• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa Kelas I Sekolah Dasar dengan Pendekatan PMRI Pendekatan PMRI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Proses dan Kualitas Pengembangan Produk

4.1.1.2 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa Kelas I Sekolah Dasar dengan Pendekatan PMRI Pendekatan PMRI

a. Validasi Produk

Setelah buku guru dan buku siswa selesai dirancang maka buku divalidasi kepada pakar PMRI, yaitu dosen ahli PMRI dan guru sekolah dasar yang juga ahli PMRI. Dosen sebagai ahli 1 sedangkan guru sebagai ahli 2. Validasi dilakukan untuk mengetahui kualitas buku guru yang meliputi tujuan dan pendekatan, cover, isi, dan bahasa, sedangkan pada buku siswa meliputi cover, isi, konsistensi, bahasa dan gambar. Validasi dilakukan oleh kedua ahli yang dilakukan dengan cara mengisi kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut ini adalah tabel hasil validasi buku guru menurut ahli 1 dan ahli 1.

79 Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Guru

No Aspek yang dinilai Validator

Ahli 1 Ahli 2

1 Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. 4 4

2 Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI. 4 4

3 Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan

konteks yang nyata dalam mengajar.

4 4

4 Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif. 4 4

5 Gambar sesuai dengan materi. 4 4

6 Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi) 5 4

7 Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). 4 4

8 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya 4 4 9 Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku. 4 4

10 Cover menarik. 5 5

11 Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka). 4 5

12 Materi buku sesuai dengan judul buku 4 4

13 Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami 4 4

14 Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru. 4 4

15 Materi disusun secara runtut 4 4

16 Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks 4 4

17 Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model 4 4

18 Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa 4 4

19 Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas 4 4

20 Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan 4 4

21 Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 4 4

22 Bahasa yang digunakan mudah dipahami 4 4

23 Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) 4 4

24 Ukuran dan bentuk huruf menarik 4 4

Total 98 98

Rata-rata 4,08 4,08

80 Dilihat dari hasil validasi produk buku guru dapat diketahui bahwa skor dari ahli 1 totalnya adalah 98 dengan rata-rata 4,08. Selanjutnya untuk skor dari ahli 2 pada kuesioner mempunyai kesamaan pada total skor ahli 1 yaitu 98 dengan rata 4,08. Hasil kedua rata nilai dari ahli 1 dan ahli 2 diambil total rata-ratanya dan hasilnya adalah 4,08 kemudian dikonversikan ke dalam tabel skor rata-ratanya t termasuk dalam kategori “baik”. Menurut penilaian ahli 1 dan ahli 2 hasilnya menunjukkan bahwa buku guru kelas I SD materi bangun ruang dengan pendekatan PMRI masuk dalam kategori “baik” dan layak untuk diujicobakan ke lapangan.

Selanjutnya adalah hasil validasi dari ahli 1 dan ahli 2 terhadap buku siswa. Berikut tabel hasil validasi buku siswa.

Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Siswa

No Aspek yang dinilai Validator

Ahli 1 Ahli 2

1 Gambar sesuai dengan materi. 4 4

2 Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll

seimbang dan seirama dengan tata letak isi). 4 4

3 Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). 4 4

4 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan

lainnya. 4 4

5 Judul dapat memberikan informasi seeara cepat dan tepat tentang

materi isi buku. 4 4

6 Cover menarik perhatian siswa untuk belajar. 5 5

7 Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa

(karakteristik 1) 4 4

8 Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami materi

(karakteristik 2) 4 4

9 Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam

pembelajaran (karakteristik 3) 4 4

10 Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan

siswa dalam beraktivitas (karakteristik 4) 4 4

11 Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5) 4 4

12 Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal setiap

bab konsisten. 5 4

13 Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. 5 4

14 Bidang cetak dan margin proporsional. 4 4

81

16 Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. 4 4

17 Berisi perintah yang jelas. 4 4

18 Bahasa berdasarkan EYD. 4 4

19 Bahasa tidak mengandung makna ganda. 4 4

20 Menarik perhatian siswa untuk belajar. 4 5

21 Sesuai dengan materi yang dibahas. 4 4

22 Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai. 4 4

23 Ukuran gambar tepat. 4 5

Total 95 95

Rata-rata 4,13 4,13

Total Rata-rata 4,13

Berdasarkan hasil validasi buku siswa, dapat diketahui bahwa skor dari ahli 1 totalnya adalah 95 dengan rata-rata 4,13. Selanjutnya untuk skor dari ahli 2 pada kuesioner mempunyai kesamaan pada total skor ahli 1 yaitu 95 dengan rata-rata 4,13. Total rata-rata-rata-rata skor dari ahli 1 dan ahli 2 adalah 4,13 yang kemudian dikonversikan ke dalam tabel konversi, hasilnya masuk dalam kategori “baik”. Ahli 1 dan ahli 2 menyatakan bahwa buku siswa kelas I SD materi bangun ruang dengan pendekatan PMRI kualitasnya baik dan layak untuk diujicobakan.

Dilihat dari kedua hasil validasi buku guru dan buku siswa oleh ahli 1 dan ahli 2 diperoleh hasil bahwa kedua buku tersebut mempunyai kualitas yang baik dan layak untuk diujicobakan dengan melakukan beberapa revisi yang telah disarankan oleh para ahli. Oleh sebab itu peneliti perlu melakukan revisi atau perbaikan dari kekurangan-kekurangan menurut para ahli. Berikut ini adalah saran-saran dari ahli untuk perbaikan buku guru maupun buku siswa.

- Revisi Produk

Setelah mendapatkan hasil validasi, selanjutnya peneliti melakukan tahap revisi dimana produk yang telah divalidasi dan dianggap memiliki kekurangan oleh para ahli perlu diperbaiki untuk menyempurnakan produk sehingga dapat

82 digunakan untuk tahap berikutnya yaitu tahap ujicoba. Namun tidak semua saran dari ahli dianggap sebagai kekurangan dan perlu dilakukan perbaikan, peneliti dapat memilih saran-saran yang dianggap perlu untuk diperbaiki. Meskipun ada bagian dari produk yang dianggap kurang pas atau memiliki kekurangan menurut para ahli, peneliti tetap dapat mempertahankannya.

Ada beberapa saran dan komentar terhadap buku guru dan buku siswa menurut para ahli (validator). Menurut ahli 1 terhadap buku guru, tujuan dan pendekatan pada buku guru tidak ada masalah, buku guru dibuat menggunakan pendekatan PMRI dengan lima karakteristik PMRI, pembelajaran dalam buku guru membantu guru agar lebih berpikir kreatif. Kemudian untuk cover buku sudah menarik. Kemudian untuk isi buku guru, komponen sudah lengkap, alat dan bahan yang dibutuhkan mudah diperoleh. Petunjuk buku mudah dipahami namun ada kalimat yang perlu diperjelas, dan beberapa materi yang perlu diperbaiki seperti garis putus-putus pada bangun ruang. Sedangkan untuk ahli 2 memberi pendapat bahwa tujuan dan pendekatan buku guru jelas dan trmuat dalam buku, cover menarik dan warnanya kontras. Saran dari ahli 2 untuk mengganti gambar-gambar pada materi kegiatan yang berlabel dengan gambar-gambar polos yang tidak berlabel. Kemudian ahli 2 menyarankan untuk lebih memperhatikan penggunaan tanda baca (konsisten) dengan penggunaan tanda titik di akhir kalimat. Dari beberapa saran dari dua ahli terkait empat aspek yang dinilai pada buku guru, peneliti mengambil saran dari ahli 1 dan 2 yaitu mengenai perbaikan penulisan serta tanda baca. Saran dari ahli 2 mengenai pemilihan benda-benda yang tidak berlabel tidak digunakan oleh peneliti dengan alasan peneliti meyakini bahwa

83 “anak-anak akan lebih mudah memahami benda tersebut jika membaca label” selain itu juga memperhatikan ketertarikan anak terhadap benda tersebut yang lebih berwarna daripada hanya polos tidak bergambar.

Selain buku guru, kedua ahli juga memberisaran terhadap buku siswa. saran dari ahli 1 dan ahli 2 mengenai cover, konsistensi, bahasa dan gambar tidak ada masalah semua sudah baik dan dapat dipertahankan. Namun ada saran dari ahli 2 mengenai isi materi, agar mengganti benda bangun ruang berbentuk kerucut (di dalam buku tertulis waffle) diganti dengan benda berbentuk kerucut yang mudah ditemui oleh siswa agar siswa tidak kesulitan. Saran ahli 2 tersebut diterima oleh peneliti karena memang sedikit sulit untuk menemukan benda tersebut khususnya untuk sekolah dasar di daerah pedesaan.

Saran untuk revisi buku siswa yang telah divalidasi oleh ahli hampir sama dengan saran revisi buku guru, maka peneliti melakukan revisi yang sama antara buku siswa dan buku guru. Berikut adalah beberapa revisi dari peneliti atas saran ahli yang diterima dan diikuti oleh peneliti.

Berikut ini adalah salah satu gambar yang mendapat masukan dari ahli untuk diperbaiki dalam penyusunan kalimat perintah bagi anak.

84 Gambar 4.10 Saran Ahli untuk Penggunaan Kalimat

Diperjelas lagi kalimatnya agar anak tidak bingung dengan kalimat perintahnya.

85 Setelah direvisi menjadi seperti pada gambar berikut :

Gambar 4.11 Revisi Penggunaan Kalimat

Selain pada kalimat petunjuk, peneliti juga merevisi benda yang berbentuk kerucut sesuai dengan saran dari ahli untuk diganti dengan benda yang mudah ditemukan oleh siswa maupun guru.

Kalimatnya menjadi “Tuliskan benda apa yang sama bentuknya dengan gambar di atas?”

86

Gambar 4.12 Revisi Penggunaan benda

Berdasarkan hasil revisi dari saran ahli 1 dan 2, buku guru dan buku siswa telah dapat digunakan untuk ujicoba terbatas. Ada beberapa saran yang diterima dan ada beberapa saran yang tidak diterima oleh peneliti. Saran yang diterima kemudian direvisi dan saran yang tidak diterima tetap dipertahankan. Hal tersebut sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan peneliti setelah melakukan kajian ulang mengenai buku guru dan buku siswa tersebut.

Kalau bisa diganti benda bentuk kerucut yang banyak ditemui misalkan topi ulang

tahun

Waffle diganti dengan topi ulang tahun bentuk kerucut

87 b. Dampak Produk

Setelah produk divalidasi oleh ahli dan kualitas dianggap baik atau layak untuk digunakan, maka buku guru dan buku siswa selanjutnya diujicobakan di lapangan. Setelah diujicoba langkah selanjutnya adalah mencari tahu dampak penggunaan produk buku guru maupun buku siswa. Dalam penelitian ini dampak adanya penggunaan buku dilihat melalui perbandingan hasil belajar atau nilai siswa sebelum dan sesudah pemakaian buku. Untuk melihat adanya dampak yang ditimbulkan pada penggunaan produk peneliti mengukur pemahaman siswa terhadap materi bangun ruang sebelum dan sesudah menggunakan buku siswa. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui peranan buku dalam membantu siswa memahami materi bangun ruang dengan lebih mudah. Sebelum melakukan ujicoba peneliti benar-benar memastikan bahwa kualitas buku memang baik dan layak digunakan, bahkan telah melalui tahap revisi untuk membenahi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada buku.

Dampak dari penggunaan produk dapat diketahui melalui uji coba terbatas pada lima siswa kelas I. Peneliti memilih SDN Plaosan I untuk melakukan uji coba khususnya pada kelas I. Sebelum melakukan uji terbatas kelima siswa tersebut harus melalui uji soal yaitu (pretest) dan setelah uji coba (posttest). Soal yang digunakan untuk uji pretest dan posttest sama. Soal terdiri dari 20 soal pilihan ganda untuk uji pretest dan posttest yang sebelumnya telah diuji secara empiris di kelas II. Uji empiris dilakukan untuk menguji apakah soal setiap item valid atau ada yang tidak valid. Peneliti membuat 30 soal yang kemudian diambil 20 soal valid untuk menjadi instrumen tes uji coba terbatas. Soal diujikan kepada

88 25 anak di kelas II SDN Plaosan I. Soal tes yang akan digunakan sebagai soal pretest dan posttest harus melalui tahap validasi, sehingga soal-soal tes tersebut valid dan reliabel.

Berikut adalah hasil validasi setiap item soal yang telah dihitung menggunakan menggunakan IBM SPSS Statistics 22 for Windows.

Tabel 4.5 Rekapitulasi Validitas Soal No Item Pearson Correlation r tabel 2-Tailed Hasil Validitas No Item Pearson Correlation r tabel 2 Tailed Hasil Validitas 1 ,853** 0,396 0,000 Valid 16 ,568** 0,396 0,003 Valid 2 ,853** 0,396 0,000 Valid 17 ,427* 0,396 0,033 Valid

3 ,853** 0,396 0,000 Valid 18 ,127 0,396 0,546 Tidak Valid

4 ,853** 0,396 0,000 Valid 19 ,012 0,396 0,956 Tidak Valid

5 ,853** 0,396 0,000 Valid 20 ,347 0,396 0,089 Tidak Valid

6 ,853** 0,396 0,000 Valid 21 ,867** 0,396 0,000 Valid

7 ,260 0,396 0,209 Tidak Valid 22 ,290 0,396 0,160 Tidak Valid

8 ,867** 0,396 0,000 Valid 23 ,181 0,396 0,388 Tidak Valid

9 ,853** 0,396 0,000 Valid 24 ,238 0,396 0,252 Tidak Valid

10 ,853** 0,396 0,000 Valid 25 ,853** 0,396 0,000 Valid

11 ,508** 0,396 0,009 Valid 26 ,867** 0,396 0,000 Valid

12 ,853** 0,396 0,000 Valid 27 ,052 0,396 0,806 Tidak Valid

13 ,128 0,396 0,541 Tidak Valid 28 ,598** 0,396 0,002 Valid

14 ,587** 0,396 0,002 Valid 29 ,469* 0,396 0,018 Valid

15 ,448* 0,396 0,025 Valid 30 ,761** 0,396 0,000 Valid

Dari tabel rekapitulasi validasi item soal dapat diketahui bahwa ada 21 soal yang valid dan bisa digunakan untuk uji terbatas yaitu 1,2,3,4,5,6, 8,9,10,11,12,14,15,16,17,21,25,26,28,29 dan 30. Setiap item soal yang memiliki tanda (*) menunjukkan bahwa aitem soal tersebut signifikansinya 0,01 sedangkan aitem soal yang memiliki tanda (**) menujukkan bahwa aitem soal tersebut signifikansinya 0,05.

89 Perhitungan reliabilitas yang dilakukan dengan program IBM SPSS 22 for Windows dengan rumus Alpha Cronbach hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4.6 Reliabilitas Instrumen Reliability Statistics Cronbach‟s Alpha N of items

,964 21

Hasil penghitungan reliabilitas menurut Alpha Cronbach adalah 0,964 (berada dalam rentangan 0,800-1,00). Hal itu menunjukkan bahwa 21 soal tersebut dinyatakan reliabel dan jika dikonversikan dalam tabel koefisien reliabilitas maka 21 soal tersebut memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.

Selanjutnya dari 21 soal yang valid dipilih 20 soal yang akan digunakan untuk uji empiris. Soal yang tidak dipakai adalah item nomor 15 karena masih ada 3 soal yang bentuknya sama dengan soal nomor 15. Soal yang telah melalui uji empiris selanjutnya dapat dipakai untuk kepentingan pretest dan posttest.

Ujicoba dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2016 sampai pada tanggal 9 Desember 2016 di SD Negeri Plaosan I. Uji coba terbatas dilakukan di kelas I dengna jumlah siswa 5 anak. Sebelum melakukan uji coba terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak terhadap materi yang akan diujicobakan yaitu tentang bangun ruang. Siswa diberi waktu 70 menit untuk mengerjakan pretest yang berjumlah 20 soal pilihan ganda. Setelah selesai peneliti melakukan simulasi kepada seluruh siswa kelas I yang berjumlah

90 30 siswa termasuk 5 anak yang menjadi subyek penelitian selama kurang lebih 3x pertemuan. Setiap pertemuan terhitung 3 jam pelajaran.

Setelah ujicoba terlaksana dan kegiatan-kegiatan dalam buku siswa telah dikerjakan maka selanjutnya mencari tahu dampaknya apakah nilainya meningkat, tetap atau justru menurun melalui posttest.

Adapun hasil perhitungan nilai sebelum dan sesudah menggunakan produk adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7 Hasil pretest dan posttest

No. Nama Nilai

pretest posttest 1 Fjr 70 95 2 Ajng 65 100 3 Okt 70 95 4 Ln 70 90 5 Ysa 75 100 Total Nilai 350 480 Rata-rata 70 96 Peningkatan 26 Presentase 37%

Kelima anak tersebut dipilih karena nilainya lebih rendah dibandingkan 25 anak lainnya. Menurut hasil rekapitulasi nilai pretest dan posttest yang dilakukan kepada 5 anak kelas I sekolah dasar yang menjadi subyek penelitian, setelah diamati diperoleh hasil bahwa ada peningkatan di hasil pretest dan posttest. Masing-masing anak mengalami peningkatan dari sebelum mendapat perlakuan penggunaan produk hingga setelah mendapatkan perlakuan dari penggunaan produk. Rata-rata nilai hasil pretest menunjukkan 70, sedangkan rata-rata nilai pada hasil posttest menunjukkan 96. Penggunaan produk membawa dampak

91 perubahan positif yang ditunjukkan dari hasil belajar yang berubah menjadi lebih baik, ada peningkatan nilai sebanyak 26 atau 37% setelah menggunakan produk. Siswa kelas I sangat antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran, hal itu menunjukkan bahwa siswa lebih mudah paham dengan proses pembelajaran yang peneliti lakukan bersama dengan mereka sehingga nilai mereka meningkat.

4.2 Pembahasan

Proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas I dengan mengunakan pendekatan PMRI dimulai dengan menganalisis kebutuhan di sekolah. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara terhadap guru dan siswa di empat sekolah dasar wilayah Sleman Barat. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi pembelajaran di kelas khususnya pada pelajaran matematika. Selain itu juga analisis kebutuhan berguna untuk mengetahui kebutuhan atau permasalahan para guru dan siswa sehingga peneliti dapat mencari solusi yang tepat. Sekolah yang dipilih oleh peneliti adalah SDN Plaosan 1, SDN Plaosan 2, SDN Susukan, dan SDK Jetis Depok yang dianggap masih berada di daerah pedesaan yang jauh dari fasilitas yang modern. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode wawancara tidak terstruktur, peneliti melakukan wawancara hanya menggunakan poin-poin pertanyaan yang dapat dikembangkan lebih luas oleh peneliti sesuai kebutuhannya. Peneliti menemukan berbagai permasalahan guru saat melakukan kegiatan belajar-mengajar. Mulai dari guru kesulitan mengkondisikan siswa saat melakukan kegiatan karena siswanya terlalu ramai, ada juga anak yang susah

92 memahami materi pembelajaran, ditemukan juga anak-anak yang mudah bosan ketika pembelajaran berlangsung tanpa menggunakan media atau alat peraga.

Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan wawancara kepada guru dan siswa di empat sekolah. Peneliti menemukan berbagai permasalahan guru saat melakukan kegiatan belajar-mengajar. Mulai dari guru kesulitan mengkondisikan siswa saat melakukan kegiatan karena siswanya terlalu ramai, ada juga anak yang susah memahami materi pembelajaran, ditemukan juga anak-anak yang mudah bosan ketika pembelajaran berlangsung tanpa menggunakan media atau alat peraga. Pembelajaran di kelas cenderung mengikuti buku, sedangkan tidak semua kegiatan dalam buku membuat siswa mampu berpikir konkret sesuai tahapan anak usia 7 tahun. Selain itu buku yang ada lebih banyak tulisan daripada gambar sehingga anak kurang tertarik untuk membacanya.

Pengembangan buku guru dan buku siswa kelas I sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia adalah solusi dari pemasalahan yang telah dianalisis oleh peneliti berdasarkan wawancara di empat sekolah wilayah Sleman Barat yang meliputi SDN Plaosan 1, SDN Plaosan 2, SDN Susukan dan SDK Jetis Depok.

Penelitian dan pengembangan buku ini menggunakan metode Research and Development (RnD) menggunakan tahap-tahap atau prosedur pengembangan menurut Sugiyono dan Borg and Gall. 10 langkah pengembangan Sugiyono meliputi 1) Potensi Masalah, 2) Mengumpulkan Informasi, 3) Desain Produk, 4) Validasi Desain, 5) Perbaikan Desain, 6) Uji Coba Produk, 7) Revisi Produk, 8) Ujicoba Pemakaian, 9) Revisi Produk, 10) Pembuatan Produk Massal. Kedua

93 sepuluh langkah menurut Borg and Gall yang meliputi 1) Penelitian dan pengumpulan data, 2) Perencanaan, 3) Pengembangan bentuk awal produk, 4) Revisi produk, 6) Uji coba lapangan, 7) Revisi produk, 8) Uji pelaksanaan lapangan, 9) Penyempurnaan produk akhir, 10) Diseminasi dan implementasi. Dari kedua model tersebut kemudian di modifikasi menjadi lima tahap yang meliputi 1) Potensi Masalah 2) Desain Produk buku guru dan buku siswa 3) Validasi Produk oleh ahli 4) Uji coba lapangan awal, 5) Instrumen Penelitian dan 5) Ujicoba terbatas. Buku guru dan buku siswa memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran matematika yang di di desain menggunakan pendekatan PMRI dengan lima karakterisik dari PMRI yaitu interaktivitas, penggunaan konteks, penggunaan model konkrit, konstruksi siswa dan keterkaitan. Langkah awal dalam penelitian ini adalah mencari potensi masalah, peneliti menganalisis kebutuhan yang ada di sekolah dasar dan mengumpulkan data-data yang diperlukan. Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui masalah dan kebutuhan guru maupun siswa di sekolah. Analisisis kebutuhan dilakukan di empat SD wilayah Sleman Barat yang meliputi SDN Plaosan 1, SDN Plaosan 2, SDN Susukan dan SDK Jetis Depok. Setelah menemukan masalah dan mengumpulkan data-data langkah kedua membuat desain pengembangan produk yang akan digunakan untuk penelitian yaitu buku guru dan buku siswa. Kedua buku disusun sesuai dengan materi yang dibutuhkan, namun tidak terikat pada salah satu kurikulum. Buku yang dikembangkan dapat digunakan untuk semua jenis kurikulum. Penelitian ini hanya dibatasi untuk siswa kelas I sekolah dasar materi bangun ruang dengan pendekatan PMRI. Setelah mendesain produk buku,

94 peneliti mempersiapkan semua kebutuhan penelitian termasuk mempersiapkan instrumen penelitian. Langkah selanjutnya adalah melakukan validasi terhadap buku guru dan buku siswa kepada ahli dengan menggunakan kuesioner. Setelah bukudivalidasi langkah terakhir adalah ujicoba terbatas. Ujicoba terbatas dilakukan di sekolah dasar dengan subyek 5 anak kelas 1 dengan melakukan pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI sesuai kegiatan yang ada di buku siswa.

Kualitas buku guru dan buku siswa diketahui dari nilai kuesioner hasil validasi oleh para ahli. Validasi dilakukan untuk menguji kualitas dan kelayakan produk oleh para ahli yaitu satu orang dosen ahli PMRI sebagai ahli 1 dan satu guru pembelajar PMRI sebagai ahli 2. Produk divalidasi selama kurang lebih 3 minggu. Hasil penilaian produk dari ahli 1 dan ahli 2 untuk buku guru skornya sama yaitu 98 dengan rata-rata 4,08. Setelah dikonversikan ke dalam tabel data menurut Sukardjo nilai tersebut masuk dalam kategori “baik”. Sedangkan hasil penilaian dari ahli 1 dan ahli 2 untuk buku siswa juga sama skornya yaitu 95 dengan rata-rata 4,13. Setelah dikonversikan ke dalam tabel data, skor tersebut masuk dalam kategori “baik”. Kedua ahli menyatakan bahwa produk buku guru dan buku siswa mempunyai kualitas yang baik dan layak untuk diuji cobakan setelah melalui tahap revisi atau perbaikan.

Setelah diujicoba langkah selanjutnya adalah mencari tahu dampak penggunaan produk buku guru maupun buku siswa. Dalam penelitian ini dampak adanya penggunaan buku dilihat melalui perbandingan hasil belajar atau nilai siswa sebelum dan sesudah pemakaian buku. Untuk melihat adanya dampak yang

95 ditimbulkan pada penggunaan produk peneliti mengukur pemahaman siswa terhadap materi bangun ruang sebelum dan sesudah menggunakan buku siswa. Sebelum melakukan uji coba produk, peneliti melakukan pretest untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi bangun ruang dan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah menggunakan produk maka dilakukan posttest. Hasil dari pretest dan posttest digunakan untuk mengukur adanya dampak dari penggunaan produk buku guru dan buku siswa. Dari hasil penilaian pretest menunjukkan bahwa rata-rata nilai 5 siswa sebelum menggunakan produk adalah 70 dan rata-rata nilai posttest 5 siswa setelah menggunakan produk menjadi 96. Hal itu menunjukkan bahwa produk buku guru dan buku siswa memberikan dampak atau pengaruh positif terhadap pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas I karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

96 BAB 5 PENUTUP

Bab 5 membahas tentang (1) kesimpulan, (2) keterbatasan penelitian, dan (3) saran bagi penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.