• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jam Kerja

1. Latar Belakang

Stres kerja merupakan keadaan yang wajar karena terbentuk pada diri manusia sebagai respon dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dari diri manusia terlebih menghadapi jaman kemajuan disegala bidang yang dihadapi dengan kegiatan dan kesibukan yang harus dilakukan, disalah satu pihak jam kerja disatuan unit organisasi semakin bertambah.Biasanya para karyawan yang mengalami masalah demikian, cenderung merasa lelah (terutama secara psikis), karena seharian memaksakan diri untuk bertahan ditempat kerja.

Perusahaan diharapkan tidak mengabaikan masalah stres kerja karyawan, sebaliknya harus memperhatikan bagaimana stres tersebut dapat merugikan perusahaan.Kerugian perusahaan dapat berupa absensi karyawan yang meningkat, dan hilangnya produktivitas.Stres kerja juga dapat menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan.Kerugian finansial ini disebabkan adanya ketidakseimbangan antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan stres kerja di dalam pekerjaan, antara lain: beban kerja yang berlebihan, tekanan atau desakan waktu, buruknya kualitas supervisi, iklim politis yang tidak aman, umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai, wewenang yang tidak cukup untuk melaksanakan tanggung jawab, kemenduaan

peranan, frustasi, konflik antar pribadi dan antar kelompok dan perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan Handoko(2000:200).

Menurut Fathoni(2006:176) salah satu faktor penyebab stres kerja adalah beban kerja yang sulit dan berlebihan, Beban kerja yang sulit dan berlebihan menyebabkan karyawan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya.Menurut Komaruddin (2006:235) analisa jam kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu. Undang-Undang No.13/2003. Ketentuan waktu kerja diatas hanya mengatur batas waktu kerja adalah maksimal 8 jam sehari dan 40 jam seminggu.

Menurut Handoko (2008: 201), mengatakan “ada dua kategori penyebab stress, yaitu Stress on the job dan Stress of the job”.Stress of the jobadalah suatu kondisi dimana pegawai mengalami suatu tekanan dari luar pekerjaannya.Salah satu penyebabnya adalah kekhawatiran finansial.Mathis dan Jackson (2002:245),Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan.Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.

Stres kerja karyawan merupakan salah satu masalah yang harus dipikirkan oleh setiap perusahaan. Stres kerja adalah kondisi dinamik yang mana individu di dalamnya menghadapi peluang, kendala, atau tuntutan yang terkait dengan apa yang diinginkannya dan hasilnya dipersepsikan sebagai hal yang tidak pasti tetapi esensial bagi setiap individu Robbins (2006:793). Stres kerja akan membawa

dampak negatif kepada setiap individu sehingga dapat mempengaruhi psikologis, fisik, dan perilaku karyawan. Meningkatnya karyawan yang mengalami stres dalam suatu organisasi akan mengakibatkan produktivitas organisasi akan mengalami penurunan.

PT Karya Tanah Subur Medan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) menjadi produk minyak mentah (CPO) dan inti sawit (karnel). Bahan baku utamanya adalah kelapa sawit yang diperoleh dari perkebunan kelapa sawit yang ada di daerah Sumatera Utara dan Aceh. Dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari karyawan sering dihadapkan masalah pada kelebihan jam kerja dan jaminan kemanan kerja, tekanan pekerjaan yang tinggi, kondisi lingkungan pekerjaan yang kurang mendukung dan faktor lain yang menyebabkan stres dalam bekerja, bila tidak ditangani secara serius akan menimbulkan dampak yang sangat berarti bagi usaha pencapaian tujuan perusahaan, salah satunya adalah rendahnya semangat kerja karyawan secara keseluruhan akan mempengaruhi produktifitas.

Tabel 1.1

Jadwal Jam Kerja Karyawan

Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Kerja Lanjutan Jam Selesai Kerja

Senin 07.20 12.00 12.50 17.25 Selasa 07.20 12.00 12.50 17.25 Rabu 07.20 12.00 12.50 17.25 Kamis 07.20 12.00 12.50 17.25 Jumat 07.00 12.00 13.20 17.25 Sabtu 07.20 12.00 12.50 17.25 Minggu Libur

Sumber : PT Karya Tanah Subur Medan

Berdasarkan Tabel 1.1 rata-rata jam kerja per hari adalah 9 jam 15 menit perhari diketahui dari jam masuk kerja mulai pukul 7.20 sampai pukul 12.00

berarti karyawan bekerja selama 4 jam 40 menit ditambah jam kerja lanjutan dari 12.50 sampai 17.25 berarti lama bekerja lanjutan adalah 4 jam 35 menit yang berarti jam kerja karyawan 9 jam 15 menit. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan Undang-Undang No.13/2003. Ketentuan waktu kerja diatas hanya mengatur batas waktu kerja adalah maksimal 8 jam sehari dan 40 jam seminggu. Jika keadaan ini terus berlanjut maka akan dapat menimbulkan stres kerja bagikaryawannya.

Selain masalah jam kerja, terlihat juga masalah pada jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3) di perusahaan. Dalam memberikan jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3), langkah nyata yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu meliputi: pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, memberikan pendidikan mengenai kesehatan dan keamanan kerja kepada para karyawan secara kontinyu, memberikan perlindungan dalam bekerja dan penerapan peraturan secara tegas agar para karyawan berhati-hati dalam bekerja.

Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu masalah penting dalam setiap proses operasional. Manajemen perlu mempunyai kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dapat diterapkan dalam setiap sub-sistem perusahaan.Seyogyanya setiap perusahaan mempunyai ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang didukung oleh satu struktur organisasi Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).

Langkah tersebut dilakukan dalam rangka menghindari segala bentuk kejadian-kejadian yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja sehingga mereka lebih produktif dan meminimalkan stres kerja.Namun demikian dalam kenyataannya program-program jaminan keselamatan kesehatan kerja

(K3)tersebut kurang dapat berjalan secara maksimal.Tabel 1.2 menunjukkan jumlah peralatan keamanan kerja.

Tabel 1.2

Data Peralatan Bagian Karyawan Pabrik dan Pengadaan Nama

Peralatan

Jumlah Alat Yang Dimiliki

Jumlah Alat Layak Pakai Jumlah Karyawan Sarung Dodos 120 100 120 Helm 120 109 120 Kacamata 114 99 120 Sepatu 115 95 120

Berdasarkan tabel 1.2 jumlah alat yang layak dipakai tidak sesuai dengan jumlah karyawan, adanya beberapa alat yang tidak layak pakai dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti pada tabel 1.3 menunjukan data kecelakaan kerja.

Tabel 1.3

Data Kecelakaan Kerja

Tahun Kategori Kecelakaan Berat (orang) sedang (orang) Ringan (orang) Jumlah 2012 4 6 8 18 2013 6 10 6 22 2014 9 13 10 32

Sumber : PT Karya Tanah Subur Medan

Dari Tabel 1.3terlihat kecelakaan kerja diperusahaan dikategorikan menjadi berat, sedang, ringan seperti karyawan yang terkena mesin termasuk dalam kategori kecalakaan berat, karyawan yang terkena gigitan hewan berbisa termasuk dalam kategori kecelakaan sedang, dan karyawan yang terkena benda tajam seperti egrek termasuk dalam kategori kecelakaan ringan.Dari data tersebut dapat terlihat kasus kecelakaan kerja karyawan itu menandakan adanya indikasi

jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3) yang kurang memadai dari PT Karya Tanah Subur Medan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut untuk dijadikan skripsi dengan judul: “Pengaruh Jam Kerja dan Jaminan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Stres Kerja Karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :

1. Apakah jam kerja karyawan berpengaruh terhadap stres kerja karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan?

2. Apakah Jaminankeselamatan kesehatan kerja (K3) karyawan berpengaruh terhadap stres kerja karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan?

3. Apakah jam kerja karyawan dan jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3) karyawan berpengaruh secara simultan terhadap stres kerja karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah dan perumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya pengaruh jam kerja karyawan terhadap stres kerja karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan.

2. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya pengaruh jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3) karyawan terhadap stres kerja karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan.

3. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya pengaruh jam kerja karyawan dan jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3) karyawan secara simultan terhadap stres kerja karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: a. Bagi PT Karya Tanah Subur Medan

Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan berkaitan dengan jam kerja dan jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3)

b. Bagi Peneliti

Memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai pengaruh jam kerja dan jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3) terhadap stres kerja.

c. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut dimasa yang akan datang.

ABSTRAK

PENGARUH JAM KERJA DAN JAMINAN KESELAMATAN DAN

Dokumen terkait