• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

1. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah bahan ajar cetak yang berisi ringkasan materi, tugas, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran

yang harus dikerjakan siswa yang dikemas sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar secara mandiri.

2. Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran melalui proses ilmiah, sehingga apa yang dipelajari dan diperoleh siswa dilakukan dengan indera dan akal pikirannya sendiri sehingga siswa mengalami secara langsung dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan.

3. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran dan cara yang digunakan dalam proses pembelajaran serta menerapkan pembelajaran tematik integratif dan pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

F. Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

1. LKS disusun lengkap dengan unsur-unsurnya, seperti; (a) identitas LKS yang terdiri dari satuan pendidikan, kelas/semester, muatan pembelajaran terkait, dan tema/subtema; (b) petunjuk umum; (c) tujuan pembelajaran dari setiap indikator; (d) kegiatan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, manalar, mencoba,

dan mengkomunikan yang dilengkapi dengan tugas dan langkah langkah kerja; dan (e) refleksi.

2. LKS disusun menggunakan EYD yang baku serta bahasa yang singkat, sederhana, dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. 3. LKS yang disusun memungkinkan tercapainya indikator/tujuan

pembelajaran yang mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif.

4. LKS disusun dengan tampilan yang indah dan menarik. 5. LKS disusun dengan menerapkan pendekatan saintifik.

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Lembar Kerja Siswa

a.Pengertian Lembar Kerja Siswa

Belawati (2003:322) menjelaskan LKS bukan merupakan “Lembar Kegiatan Siswa”, akan tetapi LKS merupakan “Lembar Kerja Siswa”. Belawati juga menjelaskan bahwa LKS merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Trianto (2010:212) mengatakan lembar kegiatan siswa (student worksheet) ialah lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang sudah diprogramkan. Depdikbud (dalam Trianto 2010:212) juga menjelaskan lembar kerja yang digunakan sebagai alat untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan dalam lembar kegiatan siswa dapat berupa pengamatan, eksperimen, dan pengajuan pertanyaan. Maka dari itu, dapat dikatakan lembar kegiatan ini sangat erat kaitannya dengan model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Majid (2009:176) mengatakan bahwa lembar kegiatan siswa (student work sheet)adalah lembaran-lembaran berisi tugas

yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Dalam lembaran ini, dipaparkan mengenai tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh siswa. Pendapat yang serupa juga disampaikan oleh Prastowo (2014:269) mengatakan Lembar Kerja Siswa merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksaaan tugas pembelajaran, sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa dapat mempelajari materi tersebut secara mandiri. Di dalam LKS siswa akan mendapat materi secara yang kemudian dilengkapi dengan soal latihan yang berkaitan dengan materi yang telah diberikan.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah bahan ajar cetak yang berisi ringkasan materi, tugas, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa yang dikemas sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar secara mandiri.

b.Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa

Prastowo (2014:272) mengemukakan beberapa jenis-jenis LKS yang pada umumnya digunakan oleh siswa dalam pembelajaran.

1) LKS yang penemuan (membantu siswa menemukan suatu konsep)

LKS ini dibuat dengan memperhatikan apa yang (harus) dilakukan oleh siswa, meliputi: melakukan, mengamati dan menganalisis. Biasanya guru merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa kemudian meminta siswa untuk mengamati fenomena hasil kegiatannya, serta memberikan pertanyaan analisis yang membantu siswa mengaitkan fenomena yang diamati dengan konsep yang akan dibangun oleh siswa.

2) LKS yang Aplikatif-Integratif (membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan) LKS ini, dapat berupa lanjutan dari LKS yang penenemuan. Prinsipnya, setelah siswa mampu menemukan suatu konsep, ia dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3) LKS yang penuntun (berfungsi sebagai penuntun belajar) LKS penuntun berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku. Siswa dapat mengerjakan LKS tersebut jika ia membaca buku, sehingga fungsi utama LKS ini ialah membantu siswa mencari, menghafal, dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. LKS ini cocok digunakan untuk keperluan remidial.

LKS ini diberikan kepada siswa setelah ia selesai mempelajari suatu topik tertentu. Topik ini dikemas di dalam LKS yang menekankan dan mengarahkan kepeda pendalaman dan penerapan materi yang terdsapat dalam buku ajar. LKS dapat digunakan sebagai pengayaan.

5) LKS yang praktikum (berfungsi sebagai petunjuk praktikum) Petunjuk praktikum dapat dijadikan satu dengan LKS. Maka dalam LKS petujuk praktikum ini merupakan salah satu konten dalam LKS.

Berdasarkan penjelasan tentang berbagai jenis LKS di atas, jenis LKS yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah LKS jenis penemuan dan aplikatif-integratif. Dalam LKS ini memuat tentang apa yang harus dilakukan oleh siswa (kegiatan 5M), sehingga melalui kegiatan-kegiatan yang ada dalam LKS siswa mampu menerapkan berbagai konsep yang siswa temukan dalam kehidupannya sehari-hari.

c. Langkah-langkah Penyusunan Lembar Kerja Siswa

Prastowo (2014:274) mengatakan LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Berikut bagan dan langkah-langkah penyusunan LKS.

Bagan 1. Langkah-langkah Penyusunan LKS

1) Lakukanlah analisis kurikulum tematik

Analisis kurikulum tematik merupakan langkah pertama dalam penyusunan LKS. Langkah ini dimaksudkan untuk

Analisis Kurikulum Tematik

Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Menentukan Judul LKS

Menulis LKS

Memetakan KD dan Indikator antar-Mata Pelajaran

Menentukan Alat Penilaian Menentukan Tema Sentral dan

Pokok Bahasan

Menyusun Materi

menentukan materi pokok dan pengalaman belajar manakah yang membutuhkan bahan ajar yang berbentuk LKS.

2) Menyusun peta kebutuhan LKS

Peta ini sangat diperlukan untuk mengetahui materi apa saja yang harus ditulis dalam LKS. Selain itu, peta ini dapat digunakan untuk melihat urutan materi, sehingga dapat menentukan mana yang lebih prioritaskan.

3) Menentukan judul LKS

Judul LKS tematik ditentukan atas dasar tema sentral dan pokok bahasannya yang diperoleh dari hasil pemetaan kompetensi dasar, materi pokok atau pengalaman belajar antarmata pelajaran di SD/MI. Jika judul telah ditentukan, maka langkah selanjutnya yaitu melalukan penulisan.

4) Penulisan LKS

Dalam menulis LKS, tahap-tahap yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: pertama, merumuskan indikator dan/atau pengalam belajar antar mata pelajaran dari temasentral yang telah disepakati. Kedua, menentukan alat penilaian. Penilaian yang akan dilakukan adalah pada proses kerja dan hasil kerja. Ketiga, menyusun materi. Untuk penyusunan materi LKS, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

a) Materi LKS sangat tergantung pada kompetensi dasar yang akan dicapainya. Materi LKS berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari.

b) Materi dapat diambil dari berbagai sumber, seperti: buku, majalah, internet, dan jurnal hasil penelitian. c) Supaya pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat

maka dapat saja di dalam LKS kita tunjukkan yang digunakan agar siswa dapat membacanya lebih jauh tentang materi tersebut.

d) Tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari siswa mengenai hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya.

Keempat, perhatikan struktur LKS. Langkah terakhir dalam penyusunan LKS, yaitu menyusun materi berdasarkan Struktur LKS. Inilah syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menulis LKS, jika langkah-langkah ini, tidak dilakukan dengan benar, maka LKS yang dibuat tidak akan efektif.

Prastowo (2014:280) menyatakan dalam mengembangkan LKS, ada empat langkah yang perlu ditempuh, yaitu: pertama, penentuan tujuan pembelajaran; kedua, pengumpulan materi; ketiga, penyusunan elemen/unsur-unsur; dan keempat, pemeriksaan dan penyempurnaan.

1) Tentukanlah tujuan pembelajaran yang akan di-breakdown ke dalam LKS.

Dalam langkah ini, kita harus menentukan desain menurut tujuan pembelajaran. Hal yang harus diperhatikan dalam mendesain LKS adalah ukuran LKS, kepadatan halaman, penomoran halaman, dan kejelasan.

2) Pengumpulan materi

Pada langkah ini, hal penting yang dilakukan yaitu menentukan materi dan tugas yang akan dimasukan dalam LKS. Materi dapat dikembangkan oleh guru atau dapat menggunakan materi yang sudah ada, materi juga dapat diberi ilustrasi atau bagan yang dapat memperjelas materi yang diberikan.

3) Menyusun elemen atau unsur-unsur LKS

Pada bagian ini, guru dapat mengintegrasikan desain (hasil dari langkah pertama) dan tugas (sebagai hasil dari langkah kedua.

4) Pemeriksaan dan penyempurnaan

Pada langkah ini, sebelum LKS diberikan kepada siswa, guru harus melakukan pengecekan kembali terhadap LKS yang telah dikembangkan. Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu pertama kesesuaian dengan tujuan pembelajaran yang berangkat dari kompetensi dasar. Kedua, kesesuaian materi

dengan tujuan pembelajaran. Ketiga, kesesuaian elemen atau unsur dengan tujuan pembelajaran. Keempat, kejelasan penyampaian. LKS yang telah dikembangkan segera dilakukan evaluasi. Caranya yaitu dengan meminta komentar siswa setelah mengguanakan LKS tersebut. Masukan dari para siswa ini digunakan untuk menyempurnakan LKS.

d.Keunggulan dan Kelemahan Lembar Kerja Siswa

Lismawati (2010) mengatakan Lembar Kerja Siswa memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan sebagai berikut:

1) Keunggulan Lembar Kerja Siswa

a) Dapat dipelajari di mana saja dan kapan saja tanpa harus menggunakan alat khusus.

b) Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar tentang fakta dan mempu menggali prinsip – prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi realistis.

c) Dapat memaparkan kata-kata, angka-angka, notasi musik, gambar dua dimensi, serta diagram dengan proses yang sangat cepat.

d) Secara ekonomis, lebih hemat dibanding dengan media pembelajaran yang lainnya.

2) Kelemaham Lembar Kerja Siswa

a) Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian-bagian tertentu. b) Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang

diajukan.

c) Memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban kompleks dan mendalam. d) Memerlukan pengetahuan prasyarat agar siswa dapat

memahami materi yang dijelaskan. Siswa yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami.

Dokumen terkait