• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV. Temuan dan Interpretasi Data Penelitian

4.2. Profil Informan dan Temuan Data

4.2.1 Masyarakat yang Mendapatkan Bantuan

a. Mangatas Tampubolon

Informan ini adalah adalah seorang suami yang berusia 43 tahun dan pekerjaan Informan sekarang adalah sebagai seorang supir angkutan Umum. Informan ini tamatan dari Sekolah Menengah Atas dan Informan memiliki seorang istri dan 4(empat) orang anak yang mana anaknya, Tiga laki-laki, satu perempuan. anaknya yang paling besar dan kedua masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama dan anaknya yang dua lagi masih mengenyam pendidikan dibangku Sekolah Dasar. Istri dari Informan ini bekerja sebagai seorang petani dan Informan ini juga memiliki lahan pertanian yang diolahnya, informan ini juga hanya pergi bekerja sebagai supir angkutan umum sampai siang hari jam 2 atau jam 3 dan selebihnya disisakannya untuk pergi kesawah atau kewarung untuk istirahat atau ngobrol dengan teman-temannya . informan ini dan keluarganya sudah tinggal di desa ini selama hampir 30 tahun dan sumber kehidupan mereka juga berasal dari sektor pertanian lebih besar. Informan ini sudah hampir 8 tahun menjadi supir angkutan umum karena Informan ini ingin mencari uang tambahan untuk menyekolahkan anak dan kebutuhan keluarganya. Sedangkan istrinya juga kalau tidak sibuk kesawah sendiri maka akan mencari uang dengan bekerja ke sawah orang lain. pendapatan dari informan ini seharinya sebagai supir Angkutan Umum

penumpang sedangkan Istrinya juga jika bekerja di sawah orang lain maka dia akan memperoleh gaji Rp. 70.000 sehari. Informan ini mengatakan sangat terbantu dengan kehadiran Bantuan Operasional Sekolah(BOS) yang diberikan oleh pemerintah. Informan juga mengharapkan agar Bantuan yang diberikan oleh pemerintah dapat meringankan beban dari informan untuk menyekolahkan anak-anaknya.

b. Rame Purba

Informan ini adalah seorang ibu rumah tangga yang berusia sekitar 39 tahun, suami dari informan ini adalah Hokber Pardede yang bekerja sebagai petani dan juga memiliki mesin pemanen atau penggiling padi di desa ini. Informan ini juga terkadang mau bekerja sebagai buruh tani ke sawah-sawah orang lain yang mengajaknya bekerja namun Informan mengatakan akhir-akhir ini dia hanya di rumah saja karena suami Informan yang menyuruh dan pendapatan suaminya belakangan ini lumayan banyak karena adanya mesin pemanen padi atau penggiling padi. Tapi informan ini juga memiliki sebidang sawah yang dikelolanya sendiri tepatnya sawahnya itu letaknya di desa ini juga. Informan ini memiliki 4 orang anak yang terdiri dari 1(Satu) Laki-laki dan 3(Tiga) Perempuan. anaknya yang paling besar tahun ini akan masuk Sekolah Menengah Atas(SMA) dan anaknya yang Perempuan, satu di Sekolah Menengah Pertama(SMP) dan duanya lagi di Sekolah Dasar(SD). Di desa ini informan tergolong masyarakat yang ekonominya dikalangan menengah karena kepemilikan mesin pemanen atau penggiling padi di desa ini.

Pendapatan terbesar keluarga informan ini adalah berasal dari penghasilan suaminya yang bekerja sebagai penggiling padi atau pemanen padi. Dalam sehari kalau musim panen padi suaminya bisa berpenghasilan sebanyak Rp. 200.000- 400.000 per harinya jadi dalam sebulan itu kalau musim panen padi suami dari Informan ini bisa berpenghasilan sebanyak 6 juta – 8 juta sebulan bersihnya dan ditambah lagi sawah yang dimilikinya dan dikelola sendiri.karena pendapatan suaminya yang lumayan besar tentunya Informan, dalam hal ini istrinya terkadang kebanyakan di rumah saja sebagai ibu rumah tangga. Dalam kehidupannya sehari-hari pun keluarga informan ini serba berkecukupan walaupun suaminya bekerja pada sektor pertanian dan untuk kebutuhan pendidikan anak-anaknya juga tidak terlalu membebani juga buat beliau karena untuk biaya sekolah anaknya juga masih sangat minim. Informan ini sangat bersyukur dengan kehadiran Bantuan Operasional Sekolah(BOS), karena pendapatan atau hasil pencaharian dari informan ini bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga lainnya dan informan juga tidak kesulitan mencari biaya untuk sekolah anak-anaknya.

c. Relli Simanjuntak

Informan ini merupakan seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai petani dan suami dari informan ini bekerja sebagai Kuli Bangunan atau Tukang. Keseharian mereka selalu disibukkan dengan pekerjaan masing-masing yang mana istri bekerja sebagai petani dan terkadang mencari gaji atau upah dari membantu mengerjakan sawah orang lain. Uang yang didapat informan ini

bekerja sebagai Tukang atau kuli bangunan. Usia dari Informan ini 32 tahun dan memiliki 3(tiga) orang anak yang terdiri dari satu anak perempuan yang paling besar dan duanya lagi laki-laki. Anaknya perempuan yang paling besar tahun ini baru tamat Sekolah Dasar dan akan melanjut ke Sekolah Menengah Pertama(SMP) dan satu masih duduk di bangku Sekolah Dasar(SD) sedangkan yang satunya lagi masih balita. Beliau memiliki Rumah pribadi, sawah yang dikelola sendiri, dan memiliki penghasilan yang tergolong mencukupi untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Informan ini memiliki pendapatan sebulannya sekitar Rp.1.000.000 dari pekerjaannya sebagai buruh tani atau ikut membantu mengerjakan sawah milik orang lain dan suaminya memiliki pendapatan sekitar Rp. 2.500.000/ per bulannya. Tentunya jika dijumlahkan pendapatan dari keluarga Informan ini sekitar Rp.3.500.000 perbulannya dan belum lagi pendapatan dari hasil panen padi dalam setengah tahun itu. Jadi pendapatan dari pekerjaan sehari-harinya digunakan informan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta hasil panen dari sawah mereka gunakan untuk keperluan kebutuhan rumah seperti membeli perabot rumah, dan lainnya.

Informan juga mengakui belum terbebani dengan biaya sekolah dan pendidikan anak-anaknya, karena anak-anaknya masih taraf Sekolah Dasar dan belum butuh biaya yang banyak. Paling Informan ini hanya memikirkan anaknya yang paling besar tahun ini akan masuk Sekolah Menengah pertama. Tapi Informan ini juga mengakui bahwa selama anak-anaknya bersekolah di

kebutuhan pendidikan lainnya karena beliau mengetahui adanya Bantuan Sekolah yang diberikan pemerintah ke semua sekolah dan mengadakan sekolah gratis ke semua siswa-siswi. Informan ini juga sudah merasakan manfaat hadirnya Bantuan Operasional sekolah yang membebaskan biaya membeli buku paket, uang sekolah, uang ujian, uang les sore dan biaya-biaya yang dibutuhkan sekolah tidak dari orangtua lagi namun sudah dibiayai oleh pemerintah. Informan ini mengatakan sangat bersyukur dengan kehadiran Bantuan Operasional Sekolah(BOS), Karena beban informan semakin berkurang mencari uang untuk biaya sekolah anak-anaknya dan informan ini sangat berantusias menyekolahkan anak-anaknya dikarenakan adanya Bantuan yang diberikan oleh pemerintah.

d. Rikton Sipayung

Informan ini merupakan asli penduduk Desa Pematang Panei, usia dari informan ini adalah 48 tahun dan Informan bekerja sebagai pedagang sekaligus juga bertani. istri dari informan ini bekerja sebagai petani dan informan ini memiliki 5(lima) orang anak yang terdiri dari satu anak perempuan yang paling besar dan empatnya lagi adalah laki-laki. Anaknya yang pertama dan kedua sudah ada yang bekerja di Batam sedangkan anaknya yang tiga orang lagi ada yang SMA dan yang paling kecil masih di Sekolah Dasar. Informan menekuni pekerjaan sebagai pedagang semenjak masih memiliki 2 orang anak dan istrinya juga sebelumnya ikut membantu berjualan. namun semenjak mereka

membeli sebidang sawah di desa ini maka istrinya hanya fokus bertani saja, dan yang masih berdagang sampai saat ini adalah suami atau informan ini saja.

Semenjak memiliki sawah informan juga menyempatkan waktunya ke sawah misalnya pada hari minggu atau pada waktu dia istirahat dari berdagangnya. Informan ini mengatakan bahwa hasilnya dari berdagang tersebutlah dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dia gunakan untuk modalnya bertani juga. Beliau mengatakan penghasilannya dari berdagang bersihnya sekitar ± Rp. 200.000 sehari, namun dengan penghasilannya yang cukup itu informan juga mengalami kesulitan ketika anaknya yang berlima itu masih sekolah dan tentunya membutuhkan biaya yang besar juga. Tapi setelah dua orang anaknya telah tamat dan pergi merantau beban dia sudah berkurang.

Informan juga mengatakan bahwa saat ini Informan tidak berat lagi memikirkan buat pendidikan tiga orang anaknya karena anaknya yang bekerja bisa membantu informan menyekolahkan adik-adiknya. Informan juga mengatakan untuk biaya pendidikan anaknya yang SMA pun masih tergolong rendah karena di Sekolah Negeri dan belum lagi anaknya yang di Sekolah Dasar semua biayanya gratis. Informan ini mengatakan sangat beruntung menyekolahkan anak-anaknya apalagi di sekolah negeri karena pemerintah mengadakan biaya sekolah gratis dengan diberikannya Bantuan Operasional Sekolah(BOS).

e. Pantun Mangatur Siahaan

Informan ini merupakan penduduk asli Desa Pematang Panei, informan ini usianya 41 tahun dan pekerjaannya sebagai wiraswasta dan istrinya informan ini bekerja sebagai petani dan informan ini memiiki 4(empat) orang anak. Tiga laki-laki dan Satu perempuan. anaknya yang pertama yaitu laki-laki yang sekarang masih duduk SMA Kelas 2 dan anaknya yang perempuan sekarang naik kekelas 3 SMP dan satu anaknya masih duduk dibangku Sekolah Dasar dan satu lagi belum sekolah. Informan ini kesehariannya bekerja sebagai wiraswasta (pemborong di bangunan) Informan ini ada juga usaha kolam ikan di desa ini. Selain itu juga informan ini memiliki sebidang sawah yang ditanami padi dan sayur-sayuran serta beliau juga memiliki tanaman cabe yang dibuat di sawahnya.

Menurut informan hasil dari pertanianlah yang juga dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarganya. Istri dari informan ini juga sangat bekerja keras dalam mengelola lahan pertaniannya, informan ini juga tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Saat ini juga Informan tidak terlalu kesulitan membiayai sekolah anak-anaknya karena menurutnya dia masih bisa bekerja memenuhi kebutuhan sekolah anak-anaknya dan hasil dari pertaniannya juga bisa membantu pengeluarannya untuk biaya sekolah anak-anaknya. Paling biayanya yang besar keluar untuk anaknya yang SMA dan SMP karena sekolah di Swasta yang biaya sekolahnya lumayan mahal. Tapi untuk anaknya yang masih Sekolah Dasar, biaya sekolahnya gratis

merasakan ringannya biaya sekolah jika di Sekolah Negeri. Informan ini mengatakan sangat bersyukur karena adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

f. Almer Purba

Informan ini merupakan salah satu pendatang ke Desa Pematang Panei ini namun karena menikahi gadis desa ini maka beliau menetap di desa ini juga kurang lebih 11 tahun. Informan ini saat ini sudah berusia 38 tahun dan pekerjaannya sebagai petani, sedangkan istrinya juga bekerja sebagai petani. Informan ini memiliki 3(Tiga) orang anak yang mana dua orang anaknya masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) dan satunya lagi masih belum sekolah. Informan ini dan istrinya kesehariannya hanya sebagai petani dan terkadang jika mereka tidak sibuk kesawahnya sendiri maka mereka akan mencari gaji kesawah orang lain. namun itu juga belum cukup, mereka juga harus mencari nafkah dari menjual kolang kaling dan menjual Tuak agar mendapat uang tambahan.

Informan ini masih mengontrak rumah di desa ini karena keterbatasan dana untuk membeli lahan dan membangun rumah, serta lahan pertanian yang mereka kerjakan itu milik orang lain atau disewanya . informan ini mengatakan kehidupan mereka saat ini tergolong susah karena semuanya serba mengontrak, belum lagi beliau hanya jarang mencari gaji dari sawah orang lain. Informan ini memiliki penghasilan hanya ± Rp 2.000.000 sebulannya, beliau mengakui sangat kesulitan untuk mencari uang lagi karena harus membayar tagihan

kontrak rumah, membayar sewa sawah ditambah lagi biaya hidup sehari-harinya. Informan ini sangat bersyukur dengan kehadiran Bantuan Operasional Sekolah(BOS) karena beban informan ini semakin berkurang dalam menyekolahkan anak-anaknya. Dan informan hanya terfokus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan tidak lagi memikirkan biaya sekolah karena sudah ditanggung oleh pemerintah.

4.2.2 Pihak Penyalur Bantuan Operasional Sekolah. a. Lamria Tampubolon Spd

Informan ini merupakan Kepala Sekolah dari salah satu Sekolah Dasar yang ada di desa ini yaitu SD NEGERI 091307 Pematang Panei, beliau telah menjabat sebagai kepala SD ini selama ± 10 tahun, usia beliau 59 tahun dan Informan tinggal di daerah JL.Parapat, kelurahan matio Kota Pematang Siantar. Selama kepemimpinannya di SD N 091307 ini suka dukanya telah Informan ini rasakan dan Informan juga dikenal sebagai Kepala Sekolah yang tegas di Sekolah ini. Namun beliau juga mengatakan sedikit banyaknya ada yang tidak menyukainya sebagai Kepala Sekolah baik itu Guru-Gurunya, murid-muridnya dan orangtua dari murid juga. Informan mengatakan walaupun ada yang tidak suka dengan Informan ini tapi dia tetap tabah dan tegar menjalankan tugasnya sebagai Kepala Sekolah atau pimpinan di SD 091307 ini.

Informan ini mengakui banyak tekanan yang dia rasakan baik dari Guru-gurunya yang banyak tuntutan dan ada yang malas mengajar Guru-Guru-gurunya, ada

paling ironisnya lagi yang adalah wartawan yang ingin menjatuhkan beliau karena dituduh menggelapkan uang pembangunan gedung sekolah, dituduh juga korupsi Dana Bantuan Operasional Sekolah(BOS). Informan mengatakan sudah kebal dengan tekanan-tekanan yang ada namun terkadang juga Informan merasa sedih dengan tuduhan-tuduhan yang tidak jelas itu. Informan ini mengatakan Bantuan Operasional Sekolah(BOS) yang diberikan oleh pemrintah dapat meringankan beban orangtua siswa namun juga akan menimbulkan kemalasan bagi orangtua untuk bekerja.

b. Ramot Sormin Spd

Informan ini merupakan Kepala Sekolah dari SMP Negeri 2 yang ada di Kecamatan Panombeian Panei. walaupun letak SMP ini jauh dari Desa Pematang Panei namun peneliti memilih sekolah ini karena sebelumnya ada juga anak-anak dari desa ini sekolah di SMP N 2 ini. informan ini sudah berusia 51 tahun dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah dan menjadi Kepala Sekolah itu masih sekitar 7 tahun. Peran dan tanggung jawab Informan disekolah ini sangat besar dan informan ini mengakui bahwa selama dia punya jabatan disekolah ini selalu ada rintangan dan masalah yang dihadapinya. Informan juga mengalami tekanan dari berbagai pihak baik itu dari pihak wartawan, pihak Guru-guru, orangtua murid dan murid-muridnya juga.

Informan ini sering mendapatkan tekanan karena sering dianggap tidak menjalankan tugas dengan benar, sering dianggap melakukan pungutan

terhadap siswa maupun Guru-gurunya dan yang paling mengerikan sering dituduh telah mengkorupsikan uang atau bantuan yang diberikan pemerintah, misalnya saja karena kondisi gedung sekolah yang sudah buruk masyarakat sudah mengecap informan ini sudah korupsi. Belum lagi misalnya semenjak hadirnya Bantuan Operasional Sekolah atau BOS ini, seringkali orangtua menanyakan dan mempersoalkan masalah bantuan ini.

c. Riama Sihombing Spd

Informan ini merupakan Wakil Kepala Sekolah SD NEGERI 091301 Pematang Panei dan Informan ini sekarang berusia 56 tahun. Informan ini masih dua tahun belakangan ini menjadi Wakil Kepala Sekolah di SD 091301 ini dan Kepala Sekolah SD ini juga baru 2 tahun diangkat menjadi Kepala Sekolah di SD ini. walaupun tergolong masih baru menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah namun Informan ini juga memiliki banyak pengalaman sampai dengan saat ini. SD 091301 ini merupakan salah satu SD terbaik juga di Kecamatan Panombeian Panei jadi informan merasa bangga bisa menjadi Guru dan sudah menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah saat ini.

Informan ini mengatakan walaupun posisinya sebagai Wakil Kepala Sekolah tapi dia juga memiliki banyak peranan disekolah ini. yang paling besar tugas dari beliau yaitu mengatur bagian kesiswaan dan mengatasi semua masalah yang ada di sekolah ini. informan ini mengatakan SD 091301 juga memberlakukan biaya sekolah gratis dan bebas dari pungutan. SD 091301 ini memiliki banyak jumlah siswanya dibanding SD yang lain. Informan juga

masih minimnya buku-buku pelajaran yang ada. Beliau mengatakan dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah itu membuat sekolah ini bisa berbenah diri lebih baik lagi.

4.2.3 Tokoh Pendidikan yang ada di Desa Pematang Panei

a. Rengsi Manatap Simbolon

Informan ini merupakan seorang perempuan yang sebelumnya pensiunan dari Dinas Pendidikan, Informan sekarang berumur 62 tahun dan Informan sudah menjalani dua tahun masa pensiunnya. Sekarang informan ini sebagai wiraswasta karena memiliki usaha rumah makannya yang dikelola oleh anaknya sendiri. Sewaktu Informan masih aktif bertugas di bagian Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, informan ini melihat begitu banyaknya persoalan-persoalan yang terjadi di dunia pendidikan terutama di daerah Kecamatan Panombeian Panei tepatnya di Desa Pematang Panei. Informan ini mengatakan banyak persoalan yang muncul seperti korupsi yang tersembunyi dibagian dinas pendidikan tersebut, selain itu kurangnya fasilitas pendukung untuk kemajuan pendidikan di desa ini, kurangnya peran orangtua mengontrol anak-anaknya sehingga ada yang putus sekolah, kurangya minat anak untuk melanjut keperguruan tinggi.

Informan juga mengatakan pemerintah sudah seharusnya mengkaji ulang bagaimana kemajuan atau perkembangan pendidikan di Kabupaten Simalungun terutama di Desa Pematang Panei ini. informan juga mengatakan

bahwa dia mengetahui Program Dana Bantuan Operasional Sekolah yang diberikan pemerintah untuk mendorong kemajuan pendidikan didesa ini dan membantu orangtua meringankan bebannya menyekolahkan anak-anaknya.

b. Minar Saragi

Informan ini merupakan seorang pensiunan Guru Sekolah Dasar dan usia Informan saat ini 67 tahun. Sebelumnya Informan ini sebelumnya hanya tamatan SPG atau SMA, pekerjaan Informan saat ini hanya sebagai petani saja. informan ini bekerja sebagai petani hanya membuatnya tetap ada kegiatan atau beraktivitas saja dan informan ini memiliki pandangan seputar masalah pendidikan di Desa Pematang Panei ini. informan ini dulunya adalah seorang Guru di SD 091301 dan sampai 30 tahun dia gunakan tenaganya sebagai Guru atau pengajar. Informan ini mengatakan banyak hal yang telah berubah didunia pendidikan saat ini seperti semakin banyaknya kegiatan korupsi yang dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap dana-dana yang dibutuhkan sekolah, banyaknya bantuan yang diberikan Pemerintah semakin membuat para siswa semakin manja dan orangtuanya pun semakin malas untuk bekerja.

Informan ini mengatakan sedikit banyaknya tahu informasi mengenai dana BOS yang diberikan pemerintah untuk membiayai perlengkapan dan kebutuhan operasional sekolah. Informan mengatakan BOS itu fungsinya untuk meringankan beban orangtua dari siswa juga, apalagi orangtuanya yang miskin

atau kurang mampu maka bantuan ini sangat diharapkan oleh masyarakat Desa Pematang Panei.

4.2.4 Tokoh Masyarakat

Dokumen terkait