memperkaya kosakata bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

1. adi- (menyatakan sesuatu yang luar biasa, lebih dari yang lain)

2. antar- (menyatakan antara dalam lingkungan atau hubungan yang sama)

3. anti- (menyatakan melawan)

4. swa- (menyatakan sendiri, berdiri sendiri) 5. pra- (menyatakan sebelum)

6. semi- (menyatakan setengah, tengah-tengah) 7. mono- (menyatakan satu, tunggal)

8. pasca- (menyatakan sudah)

9. de- (menyatakan mengurangi, keluar dari, suatu ubahan dari) 10. maha- (menyatakan lebih)

Releksi Pelajaran

Ketika membaca cerpen, pernahkah terbersit di hati bahwa Anda mampu menulis cerpen tersebut? Dengan mempelajari cerpen, Anda akan dapat membuat cerpen dengan baik. Perhatikan para cerpenis dalam menuangkan idenya. Anda pun dapat menulis cerpen dengan baik jika terus belajar dan berlatih. Begitu pula dengan belajar menulis resensi buku. Anda akan mampu menilai keunggulan dan kekurangan sebuah buku serta menganalisis isinya. Manfaat menulis resensi buku adalah memberi gambaran kepada pembaca tentang kualitas isi buku. Anda pun dapat mengirimkan resensi yang dibuat ke media massa. Coba Anda baca resensi buku yang ada di media massa, seperti di koran dan majalah.

4. Membuat ringkasan isi buku dilakukan dengan membaca dan menemukan hal-hal penting dari buku tersebut. Hal-hal itu berupa informasi-informasi penting, hal-hal yang unik, dan lain-lain. Kemudian, buatlah ringkasan berupa inti sari dari hal-hal penting dan unik dari isi buku tersebut. Dalam menyampaikan inti sari buku, sertakan pula data-data penting dari buku tersebut untuk mendukung inti sari yang disampaikan.