BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1.Biaya pendidikan
Dalam konteks pendidikan, biaya merupakan pengorbanan sumberdaya
yang diukur dalam bentuk unit moneter untuk mencapai suatu tujuan tertentu,
sehingga informasi biaya yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai acuan dasar
dalam membuat perencanaan, pengendalian, serta pengambilan keputusan bagi
pihak stakeholder (Horngren et al, 2012). Sementara itu, menurut terminologi
administrasi keuangan bidang pendidikan, biaya merupakan suatu nilai yang
berhubungan dengan besaran dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan
tertentu, seperti kegiatan akademik, kegiatan kesiswaan, dan kegiatan lainnya.
Sehingga, dalam menentukan tarif biaya pendidikan dibutuhkan perhitungan
biaya pendidikan yang tepat dan akurat, dimulai dengan identifikasi kebutuhan
sumber daya pendidikan (Ghozali, 2004).
Biaya pendidikan sendiri pun ternyata telah diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok biaya. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005
biaya pendidikan dikelompokkan menjadi biaya investasi, biaya personal, dan
biaya operasional. Biaya investasi ialah biaya yang penggunaannya lebih dari
satu tahun, meliputi pengembangan gedung, pembelian tanah, dan sebagainya.
Biaya personal adalah biaya yang digunakan untuk membiayai kesejahteraan
dan pengembangan sumber daya, seperti tenaga pendidik dan tenaga non
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
TESIS DESAIN PERHITUNGAN BIAYA… TRI APRILIAN J.
kependidikan. Sementara itu, biaya operasional ialah biaya habis pakai dalam
periode 1 tahun atau kurang, seperti pembelian alat tulis sekolah, pembayaran
listrik, air, internet, dan telepon, dan sebagainya.
Menurut Supriadi (2010) biaya pendidikan diklasifikasikan menjadi
biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya pribadi, dan biaya sosial. Biaya
langsung (direct cost) adalah biaya yang dikeluarkan guna membiayai proses
pencapaian hasil dan tujuan kegiatan belajar-mengajar, seperti pembayaran
gaji guru. Biaya tidak langsung (indirect cost) merupakan pengeluaran yang
dilakukan secara tidak langsung namun pengeluaran tersebut dapat menunjang
kelancaran proses penyelenggaraan pendidikan. Biaya pribadi ialah biaya yang
dikeluarkan oleh keluarga siswa guna membiayai pendidikan, berupa uang
saku anak. Sedangkan biaya moneter merupakan pengeluaran yang setara
dengan nilai uang, misalnya waktu, tenaga, dan jasa.
Ghozali (2004) menuturkan bahwa biaya pendidikan terdiri dari tiga
jenis biaya, yakni biaya pengelolaan pendidikan, biaya satuan pendidikan, dan
biaya dari peserta didik (private cost). Biaya pengelolaan pendidikan ialah
pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan aktivitas pendidikan, misalnya biaya
untuk kesejahteraan pegawai, biaya investasi dan biaya sumber daya. Biaya
satuan pendidikan merupakan gabungan biaya pendidikan di tingkat sekolah
tertentu, yang bersumber dari Pemerintah, orang tua siswa, dan masyarakat,
dikeluarkan untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan dalam satu tahun
pelajaran.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
TESIS DESAIN PERHITUNGAN BIAYA… TRI APRILIAN J.
Biaya satuan diperoleh dari perhitungan satuan pendidik per siswa per
tahun dimana biaya per siswa merupakan pembayaran sejumlah uang untuk
membiayai kebutuhan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar, berupa
biaya operasional (gaji tenaga pendidik dan tenaga non kependidikan) dan
biaya non operasional (alat tulis, alat habis pakai, transportasi, ekstrakurikuler,
dan lain-lain). Biaya pendidikan yang terakhir adalah biaya dari peserta didik
yang ditanggung keluarga siswa tersebut dalam menyelesaikan administrasi
pendidikan, seperti biaya pembelian buku, transportasi, perlengkapan sekolah,
pakaian seragam, bahan pratikum, karya wisata atau pelatihan, dan lain-lain.
Biaya pribadi dihitung dari aktivitas belajar mengajar selama satu tahun ajaran
dimana peserta didik dapat mencapai kompetensi pendidikan yang ditentukan.
Berdasarkan beberapa paparan di atas terkait pengklasifikasian biaya
pendidikan dapat disimpulkan bahwa biaya pendidikan dapat diklasifikasikan
menjadi biaya pengelolaan pendidikan, biaya satuan pendidikan, dan biaya
dari peserta didik itu sendiri. Biaya pengelolaan pendidikan merupakan biaya
yang berasal dari pemerintah Biaya satuan pendidik, berupa biaya investasi.
Sedangkan biaya operasional terdiri dari biaya personalia (gaji pokok) dan
biaya non personalia (pembayaran barang dan jasa).
2.1.2.Perhitungan biaya pendidikan dengan sistem tradisional
Dunia pendidikan merupakan salah satu contoh jasa publik yang masih
mengimplementasikan sistem perhitungan biaya tradisional. Dalam panduan
perhitungan Biaya Operasi Satuan Pendidikan dan Penyusunan Kebijakan
(2008), perhitungan biaya pendidikan dihitung berdasarkan biaya satuan (unit
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
TESIS DESAIN PERHITUNGAN BIAYA… TRI APRILIAN J.
cost) dan biaya siklus (cycle cost). Biaya satuan berasal dari biaya pendidikan
per siswa per tahun, sedangkan biaya siklus diperoleh dari unit cost dikalikan
banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan jenjang pendidikan.
Apabila diformulasikan maka:
Cycle cost = Biaya pendidikan per tahun per siswa (unit cost) x t
Dimana:
t = Waktu (dalam tahun) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu jenjang
pendidikan
Menurut Fattah (2012) tarif biaya pendidikan siswa dapat diperoleh
dengan dua model perhitungan, yakni menghitung:
a. Total biaya keseluruhan dibagi jumlah siswa dengan jenjang tertentu untuk
mengetahui biaya rata-rata per siswa.
b. Total biaya keseluruhan dibagi dengan jumlah lulusan untuk mengetahui
biaya rata-rata per lulusan.
Kendati demikian, perhitungan tarif biaya pendidikan yang ada saat ini
nyatanya masih belum mampu menyelesaikan persoalan penentuan tarif biaya
dalam dunia pendidikan karena informasi biaya yang dihasilkan belum akurat.
Sistem perhitungan biaya tradisional cenderung menyebabkan ketidakakuratan
perhitungan biaya yang dapat berdampak pada kesalahan dalam pengambilan
keputusan (Cooper, 1998). Hal ini disebabkan karena sistem perhitungan biaya
tradisional lebih berdasarkan pada perubahan unit/volume, namun sayangnya
hampir sebagian besar biaya tetap tidak dapat diukur menggunakan perubahan
unit/volume tersebut melainkan harus diukur berdasarkan hubungan sebab
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12
TESIS DESAIN PERHITUNGAN BIAYA… TRI APRILIAN J.
akibat, sehingga pengalokasiannya lebih sesuai apabila berdasarkan perubahan
aktivitas karena aktifitas tersebut merupakan penyebab munculnya biaya.
Berdasarkan pemaparan di atas, diketahui bahwa sistem perhitungan
biaya pendidikan yang diterapkan oleh pihak penyelenggara pendidikan saat
ini belum mampu memberikan keakuratan mengenai besaran tarif biaya yang
sebenarnya. Agar perhitungan biaya pendidikan akurat dan akuntabel maka
diperlukan perhitungan biaya yang didasarkan pada aktivitas yang dilakukan
mengingat bahwa perhitungan biaya tradisional tidak dapat diterapkan dalam
dunia pendidikan karena hampir sebagian besar biaya tetap tidak dapat diukur
menggunakan perubahan unit/volume.
2.1.3.Konsep activity based costing (ABC)
Pada tahun 1988, Cooper dan Kaplan memperkenalkan suatu sistem
manajemen biaya baru pada lingkup industri manufaktur yang dikenal dengan
activity based costing (ABC) sebagai perbaikan dari sistem biaya tradisional.
ABC merupakan sistem perhitungan akuntansi biaya yang mengukur biaya
berdasarkan pada aktivitas yang dilakukan. Abrahamson (1991) menjelaskan
alasan mengapa perusahaan perlu mengadopsi sistem manajemen biaya baru,
yaitu karena masalah akurasi dan efisiensi. Pengadopsian sistem manajemen
biaya baru diasumsikan terjadi karena manfaat dan efisiensi yang dapat
diperoleh melalui pelaksanaan sistem tersebut.
Abdul Majid dan Sulaiman (2008) dalam Amizawati Mohd Amir
(2012) menjelaskan bahwa sistem ABC telah diklaim sebagai alat perhitungan
biaya yang efisien dalam memberikan informasi biaya kepada perusahaan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
TESIS DESAIN PERHITUNGAN BIAYA… TRI APRILIAN J.
secara akurat dan relevan. Penelitian mengenai penerapan ABC telah banyak
dilakukan, sehingga Baird et al (2004) memetakan hasil penelitian tersebut
dan memberikan bukti empiris bahwa penerapan ABC memiliki banyak
manfaat terutama dalam hal memberikan informasi true cost kepada
perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Menurut Cagwin dan Bouwman (2002) implementasi ABC akan lebih
efektif apabila diterapkan dalam kondisi lingkungan tertentu. Lebih lanjut,
Lambert dan Whitworth (1996) dalam Fontanella (2015) menjelaskan bahwa
terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan suatu industri dapat
menerapkan ABC, yakni a) besaran biaya seringkali tidak diketahui, b) tidak
ada dasar yang rasional dalam menetapkan biaya, c) penetapan biaya
berdasarkan pada aturan bukan pada biaya yang sesungguhnya, d) efektifitas
sumber daya tidak dapat diketahui, e) tidak ada kerangka pengukuran kinerja.
2.1.4.Perhitungan biaya berbasis aktivitas (ABC) dalam pendidikan
Dalam dunia pendidikan, biaya adalah salah satu faktor penting dalam
proses perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan. Bastian (2015)
menjelaskan bahwa implementasi ABC pada dunia pendidikan merupakan
salah satu alternatif dari sistem manajemen biaya yang berfokus pada aktivitas
pelayanan. Perhitungan biaya berbasis aktivitas tersebut akan didasarkan pada
konsep pelayanan pendidikan dimana pelayanan mengkonsumsi aktivitas dan
aktivitas mengkonsumsi sumber daya organisasi pendidikan.
Lebih lanjut, Bastian (2015) menambahkan bahwa pada dasarnya ABC
mengalokasikan biaya pendidikan melalui dua tahapan, yaitu a) tahap pertama,
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
TESIS DESAIN PERHITUNGAN BIAYA… TRI APRILIAN J.
ABC menelusuri biaya yang dikonsumsi oleh sumber daya yang terkandung
dalam aktivitas pembelajaran, b) tahap kedua, menelusuri biaya pendidikan ke
dalam masing-masing departemen pelayanan siswa berdasarkan kegiatan yang
dilakukan. Sementara itu, Anbalagan (2006) mengalokasikan biaya pendidikan
ke dalam beberapa tahap dengan memodifikasi model ABC dari model Turney
(1991), sebagai berikut:
a. Menganalisis aktivitas dan mengklasifikasikan aktivitas tersebut ke dalam
empat level aktivitas, yaitu unit activities, batch activities, product
activities, dan facilities activities.
b. Mengembangkan model biaya melalui analisis cost element dari
masing-masing departemen.
c. Menganalisis dan mengidentifikasi driver tiap-tiap departemen.
d. Membebankan biaya ke dalam aktivitas
e. Menyebarkan biaya tersebut untuk dimasukkan ke dalam cost pool yang
memiliki karakter driver yang sama
f. Menghitung objek biaya
Modifikasi pengembangan model ABC pada dunia pendidikan juga
dilakukan pada penelitian Amir (2012) yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
a.Tahap pertama adalah mengidentifikasi resources dimana resources utama
berasal dari dari hibah pemerintah, selain itu ada pula yang berasal dari
sumbangan, kontribusi, dan hasil universitas itu sendiri. dan resources
yang terakhir berasal dari biaya penyusutan yang merupakan aset
universitas.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
TESIS DESAIN PERHITUNGAN BIAYA… TRI APRILIAN J.
b.
Tahap kedua yaitu mengidentifikasi resources driver dimana biaya yang
ditelusuri terdiri dari tiga kategori sumber daya, yakni honor, non honor,
dan depresiasi.
c.
Tahap ketiga ialah mengidentifikasi responsibility centers yang terdiri atas
enam kategori pusat tanggung jawab, yakni fakultas, lembaga, dukungan
akademik, dukungan penelitian, dukungan kelembagaan, dan keterlibatan
masyarakat.
d.
Tahap ke empat yaitu mengidentifikasi activity drivers dengan mengukur
kuantitas kegiatan yang digunakan untuk menghasilkan output.
e.