Lembar Kerja Evaluasi berisi hasil penilaian mandiri pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Polri dari 8 area perubahan, program, kegiatan, rencana aksi, quick wins
dan target pencapaian Reformasi Birokrasi Polri yang menggambarkan pencapaian
pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dalam periode semester (untuk laporan
monitoring), tahunan dan periode keseluruhan. Hasil penilaian dalam LKE
selanjutnya diproses dalam narasi analisa dan evaluasi untuk perumusan
rekomendasi dan rencana tindak lanjut agar target yang telah ditetapkan dapat
tercapai sesuai dengan rencana.
22
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
a. pengorganisasian dan jadwal pelaksanaan evaluasi.
Agar pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dapat berjalan dengan baik,
maka perlu dilakukan pengelolaan yang baik pula. Untuk itu perlu dibentuk Tim
yang diberi tugas untuk melakukan pengelolaan Reformasi Birokrasi Polri agar
seluruh rencana aksi dapat dilaksanakan sesuai dengan target dan jadwal yang
telah ditentukan, meliputi dua tingkatan yaitu Tim Pengarah dan Tim
Pelaksana, untuk tingkat Satker menyesuaikan, dengan masing-masing tugas
sebagai berikut:
1) Tim Pengarah Reformasi Birokrasi Polri dipimpin oleh Kapolri dan
Wakapolri selaku penanggung jawab pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Polri dengan Tugas sebagai berikut:
a) memastikan pelaksanaan Road Map Reformasi Birokrasi Polri
sesuai dengan sasaran Reformasi Birokrasi Nasional, yang dapat
memberikan dampak pada perbaikan Birokrasi Polri dan
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat;
b) memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Polri secara berkala, termasuk pelaksanaan Quick Wins, dan
memberikan arahan agar pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri
tetap berjalan konsisten, terarah sesuai dengan Road Map dan
berkelanjutan.
2) Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Polri dipimpin oleh Asrena Kapolri,
dalam pelaksanaannya dibantu Sekretaris Tim yang dijabat oleh Kepala
Biro Reformasi Birokrasi Polri dan Tim pelaksana yang dibagi ke dalam
sembilan Tim yaitu:
a) Tim I : Program Revolusi Mental Aparatur, selaku Ketua Tim
Karorenmin Lemdiklat Polri;
b) Tim II : Program Penguatan Sistem Pengawasan, selaku Ketua
Tim Karorenmin Itwasum Polri;
c) Tim III : Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja, selaku Ketua
Tim Karojakstra Srena Polri;
d) Tim IV : Program Penguatan Kelembagaan, selaku Ketua Tim
Karolemtala Srena Polri;
e) Tim V : Program Penguatan Tatalaksana, selaku Ketua Tim
Karolemtala Srena Polri;
f) Tim VI : Program Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia ASN, selaku Ketua Tim Karojianstra SSDM
Polri;
23
g) Tim VII : Program Penguatan Peraturan Perundang–Undangan,
selaku Ketua Tim Karosunluhkum Divkum Polri;
h) Tim VIII : Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, selaku
Ketua Tim Wakakorlantas Polri, yang dilaksanakan oleh:
(1) bidang Lantas oleh Kabidregident Korlantas Polri;
(2) bidang Reskrim oleh Kabagren Rorenmin
Bareskrim Polri;
(3) bidang Intel oleh Kabidyanmas Baintelkam Polri;
(4) bidang Sabhara oleh Kasubditgasum Ditsabhara
Baharkam Polri;
(5) bidang Binmas oleh Kasubdibintibmas Ditbinmas
Baharkam Polri;
(6) bidang Polair oleh Kasatrolnus Ditpolair Baharkam
Polri;
(7) bidang Brimob oleh Kabagren Korbrimob Polri;
i) Tim IX : Program Monitoring dan Evaluasi, selaku Ketua Tim
Karo RBP Srena Polri.
Laporan diterima selambat-lambatnya tanggal 15 pada periode laporan
semester/monitoring, tahunan dan keseluruhan (per 15 Juni dan 15
Desember). Laporan akhir pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dilaksanakan
oleh Biro Reformasi Birokrasi Polri Srena Polri pada bulan Juli tahun anggaran
berjalan (TAB) dan bulan Januari tahun anggaran yang akan datang (TAB+1).
Sedangkan laporan akhir tingkat Polda disusun oleh Bag RBP Biro Rena Polda
dan Satker Mabes Polri berdasarkan Sprin Kasatker dalam format LKE, yang
disusun menggunakan Excel dan dikirim ke Srena Polri melalui email:
lke.rbpolri@gmail.com
b. Penilaian Mandiri atas kemajuan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri.
Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri pada komponen
pengungkit fokus pada data dukung berdasarkan bukti (evident based)
sebagaimana yang tertuang dalam dokumen rencana aksi sedangkan
komponen hasil di samping data dukung juga dari sumber lain yang akurat dan
relevan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri antara lain survei.
1) Langkah penilaian dilakukan sebagai berikut:
a) dalam melakukan penilaian, terdapat enam variable yaitu: area
perubahan, program, kegiatan, rencana aksi, indikator dan target
per tahun.
24
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
b) variabel tersebut terakomodir dalam komponen pengungkit dan
komponen hasil dengan masing-masing subkomponen memiliki
bobot sebagai berikut:
c) setiap sub-komponen pada komponen pengungkit akan dibagi
ke dalam kegiatan, rencana aksi dan indikator sebagai kriteria
keberhasilan per tahun. Setiap indikator akan dijawab sesuai
dengan pencapaian target. Setiap jawaban memenuhi target akan
diberikan nilai 1 sedangkan apabila tidak tercapai jawaban akan
disesuaikan dengan % tertentu berdasarkan hasil yang dicapai
dengan nilai <1. Nilai akhir dibagi dengan bobot pada kegiatan dan
sub-komponen.
Contoh :
Program Revolusi Mental Aparatur (bobot 5%)
Tahun 2016 Program Revolusi Mental Aparatur melaksanakan
2 kegiatan, 7 rencana aksi dan 11 indikator keberhasilan
diantaranya indikator keberhasilan: Pembuatan kurikulum dan
modul dengan bobot masing-masing 2,5% dari 2 kegiatan. Target
yang akan dicapai tersusunnya 324 modul dan 208 kurikulum. Maka
apabila target tercapai 324 modul dan 208 kurikulum mendapat
nilai 1, jika tidak tercapai secara otomatis akan mendapat nilai <1.
Nilai akhir terjumlah setelah menghitung target yang akan tercapai.
d) Komponen pengungkit yang meliputi 8 sub-komponen merupakan
upaya dalam mewujudkan 3 sasaran Reformasi Birokrasi Polri
sebagai komponen hasil yaitu mewujudkan birokrasi yang bersih
dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien dan birokrasi yang
memiliki pelayanan publik yang berkualitas. Mekanisme penilaian
sama dengan penilaian pada komponen pengungkit.
25
Contoh:
Sasaran dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang Efektif
dan Efisien (bobot 20%).
Kegiatan tahun 2016 melaksanakan 3 target diantaranya Indeks
Reformasi Birokrasi Polri (PMPRB) dengan bobot 7% dan target
mendapat nilai 68. Maka apabila apabila target tercapai seluruhnya
mendapat nilai 1, jika tidak tercapai secara otomatis akan
mendapat nilai <1. Secara kumulatif sasaran tersebut akan
terjumlah berdasarkan rumus dan target yang akan dicapai.
e) Setelah masing-masing komponen dijumlahkan (komponen
pengungkit dan hasil) maka nilai akhir dari penjumlahan
komponen tersebut akan dipergunakan untuk menentukan tingkat
pelaksanaan reformasi birokrasi, dengan kategori:
2) Sistematika Pelaporan:
Sistematika pelaporan ditentukan untuk format laporan evaluasi
melalui LKE sedangkan laporan monitoring disusun sesuai
dengan kegiatan yang dilaksanakan misalnya laporan hasil survei dan
lain-lain. Nilai akhir dari penjumlahan komponen tersebut selanjutnya
dianalisa untuk menentukan keberhasilan pelaksanaan reformasi
birokrasi pada pencapaian 3 (tiga) sasaran dalam mewujudkan
Birokrasi yang bersih dan akuntabel, Birokrasi yang memiliki pelayanan
publik berkualitas dan Birokrasi yang efektif dan efisien, dengan
sistematika sebagai berikut:
26
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
I. Pendahuluan
II. Lembar Kerja Evaluasi (LKE)
III. Hasil yang dicapai:
1. dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang bersih dan
akuntabel;
2. dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang memiliki
pelayanan publik berkualitas;
3. dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang efektif dan
efisien.
IV. Rekomendasi
1. dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang bersih dan
akuntabel;
2. dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang memiliki
pelayanan publik berkualitas;
3. dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang efektif dan
efisien.
V. Kesimpulan dan saran
VI. Penutup
27
PENUTUP
Menjaga momentum perubahan secara terus menerus
agar rencana aksi dijalankan secara konsisten
Demikian Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 disusun sebagai Pedoman Para Kasatker
pada tingkat Mabes Polri, Kewilayahan dan Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Polri
dalam menyusun pencapaian hasil pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang
III Tahun 2016-2019 dalam mewujudkan Birokrasi yang bersih dan akuntabel,
Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas dan Birokrasi yang efektif dan
efisien.
Paraf:
1. Konseptor/Karo RBP: …….
2. Asrena Kapolri: ……
3. Kasetum Polri:…..
4. Wakapolri: …..
Jakarta, 16 Agustus 2016
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Drs. M. TITO KARNAVIAN, M.A., Ph.D.
JENDERAL POLISI
LEMBAR KERJA EVALUASI
TAHUN 2016
TARGET NILAI %
A. PROSES (60%)
I. REVOLUSI MENTAL APARATUR (5%) 5 2.82 56%
1
2.5 1.29 52%
a. Pembuatan kurikulum dan modul Telah disusun 324 modul dan 208 kurikulum; 324 208 200 100 0.56 b. Pembacaan Tribrata dan Catur Prasetya, Panca Prasetya Korpri pada saat
apel pagi
c. Melakukan dikjur sesuai dengan kompetensi Telah dilaksanakan dikjur 265 Kompol, 2863 Inspektur dan 3065 Brigpol 265 2863 3065 100 1000 2000 0.50 d. Membentuk dan meningkatkan jumlah TOT revolusi mental dan bela
Negara
Telah dibentuk 1 TOT Pati tingkat Mabes Polri; 1
0.00 e. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil TOT
f. Peningkatan kompetensi gadik, gadikan dan peserta didik Telah dilaksanakan sertifikasi gadik, gadikan, peserta didik dan pengasuh wilayah 33.500 dan pusat 625;
33500 625 33500 625
1.00
2
2.5 1.53 61%
a. Sosialisasi Perkap No. 856/ X /2015 tentang pembentukan Role
Model /Agen perubahan
Telah dilaksanakan 1 kali sosialisasi Pembentukan Role Model/Agen Perubahan tingkat Mabes Polri sd Polres;
1 1
1.00 b. Melakukan seleksi terhadap calon agen perubahan Telah dibentuk 320 agen perubahan tingkat Polda; 320 90 0.28 c. Pembuatan VCD fungsi teknis Polri Telah dilaksanakan Pelatihan fungsi teknis Polri di 453 Polres; 453 250 0.55
II. PENGUATAN SISTEM PENGAWASAN (12%) 12 8.79 73%
1
2.4 1.59 66%
a. Meningkatkan kapabilitas APIP Polri ke Level II: . a. Pembuatan piagam audit intern; Telah dibuat 1 piagam audit intern; 1 1 1.00 b. Peningkatan kompetensi; Telah dilaksanakan kompetensi bersertifikasi 25 JFA, 30 bersertifikasi audit
investigasi, 45 bersertifikasi audit PBJ, 45 Sertifikat review Lapkeu, 105 sertifikat audit dasar;
25 30 45 45 105 10 10 15 20 50
0.42 c. Pembuatan peraturan/SOP; Telah dibuat 5 Peraturan Kapolri/Irwasum/Kadivpropam; 5 3 0.60 d. Pembuatan Peta resiko objek pemeriksaan. Telah dibuat 1 peta resiko objek pemeriksaan tahunan. 1 1 1.00 b. Penyelenggaraaan Wasrik, reviu, pemantauan tindak lanjut dan evaluasi
Akuntabilitas Instansi Pemerintah
Telah dibuat 92 Laporan Hasil Wasrik tahunan, 4 Laporan Hasil Review, 100% ITW 90% BPK Jumlah rekomendasi temuan yang selesai ditindaklanjuti, Hasil
evaluasi AKIP dengan predikat “BB”(minimal 72);
92 4 100 90 72 29 2 50 45 30 0.44 c. Mendorong pelaksanaan reformasi birokrasi melalui Indeks Tata Kelola
Polri (ITK)
Nilai ITK Tahun 2016 sebesar 6,15 (cenderung baik); 6.15 5.15
0.84 d. Penetapan WBK/ WBBM; Telah dibentuk 4 WBK/ WBBM pada Polresta Palembang, Polresta Pontianak,
Polres Cimahi dan Polres Banyumas;
4 2
0.50 e. Pemenuhan LHKPN; Pemenuhan LHKPN 100% Pejabat Polri Eselon I dan Kapolda (33); 48 33 12 15
0.33 f. Pemenuhan kewajiban pelaporan keuangan; Mempertahankan laporan keuangan oleh BPK dengan Predikat WTP=100,
WTP DPP=50, DISCLAIMER=0;
100 50
0.50 g. Penerapan disiplin dan kode etik; Telah dibuat 1 dokumen Laporan hasil penerapan disiplin dan kode etik; 1 1
1.00
2 2.4 2.40 100%
Pengendalian gratifikasi Telah dibuat 1 Perkap tentang pengendalian gratifikasi bagi seluruh anggota Polri;
1 1
1.00
3 2.4 2.40 100%
Telah dibuat 1 Laporan sharing informasi WBS online antara Polri, KPK dan LPSK;
1 1
1.00 Terkoneksinya 1 sistem WBS online tingkat Mabes Polri; 1 1 1.00
4 2.4
0.00 0%
Telah dibuat 1 Surat Edaran Kapolri tentang penanganan benturan kepentingan,
1
0.00
5 2.4
2.40 100%
Optimalisasi penataan penyelenggaraan SPIP pada Satker di lingkungan Polri
Telah dibentuk SPIP di tingkat Mabes Polri; 1 1
1.00
6
III. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA (6%) 6
4.12 69%
Penerapan whistle blower system Tipikor Penanganan benturan kepentingan
Membangun sistem Pengaduan Masyarakat (Dumas) online terintegrasi dengan Satfung di lingkungan Polri yang menangani Dumas
Pelaksanaan pengendalian gratifikasi; (2,4%)
Pelaksanaan whistleblowing system; (2,4%)
Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan; (2,4%)
Pembangunan SPIP di lingkungan unit kerja; (2,4%)
Penanganan pengaduan masyarakat;
PENILAIAN
Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas (2,5%)
Pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya perubahan pola pikir (2,5%)
Pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK)/ wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) (2,4%)
CAPAIAN TARGET
b. Menyediakan alat pengolah data untuk melaksanakan pelaporan pembayaran belanja pegawai pada Polri dgn mengunakan aplikasi BPP dan aplikasi GPP;
Tersedianya alat pengolah data dengan menggunakan aplikasi BPP & GPP pada 32 Polda;
32 20
0.63 c. Melaksanakan kegiatan pelatihan dan sertifikasi pengadaan barang/jasa 50 personil Polri telah mengikuti pelatihan pengadaan barang dan jasa dan
50% peserta pelatihan bersertifiksasi PBJ;
50 25 25 10
0.47 d. Penggunaan e-proc terhadap belanja pengadaan tingkat mabes Polri, Polda
dan Polres.
Telah dilaksanakan 100% penggunaan e-proc pada 453 polres, 32 polda dan 60 satker Mabes Polri.
60 32 453 30 32 453
0.94 e. Penyusunan IKU yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap
masyarakat.
Telah dibuat 1 Naskah IKU; 1 1 1.00
IV. PENGUATAN KELEMBAGAAN (6%) 6 3.46 58%
6.0
3.46 58%
a. Pembentukan Polsek baru yang sudah memenuhi persyaratan; Terbentuknya 144 Polsek baru hasil evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Polri.
144 144
1.00 b. Pembentukan Rumkit Bhayangkara; Peningkatan 4 Rumkit Bhayangkara dari tingkat IV menjadi tingkat III; 4 2 0.50 c. Pembentukan Polda Sulbar dan Kaltara;
d. Peningkatan tipologi Polres;
e. Revisi organisasi Polri tingkat Mabes dan Kewilayahan; Telah dibentuk 3 Perkap tentang SOTK tingkat Polres. 3 1 0.33 f. Penguatan sinergi Polisional kelembagaan antara instansi terkait
pemerintah pusat=1 dan daerah=33;
Telah dibuat MoU Sinergi tingkat pusat dan daerah. 1 33 1 15 0.47
V. PENGUATAN TATA LAKSANA (5%) 5 5.00 100%
1 1.25
1.25 100%
a. Penerapan LPSE pengadaan barang & jasa pada tingkat satker; Telah diterapkan LPSE pengadaan barang & jasa pada 1.230 Satker; 1230 1230 1.00 b. Penerapan sistem pengelolaan informasi dan dokumentasi (e-document &
e-office );
Telah diterapkan 1 e-document dan 1 pengintegrasian e-office (e-post, Aplikasi naskah dinas elektronik (ANDE), Sistem informasi kearsipan dinamis (SIKD) dan aplikasi daftar nama pejabat pada tingkat Mabes Polri;
1 1 1 1
1.00 c. Penyempurnaan draft Almatsus Polri;
d. Pengkajian HTCK pada unsur pengawas dan pembantu pimpinan/ pelayanan di tingkat Polda;
Telah dibuat Hasil kajian HTCK pada 32 Polda. 32 32
1.00
2 1.25
1.25 100%
a. Penyusunan SOP pada tingkat Satker Mabes Polri; Telah dibuat 25 SOP satfung Mabes Polri; 25 25 1.00 b. Penyusunan Evaluasi Analisa Beban Kerja (ABK) dalam rangka penerapan
pembayaran tunjangan kinerja.
Telah dibuat 1 dokumen Perhitungan tunjangan kinerja berdasarkan Analisa Beban Kerja (ABK).
1 1
1.00
3 1.25
1.25 100%
a. Peningkatan pengumuman rencana umum pengadaan barang/jasa seluruh satker di lingkungan Polri dengan menggunakan aplikasi SIRUP;
Telah dilaksanakan 1 kali pengumuman rencana umum pengadaan barang/jasa seluruh satker di lingkungan Polri dengan menggunakan aplikasi SIRUP;
1 1
1.00 b. Evaluasi implementasi Perkap Nomor 14 Tahun 2014 tentang Unit Layanan
Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Polri;
Telah dibuat 1 dokumen Laporan evaluasi implementasi Perkap Nomor 14 Tahun 2014 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Polri;
1 1
1.00 c. Evaluasi implementasi Perkap Nomor 12 Tahun 2013 tentang Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Telah dibuat 1 dokumen Laporan evaluasi implementasi Perkap Nomor 12
Tahun 2013 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
1 1
1.00
4 1.25 1.25 100%
Terbangunnya e-office yang terintegrasi Telah dibentuknya 1 e-doc dan 1 e-office pada tingkat Mabes Polri. 1 1 1 1 1.00
VI. PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (15%) 15
11.48 77%
1 1.5
1.50 100%
a. Penyusunan rencana kebutuhan personel Polri dalam memenuhi standar ideal minimal dengan prinisp minimal zero growth;
Telah dibuat 1 Dokumen perencanaan kebutuhan personel Polri tahun 2015-2019;
1 1
1.00 b. Pendistribusian kuota pendidikan pembentukan dan pendidikan
pengembangan secara proporsional dengan mempertimbangkan kebutuhan Satker dan Satwil dan kaderisasi personel;
Telah dibuat 1 Kep Kapolri tentang pendistribusian hasil didik secara proporsional dengan mempertimbangkan kebutuhan Satker dan Satwil dan kaderisasi personel;
1 1
1.00
2 1.5
0.75 50%
a. Rekrutmen anggota Polri di wilayah perbatasan, wilayah pesisir dan pulau-pulau terluar;
Telah dilaksanakan rekrutmen sebesar 10% Anggota Polri yang berasal dari wilayah perbatasan negara, wilayah pesisir dan pulau-pulau terluar (10% X 11.200)
1120 500
0.45 b. Pendaftaran untuk rekrutmen dan seleksi anggota Polri melalui
penggunaan teknologi informasi (online) di tingkat Polda.
10 Polda telah menggunakan teknologi online; 10 5
0.50 c. Pelaksanaan rekrutmen yang proaktif melalui kampanye rekrutmen setiap
hari sepanjang tahun di tingkat Polres
Sudah 80% dilaksanakan dari 453 Polres, (Jumlah Polres yang dicapai x 80%) 362 200
0.55
Penerapan Sistem Kearsipan yang handal (1,25%)
Perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan personel Polri (1,5%)
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi secara transparan dan berbasis kompetensi; (1,5%)
Evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Polri (6,0%)
Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan (1,25%)
Penerapan efisiensi penyelenggaraan pemerintah (1,25%)
c. Tata cara pengisian jabatan struktural dan fungsional;
4 1.5
1.04 69%
1. Telah dibuat 1 Peraturan ASSDM Kapolri; 1 1 1.00 2. Menetapkan Kebijakan pengembangan assessment center dalam
pembinaan karier sampai pada tingkat Polda melalui revisi Perkap No. 12 tahun 2012.
Telah dilaksanakan uji kompetensi jabatan dgn menggunakan sistem
Computer Assisted Test (CAT) di tingkat Mabes Polri dan 4 Polda;
1 4 1 2
0.60 3. Pelatihan dan sertifikasi bagi para assessor tingkat Polda; Telah dilaksanakan 10 Pelatihan dan sertifikasi bagi assessor di 32 Polda; 10 32 5 15 0.48
5
Revisi Peraturan Kapolri tentang penilaian kinerja bagi anggota Polri dengan SMK;
6.
Penyusunan Kebijakan tentang reward and punishment bagi anggota Polri.
7. 1.5
0.77 51%
Pengembangan aplikasi rekam jejak personel Polri di tingkat Mabes Polri dan Polda;
Telah dibuatnya 40% aplikasi rekam jejak personel Polri di seluruh satker Mabes Polri (40%) dan 32 Polda (40%);
24 13 12 7
0.51
8.
Menyusun peraturan tentang penerimaan anggota Polri terpadu
9.
Kebijakan pemanfaatan dan pengembangan data base profil kompetensi calon dan pejabat tinggi pada level Mabes dan Polda.
10. 1.5
1.50 100%
Evaluasi dan validasi Diklat meliputi Diktuk, Dikbangpim, Dikbangspes dan Program latihan Polri serta pelaksanaan Kerja sama pendidikan dan latihan Dagri/Lugri dalam rangka mendukung penguatan sistem dan kualitas Diklat sesuai kebutuhan guna mendukung kinerja.
Telah dibuat 1 Laporan Hasil evaluasi dan validasi. 1 1
1.00
11. 1.5
1.17 78%
a. Diterapkan promosi secara terbuka pada jabatan tertentu di tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres.
Telah dibuat 1 Naskah profil kompetensi jabatan; 1 1
1.00 b. Penerapan prosedur dan kriteria pelaksanaan seleksi dalam rangka promosi
secara terbuka untuk pengisian jabatan struktural dan fungsional;
Telah dilaksanakan assesment tingkat Mabes Polri, 32 Polda dan Polres 1 32 1 10
0.33 c. Penerapan tim pengawasan pelaksanaan proses seleksi promosi jabatan
struktural dan fungsional untuk menjamin system merit dalam Binkar personel Polri;
Telah dibuat 1 Naskah laporan tim pengawasan 1 1
1.00
12. 1.5 1.11 74%
a. Menyusun dan menetapkan pola karier dengan pedoman merit system yang bebas dari KKN, transparan, dan akuntabel;
Telah dibuat 1 Peraturan Kapolri tentang sistem promosi terbuka di
lingkungan Polri;
1 1
1.00 b. Menyusun dan menetapkan seleksi/uji kompetensi bagi pemangku jabatan
yang telah habis masa jabatannya untuk menduduki jabatan pada periode tertentu.
Telah dilaksanakan Assesment pada tingkat Mabes dan 32 Polda; 1 32 1 15
0.48
13. 1.5
1.50 100%
Melakukan monitoring dan evaluasi pengukuran hasil assesement Telah dibuat 1 laporan Hasil Monitoring dan evaluasi; 1 1
1.00
14. 1.5
0.64 43%
Menetapkan Kebijakan kompetensi dalam jabatan struktural di tingkat Mabes, Polda, Polres dan Polsek maupun jabatan fungsional umum;
Pembangunan/ pengembangan sistem informasi personel Polri; (1,5%)
Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan personel Polri;
Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/ pengembangan data base profil kompetensi calon dan pejabat tinggi Polri;
Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas Diklat; (1,5%)
Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan; (1,5%)
Menyusun dan menetapkan pola karier; (1,5%)
Pengukuran GAP Competency (kesenjangan kompetensi) antara pemangku jabatan dan syarat kompetensi jabatan; (1,5%)
Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukung kinerja; (1,5%)
Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center; (1,5%)
Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja personel Polri;
Perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja;
VII. PENGUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (5%) 5
3.45 69%
1. 1.670
0.86 51%
Memetakan peraturan per-UU-an yang berlaku, terutama di lingkungan Polri (Perkap).
Telah dipetakan 195 Perkap dan dibuat surat kepada Satker Pemrakarsa untuk dianalisa, evaluasi & per-UU-an yang berlaku.
195 100
0.51
2. 1.670
0.93 56%
Harmonisasi dan Sinkronisasi peraturan per-UU-an, terutama Peraturan Kepolisian.
Telah dilaksanakan 20% Hasil harmonisasi dan sinkronisasi 42 Perkap. 9 5
0.56
3 1.670
1.67 100%
Melakukan revisi Perkap 26 Tahun 2010. Telah dibuat 1 revisi Perkap 26 Tahun 2010; 1 1 1.00
VIII. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (6%) 6 4.13 69%
1. Penerapan pelayanan satu atap;
2. Percepatan pelayanan menjadi maksimal 15 hari; 3. Deregulasi dalam rangka mempercepat proses pelayanan; 4. Pembangunan / pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam
pelayanan;
1 0.86 0.54 63%
a. Telah dibuat 1 dokumen kordinasi dengan Dinas Kependudukan Kementerian Dalam Negeri terkait penggunaan NIK dalam pelayanan penerbitan dan perpanjangan SIM;
1 1
1.00 Telah dibuat 1 dokumen revisi Kerjasama dengan PT. BRI Tbk pembayaran
PNBP bidang SIM dengan sistem SIMPONI;
1 1
1.00 Telah dilaksanakan penambahan 100 unit mobil SIM Keliling tingkat Polres
untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat;
100 50
0.50 Telah dibentuk unit layanan SIM Online sebanyak 399 satpas. 45 15 0.33 1. Penyempurnaan sistem uji SIM Telah dilaksanakan penyusunan revisi perkap 9 tahun 2012 tentang SIM 1 1 1.00 2. Peningkatan profesionalitas Sumber Daya Petugas Penerbit SIM melalui
kompetensi penguji SIM
Terlaksananya pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas penguji SIM di seluruh Satpas Indonesia sebanyak 1600 orang.
400 200 0.50
3. Standarisasi kantor pelayanan SIM / Satpas Telah dilaksanakan Standarisasi tata layanan dan gedung di 11 Kantor Satpas pada 10 Polda: Daanmogot Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang Polda Jateng, Polresta Surakarta Polda Jateng, Polresta Manado Polda Sulut, Polresta Jogyakarta Polda DIY, Polresta Denpasar Polda Bali, Polrestabes Surabaya Polda Jatim, Polrestabes Bandung Polda Jabar, Polresta Samarinda
11
5 0.45
4. Pelayanan Satpas bersih dari calo Telah dilaksanakan Zona bebas percaloan layanan SIM di Satpas: Polresta Palembang Polda Sumsel, Polresta Pontianak Polda Kalbar, Polres Cimahi Polda Jabar, Polres Banyumas Polda Jateng.
4 2
0.50 5. Melaksanakan Survey indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
SIM
Telah dibuat 1 dokumen Score survey indeks kepuasan pelayanan SIM dimulai tahun 2017 dengan Score 80% (80-90%=100; 70-89%=90; 60-69%=80)
100 50
0.50 b. Telah dilaksanakan penambahan hardware dan software pada unit layanan
BPKB dan STNK di 6 Polda.
6 3
0.50 Terlaksananya penyusunan revisi Perkap 5 tahun 2012 tentang Regident
Ranmor.
1 1
1.00 1. Peningkatan profesionalitas Sumber Daya Petugas Penerbit BPKB dan
STNK melalui kompetensi penerbit BPKB dan STNK
Terlaksananya pelatihan dan sertifikasi kompetensi 800 petugas penerbit BPKB dan STNK di seluruh Indonesia
200 100
0.50 2. Terintegrasinya sistem pelayanan BPKB dan STNK Polda dengan
Korlantas Polri
Terlaksananya operasional regident ranmor yang terintegrasi di 6 Polda 6 3
0.50 3. Pelayanan Samsat bersih dari calo Telah dibentuk Zona bebas percaloan layanan Samsat dan unit BPKB di
Samsat Polreta Palembang Polda Sumsel, Samsat Polresta Pontianak Polda Kalbar, Samsat Polres Cimahi Polda Jabar, Samsat Polres Banyumas Polda Jateng.
4 2
0.50
2 0.86 0.58 67%
a. Membangun Akses aplikasi secara online dalam rangka pelayanan SKCK
1. Terimplementasinya aplikasi registrasi SKCK Online di Satker Mabes Polri, 32 Polda dan 453 Polres.
Telah dilaksanakan Zona bebas percaloan pelayanan SKCK di 32 Polda dan 453 Polres.
32 453 15 200
0.44 2. Terlaksananya Sertifikasi kompetensi petugas penerbitan SKCK di 32
Polda dan 453 Polres.
Telah dilaksanakan Sertifikasi kompetensi petugas penerbitan SKCK di 4 Polda dan 151 Polres.
4 151 4 50
0.35 3. Terimplementasinya aplikasi penerimaan dan penyetoran PNBP secara
online tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres.
4. Terlaksananya penyelenggaraan Survei Kepuasan Masyarakat. Telah dibuat 1 Laporan hasil Survei kepuasan masyarakat di 100 Polres dengan Score 80%. (80-90%=100; 70-89%=90; 60-69%=80)
1 100 100 1 50 50
0.50 5. Deklarasi Pernyataan zona bebas percaloan SKCK di Mabes Polri, Polda
dan Polres.
Telah dibuat 1 Naskah Deklarasi Pernyataan Zona Bebas Percaloan SKCK di tingkat Mabes Polri, 32 Polda dan 453 Polres
1 1
1.00 b. Membangun Link Sistem online tentang Data Kriminalitas perorangan
dengan Pusiknas
INTELKAM (0,86%)