KALIMANTAN TIMUR
B. Penelitian tentang Keterlibatan Hidup Menggereja Orang Muda Katolik di Paroki Kristus Raja Barong Tongkok, Kalimantan Timur
2. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini penulis akan memaparkan hasil penelitian dan pembahasan
berkaitan dengan hidup menggereja orang muda Katolik di paroki Kristus Raja
Barong Tongkok berdasarkan data yang penulis peroleh melalui kuesioner. Data
diolah oleh penulis dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi relatif dengan
maksud menghitung jumlah jawaban yang dipilih responden dibagi total jumlah
responden yang diteliti, dikalikan seratus (Sutrisno Hadi, 1986: 229).
Rumus yang digunakan dalam penghitungan kuesioner tertutup adalah:
F
____ X 100 N
F= Frekuensi yang memilih alternatif jawaban tertentu pada setiap item.
N= Jumlah Responden.
100= Bilangan Konstanta
Berikut akan penulis paparkan data frekuensi jawaban yang diberikan para
responden terhadap setiap pernyataan yang ada pada kuesioner. Dari tabel data yang
ada, penulis mencoba menafsirkan dalam bentuk deskripsi untuk mengungkapkan
fakta yang diperoleh di lapangan. Namun terlebih dahulu penulis ingin
menyampaikan beberapa hal. Khususnya pada item nomor 4, 5, 10, 12, 13, 15, 17
dan 19. Pada item nomor tersebut, setiap responden dapat memilih lebih dari satu
jawaban yang disediakan dalam kuesoner. Nomor 4 dan 5 digunakan untuk
mengukur tingkat pemahaman arti dan penghayatan hidup menggereja orang muda
seperti koinonia dan diakonia. Selain orang muda memahami dan terlibat dalam
suatu aspek seperti koinonia dan juga terlibat dan memahami aspek lainnya seperti
liturgia dan diakonia. Kemudian nomor 10, 12, 13, dan 15 digunakan untuk
mengukur tingkat keterlibatan, kesulitan, dan upaya apa yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan keterlibatan dalam hidup menggereja. Artinya, di sisi lain
orang muda tidak hanya mengalami satu bentuk keterlibatan, kesulitan, dan satu
upaya yang dapat dilakukan tetapi ada juga keterlibatan, kesulitan, dan upaya lain
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan orang muda Katolik dalam
hidup menggereja. Sedangkan untuk nomor 17 dan 19 digunakan untuk mengetahui
harapan apa saja yang ingin orang muda usulkan berkaitan dengan hidup
menggereja orang muda Katolik. Maka jawaban dari jumlah nomor yang telah
disebutkan di atas tentu lebih dari jumlah responden yang telah ditentukan yakni 20
dan persentasenya lebih dari 100%.
a. Identitas Responden Tabel 2 Identitas Reponden (N=20) No. Item
Pernyataan Jumlah Pesentase
% 1 Jenis kelamin. a. Laki-laki. b. Perempuan. 10 10 50% 50% 2 Usia. a. 13 – 15 tahun. b. 16 – 19 tahun. c. 20 – 24 tahun. d. 25 – 35 tahun. 5 10 2 3 25% 50% 10% 15% 3 Status. a. SMP. 4 20%
b. SMA. c. Kuliah. d. Kerja. 9 4 3 45% 20% 15%
Item 1 adalah jenis kelamin responden. Melihat tabel di atas jumlah
responden laki-laki 50% tidak memiliki selisih angka dengan responden perempuan
50% berdasarkan data yang terungkap. Penulis berpendapat bahwa tidak ada
perbedaan antara jumlah laki-laki dan perempuan.
Item 2 adalah usia responden berdasarkan tabel di atas. Mayoritas responden
50% berusia 16 sampai 19 tahun. 25% berusia 13-15 tahun. 10% berusia 20 sampai
24 tahun. Dan 15 % berusia 25 sampai 35 tahun. Melihat data di atas, penulis
berpendapat bahwa perbedaan usia orang muda tidak terlalu jauh.
Item 3 adalah tingkat pendidikan responden. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagaian besar dari responden 45% SMA, 20% responden SMP, 20%
kuliah dan sisanya adalah bekerja. Berdasarkan data yang terungkap, penulis
berpendapat bahwa banyak orang muda memiliki tingkat pendidikan SMA
dibandingkan perguruan tinggi dan bekerja. Tetapi dari data tersebut pula rata-rata
mereka yang sedang mengenyam pendidikan dari tingkat pendidikan menengah
sampai perguruan tinggi hingga yang bekerja.
b. Pemahaman Orang Muda terhadap Hidup Menggereja.
Tabel 3
Pemahaman Orang Muda terhadap Hidup Menggereja (N=20)
No. Item
Pernyataan Jumlah Pesentase
4
Arti hidup menggereja bagi saya.
a. Kegiatan yang menampakkan hidup beriman dalam setiap aktivitas Gerejani dan kehidupan sehari-hari.
b. Kegiatan yang menampakkan hidup doa dan perayaan sakramen dalam Gereja.
c. Kegiatan yang menampakkan persekutuan dan pewartaan iman Kristiani.
d. Kegiatan yang menampakkan pelayanan dan kesaksian iman Kristiani.
16 6 6 8 80% 30% 30% 40% 5
Penghayatan hidup menggereja yang paling tepat untuk saya.
a. Partisipasi orang muda Katolik untuk ambil bagian dalam kegiatan internal Gereja.
b. Keterlibatan orang muda Katolik di tengah masyarakat.
c. Perwujudan iman Kristiani dalam lingkup Gereja maupun masyarakat.
d. Panggilan umat Kristiani untuk selalu hidup dalam doa. 9 9 11 7 45% 45% 55% 35% 6
Tujuan saya keterlibatan dalam hidup menggereja. a. Demi nilai pelajaran agama di sekolah maupun
penghargaan dari teman kerja.
b. Mewujudkan iman dalam hidup sehari-hari. c. Mencari pasangan hidup.
d. Menemukan jati diri.
2 16 - 2 10% 80% - 10%
Melihat kembali uraian pada bab sebelumnya, telah dikatakan bahwa hidup
meggereja mencakup 5 unsur yakni liturgia, kerygma, koinonia, diakonia dan
martyria. Item 4 membicarakan arti hidup menggereja yang dipahami orang muda.
Tabel di atas menunjukkan bahwa 80% responden memahami hidup menggereja
adalah kegiatan yang menampakkan hidup beriman dalam setiap aktivitas Gerejani
dan kehidupan sehari-hari. 40% memahami sebagai kegiatan yang menampakkan
pelayanan dan kesaksian iman Kristiani. Sedangkan yang lainnya memahami
perayaan sakramen dalam Gereja serta suatu kegiatan yang menampakkan
persekutuan dan pewartaan iman Kristiani. Berdasarkan data yang telah dipaparkan
di atas, penulis berpendapat bahwa orang muda lebih banyak memahami arti hidup
menggereja sebagai bentuk keterlibatan secara aktif dalam setiap kegiatan yang
menampakkan hidup beriman dalam setiap aktivitas Gerejani dan kehidupan
sehari-hari.
Item 5 berbicara tentang penghayatan hidup menggereja orang muda. Hasil
penelitian di atas menunjukkan bahwa 55% responden memahami penghayatan
hidup menggereja melalui perwujudan iman Kristiani dalam lingkup Gereja
maupun masyarakat. 45% telah menghayati hidup menggereja melalui partisipasi
orang muda Katolik untuk ambil bagian dalam kegiatan internal Gereja serta
keterlibatan orang muda Katolik di tengah masyarakat. Sedangkan yang lainnya
menghayati hidup menggereja melalui hidup doa. Berdasarkan aspek yang
terungkap dalam penelitian, dapat dikatakan bahwa penghayatan hidup menggereja
sebagai bentuk perwujudan iman di tengah Gereja dan masyarakat telah ada di
paroki Kristus Raja Barong Tongkok. Akan tetapi, bentuk penghayatan hidup
menggereja orang muda Katolik paroki Kristus Raja Barong Tongkok itu perlu
ditingkatkan, supaya semakin mampu diwujudkan melalui keterlibatan di dalam
lingkup Gereja dan masyarakat luas.
Item 6 berbicara mengenai tujuan orang muda terlibat dalam hidup
menggereja. Melihat tabel di atas, lebih banyak 80% responden memilih tujuan
hidup menggereja adalah untuk mewujudkan iman dalam hidup sehari-hari. 10%
pelajaran agama di sekolah maupun penghargaan dari teman kerja dan menemukan
jati diri. Berdasarkan data ini, penulis berpendapat bahwa tujuan orang muda
Katolik dalam hidup menggereja sungguh-sungguh untuk mewujudkan iman dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Keterlibatan Orang Muda Katolik (OMK) dalam Hidup Menggereja.
Tabel 4
Keterlibata Orang Muda Katolik (OMK) dalamHidup Menggereja. (N=20)
No. Item
Pernyataan Jumlah Pesentase
%
7
Alasan saya terlibat hidup menggereja. a. Keinginan diri sendiri.
b. Didukung orangtua. c. Ikut teman. d. Terpaksa. 17 2 1 - 85% 10% 5% - 8
Sikap yang mendukung keterlibatan dalam hidup menggereja.
a. Melaksanakan dengan segenap hati. b. Melaksanakan dengan sesuka hati. c. Melaksanakan dengan terpaksa. d. Melaksanakan dengan setia
16 - - 4 80% 20% 9
Perasaan saya dalam hidup menggereja. a. Senang. b. Biasa saja. c. Bingung. d. Tidak tahu. 19 1 - - 95% 5% - - 10
Bentuk keterlibatan saya dalam hidup menggereja. a. Mengikuti misa dan pendalaman iman.
b. Bakti sosial dan karang taruna.
c. Pertemuan OMK, pendalaman iman dan bakti sosial.
d. Mengikuti misa, pendalaman iman, pertemuan OMK, bakti sosial dan karang taruna.
12 3 5 12 60% 15% 25% 60%
11 Tanggungjawab saya dalam hidup menggereja a. Terlibat kegiatan Gereja
b. Terlibat kegiatan Gereja dan Masyarakat c. Mewartakan sabda Allah
- 13 7 - 65% 35%
d. Melayani sesama - -
Item 7 berbicara mengenai alasan orang muda terlibat dalam hidup
menggereja. Tabel di atas menunjukkan bahwa paling besar 85% alasan responden
karena keinginan diri sendiri dan yang lainnya karena dukungan dari orangtua serta
ikut teman. Melalui data ini dapat dikatakan bahwa orang muda Katolik di paroki
Kristus Raja Barong Tongkok memiliki keinginan dari dalam diri utuk terlibat
dalam hidup menggereja.
Item 8 berbicara mengenai sikap yang mendukung keterlibatan dalam
kegiatan hidup menggereja. 80% responden menjawab dengan segenap hati. 20%
responden menjawab melaksanakan dengan setia. Dari data di atas, dapat dikatakan
bahwa setiap orang muda memiliki rasa tanggungjawab untuk menjalankan
kegiatan hidup menggereja dengan segenap hati dan setia. Hal ini sangat
menggembirakan dan perlu dipertahankan demi perkembangan Gereja.
Item 9 membicarakan tentang perasaan dalam hidup menggereja. Hasil
penelitian di atas 95% menunjukkan perasaan senang dan 5% menunjukkan
perasaan biasa saja. Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa orang muda
Katolik paroki Kristus Raja Barong Tongkok hampir semua senang ketika terlibat
aktif dalam kegiatan hidup menggereja. Hal ini dapat menjadi kekuatan tersendiri
bagi orang muda Katolik Paroki Kristus Raja Barong Tongkok untuk semakin
terlibat aktif dalam hidup menggereja.
Item 10 berbicara mengenai bentuk keterlibatan orang muda Katolik dalam
hidup menggereja. Tabel di atas menunjukkan bahwa 60% responden mengikuti
memilih terlibat dalam pertemuan OMK, pendalaman iman dan bakti sosial dan
yang lainnya memilih terlibat dalam bakti sosial dan karang taruna. Melalui data
ini, dapat dikatakan bahwa orang muda Katolik paroki Kristus Raja Barong
Tongkok sudah terlibat dalam pelayanan terhadap sesama dan perlu ditingkatkan
lagi, supaya orang muda Katolik semakin menghayati imannya dan dapat diwujud
secara konkret dalam hidup sehari-hari.
Item nomor 11 berbicara mengenai tanggungjawab orang muda Katolik
dalam hidup menggereja. 65 % responden menjawab terlibat dalam kegiatan Gereja
dan masyarakat. 35% responden menjawab mewartakan Sabda Allah. Berdasarkan
data di atas, penulis berpendapat bahwa orang muda Katolik merasa
bertanggungjawab untuk terlibat aktif dalam kegiatan hidup menggereja bukan
hanya di ruang linggup Gereja saja, namun turut serta terlibat aktif dalam kegiatan
di masyarakat sebagai wujud nyata iman Kristiani.
d. Pendukung dan Hambatan dalam Meningkatkan Keterlibatan Orang Muda Katolik dalam Hidup Menggereja.
Tabel 5
Pendukung dan Hambatan dalam Meningkatkan keterlibatan Orang Muda Katolik dalam Hidup Menggereja
(N=20)
No. Item
Pernyataan Jumlah Pesentase
%
12
Faktor pendukung yang dapat meningkatkan keterlibatan hidup menggereja OMK.
a. Kegiatan-kegiatan yang diadakan menarik. b. Fasilitas yang memadai.
c. Dukungan dari orangtua. d. Kesadaran dari dalam diri.
12 1 6 15 60% 5% 30% 75% 13
Upaya saya untuk meningkatkan keterlibatan hidup menggereja.
b. Ikut kumpulan orang muda. c. Berupaya terlibat doa lingkungan .
d. Berupaya terlibat di Gereja dan masyarakat.
8 4 13 40% 20% 65% 14
Faktor penghambat keterlibatan hidup menggereja OMK.
a. Tempat tinggal yang jauh.
b. Tugas sekolah/kuliah atau pekerjaan. c. Kurangnya dukungan dari orangtua. d. Malas dan tidak mau terlibat.
2 10 2 6 10% 50% 10% 30% 15
Upaya untuk mengatasi hambatan dalam meningkatkan keterlibatan hidup menggereja OMK. a. Mencari informasi dari internet.
b. Bertanya pada teman. c. Ikut kumpulan orang muda. d. Mohon bimbingan pastor.
2 6 9 9 10% 30% 45% 45%
Item 12 mengungkapkan faktor yang pendukung meningkatkan keterlibatan
hidup menggereja orang muda Katolik. Melihat tabel di atas 75% orang muda
terdorong karena kesadaran dari dalam diri mereka sendiri. Hanya selisih beberapa
angka dari orang muda yang memilih karena terdorong oleh kegiatan-kegiatan yang
diadakan menarik. Sedangkan yang lainnya memilih jawaban terdorong karena
mendapat dukungan dari orangtua serta terdorong karena fasilitas yang memadai.
Penulis berpendapat bahwa orang muda memiliki kesadaran akan keterlibatan
dalam hidup menggereja.
Item 13 berbicara mengenai upaya yang dilakukan orang muda Katolik
dalam meningkatkan keterlibatan hidup menggereja. Berdasarkan tabel di atas 65%
responden berupaya terlibat di Gereja dan masyarakat. 40% responden berupaya
mengikuti kumpulan orang muda dan 20 % memilih mengatur jadwal dan berupaya
terlibat dalam doa lingkungan. Dari data di atas penulis berpendapat bahwa orang
menggereja namun hendaknya upaya tersebut dilakukan dalam bentuk tindakan
konkret.
Item 14 berbicara mengenai faktor penghambat keterlibatan dalam hidup
menggereja orang muda Katolik. Hasil penelitian menunjukkan 50% responden
mengalami hambatan karena tugas sekolah/kuliah atau bekerja. 30% resonden
malas dan tidak mau terlibat. Dan yang lainnya kurang dukungan dari orangtua.
Penulis berpendapat bahwa hampir sebagian orang muda masih sibuk dengan
urusannya masing-masing.
Item 15 berkaitan dengan upaya mengatasi hambatan yang dialami. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya 45% responden sudah ada upaya
untuk mengatasi hambatan tersebut dengan upaya mengikuti kumpulan orang muda
dan mohon bimbingan dari pastor. 30% responden berupaya mengatasi hambatan
dengan bertanya pada teman. Dan yang lainnya memilih upaya mencari informasi
dari internet. Dari data di atas penulis berpendapat bahwa orang muda Katolik
sudah berupaya mengatasi hambatan-hambatan yang mereka alami dalam
meningkatkan keterlibatan hidup menggereja.
e. Harapan Pendampingan Iman Orang Muda Katolik yang Relevan.
Tabel 6
Pendampingan Iman Orang Muda Katolik yang Relevan (N=20)
No. Item
Pernyataan Jumlah Pesentase
%
16 Harapan pelaksanaan pendampingan iman orang muda.
a. Tidak pernah dilaksanakan. b. Sekali dalam seminggu. c. Sekali dalam sebulan.
4 8 5 20% 40% 25%
d. Sekali dalam setahun. 3 15%
17
Metode pendampingan iman orang muda yang diharapkan. a. Outbound. b. Noton film. c. Sharing pengalaman. d. Meditasi-renungan. 4 13 15 7 20% 65% 75% 35% 18
Tempat pendampingan iman orang muda diharapkan. a. Pantai. b. Wisama. c. Asrama. d. Gereja. 5 6 7 2 25% 30% 35% 10 19
Bentuk pendampingan iman orang muda yang sangat diharapkan. a. Retret. b. Rekoleksi. c. Camping rohani. d. Weekend OMK. 6 6 14 8 30% 30% 70% 40% 20 Tema pendampingan iman orang muda yang
diharapkan.
a. Keterlibatan diri dalam hidup menggereja dan masyarakat.
b. Keterlibatan diri dalam hidup doa.
c. Keterlibatan diri dalam hidup menggereja. d. Keterlibatan diri dalam hidup bermasyarakat.
16 4 - - 80% 20% - -
Item 16 berbicara mengenai pelaksanaan pendampingan orang muda di
paroki Kristus Raja Barong Tongkok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40%
responden memilih pendampingan dilaksanakan sekali dalam seminggu. 25%
responden sekali dalam sebulan. Dan yang lainnya mengatakan bahwa sekali dalam
setahun serta pelaksanaan pendampingan iman tidak pernah dilaksanakan sama
sekali. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan pendampingan
pada umumnya dilaksanakan seminggu sekali. Hal ini sudah cukup baik dan perlu
Item 17 berbicara mengenai metode pendampingan iman yang diharapkan.
Hasil peelitian mengungkapkan bahwa 75% responden menjawab sharing
pengalaman. 65% nonton film. Dan yang lainnya menjawab metode pendampingan
iman yang diharapkan yaitu outbound dan meditasi-renungan. Dari data di atas
pnulis berpendapat bahwa metode pendampingan iman yang mereka harapkan
sudah sesuai dengan harapan mereka sehingga perlu ditindak lanjuti dan
ditingkatkan lagi.
Item 18 berbicara mengenai tempat kegiatan pendampingan iman yang
diharapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memilih Wisma. Kemudian yang lainnya memilih Pantai, Asrama dan Gereja.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa orang muda di paroki Kristus
Raja Barong Tongkok pada umumnya orang muda ingin melakukan suatu kegiatan
di luar supaya lebih menarik.
Item 19 berbicara mengenai pendampingan iman yang sangat orang muda
harapkan. Dari hasil penelitian sebagian besar responden menjawab pendampingan
iman yang diharapkan adalah camping rohani. Sedangkan responden lainnya
menjawab weekend OMK, retret dan rekoleksi. Dari data tersebut di atas, penulis
berpendapat bahwa pada umumnya pendampingan iman yang relevan bagi mereka
yaitu camping rohani.
Item 20 berbicara mengenai tema pendampingan iman yang diharapkan
dapat membantu meningkatkan keterlibatan hidup menggereja. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 80% orang muda menjawab tema pendampingan iman yang
Sedangkan 20% berpendapat bahwa tema yang dapat membantu hidup menggereja
adalah keterlibatan diri dalam hidup doa. Dari data tersebut, penulis berpendapat
bahwa tema di atas dapat membantu orang muda Katolik dalam meningkatkan
keterlibatan dalam kegiatan hidup menggereja.
3. Pendalaman Lebih Lanjut terhadap Hasil Penelitian Menurut