• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Mengingat bahwa penerapan praktik manajemen risiko yang baik dapat mendukung kinerja Kelompok Usaha, maka manajemen risiko selalu menjadi elemen pendukung penting bagi Kelompok Usaha dalam menjalankan usahanya. Sasaran dan tujuan utama dari diterapkannya praktik manajemen risiko di Kelompok Usaha adalah untuk menjaga dan melindungi Kelompok Usaha melalui pengelolaan risiko kerugian yang mungkin timbul dari berbagai aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang sudah ditetapkan oleh manajemen Kelompok Usaha.

Kelompok Usaha memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan seperti: risiko kredit, risiko suku bunga dan risiko likuiditas.

a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar dan arus kas masa datang dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.

Eksposur Kelompok Usaha terhadap suku bunga timbul dari pinjaman bank. Pinjaman bank pada suku bunga variabel tersebut mempengaruhi arus kas Kelompok Usaha atas risiko suku bunga yang sebagian saling hapus dengan kas yang ditempatkan pada suku bunga variabel. Untuk meminimalisir risiko suku bunga, Kelompok Usaha mengatur biaya bunga dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen melakukan penilaian terhadap suku bunga yang ditawarkan bank untuk memperoleh suku bunga yang paling menguntungkan sebelum mengambil keputusan sehubungan dengan penempatan dan mengadakan perjanjian pinjaman baru.

40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b. Risiko Mata Uang

Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Selain itu, pendapatan dan pengeluaran Kelompok Usaha hampir seluruhnya diterima dan dibayarkan dalam mata uang Rupiah.

Kelompok usaha menggunakan instrumen keuangan derivatif terutama cross currency swaps untuk mengelola liabilitas kelompok usaha sesuai dengan kebijakan keuangan Kelompok Usaha (Catatan 35).

c. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan tertentu. Kelompok Usaha memberikan pembayaran secara kredit hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel.

Selain itu, saldo piutang dimonitor secara berkelanjutan dengan tujuan bahwa eksposur Kelompok Usaha terhadap piutang yang tidak tertagih tidak signifikan.

Kas dan setara kas ditempatkan pada lembaga keuangan yang teratur dan bereputasi. Eksposur maksimal atas risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat dari setiap jenis aset keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Nilai tercatat Maksimum eksposur Nilai tercatat Maksimum eksposur Aset Keuangan

Kas dan setara kas 471.118.096.238 471.118.096.238 624.321.538.450 624.321.538.450 Aset keuangan lancar lainnya 62.702.475.912 62.702.475.912 - -Investasi jangka pendek 150.022.603.650 150.022.603.650 150.022.603.650 150.022.603.650 Piutang usaha 115.829.132.627 115.829.132.627 75.986.984.916 75.986.984.916 Piutang non-usaha 115.889.339.026 115.889.339.026 58.259.296.291 58.259.296.291 Uang muka investasi dan piutang investasi 265.399.260.638 265.399.260.638 252.304.318.265 252.304.318.265 Bank yang dibatasi penggunaannya 54.156.936.298 54.156.936.298 46.555.017.512 46.555.017.512 Jumlah 1.235.117.844.389 1.235.117.844.389 1.207.449.759.084 1.207.449.759.084

2 0 1 7 2 0 1 6

d. Risiko Likuiditas

Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai dan dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 September 2017:

Kurang dari Lebih dari

1 tahun 1 - 2 tahun 3 tahun Jumlah

Utang usaha 20.461.058.950 - - 20.461.058.950 Utang non-usaha 194.770.572.568 - - 194.770.572.568 Beban akrual 22.773.973.782 - - 22.773.973.782 Utang pembiayaan konsumen 2.262.678.197 3.581.561.043 - 5.844.239.240 Pinjaman jangka panjang 179.322.261.454 438.452.680.627 1.705.923.296.903 2.323.698.238.984 Jumlah 419.590.544.952 442.034.241.670 1.705.923.296.903 2.567.548.083.525

e. Risiko Permodalan

Tujuan utama Kelompok Usaha dalam mengelola permodalan adalah melindungi kemampuan Kelompok Usaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Dengan demikian, Kelompok Usaha dapat memberikan imbal hasil yang memadai kepada para pemegang saham serta juga sekaligus memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.

Dalam mengelola permodalan tersebut, manajemen senantiasa memperhatikan pemeliharaan rasio modal yang sehat antara jumlah liabilitas dan ekuitas. Penyesuaian terhadap struktur keuangan dilakukan berdasarkan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Di samping itu, kebijakan diarahkan untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat guna mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Dalam memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menerbitkan saham baru, mengusahakan pendanaan melalui pinjaman, melakukan restrukturisasi terhadap utang yang ada ataupun menjual aset untuk mengurangi pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses terhadap manajemen permodalan selama periode penyajian.

Berikut adalah gearing ratio yang merupakan perbandingan antara jumlah liabilitas (dikurangi kas dan setara kas) terhadap jumlah ekuitas pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016.

2 0 1 7 2 0 1 6

Pinjaman 2.329.542.478.225 2.370.305.220.854

Kas dan setara kas (471.118.096.238) ( 624.321.538.450)

Pinjaman - bersih 1.858.424.381.987 1.745.983.682.404

Ekuitas 2.899.404.928.867 2.691.994.133.860

Rasio pinjaman - bersih terhadap modal 0,64 0,65

Estimasi Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

PSAK 68, “Pengakuan Nilai Wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

 Pengukuran nilai wajar Tingkat 1 yang diperoleh dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset dan liabilitas yang identik;

 Pengukuran nilai wajar Tingkat 2 yang diperoleh dari input selain dari harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan

 Pengukuran nilai wajar Tingkat 3 yang diperoleh dari teknik penilaian yang memasukkan input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, aset keuangan Kelompok Usaha masing-masing adalah sebesar Rp 1.235.117.844.389 dan Rp 1.207.449.759.084 yang mencerminkan sekitar 21,35% dan 21,87% dari jumlah aset pada tanggal pelaporan.

40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) e. Risiko Permodalan (Lanjutan)

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan, adalah sebagai berikut:

2 0 1 7 2 0 1 6

A S E T

Tersedia untuk dijual

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual 62.702.475.912 -Dimiliki hingga jatuh tempo

Investasi jangka pendek 150.022.603.650 150.022.603.650 Pinjaman dan piutang

Kas dan setara kas 471.118.096.238 624.321.538.450

Piutang usaha 115.829.132.627 75.986.984.916

Piutang non-usaha 115.889.339.026 107.650.402.250

Uang muka investasi dan piutang investasi 265.399.260.638 252.304.318.265 Bank yang dibatasi penggunaannya 54.156.936.298 46.555.017.512 Instrumen derivatif - 11.115.410.181

Jumlah 1.235.117.844.389 1.267.956.275.224

LIABILITAS

Liabilitas keuangan lainnya

Utang bank jangka pendek 35.000.000.000 35.000.000.000

Utang usaha 20.461.058.950 43.661.723.838

Utang non-usaha 194.770.572.568 137.401.776.382

Beban akrual 22.773.973.782 26.317.288.126

Pinjaman jangka panjang 2.323.698.238.985 2.329.895.174.575 Utang pembiayaan konsumen 5.844.239.240 5.410.046.279

Jumlah 2.602.548.083.525 2.577.686.009.200

Dokumen terkait