BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Rangkuman Hasil Uji Linearitas
Variabel Bebas Variabel
Terikat Df Fhitung Ftabel Kesimpulan Disiplin Belajar Prestasi Belajar
Akuntansi 18:43 0,526 1,855 Linear
Iklim Kelas Prestasi Belajar
Akuntansi 17:44 0,828 1,8625 Linear Persepsi Siswa tentang
Kompetensi guru
Prestasi Belajar
Akuntansi 28:33 0,894 1,823 Linear
Dari tabel di atas diketahui bahwa variabel disiplin belajar, variabel iklim kelas, dan variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru berhubungan linier dengan variabel prestasi belajar akuntansi. Maka, uji regresi ganda dapat dilakukan dalam pengujian hipotesis.
C. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis pertama sampai ketiga digunakan teknik
analisis korelasi Product Moment. Pedoman untuk memberikan interpretasi:
Tabel 5.6
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
Regresi Ganda. Dalam analisis penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 12 (data terlampir pada lampiran 6).
1. Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi
Rumusan hipotesis alternatif menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dari hasil pengujian data yang menggunakan bantuan komputer
program SPSS 12 dapat diketahui bahwa rx1y = 0,539 yang merupakan
rhitung. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat korelasi disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi bersifat positif dan sedang.
Dari pengujian t diperoleh thitung = 4,997 (lihat lampiran 8)
sedangkan ttabel yang diperoleh dengan db = 63-2 = 61 pada taraf
signifikansi 5% adalah 1,669. Hasil analisa data di atas menunjukkan
bahwa harga thitung = 4,997 (lihat lampiran 8) lebih besar dari ttabel =1,669.
Hal ini berarti hipotesis yang mengatakan ada pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi diterima.
2. Pengaruh iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi
Rumusan hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dari hasil pengujian data yang menggunakan bantuan komputer
program SPSS 12 dapat diketahui bahwa rx2y = 0,657 yang merupakan
rhitung. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat korelasi iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi bersifat positif dan kuat.
sedangkan ttabel yang diperoleh dengan db = 63-2 = 61 pada taraf signifikansi 5% adalah 1,669. Hasil analisa data di atas menunjukkan
bahwa harga thitung = 6,806 (lihat lampiran 8) lebih besar dari ttabel =1,669.
Hal ini berarti hipotesis yang mengatakan ada pengaruh positif dan signifikan iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi diterima.
3. Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi
Rumusan hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dari hasil pengujian data yang menggunakan bantuan komputer
program SPSS 12 dapat diketahui bahwa rx3y = 0,599 yang merupakan
rhitung. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat korelasi persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi bersifat positif dan sedang.
Dari pengujian t diperoleh thitung = 5,842 (lihat lampiran 8)
sedangkan ttabel yang diperoleh dengan db = 63-2 = 61 pada taraf
signifikansi 5% adalah 1,669. Hasil analisa data di atas menunjukkan
bahwa harga thitung = 5,842 (lihat lampiran 8) lebih besar dari ttabel =1,669.
Hal ini berarti hipotesis yang mengatakan ada pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi diterima.
kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi
Rumusan hipotesis keempat menyatakan bahwa terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan disiplin belajar, iklim kelas,dan persepsi siswa
tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dari hasil pengujian data yang menggunakan alat bantu komputer program SPSS 12 diketahui konstanta (k) sebesar 28,127. Koefisien
regresi variabel X1 = 0,223, koefisien regresi variabel X2 = 0,282, dan
koefisien regresi X3 = 0,149 dengan demikian diperoleh garis regresi
ganda sebagai berikut:
Y = 0,223x1 + 0,282x2 + 0,149x3 + 28,127
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar akuntansi (Y) sama dengan konstanta (28,127) berarti prestasi belajar akuntansi yang diperoleh dalam pengukuran sebelum dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas tersebut. Akan tetapi dalam pembahasan ini prestasi belajar akuntansi dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas yaitu disiplin
belajar (X1), iklim kelas (X2), dan persepsi siswa tentang kompetensi guru
(X3). Ketiga variabel bebas tersebut mempunyai koefisien regresi yang
merupakan suatu ukuran yang dipakai untuk menentukan derajat atau kekuatan regresi masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Koefisien regresi antara masing-masing variabel adalah disiplin belajar sebesar 0,223, iklim kelas sebesar 0,282, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru sebesar 0,149.
regresi ganda atau R1,2,3 sebesar 0,761, sedangkan harga koefisien
determinan R2 adalah 0,579.
Untuk menguji signifikansi regresi ganda digunakan uji F. kriteria
pengambilan keputusan adalah jika Fhitung > Ftabel maka regresi ganda
tersebut signifikan. Adapun ringkasan hasil analisis dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.7
Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sumber
Variasi Db JK RK Freg Ftabel
Regresi (reg) Residu (res) 3 59 660,426 479,511 220,142 8,127 27,087 2,76 Total 62
Dari tabel di atas diperoleh harga Fhitung sebesar 27,087 sedangkan
Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat bebas pembilang :3 dan
derajat bebas penyebut : 62 adalah sebesar 2,76. Ini menunjukkan Fhitung
lebih besar dari Ftabel (27,087>2,76).
Hal ini berarti menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar, iklim kelas dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi diterima.
Dari analisi regresi diketahui sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat seperti tercantum pada tabel berikut:
Rangkuman hasil perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif
No. Nama Variabel Sumbangan
Relatif Sumbangan Efektif 1. 2. 3. Disiplin Belajar Iklim Kelas
Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
26,05% 38,47% 35,47% 15,08% 22,27% 20,53%
D. Pembahasan
1. Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi
Hasil dari analisis data di atas diketahui bahwa thitung lebih besar dari
ttabel yaitu 4,997 > 1,669. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan dari disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, maka hal ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar dapat diprediksi dari tinggi rendahnya disiplin belajar yang dimiliki oleh siswa. Hal ini didukung dari sumbangan efektif yang diberikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 15,08%.
Pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi dapat terjadi karena tingginya disiplin belajar yang dimiliki siswa akan meningkatkan prestasi belajar, karena siswa yang disiplin belajarnya tinggi akan lebih menguasai pelajaran yang mereka pelajari sehingga prestasi yang diraihnya akan meningkat.
belajar terhadap prestasi belajar akuntansi maka diharapkan guru dapat membiasakan siswa untuk disiplin dalam belajar sehingga prestasinya menjadi meningkat.
2. Pengaruh iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi
Hasil dari analisis data di atas diketahui bahwa thitung lebih besar dari
ttabel yaitu 6,806 > 1,669. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan iklim kelas terhadap pretasi belajar akuntansi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi, maka hal ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi dapat diprediksi dari tinggi rendahnya iklim kelas. Hal ini didukung dari sumbangan efektif yang diberikan iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 22,27%.
Pengaruh positif iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi dapat terjadi diduga karena dengan adanya iklim kelas yang mendukung maka akan membentuk suasana belajar yang kondusif dan siswa yang proaktif, sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar dan membuat siswa akan merasa nyaman dan bergairah dalam belajar sehingga prestasi yang diraihnya akan meningkat.
Dengan ditemukannya pengaruh yang positif dan signifikan iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi maka diharapkan guru dapat membuat iklim kelas yang mendukung, diantaranya suasana belajar yang kondusif dan siswa yang proaktif, sehingga dapat memperlancar proses
dalam belajar sehingga prestasinya akan meningkat.
3. Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi
Hasil dari analisis data di atas diketahui bahwa thitung lebih besar dari
ttabel yaitu 5,842 > 1,669. Hal ini berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi, maka hal ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi dapat diprediksi dari tinggi rendahnya persepsi siswa tentang kompetensi guru. Hal ini didukung dari sumbangan efektif yang diberikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 20,53%.
Pengaruh positif persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi dapat terjadi diduga karena guru yang berkompeten, maka semakin pandai guru dalam menarik siswa untuk menyenangi mata pelajaran. Dengan demikian maka siswa akan dapat belajar dengan baik yang tentunya juga akan meningkatkan prestasi belajar.
Dengan ditemukannya pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi maka diharapkan guru harus benar-benar kompeten tidak hanya kompeten dalam
empat kompetensi yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Dengan penguasaan empat kompetensi tersebut maka diharapkan guru dapat mengajar dengan baik dan siswa juga akan mengikuti pelajaran dengan senang sehingga akan meningkatkan prestasi belajarnya.
4. Pengaruh disiplin belajar, iklim kelas dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi
Hasil dari regresi ganda membuktikan bahwa disiplin belajar, iklim kelas dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama sebagai variabel bebas dalam hubungannya dengan prestasi belajar akuntansi mempengaruhi prestasi belajar akuntansi dengan koefisien
korelasi (R1,2,3) = 0,579 dan nilai Fregresi sebesar 27,087 lebih besar dari
ftabel 2,76. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ketiga variabel bebas tersebut secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi sehingga variabel prestasi belajar akuntansi dapat diprediksi dari ketiga variabel tersebut.
Besar sumbangan efektif ketiga variabel tesebut termasuk tinggi yaitu sebesar 57,88% (lihat tabel 5.7). Iklim kelas memberikan sumbangan yang paling besar terhadap prestasi belajar akuntansi yaitu sebesar 22,27%. Kemudian diikuti persepsi siswa tentang kompetensi guru sebesar 20,53% dan yang terakhir adalah disiplin belajar sebesar 15,08%. Dengan diketahui sumbangan efektif yang diberikan oleh ketiga variabel bebas tersebut tinggi maka ketiga variabel bebas tersebut berpengaruh positif dan
Cangkringan. Hal ini berarti prestasi belajar akuntansi siswa-siswi kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cangkringan dapat dijelaskan oleh ketiga variabel tersebut sebesar 57,88%.
Dengan adanya disiplin belajar yang tinggi maka akan membentuk kepribadian siswa yang bertanggung jawab dan patuh pada peraturan yang berlaku, sehingga siswa akan giat dan teratur dalam belajar. Disertai dengan adanya iklim kelas yang mendukung, diantaranya suasana belajar yang kondusif dan siswa yang proaktif, sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar dan membuat siswa akan merasa nyaman dan bergairah dalam belajar. Selain itu juga diperlukan kompetensi guru yang handal yang membuat siswa semakin perhatian dan menyenangi mata pelajaran yang diajarkan sehingga pada akhirnya juga akan berpengaruh pada prestasi belajar akuntansinya menjadi meningkat.