IDENTIFIKASI KANDUNGAN FOSIL DAERAH PADANGLAMPE
3.2 Measuring Section .1 Batupasir
Dijumpai batuan sedimen dengan warna lapuk nya kuning kecoklatan dan warna segar abu-abu. Memiliki tekstur klastikdan struktur nya berlapis dengan komposisi kimia CaCO3. Dengan arah N247oE dan memiliki ketebalan dari meteran 0-5 m sebesar 16,26.
Gambar 3.2 Batupasir yang terdapat pada stasiun 2
Fosil ini berasal dari Filum Coelenterata, kelas Anthozoa, ordo Cystiphyllida, family Porpitesidae, genus Porpites, dan dengan nama spesies Porpites Porpita L. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Discoidal, yaitu fosil yang menyerupai cincin. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Silur Tengah (± 423 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Coelenterata, kelas Anthozoa, ordo Euompholina, family Platyschismanidae, genus Platyschisma, dan dengan nama spesies Platyschisma Nontensis KEYS. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Discoidal, yaitu fosil yang menyerupai cincin. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Devon Atas (± 360-345 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas Gastropoda, ordo Ammonitida, family Chondrocerasidae, genus Chondroceras, dan dengan nama spesies Chondroceras Geruilla SOW. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Globular, yaitu fosil yang memiliki bentuk melingkar. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Jura Tengah (± 176-160 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Coelenterata, kelas Anthozoa, ordo Scleractinia, family Thecosmilianidae, genus Thecosmilia, dan dengan nama spesies Thecosmilia Annularis FLEM. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Tabular, yaitu fosil yang memiliki bentuk tabung. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Jura Atas (± 160-141 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas Gastropoda, ordo Neritoidea, family Naticanidae, genus Natica, dan dengan nama spesies Natica Inflata. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Conical, yaitu fosil yang memiliki bentuk kerucut. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Devon Atas (± 360-345 juta tahun yang lalu).
3.2.2 Batugamping
Dijumpai batuan sedimen dengan warna lapuk nya abu-abu kecoklatan dan warna segar abu-abu. Memiliki tekstur klastikdan struktur nya berlapis dengan
komposisi kimia CaCO3. Dengan arah N247oE dan memiliki ketebalan dari meteran 6-11 m sebesar 15,9 m dan dari meteran 15A-19 sebesar 19,21 m.
Fosil ini berasal dari Filum Coelenterata, kelas Anthozoa, ordo Cystiphyllida, family Porpitesidae, genus Porpites, dan dengan nama spesies Porpites Porpita L. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Discoidal, yaitu fosil yang menyerupai cincin. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Silur Tengah (± 423 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Coelenterata, kelas Anthozoa, ordo Euompholina, family Platyschismanidae, genus Platyschisma, dan dengan nama spesies Platyschisma Nontensis KEYS. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Discoidal, yaitu fosil yang menyerupai cincin. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Devon Atas (± 360-345 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas Gastropoda, ordo Ammonitida, family Chondrocerasidae, genus Chondroceras, dan dengan nama spesies Chondroceras Geruilla SOW. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Globular, yaitu fosil yang memiliki bentuk melingkar. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Jura Tengah (± 176-160 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas Gastropoda, ordo Mesogastropoda, family Neoproboliumidae, genus Neoprobolium, dan dengan nama spesies Neoprobolium Oklahomae (RICH). Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Conical, yaitu fosil yang memiliki bentuk kerucut. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Devon Tengah (± 370-360 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Coelenterata, kelas Anthozoa, ordo Scleractinia, family Thecosmilianidae, genus Thecosmilia, dan dengan nama spesies Thecosmilia Annularis FLEM. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Tabular, yaitu fosil yang memiliki bentuk tabung. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Jura Atas (± 160-141 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas pelecypoda, ordo Veneroidei, family Dreissenanidae, genus Dreissena, dan dengan nama spesies Dreissena Spathulata (PARTSCH). Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Conveks, yaitu fosil yang memiliki satu cangkang. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Pliosen Bawah (± 5-3,2 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas Gastropoda, ordo Stauriida, family Amplexusidae, genus Amplexus, dan dengan nama spesies Amplexus
Coralloides SOW. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Conical, yaitu fosil yang memiliki bentuk kerucut. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Karbon Bawah (± 345-318 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas Gastropoda, ordo Architaenioglossa, family Viviparusidae, genus Viviparus, dan dengan nama spesies Viviparus Pachystomus (SANDBG). Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Globular, yaitu fosil yang memiliki bentuk melingkar. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Oligosen Atas (± 33-22,5 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas Gastropoda, ordo Neritoidea, family Naticanidae, genus Natica, dan dengan nama spesies Natica Inflata. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Conical, yaitu fosil yang memiliki bentuk kerucut. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Devon Atas (± 360-345 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas pelecypoda, ordo Spiriferida, family Cyrtospiriferidae, genus Cyrtospirifer, dan dengan nama spesies Cyrtospirifer Verneuili (MURCH). Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Valve, yaitu fosil yang memiliki satu cangkang. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada
laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Devon Atas (± 360-345 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas pelecypoda, ordo Veneroidei, family Cyprinanidae, genus CyprinaCyprina, dan dengan nama spesies Cyprina Rotundata BRAUN. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Bivalve, yaitu fosil yang memiliki dua cangkang. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Oligosen Atas (± 33-22,5 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas pelecypoda, ordo Spiriferida, family Acrospiriferidae, genus Acrospirifer, dan dengan nama spesies Acrospirifer Speciosus (BRONN). Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Biconveks, yaitu fosil yang memiliki dua cangkang. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Devon Tengah (± 370-360 juta tahun yang lalu).
3.2.3 Batubara
Dijumpai batuan sedimen dengan warna lapuk nya acokelat dan warna segar hitam. Memiliki tekstur non klastikdan struktur nya berlapis dengan komposisi kimia C. Dengan arah N247oE dan memiliki ketebalan dari meteran 12-14B m sebesar 8,3 m.
Gambar 3.3 Litologi Batubara
Fosil ini berasal dari Filum Coelenterata, kelas Anthozoa, ordo Cystiphyllida, family Porpitesidae, genus Porpites, dan dengan nama spesies Porpites Porpita L. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Discoidal, yaitu fosil yang menyerupai cincin. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Silur Tengah (± 423 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Coelenterata, kelas Anthozoa, ordo Euompholina, family Platyschismanidae, genus Platyschisma, dan dengan nama spesies Platyschisma Nontensis KEYS. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Discoidal, yaitu fosil yang menyerupai cincin. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Devon Atas (± 360-345 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas Gastropoda, ordo Neritoidea, family Tympanotusidae, genus Tympanotus, dan dengan nama spesies Tympanotus Funans. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Tabular, yaitu fosil yang memiliki bentuk tabung. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Paleosen Atas (± 58-55 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Porifera, kelas Demospongea, ordo Favosilida, family Favositesidae, genus Favosites, dan dengan nama spesies Favosites Sagiratus LECOMPTE. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Globular, yaitu fosil yang memiliki bentuk melingkar. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Devon Tengah (± 370-360 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas Gastropoda, ordo Architaenioglossa, family Viviparusidae, genus Viviparus, dan dengan nama spesies Viviparus Pachystomus (SANDBG). Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Globular, yaitu fosil yang memiliki bentuk melingkar. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Oligosen Atas (± 33-22,5 juta tahun yang lalu).
3.2.4 Batulempung
Dijumpai batuan sedimen dengan warna lapuk nya orange kecoklatan dan warna segar abu-abu. Memiliki tekstur klastikdan struktur nya berlapis dengan komposisi kimia CaCO3. Dengan arah N247oE dan memiliki ketebalan dari meteran 14B-15A m sebesar 1,98 m.
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas Gastropoda, ordo Neritoidea, family Naticanidae, genus Natica, dan dengan nama spesies Natica Inflata. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Conical, yaitu fosil yang memiliki bentuk kerucut. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Devon Atas (± 360-345 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas Gastropoda, ordo Sorbeoconcha, family Brotianidae, genus Brotia, dan dengan nama spesies Brotia(Timyea) Inquinata DEFR. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Conical, yaitu fosil yang memiliki bentuk kerucut. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Paleosen Atas (± 58-55 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas pelecypoda, ordo Spiriferida, family Cyrtospiriferidae, genus Cyrtospirifer, dan dengan nama spesies Cyrtospirifer Verneuili (MURCH). Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Valve, yaitu fosil yang memiliki satu cangkang. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada
laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Devon Atas (± 360-345 juta tahun yang lalu).
Fosil ini berasal dari Filum Mollusca, kelas pelecypoda, ordo Veneroidei, family Cyprinanidae, genus CyprinaCyprina, dan dengan nama spesies Cyprina Rotundata BRAUN. Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Bivalve, yaitu fosil yang memiliki dua cangkang. Dengan komposisi kimia kalsium karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya adalah pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini adalah Oligosen Atas (± 33-22,5 juta tahun yang lalu).
Tabel 3.1 Kandungan fosil pada daerah Padanglampe
Filum Spesies No. Stasiun Foto
Coelenterata Porifera Mollusca Porpites porpita L Platyschisma Nohtensis KEYS Thecosmilia annularia FLEM Favosites saginatus LECOMPTE Cyprina rotundata BRAUN 01-18 01-14 1,2,4,5,9,10 ,11 14,16,17 10
Tympanotonos funatus (SOW.) Chondroceras Geruilla SOW Brotia (timyea) inquinata DEFR Neoprobolium Oklahomae (RICH) Natica inflata Dreissena Spathulata 12,13,17 4, 5, 8, 9, 10 12 9,10,11 3,8
(PARTSCH) Amplexus Coralloides SOW Viviparus Pachystomus (SANDBG) Cyrtospirifer verneuili (MURCH) Acrospirifer speciosus (BRONN) 6, 15,17 6 7,13 8 11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan fieldtrip ini yaitu:
1. Kandungan fosil yang terdapat di daerah penilitian yaitu fosil pada filum porifera, filum mollusca dan filum coelenterate.
2. Litologi yang terdapat pada daerah penelitian yaitu batugamping, batupasir, batulempung, dan batubara.
4.2 Saran
Adapun saran saya setelah melakukan fieldtrip paleontologi adalah agar masyarakat dan pemerintah dapat memaksimalkan potensi alam yang terdapat pada daerah penilitian, berupa lahan yang dapat digunakan oleh para mahasiswa geologi seluruh Indonesia untuk melakukan penilitian tentang paleontologi mengenai fosil dan juga litologi yang sangat beragam.