• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIK

L. Laporan Keuangan

Kertas kerja tidak memiliki format standar. Perusahaan dapat menentukan format yang paling sesuai dengan kebutuhaannya. Kertas kerja dapat berisi kolom-kolom yang terdiri dari 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom, 12 kolom, atau bahkan 14 kolom. Format kertas kerja yang sering digunakan oleh perusahaan yaitu kertas kerja 10 kolom. Berikut ini contoh format kertas kerja 10 kolom :

Tabel 2.15 Kertas Kerja

Perusahaan XXX Kertas Kerja Per 31 Desember 20xx No. Akun Nama Akun Neraca Saldo Prasesuaian

Penyesuaian Neraca Saldo

Disesuaikan

Laba/Rugi Neraca

Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit

L. Laporan Keuangan

Kegiatan akhir dari suatu proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Jadi, laporan keuangan

merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan dan pengikhtisaran, yaitu berupa ringkasan transaksi-transaksi yang bersifat keuangan selama satu periode akuntansi yang bersangkutan. Seperti yang tercantum dalam SAK, tujuan laporan keuangan adalah:

1. Menyediakan informasi yang menyagkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambil keputusan

2. Untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai informasi termasuk menyediakan informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

3. Untuk menunjukkan kegiatan yang telah dilakukan manajemen dan sebagai pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Selanjutnya, pemakai yang ingin menilai pertanggungjawaban tersebut dapat mengambil keputusan yang mencakup misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

Laporan keuangan berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan tentang organisasi/perusahaan yang akan digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan yang penting adalah laporan laba rugi dan neraca. Laporan keuangan harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia atau Standar Akuntansi Keuangan (Widodo, 2005: 106-107). Laporan keuangan yang biasanya disusun oleh manajemen perusahaan terdiri dari:

1. Laporan Laba/Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi. Laporan laba rugi disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Laba usaha perusahaan dagang (yang pokok) diperoleh dengan membandingkan antara penjualan bersih, harga pokok penjualan, dan beban operasi perusahaan. Ada tiga elemen pokok laba rugi adalah sebagai berikut :

a) Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa. b) Beban adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang

dikonsumsi/dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan.

c) Laba atau rugi adalah selisih lebih atau kurang antara pendapatan dengan biaya

Berikut ini adalah contoh format laporan laba/rugi : Tabel 2.16 Laporan Laba/Rugi

PT ... Laporan Laba/rugi

Untuk periode yang berakhir 31 Des ... Penjualan Rp xx Retur Penjualan Rp xx

Potongan penjualan Rp xx +

Rp xx - Penjualan bersih Rp xx Harga Pokok Penjualan

Sed.barang dag 1 jan xxx Rp xx Pembelian Rp xx

Beban angkut pembelian Rp xx +

Retur pembelian Rp xx Pot.pembelian Rp xx +

Rp xx -

Rp xx + Pembelian bersih

Barang dagang tersedia untuk dijual Rp xx Sed.barang dagang 31 Des xxx Rp xx +

Harga pokok penjualan Rp xx - Laba bruto atas penjualan Rp xxx Beban Operasi Perusahaan

-- Rp xx -- Rp xx +

Jumlah beban operasi Rp xx Pendapatan dan Beban di Luar Operasi

-- Rp xx - Rp xx +

Rp xx Beban di Luar Operasi Perusahaan

Beban bunga Rp xx Rugi penjualan aktiva tetap Rp xx +

Rp xx -

Laba /rugi di luar operasi Rp xxx+/- Laba bersih sebelum pajak Rp xxx Pajak Rp xxx - Laba bersih setelah pajak Rp xxxx

2. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan sebabsebab perubahan modal dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah modal pada akhir periode. Maksudnya adalah hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadap modal pemilik. Apabila perusahaan memperoleh laba, laba tersebut akan menambah modal pemilik. Sebaliknya, jika perusahaan menderita rugi, modal pemilik akan berkurang. Namun, modal pemilik juga dapat berubah karena adanya

pengambilan harta perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik atau adanya tambahan investasi pemilik. Berikut ini adalah contoh format laporan perubahan ekuitas :

Tabel 2.17 Laporan Perubahan Ekuitas PT ...

Laporan Perubahan ekuitas Untuk periode yang berakhir 31 Des ....

Modal ..., 1 jan 2009 Rp xxxx Laba bersih Rp xxx Prive Rp xxx - Penambahan ekuitas Rp xxx + Modal..., 31 Des 2009 Rp xxx 3. Neraca

Neraca adalah suatu daftar yang disusun secara sistematis, yang menggambarkan posisi harta, utang, dan modal yang dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu. unsur-unsur neraca terdiri dari : harta, kewajiban/ hutang, serta modal. Penyusunan neraca pada perusahaan dagang sama seperti pada perusahaan jasa, sedangkan pada perusahaan dagang dapat berbentuk skontro atau bentuk laporan. Berikut ini adalah contoh dari format neraca :

Tabel 2.18 Neraca (Bentuk Skontro)

Perusahaan “XX” Laporan Neraca Per 31 Desember 2006 AKTIVA Aktiva Lancar: • Kas • Persediaan • Dll Aktiva Tetap: • Peralatan • Kendaraan • dll PASIVA Utang usaha Modal, per …………..

Jumlah Aktiva xxx Jumlah Pasiva xxx

Tabel 2. 19 Neraca (Bentuk Laporan) Perusahaan “XX” Laporan Neraca

Per 31 Desember 2006 AKTIVA Aktiva Lancar: • Kas • Piutang usaha • Dll Aktiva Tetap: • Peralatan • Kendaraan • Dll Jumlah Aktiva xxx PASIVA Utang usaha Modal, per ………… Jumlah Pasiva xxx

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode (Widodo, 2005:49). Laporan arus kas merupakan laporan yang mengambarkan perubahan atau keadaan kas pada saat tertentu.komponen-konmponen yang ada dalam laporan arus kas yaitu ada 3 macam transaksi : (a) transaksi aktivitas operasi, (b) transaksi aktivitas investasi, dan (c) transaksi aktivitas pendanaan. Berikut ini adalah contoh format laporan arus kas

Tabel 2.20 Laporan Arus Kas Perusahaan “XX” Laporan Arus Kas

Untuk periode yang berakhir ... Arus kas dari aktivitas operasi

Penjualan tunai Rp xxx Penjualan perlengkapan Rp xxx Penerimaan piutang Rp xxx Pendapatan bunga Rp xxx +

Arus kas masuk dari aktivitas operasi Rp xxxx Arus kas keluar

Pembelian tunai Rp xxx Pembelian utang Rp xxx Pembayaran gaji Rp xxx Pembayaran beban angkut Rp xxx Potongan pembelian (Rp xxx) +

Arus kas keluar dari aktivitas operasi (Rp xxxx) Arus kas keluar dari aktivitas investasi (Rp xxxx) Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan (Rp xxxx) Arus kas keluar bersih (Rp xxxx) Saldo kas awal Rp xxxx + Saldo kas akhir Rp xxxx

Dokumen terkait