• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.2 Konteks Situasi

Teks bacaan buku bahasa Inggris mendasarkan teks wacananya dengan konteks situasi memunculka medan wacana, pelibat wacana, dan sarana wacana.

No Konteks Situasi

Medan Wacana Pelibat Wacana Sarana Wacana

1 Pengenalan diri Hanna

Hanna, Alia, Carolina, Ayah dan Ibu Hanna

Tulisan dalam bentuk

deskripsi “pengenalan diri”

2

Pemaparan jati diri

Saida, Alia, Kakak Saida, Adik Saida, Yusuf Islam, Maher Zein, Siti Hurhaliza dan Tom Cruise

Tulisan dalam bentuk

deskripsi “jati diri penulis”

3

Simpati Kita dan orang-orang yang punya masalah atau kondisi buruk

Tulisan dalam bentuk

deskripsi “simpati terhadap orang lain”

4

Ucapan selamat Nura dan ayahnya, Joni dan temannya, Juna serta sepupu dan paannya

Tulisan dalam bentuk

deskripsi “mengucapkan selamat”.

5 Teman baikku Saya dan Dinda Tulisan dalam bentuk deskripsi “teman baikku”. 6

Taman Nasional Tanjung Putting

kita yang ingin ke

Taman Nasional

Tanjung Puting

Tulisan dalam bentuk

deskripsi “Taman Nasional Tanjung Putting”

7

Air Terjun

Niagara

Pengunjung air terjun Niagara

Tulisan dalam bentuk deskripsi “pengunjung air terjun Niagara”

8

Stonehenge ahli arkeologi, Mike Parker dan temannya

Tulisan dalam bentuk

deskripsi “Rahasia Stonehenge”

4.2.3 Hubungan Transitivitas dan Konteks Situasi

Berdasarkan sistem transitivitas dan konteks situasi adalah positif dan semakin erat dan menunjukkan adanya hubungan antara kedua variable. Dengan mengetahui sistem transitivitas yang ada dalam suatu teks, dapat mempermudah dalam analisis konteks situasi.

4.3 Diskusi

Berdasarkan pembahasan analisis klausa tipe proses, pada teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X terdapat enam proses yang digunakan, yaitu proses material, mental, relasional, verbal, tingkah laku, dan wujud. Dari enam proses tersebut, tipe proses yang dominan digunakan adalah proses material. Dari 8 teks dalam buku bahasa Inggris kelas X, proses material memperoleh tertinggi, yakni atau 33,07%. Tingginya penggunaan proses material dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X dapat diinterpretasikan bahwa teks teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X banyak melibatkan aktivitas fisik. Pengarang ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa aktivitas dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X yang menyangkut aktivitas fisik begitu padat. Jika dilihat dari partisipan I yang mengikat proses material sebagian besar diperankan oleh pelaku manusia.

Peringkat kedua didominasi oleh proses relasional identifikasi (25,59%). Hal ini menunjukkan bahwa pemakai bahasa dalam menulis teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X berusaha menghubungkan antara satu entitas dengan lingkungannya.

Peringkat ketiga adalah proses tingkah laku. Proses ini digunakan dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X yaitu (8,27%). Hal ini dapat dipahami bahwa semua aktivitas yang terjadi harus berjalan sesuai dengan perintah, petunjuk, dan persetujuan.

Pringkat keempat ditempati oleh proses relasional atribut. Ditemukan sebanyak (7,48%). Hal ini menunjukkan bahwa pemakai bahasa dalam menulis

teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X berusaha menghubungkan antara satu entitas dengan entitas lainnya.

Peringkat kelima didominasi oleh proses mental persepsi (3,15%). Pemakaian proses mental persepsi dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X dapat bermakna bahwa dalam pencipta teks, pengarang banyak menggunakan kata-kata yang menyangkut indra lebih banyak digunakan dalam teks tersebut.

Peringkat keenam mental kemauan (5,91%) proses ini merupakan proses yang menunjukkan aktivitas yang menyangkut keinginan.

Peringkat ketujuh ditempati oleh proses verbal dengan (5,12%). Proses ini merupakan proses yang menunjukkan aktivitas yang menyangkut informasi. Hal ini dapat interpretasikan bahwa dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X ketika terjadi proses material atau aktivitas fisik maupun mental selalu didahului dengan informasi dan dialog antarsemua elemen yang ada sehingga informasi berjalan dengan baik.

Peringkat kedelapan relasional kepemilikan (5,12%), proses ini merupakan proses yang menunjukkan aktivitas yang menyangkut kepemilikan.

Peringkat kesembilan mental kognisi (4,72%), proses ini merupakan proses yang menunjukkan aktivitas yang menyangkut informasi aktivitas otak.

Peringkat kesepuluh mental afeksi proses wujud. Proses mental afeksi (0,79%) ditandai dengan aktifitas hati, seperti mengharap, menyesal merindukan. Proses wujud menempati peringkat kesepuluh dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X. Ditemukan sebanyak (0,79%). Kemunculan angka (0,79%) menunjukkan pengarang tidak banyak memaparkan tentang keberadaan suatu tempat, kejadian, dan sarana prasarana.

Partisipan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu partisipan I, dan partisipan II. Dari hasil analisis jelas terlihat bahwa urutan dominasi proses sesuai dengan urutan dominasi partisipan I, yaitu dimulai dari pelaku (29,05%) dan petanda (29,05%) aspek lain seperti, penyandang (8,57%), pengindera (12,37%), petingkah laku (9,05%), pembicara (5,24%), kepemilikan (5,24), dan maujud (1,43%). Demikian juga dengan partisipan II, secara berurut dari nilai (32,75%) dan gol (32,14%) aspek lain seperti, fenomena (12,50%), atribut (10,71%), milik (5,95%), dan perkataan (5,85%).

Sirkumstan merupakan lingkungan, sifat, atau lokasi tempat berlangsungnya suatu proses. Sirkumstan berada di luar jangkauan proses. Oleh karena itu, sirkumstan berlaku dalam semua jenis proses. Sirkumstan setara dengan keterangan yang biasanya digunakan dalam tatabahasa tradisional (Saragih, 2006:38, 2013:17). Jadi, sirkumstan berlaku untuk semua jenis proses, tetapi tidak semua proses diikuti sirkumstan karena sirkumstan berada di luar jangkauan proses. Jumlah dan persentase kemunculan sirkumstan dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X lokasi tempat (24,56%), cara (18,30%), penyerta (14,73%), masalah (13,84%), rentang waktu (11,61%), rentang tempat (0,89%), sebab (8,48%), lokasi waktu (4,02%), lingkungan (1,79%), peran (0,89%), dan pandangan (0,89%).

Teks bacaan buku Bahasa Inggris mendasarkan teks wacananya dengan konteks situasi memunculka sarana wacana T1 BI memunculkan sarana wacana yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan latar belakang Hana. Teks: T2 BI memunculkan sarana wacana ini yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan jati diri penulis. Teks: T3 BI memunculkan sarana wacana ini yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan simpati terhadap orang lain. Teks: T4 BI memunculkan

sarana wacana yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan ucapan selamat kepada Huna. Teks: T5 BI memunculkan sarana wacana yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan teman baikku. Teks: T6 BI memunculkan sarana wacana yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan Taman Nasional Tanjung Puting. Teks: T7 BI memunculkan sarana wacana yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan pengunjung air terjun Niagara. Teks: T8 BI memunculkan sarana wacana yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan Rahasia Stonehenge.

Transitivitas sangat berkaitan erat dengan pemahaman dari pengalaman yang mencakup apa yang telah terjadi, apa yang dilakukan seseorang terhadap siapa, kapan dan bagaimana yang dapat diwujudkan dalam teks sedangkan konteks situasi merupakan penggabungan antara pelibat, medan dan sarana dengan sebuah situasi yang akan membangun pemahaman makna yang terkandung dalam sebuah teks. Kemunculan tipe proses yang ditemukan dalam teks bacaan buku Bahasa Inggris

kelas X sangat berkaitan erat dalam menganalisis medan wacana (field of discourse).

Keseluruhan tipe proses yang ditemukan dalam data ada enam tipe proses, yakni proses material, proses mental, proses relasional, proses tingkah laku, proses verbal,

dan terakhir proses wujud. Pelibat wacana (tenor of discourse) sangat berkaitan erat

dengan partisipan yang muncul pada teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X, hal ini

disebabkan apabila ingin melihat pelibat wacana atau orang-orang yang mengambil

bagian pada teks tersebut maka kemunculan partisipan dalam analisis transitivitas

sangat membantu dalam menganalisis. Medan wacana (field of discourse) dapat

dijelaskan dengan jelas dari kemunculan sirkumstan pada data yakni berupa sirkumstan peran, cara, lokasi dan sebab. Dengan mengetahui sirkumstan yang muncul pada teks akan sangat memudahkan dalam menganalisis medan teks, sehingga dengan mengetahui sistem transitivitas dalam teks maka akan sangat

memudahkan untuk menganalisis konteks situasi karena baik itu proses, partisipan maupun sirkumstan sangat membantu dalam melihat isi teks tersebut dari segi konteks situasinya baik itu berupa medan wacana, pelibat wacana maupun sarana wacana yang digunakan dalam teks eks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X.

BAB V

Dokumen terkait