• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.3. Kondisi Sosial dan Ekonomi

Secara umum kondisi geografis Kabupaten karawang memberikan dampak

yang beragam yaitu heterogenitas penduduk Kabupaten Karawang baik dilihat

dari kultur masyarakat, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian masyarakat.

A. Kependudukan

Penduduk Kabupaten Karawang berdasarkan proyeksi penduduk pada

tahun 2001 tercatat sebanyak 1.831.008 jiwa, sedangkan pada tahun 2005 tercatat

sebanyak 1.971.517 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 1,93

persen, atau sedikit lebih besar dibandingkan target yang diharapkan sebesar

1.889.874 jiwa. Kenaikan jumlah penduduk tersebut bukan semata disebabkan

oleh pertumbuhan alami kabupaten akan tetapi lebih dipengaruhi oleh migrasi dari

luar kabupaten yang datang sebagai tenaga kerja pada sektor jasa, industri dan

perdagangan. Jika dibandingkan dengan luas wilayah seluas 1.753,27 Km2 maka

angka kepadatan penduduk bruto Kabupaten Karawang mencapai

1.103 jiwa/Km2.

Gambar 5. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 2001 - 2004

Sedangkan berkaitan dengan produktivitas penduduk perlu diupayakan

peningkatan kualitas penduduk agar dapat dioptimalkan sebagai salah satu modal

pembangunan. 880,000 890,000 900,000 910,000 920,000 930,000 940,000 950,000 960,000 970,000 980,000 2000 2001 2002 2003 2004 LAKI-LAKI PEREMPUAN

Gambar 6. Piramida Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 2004

(120,000) (90,000) (60,000) (30,000) 0 30,000 60,000 90,000 120,000 150,000

Laki-Laki Perempuan

Sumber : BPS Kab. Karawang, 2006

Dari gambaran tersebut, tercatat bahwa penduduk perempuan saat ini

berjumlah lebih besar dari penduduk laki-laki, akan tetapi jumlah tersebut

berbanding kontras dengan tingkat kualitas hidup penduduk perempuan, dimana

kualitas sumber daya mereka masih rendah dibandingkan penduduk laki-laki pada

berbagai bidang pembangunan. Hal tersebut perlu diantisipasi dengan kebijakan –

kebijakan pembangunan yang mengupayakan peningkatan kualitas hidup

perempuan.

B. Ketenagakerjaan

Kabupaten Karawang telah berkembang menjadi salah satu daerah

kawasan industri di Jawa Barat. Adanya penambahan jenis industri PMA, PMDN

dan Non Fasilitas setiap tahunnya telah menjadikan Kabupaten Karawang sebagai

daerah tujuan para pencari kerja baik secara regional maupun nasional. Hal ini

menyebabkan jumlah pencari kerja pun selalu bertambah setiap tahunnya. Apabila

dihubungkan dengan jumlah tenaga kerja yang bekerja yang selalu mengalami 75 + 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5 - 9 0 - 4

Tabel 3. Perkembangan Ketenagakerjaan Tahun 2001– 2005

No Uraian

Tahun

2001 2002 2003 2004 2005

1 Angkatan Kerja 755.527 830.404 848.185 753.270 n/a

2 Penduduk yang bekerja 678.335 669.408 670.314 * 608.490 n/a 3 Angkatan kerja mencari pekerjaan 77.192 160.996 177.871 144.780 n/a * Angka sementara

Sumber : BPS Kabupaten Karawang,2006

Dalam tabel tersebut di atas terlihat bahwa jumlah angkatan kerja yang

bekerja mengalami peningkatan setiap tahunnya, sedangkan jumlah penduduk

yang bekerja mengalami penurunan. tergambar pula bahwa ternyata banyak

angkatan kerja yang belum terserap oleh lapangan kerja yang ada. Masih

tingginya angka pengangguran di Kabupaten Karawang antara lain disebabkan

oleh (1) banyaknya arus migrasi penduduk yang masuk dan menetap di Kabupaten

Karawang. (2) banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan terutama

perusahaan-perusahaan garmen atau konveksi yang berskala import, (3) investasi

disektor manufaktur yang ada selama ini mengunakan teknologi tinggi (padat

modal) sehingga hanya menyerap sedikit tenaga kerja, (4) terbatasnya tenaga kerja

yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan industri manufaktur.

C. Kesejahteraan Sosial

Dengan dipengaruhi oleh kondisi geografis dan tidak terlepas dari aspek

budaya masyarakat Karawang, mata pencaharian sebagian besar penduduk

karawang berada pada lapangan pekerjaan sektor pertanian. Hal tersebut berkaitan

wilayah Kabupaten Karawang. Disamping itu terjadi sebaran penduduk miskin

seperti gambaran berikut :

Gambar 7. Peta Kluster Keluarga Miskin Kab. Karawang

Sumber : Bapeda Kab Karawang, 2006

Dari gambar di atas, data persentase KK miskin terhadap jumlah KK per

kecamatan ditunjukan dengan zona warna sebagai berikut :

1. Zona hijau, jika persentase KK miskin suatu daerah berada pada interval

dibawah atau sama dengan 21,26 persen.

2. Zona kuning, jika prosentase KK miskin suatu daerah berada pada interval

anatara 35,69 persen dan 21,26 persen.

3. Zona orange, jika prosentase KK miskin suatu daerah berada pada interval

antara 36,69 persen dan 55 persen.

4. Zona merah, jika prosentase KK miskin suatu daerah berada pada interval

Sedangkan asumsi pemeringkatan KK miskin tersebut didasarkan atas

asumsi bahwa :

a. 21,26 pesrsen adalah median antara prosentase terendah 6,84 pesrsen dan

rata-rata kabupaten 35,69 pesrsen.

b. 54,99 persen adalah median antara prosentase tertinggi 74,29 persen dan

rata-rata kabupaten 35,69 persen

c. 6,84 persen adalah nilai terendah minimal

d. 74,29 persen adalah nilai tertinggi maksimal

Kemudian jumlah keluarga prasejahtera alek dan non alek pada tahun

2001 tercatat sebanyak 175.975 KK masing-masing sebanyak 131.102 KK dan

44.873 KK. Pada tahun 2004 jumlah keluarga prasejahtera alek tercatat sebanyak

135.862 KK dan jumlah keluarga prasejahtera non alek sebanyak 46.448 KK

sehingga secara keseluruhan jumlah keluarga prasejahtera yang ada berjumlah

182.310 KK.

Gambaran tersebut dapat dijadikan dasar untuk penetapan kebijakan

pengembangan sektor pembangunan agar dapat dihindari kesenjangan

pertumbuhan antar sektor termasuk kesenjangan kesejahteraan masyarakat yang

berkaitan dengan income perkapita masyarakat yang tidak seimbang.

Untuk lebih fokus terhadap kegiatan yang akan ditentukan serta

keberhasilan yang ingin diraih khususnya pada aspek target pencapaian IPM,

maka ditetapkanlah target yang meliputi target jangka pendek, jangka menengah

dan jangka panjang. Target tersebut pada akhirnya diakselerasikan dengan target

tersebut, maka dalam penetapan target jangka menengah bermuara pada kurun

lima tahun mendatang sebagaimana target dalam tabel 3.

Sejalan dengan uraian tersebut, maka kebijakan pembangunan jangka

panjang dan jangka menengah harus lebih diorientasikan pada upaya peningkatan

kesejahteraan berbasis IPM yang diselaraskan dengan pencapaian Visi dan Misi

yang telah ditetapkan.

Tabel 4. Rencana Pencapaian IPM Kabupaten Karawang Tahun 2006-2010

Indikator/ Komponen Target Capaian 2006 2007 2008 2009 2010 IPM 71,93 73,66 76,20 78,36 80,00 AHH 66,50 66,75 67,00 67,25 67,40 AMH 90,50 92,75 94,05 96,95 98,80 RLS 7,70 8,05 8,40 8,65 9,00 PPP 600,00 610,55 635,10 650,30 662,00

Sumber : Bapeda Kab Karawang,2006

Upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut memperlihatkan tingkat

keberhasilan pencapaian IPM dari yang ditargetkan sebagaimana dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 5. Perkembangan Indek Pembangunan Manusia Tahun 2001 dan Tahun 2005

No Komponen Indikator Capaian 2001 2002 2003 2004 2005 1 Angka Harapan hidup (tahun) 64,04 65,70 65,75 66,12 66,48

2 Angka Melek Huruf

(AMH) (%) 87,65 87,82 87,86 87,98 88,40 3 Rata-rata lama sekolah (tahun) 5,70 6,01 6,40 6,61 6,85 4 Purchasing Power Party (PPP) (Rp.000/kapita) 518,00 524,20 526,17 530,36 543,36

59 60 61 62 63 64 65 66 67 2001 2002 2003 2004 2005 Tahun Persen

Capaian IPM Target IPM

Gambar 8. Grafik Perkembangan IPM Tahun 2001 – 2005

Sumber : BPS Kabupaten Karawang, 2006

Dari tabel di atas terjadi perkembangan capaian khus usnya pada indikator-

indikator ekonomi, namun secara umum masih terdapat dampak dari wujud

pelaksanaan pembangunan daerah yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan

masyarakat dan pelayanan umum yang dinilai belum tercapai secara oftimal.

Derajat tingkat perekonomian penduduk di Kabupaten Karawang dapat

dilihat pada indikator-indikator yang juga mencerminkan kesejahteraan selama

kurun waktu 2001 sampai 2004. Indikator-indikator pembangunan bidang

ekonomi dapat dilihat pada PDRB, jumlah penduduk dan PDRB Perkapita,

distribusi PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku dan harga konstan, dan laju

pertumbuhan ekonomi. PDRB, jumlah penduduk dan PDRB perkapita dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 6. PDRB Jumlah penduduk dan PDRB Perkapita

No. Uraian Tahun

2001 2002 2003 2004 1. PDRB Harga berlaku (Milyar) 9.620 11.346 12.866 14.684 2. PDRB Harga Konstan (Milyar) 3.079 3.225 3.380 3.565 3. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 1.800.553 1.826.182 1.897.641 1.934.274 4. PDRB Perkapita, harga 5.293.863 6.143.338 6.843.273 7.664.004

Berlaku (Rp)

5. PDRB Perkapita, harga

Konstan (Rp) 1.694348 1.746.306 2.797.646 1.860.455

Sumber : BPS Kab. Karawang, 2006

Dari tabel di atas, pada Tahun 2004 PDRB perkapita penduduk

berdasarkan harga berlaku sebesar Rp. 7.664.004,- sedangkan PDRB perkapita

berdasarkan harga konstan sebesar Rp. 1.860.0455,- Hal ini mengalami penurunan

dibanding pada Tahun 2003, akan tetapi naik jika dibandingkan pada periode

tahun sebelumnya yaitu Tahun 2001 dan Tahun 2002.

D. APBD Kabupaten Karawang

Untuk mengetahui kemampuan pembiayaan pembangunan daerah di

Kabupaten karawang, berikut ini kami uraikan gambaran garis besar APBD

Kabupaten Karawang Tahun 2006 :

Tabel 7. APBD Kabupaten Karawang Tahun 2006

RAPBD SETELAH DIKURANGI GAJI 560,721 M PRIORITAS PEMBANGUNAN 1. RENCANA PENDAPATAN 930 M 2. RENCANA PENGGUNAAN a. BELANJA GAJI 369,297 M

b. BELANJA NON GAJI 159.242 M atau 28,40 % c. BELANJA PEMBANGUNAN 401,478 M atau 71,60 % 1) PENDIDIKAN 2) KESEHATAN 3) EKONOMI KERAKYATAN 4) AGAMA & KEMASYARAKATAN

Rencana Pendapatan

NO URAIAN TARGET RENCANA BERTAMBAH

TAHUN 2005 TAHUN 2006 (BERKURANG)

1 BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 84,861,162,731,00 78,296,717,250,00 96,564,445,481,00) 2 BAGIAN DANA PERIMBANGAN 483,275,250,000,00 694,937,140,000,00 211,661,890,000,00 3 BAGIAN LAIN – LAIN PENERIMAAN YANG SAH 114,443,076,000,00 80,505,277,350,00 (33,937,798,650,00) JUMLAH PENDAPATAN MURNI 682,579,488,731,00 853,739,134,600,00 171,159,645,869,00 4 SISA PERHITUNGAN TAHUN LALU 36,302,511,269,00 853,739,134,600,00 171,159,645,869,00 TOTAL 718,882,000,000,00 930,000,000,000,00 211,118,000,000,00 Sumber : Bapeda Kab Karawang, 2006

Dari tabel di atas, terjadi kenaikan rencana pendapatan dan APBD

Kabupaten Karawang dari tahun 2005, dengan belanja pembangunan sebesar

71,60 persen yang diarahkan pada skala prioritas bidang pendidikan, kesehatan,

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH

Dokumen terkait