5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Iluminasi cahaya
5.1.1 Medium udara
Menurut Cayless dan Marsden (1983), cahaya dapat merambat pada medium udara. Frekuensi cahaya tidak mengalami perubahan saat merambat di udara. Cepat rambat dan panjang gelombangnya saja yang berubah.
1) Lampu tabung
Data hasil pengukuran iluminasi lampu tabung pada berbagai sudut dijelaskan pada Tabel 1, sedangkan grafiknya disajikan pada Gambar 14. Iluminasi cahaya pada setiap sudut pengukuran berbeda.
Tabel 1. Iluminasi cahaya lampu tabung pada berbagai sudut pengukuran Sudut (o) Iluminasi (lux) Sudut (o) Iluminasi (lux) Sudut (o) Iluminasi (lux) 0 32 75 151 150 173 15 55 90 167 165 155 30 81 105 171 180 153 45 132 120 184 60 144 135 179
Gambar 14. Iluminasi cahaya lampu tabung pada medium udara
Iluminasi cahaya pada sudut pengukuran 0˚ – 30˚ sangat rendah dibandingkan dengan sudut lainnya. Hal ini disebabkan posisi pengukuran iluminasi agak terhalang oleh kepala lampu. Selanjutnya, iluminasi cahaya mulai dari sudut 45˚ hingga 120˚ terus mengalami kenaikan yang cukup besar. Intensitas cahaya dari tabung tidak terhalang oleh apapun. Iluminasi cahaya antara sudut 135˚ – 180˚ terus berkurang. Pengurangan tersebut disebabkan bidang yang memancarkan cahaya langsung mengecil. Nilai iluminasi tertinggi cenderung berada pada sudut pengukuran 120˚. Pada posisi ini terjadi interferensi cahaya dari tabung lampu.
Pada Gambar 14, sebagian besar arah pancaran cahaya lampu tabung yang memiliki iluminasi tinggi berada pada posisi 90˚ – 180˚, atau cenderung ke arah horizontal. Pola sebaran demikian tidak dapat dimanfaatkan secara optimal pada perikanan bagan. Cahaya tidak dapat mengumpulkan ikan dibawah bagan, tetapi menyebar di sekitar bagan. Alat tangkap bagan memerlukan lampu beriluminasi tinggi dengan pancaran cahaya ke arah bawah bagan, atau pada sudut antara 135˚ – 225˚. Pola arah penyinaran lampu tabung beriluminasi tinggi yang cenderung mengarah ke samping dan ke bawah pada sudut 90o-150o dan mengharuskan penempatan lampu tidak jauh dari permukaan air. Ini dimaksudkan agar cahaya yang masuk ke dalam air lebih banyak dari pada yang tersebar di medium udara.
2) Lampu tabungdengan reflektor
Pengukuran iluminasi cahaya lampu tabung dengan reflektor dapat dilihat hasilnya pada Tabel 2, dan diilustrasikan pada gambar 15 sebagai berikut:
Tabel 2. Iluminasi cahaya lampu tabung dengan reflektor pada berbagai sudut pengukuran Sudut (o) Iluminasi (lux) Sudut (o) Iluminasi (lux) Sudut (o) Iluminasi (lux) 0 0 75 0 150 512 15 0 90 0 165 536 30 0 105 28 180 562 45 0 120 312 60 0 135 427
Gambar 15. Iluminasi cahaya lampu tabung dengan reflektor pada medium udara
Iluminasi cahaya antara sudut 0˚ - 90˚ dan 255˚ - 360˚ tidak dapat diukur, karena terhalang oleh reflektor. Adapun pada sudut pengukuran 105˚ dan 255˚, iluminasi cahaya masih dapat diukur meskipun bernilai kecil yaitu 28 lux. Iluminasi ini dimungkinkan berasal dari pantulan cahaya di ujung sisi bagian dalam reflektor yang tidak sempurna.
Dari seluruh sudut pengukuran, iluminasi tertinggi terdapat pada sudut 180˚, yaitu sebesar 562 lux. Pada posisi ini terjadi akumulasi cahaya yang berasal dari lampu dan pantulan reflektor berwarna perak. Persentase pantulan cahaya datang dari reflektor perak adalah sebesar 91 - 95 % dan putih 85 - 90 % (www.energyefficiencyasia.org).
Penggunaan reflektor pada lampu tabung sangat baik jika dioperasikan di bagan. Pemusatan cahaya di bawah bagan dengan reflektor memberi peluang ikan banyak terkumpul di atas jaring. Reflektor membantu cahaya lampu agar lebih memusat ke arah bawah, sehingga tidak terbuang ke arah lainnya.
3) Lampu dalam air
Hasil pengukuran terhadap iluminasi cahaya lampu dalam air memberikan hasil yang berbeda dengan lampu tabung tanpa perlakuan. Iluminasi cahayanya lebih rendah. Penyebabnya cahaya yang memancar ke luar setoples telah direduksi oleh lapisan kaca. Iluminasi cahaya terbesar pada posisi pengukuran 90o. Semakin
jauh dari sudut pengukuran tersebut, nilai iluminasi akan semakin kecil, karena ketebalan kaca setoples yang dilewati oleh cahaya semakin tebal. Tabel 3 menjelaskan data iluminasi cahaya lampu dalam air dan grafiknya disajikan pada Gambar 16.
Tabel 3. Iluminasi cahaya lampu dalam air pada berbagai sudut pengukuran
Sudut (o) Iluminasi (lux) Sudut (o) Iluminasi (lux) Sudut (o) Iluminasi (lux) 0 0 75 104 150 119 15 0 90 137 165 97 30 0 105 134 180 93 45 46 120 132 60 83 135 127
Berdasarkan hasil pengukuran, nilai iluminasi bernilai 0 pada sudut 0˚ - 30˚. Cahaya lampu terhalang oleh penutup setoples sehingga nilai iluminasi tidak terukur pada sudut tersebut. Iluminasi bernilai 46 lux terukur pada sudut 45˚. Nilai ini berasal dari hasil pembiasan cahaya lampu pada bagian leher setoples yang berbentuk ulir.
Penyinaran kearah samping pada sudut pengukuran 90o -150o dan 210 o – 270o memberikan nilai iluminasi yang tinggi. Iluminasi cahaya ke arah bawah antara 165 o - 195o lebih rendah dari iluminasi cahaya ke arah samping, tetapi
lebih tinggi dibandingkan dengan kearah atas 0o-90o dan 270o-360o. Hal ini mengindikasikan bahwa lampu dalam air sangat sesuai digunakan untuk mengumpulkan ikan yang berada di sekitar sumber cahaya. Selain itu, iluminasi cahaya yang rendah ke arah atas mengharuskan penempatan lampu tidak terlalu dalam. Sebab, pancaran cahaya pada sudut 105 o -150o dan 210 o -255o tidak dapat secara maksimal digunakan untuk mengumpulkan ikan.
4) Perbandingan ketiga lampu
Bagan memerlukan alat bantu cahaya yang berfungsi sebagai pengumpul ikan. Berdasarkan arah pancaran cahaya yang beriluminasi tinggi, lampu tabung kurang efektif untuk mengumpulkan ikan, karena hampir semua cahaya terpancar ke arah samping dan hanya sedikit cahaya yang masuk ke dalam air. Pada lampu tabung bereflektor, seluruh pancaran cahaya mengarah ke bawah. Cara ini juga kurang efektif untuk mengumpulkan ikan yang berada di sekitar bagan. Lampu hanya memiliki kemampuan mengumpulkan ikan yang berada tidak jauh dari bagan. Lampu dalam air lebih efektif karena cahayanya memancar ke arah samping dan sebagian kebawah. Hanya permasalahannya, keberadaan kaca setoples mengurangi iluminasi cahaya yang masuk ke dalam air.
Nilai intensitas cahaya di dalam air tertinggi dengan lampu dalam air, karena dengan lampu tabung dan reflektor cahaya mengalami pemantulan saat di permukaan air. Oleh karena itu, lampu dalam air sangat baik dioperasikan untuk memanggil ikan yang berada jauh dari bagan.