• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Ruang Lingkup Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

4. Keterkaitan Kajian Konservatisme Akuntansi dengan Mata

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini

dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

Menurut Suryobroto (2002:13) menerangkan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang deberikan oleh sekkolah kepada seluruh anak didiknya, baik dilakukan didalam sekolah maupun diluar sekolah. Berdasarkan Undang-Undang 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, bahan dan isi pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Akuntansi sudah dipelajari di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sejak pertama menduduki sekolah kejuruan, khususnya jurusan akuntansi,

sedangkan di Sekolah Menengah Pertama (SMA) akuntansi juga sudah dipelajari di sekolah walaupun hanya mempelajari dasarnya saja.

Konservatisme merupakan salah satu dari prinsip-prinsip akuntansi, dimana prinsip-prinsip akuntansi tersebut termasuk di dalam mata pelajaran

pengantar akuntansi. Tentunya sebelum mempelajari akuntansi lebih lanjut, pengantar akuntansi sudah pasti dipelajari terlebih dahulu dibangku SMK atau SMA sederajat. Di sekolah, prinsip akuntansi yang dipelajari bukan hanya prinsip konservatisme, terdapat banyak prinsip yang dipelajari dalam suatu pengantar akuntansi. Pada sekolah SMK (Sekolah Menengah

Kejuruan), mereka telah diperkenalkan dengan laporan keuangan. Saat penyusunan laporan keuangan tersebut, prinsip konservatisme ini diimpementasikan.

Sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar sekolah di

SMK/MAK kelas IX (sembilan) pada mata pelajaran pengantar akuntansi terdapat kompetensi dasar yang menjelaskan prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi, serta menggunakan prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi untuk kasus-kasus keuangan.

Demikian pula di SMA/MA, pada mata pelajaran ekonomi kelas IX semester 1 dan 2 terdapat kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan dagang dan jasa. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan pertambangan, yang dimana perusahaan pertambangan tergolong ke dalam perusahaan ekstraktif dan tujuannya

23

untuk diperjualbelikan. Penyusunan laporan juga menggunakan prinsip dasar akuntansi yakni salah satunya adalah prinsip konservatisme.

Telah kita ketahui, konservatisme itu sendiri merupakan salah satu dari prinsip-prinsip dasar akuntansi. Definisi dari konservatisme adalah prinsip di mana akuntan berhati-hati dalam mengenali transaksi dan tunduk pada ketidakpastian perekonomian (Zhe Wang, 2009 dalam Agustina, 2011: 3) Menurut Donald, Jerry, dan Terry, 2002: 60, konservatisme (conservatism) berarti jika ragu, pilihlah solusi yang sangat kecil kemungkinannya akan menghasilkan penetapan yang terlalu tinggi bagi aktiva dan laba.

Sedangkan menurut Fivi dan Ira (2008) dalam Resti (2012: 12) mengatakan definisi “konservatisme adalah memilih prinsip akuntansi yang mengarah pada minimalisasi laba kumulatif yang dilaporkan yaitu mengakui laba lebih lambat, mengakui pendapatan lebih cepat, menilai asset dengan nilai terendah dan menilai kewajiban dengan nilai yang tinggi”.

Menurut Yadiati (2007:29) suatu standar mencakup peraturan dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi pada saat tertentu.

Standar akuntansi umumnya disusun oleh lembaga resmi yang diakui pemerintah, profesi dan umum. Di Indonesia yang berwenang menyusun standar adalah Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang berada di bawah naungan IAI. Prinsip-prinsip akuntansi menurut Belkaoui-Ahmad

(2006:277-292), sebagai berikut :

a. Prinsip Biaya

Menurut prinsip biaya (cost principle), biaya perolehan/akuisisi atau biaya historis adalah dasar penilaian yang sesuai untuk mengakui akuisisi dari seluruh barang dan jasa, beban, biaya dan ekuitas.

b. Prinsip Pendapatan

Prinsip ini menetapkan bagaimana pemahaman dan komponen

komponen dari pendapatan, pengukuran pendapatan dan mengenai saat pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui menggunakan dasar akrual.

c. Prinsip Pengaitan (Macthing Principle)

Prinsip pengaitan menganggap bahwa beban sebaiknya diakui dalam periode yang sama dengan pendapatan terkait, yaitu pendapatan diakui dalam periode tertentu menurut prisip pendapatan dan beban terkait kemudian diakui.

d. Prinsip Objektivitas

Prinsip Objektivitas menekankan untuk menetapkan keandalan yang sedang diukur dan memilih prosedur pengukuran keandalan tersebut.

e. Prinsip Konsistensi

Prinsip konsistensi menganggap bahwa kejadian ekonomi yang serupa sebaiknya dicatat dan dilaporkan dengan cara yang konsisten dari periode ke periode.

f. Prinsip Pengungkapan Penuh

Prinsip pengungkapan penuh mengharuskan laporan keuangan

dirancang dan disusun untuk menggambarkan secara akurat kejadian-kejadian ekonomi yang telah mempengaruhi perusahaan selama periode berjalan dan supaya mengandung informasi yang mencukupi guna membuatnya berguna dan tidak menyesatkan bagi investor kebanyakan

g. Prinsip Konservatisme

Prinsip konservatisme adalah sebuah prinsip pengecualian atau

modifikasi dalam hal bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai batasan terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan handal.

h. Prinsip Materialitas

Seperti halnya konservatisme, prinsip materialitas adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi.

i. Prinsip Keseragaman dan Komparabilitas

Prinsip konsisitensi mengacu pada penggunaan prosedur yang sama untuk transaksi-transaksi yang berhubungan oleh perusahaan selama waktu tertentu.

j. Prinsip Ketepatan Waktu Dari Laba dan Konsevatisme Akuntansi Ketepatan waktu dari laba akuntansi telah didefinisikan sebagai sejauh mana laba akuntansi periode sekarang memasukan laba ekonomi periode sekarang.

Pada kurikulum yang telah dilaksanakan di SMA/SMK/MA terdapat mata pelajaran pengantar akuntansi dan ekonomi yang membahas tentang

25

prinsip-prinsip dasar akuntansi yang salah satunya adalah prinsip

konservatisme. Jadi, konservatisme dalam penelitian ini berkaitan dengan kurikulum yang diimplementasikan di SMK/SMK/MA dalam mata pelajaran pengantar akuntansi kelas IX.

5. Keterkaitan Kajian Konservatisme Akuntansi dengan Materi

Dokumen terkait