• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III EKSISTENSI MODAL VENTURA SEBAGA

B. Mekanisme Operasional Perusahaan Modal Ventura

Usaha modal ventura merupakan usaha pembiayaan yang mempunyai resiko tinggi, karena di dalamnya tidak menekankan pada jaminan. Karena tidak didukung dengan adanya jaminan, perusahaan modal ventura dalam melakukan penyertaan modal pada perusahaan pasangan usaha menentukan syarat serta prosedur tertentu guna meminimalisasi resiko yang dihadapinya. Adapaun persyaratan yang harus dipenuhi calon perusahaan pasangan usaha untuk memperoleh pembiayaan dari perusahaan modal ventura antara lain:79

1. Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) 2. Fotokopi kartu keluarga (KK)

      

78 

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, BAB VII, Pasal 23 Ayat (1). 

79

3. Fotokopi surat izin usaha dagang (SIUP) 4. Fotokopi tanda daftar perusahaan (TDP) 5. Fotokopi nomor wajib pajak (NPWP) 6. Fotokopi pengsusaha kena pajak (PKP)

7. Fotokopi surat bukti kepemilikan (mesin-mesin, kendaraan) kalau ada 8. Fotokopi laporan keuangan enam bulan terakhir (penjualan,

pembelian, biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, biaya lain-lain) 9. Fotokopi rekening koran tiga bulan terakhir

Syarat-syarat di atas selanjutnya akan dilampirkan pada surat permohonan pembiayaan guna memperoleh pembiayaan dari perusahaan modal ventura. Adapun mekanismenya dilakukan dengan cara sebagai berikut:80

a) Calon perusahaan pasangan usaha dating sendiri ke perusahaan modal ventura untuk mengisi surat permohonan pembiayaan

b) Surat permohonan pembiayaan diserahkan kembali ke perusahaan modal ventura setelah dilengkapi dengan data dan persyaratan serta ditandatangani oleh calon perusahaan pasangan usaha

c) Perusahaan modal ventura melakukan survei pada calon peusahaan pasangan usaha

d) Calon perusahaan pasangan usaha menunggu tindak lanjut hasil analisis tentang dapat tidaknya usaha tersebut dibiayai

       80

e) Apabila perusahaan modal ventura setuju untuk dilakukan pembiayaan, selanjutnya dibuat suatu dokumen perjanjian pembiayaan yang dilakukan di depan notaries

f) Perusahaan modal ventura merealisasikan penyertaannya, yaitu menyalurkan dananya pada perusahaan pasangan usaha

g) Perusahaan melakukan pembinaan pada perusahaan pasangan usaha h) Perusahaan modal ventura melakukan divestasi, yaitu menarik kembali

penyertaan modalnya dari perusahaan pasangan usaha

Pelaksanaan perjanjian pembiayaan modal ventura antara Perusahaan Modal Ventura dengan Perusahaan Pasangan Usaha harus melalui mekanisme operasional modal ventura, yakni:

1. Proses Seleksi Awal

Tahap ini merupakan proses pendahuluan dari pencairan dana modal ventura, yaitu untuk mengetahui layak tidaknya calon Perusahaan Pasangan Usaha memperoleh bantuan dana berdasarkan proposal yang diajukan. Dalam hal ini yang perlu diseleksi adalah bentuk badan hukum, bidang usaha, kepemilikan, pengalaman usaha, kegiatan yang sedang dan akan dilakukan dan lain-lain yang dianggap perlu.81 Selain itu, dalam proses ini perusahaan modal ventura juga melakukan penawaran terbatas pada calon perusahaan pasangan usaha dengan menerbitkan Letter of

       81

Offer, yang disertai dengan melakukan kunjungan/survei pada perusahaan pasangan usaha.82

2. Proses Penjajakan

Dalam proses ini perusahaan modal ventura melakukan evaluasi terhadap proposal yang diajukan perusahaan pasangan usaha dengan menganalisis berbagai aspek, meliputi aspek hukum dan perizinan, keuangan, prospek usaha, resiko serta semua aspek terhadap kelayakan perusahaan.83

3. Proses Evaluasi

Ini merupakan proses penilaian lebih lanjut dan rinci untuk memastikan apakah pendanaan lewat modal ventura itu pantas diberikan atau tidak, dan apakah prospek usahanya baik atau tidak, serta apakah akan diperoleh capital gain atau tidak. Aspek yang akan dievaluasi dalam proses ini, antara lain : aspek hukum, aspek teknis, aspek pemasaran, aspek keuangan serta aspek manajemen.84

4. Proses Konfirmasi

Dalam proses ini, sudah ada keputusan pendahuluan tentang diterima atau tidaknya proposal calon Perusahaan Pasangan Usaha yang bersangkutan. Perusahaan modal ventura akan mengirimkan surat yang

       82 Sunaryo, Op.Cit, hlm. 37. 83 Ibid 84

berisikan persetujuan prinsip persyaratan bantuan dan dan/atau penyertaan saham ke dalam perusahaan pasangan usaha.85

5. Proses Persiapan Kerjasama

Proses ini, meliputi kegiatan-kegiatan penentuan besarnya modal yang akan diberikan, pembuataan serta penandatanganan perjanjian pembiayaan modal ventura, verivikasi atas dokumen legal lainnya, dan penyusunan rencana implementasi.86

6. Proses Pendirian Badan Hukum (untuk jenis pembiayaan dengan penyertaan saham)

Apabila, perusahaan yang merupakan pasangan usaha belum terbentuk, maka terlebih dahulu dibentuk perusahaan yang berbentuk badan hukum, biasanya dalam bentuk Perseroan Terbatas.87

7. Proses Implementasi

Dalam tahap ini, rencana yang telah disepakati bersama direalisasi, yang dapat mencakup kegiatan-kegiatan, antara lain : pencairan dana, implementasi sistem keuangan, pembangunan fisik, evaluasi pelaksanaan pembangunan fisik.88

8. Proses Komersial89

Terhadap proses yang telah ditempuh sebelumnya, dilakukan komersialisasi, yang jika investasinya berhasil akan dilakukan:

       85

Ibid

86

Munir Fuady II, Op.Cit, hlm. 127.

87 Ibid, hlm. 128. 88 Ibid  89 Ibid, hlm. 129.

a) Evaluasi perkembangan usaha dan pelaksanaan kerja, berdasarkan laporan keuangan

b) Supervisi

c) Penyusunan dan evaluasi rencana kerja d) Penanganan khusus (di luar rencana kerja) e) Rapat Umum Pemegang Saham

Jika investasinya tidak berhasil, maka terhadap komersialisasi ini hanya dapat dilakukan:

a) Usaha melakukan tindakan pengamanan, dengan cara mengundang pihak ketiga lainnya untuk dapat berpartisipasi ke dalam Perusahaan Pasangan Usaha yang bersangkutan b) Pembubaran kerjasama

9. Proses Divestasi

Proses divestasi ini merupakan suatu kegiatan dimana perusahaan modal ventura menarik kembali penyertaan modalnya dari perusahaan pasangan usaha setelah jangka waktu yang ditentukan berakhir. Divestasi merupakan tahap terakhir dalam pola kerja sama modal ventura, dan merupakan kwajiban bagi perusahaan modal ventura untuk melaksanakannya. Adapun cara melakukan divestasi akan sangat tergantung dari bentuk penyertaan modal yang dilaksanakannya.90 Adapun proses divestasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:91

a) Penawaran umum melalui pasar modal

       90

Suanryo, Op.Cit, hlm. 38-39.

91

b) Akuisisi oleh perusahaan lain

c) Pembelian kembali saham modal ventura oleh perusahaan pasangan usaha

d) Menjual saham kepada investor lain atau mungkin juga kepada perusahaan modal ventura lain

e) Menjual perusahaan kepada investor baru f) Melikuidasi perusahaan

Pembiayaan modal ventura sangat tergantung pada tahap operasi perusahaan pasangan usaha yang membutuhkan pembiayaan. Dalam hubungan ini, pembiayaan modal ventura bukan hanya terkonsentrasi pada perusahaan- perusahaan yang baru berdiri, tetapi juga pada perusahaan yang telah berada pada tahap ekspansi, atau dengan kata lain, modal ventura tersedia pada setiap tahap perkembangan usaha.92 Penggunaan pembiayaan modal ventura sesungguhnya tidak terbatas pada investasi pengembangan produk tahap awal yang memiliki resiko tinggi. Pada prinsipnya, modal ventura dapat digunakan sebagai sumber pembiayaan bagi setiap perusahaan pada setiap tahap produksi, tanpa melihat sektor industri atau tahap pengembangannya. Namun dalam praktiknya, perusahaan modal ventura lebih menyukai untuk membiayai perusahaan yang memproduksi barang daripada perusahaan jasa.

Tahap-tahap pembiayaan modal ventura dapat dibagi dalam 3 tahapan, yakni sebagai berikut:

       92

1. Tahap perusahaan pada tingkat pertumbuhan (early stage financing)93 Pembiayaan pada tahap awal ini merupakan tahap yang paling sulit karena perusahaan yang dibiayai tersebut baru berdiri sehingga tingkat resiko kegagalan usaha sangat tinggi. Pada tahap ini, biasanya perusahaan modal ventura sangat berhati-hati dalam melakukan penilaian proposal yang diajukan oleh calon perusahaan pasangan usaha. Tahap ini lebih lanjut dapat dibedakan lagi menjadi sebagai berikut:

a) Seed financing

Pembiayaan perusahaan modal ventura pada tahap ini adalah membiayai kegiatan perusahaan pasangan usaha, yang baru melakukan penelitian dan riset untuk mengukur viability suatu gagasan, yang nantinya akan menjadi suatu proyek atau objek pembiayaan. Pada tahap ini, biasanya perusahaan belum memiliki struktur organisasi formal dan kegiatan pokok. Umunya, perusahaan hanya terkonsentrasi pada kegiatan riset dan pengembangan saja. Untuk tahap ini, perusahaan modal ventura hanyalah menyediakan sejumlah dana sebagai modal untuk membantu memulai kegiatan awal perusahaan. Pada tahap tersebut, perusahaan belum memiliki keuntungan usaha sama sekali.

b) Start-up financing

Pembiayaan yang diberikan perusahaan modal ventura pada tahap ini adalah untuk membiayai pekerjaan yang masih berkisar

       93

pada pengembangan produk. Sementara itu, perusahaan modal ventura bersama dengan perusahaan pasangan usaha bersiap-siap untuk mulai melakukan pemasaran. Pada tahap ini, tim manajemen perusahaan telah memulai perencanaan kegiatan untuk diarahkan pada program pemasaran produk untuk memasuki tahap komersil. c) First round financing

Pada tahap ini seluruh usaha dan kemampuan dikerahkan untuk menyukseskan peluncuran komersil prototipe produk. Oleyh karena itu, pada kondisi ini sumber-sumber bahan baku benar-benar harus terjaga kontinuitasnya. Dalam tahap ini pula, biasanya dana atau modal perusahaan sudah menipis, sehingga tambahan modal sangat dibutuhkan.

2. Tahap perusahaan pada tingkat ekspansi (expansion stage), terdiri dari:94

a) Second round financing

Pada tahapan pembiayaan ini, gagasan telah terbukti menjadi suatu kenyataan dengan berhasilnya menciptakan suatu prototype produk disertai dengan analisis pasar. Oleh karena itu, pembiayaan dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan penjualan guna lebih meyakinkan bahwa prototype yang telah dihasilkan tersebut benar-benar bias dipasarkan dengan

       94

menguntungkan. Pada tahap ini, cadangan bahan baku perlu diperbesar untuk menjamin kontinuitas produk.

b) Third round financing

Pada tahap pembiayaan ini, perusahaan dapat dikatakan telah menjalankan operasinya dengan struktur formal. Perusahaan dipacu untuk mempertinggi turnover-nya untuk menutup biaya operasi yang tinggi. Oleh karena itu, perencanaan strategis dalam tahap ini sangat penting. Di pihak lain, kegiatan usaha semakin kompleks, karena itu desentralisasi perlu dilaksanakan. Perusahaan perlu mengembangkan produk baru dan memperluas jaringan bisnis termasuk terobosan ekspor. Namun, yang paling penting diperhatikan dalam tahap ini adalah menjawab dan menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar dan senantiasa dapat tetap bertahan pada keadaan yang kompetitif. Keadaan keuangan perusahaan telah berada di atas titik pulang pokok dan memperoleh laba. Namun dalam rangka melanjutkan pertumbuhan yang tinggi dan cepat, perushaan masih membutuhkan tambahan modal. Perusahaan yang telah mencapai kondisi ini, di samping dapat menambah permodalannya melalui pembiayaan dari perusahaan modal ventura atau bank, dapat juga dengan cara melakukan penawaran umum.

Begitu perusahaan telah memasuki tahap ketiga (third round), maka untuk memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan dapat melakukan initial public offering (IPO). Pembiayaan yang dibutuhkan pada tahap ini adalah memperbaiki kondisi keuangan perusahaan agar dapat lebih visible, sehingga memenuhi persyaratan untuk go public dalam waktu dekat. Sumber pengembalian pembiayaan modal ventura tersebut diambil dari hasil go public.

3. Tahap perusahaan pada tingkat go public yang terdiri dari:95 a) Acquisition financing

Merupakan keperluan modal oleh perusahaan yang sebenarnya sudah berkembang tetapi masih memerlukan dana, yakni untuk mengakuisisi perusahaan lain.

b) Management Buy-out (MBO)

Yakni keperluan modal oleh manajemen aktif untuk memiliki sejumlah saham perusahaan yang bersangkutan dengan tujuan menjaga keseimbangan dan kelanjutan bisnis perusahaan yang bersangkutan. Atau dengan kata lain, modal ventura dengan cara management buy-out diartikan sebagai suatu dana untuk membuat pihak manajemen operasi dan investor agar dapat mengambilalih bisnis atau product line yang sudah ada. Biasanya

       95

modal ventura yang diberikan untuk management buy-out ini dengan terlebih dahulu memperhatikan:

i. Manajemen yang tangguh, sejarah permodalan, dan sejarah dari pasar sahamnya. Biasanaya management buy-out dengan modal ventura ini terjadi karena alasan-alasan sebagai berikut : jika terdapat berbagai interest yang berbeda dalam perusahaan yang bersangkutan, dimana dengan management buy-out, interest yang dianggap lebih diutamakan dapat dipertahankan.

ii. Pendiri ingin keluar dari perusahaan. Daripada likuidasi, lebih baik dialihkan secara management buy-out.

iii. Jika perusahaan pasangan usaha merupakan anak perusahaan dalam suatu kelompok usaha, jika holding-nya membutuhkan dana, sahamnya di anak perusahaan tersebut dilepas secara management buy- out.

iv. Sebagai strategi pertahanan terhadap upaya hostile takeover.

c) Management Buy-in

Berbeda dengan management buy-out, maka dalam management buy-in justru yang dibawa ke dalam manajemen

adalah pihak luar perusahaan. Atau dengan kata lain, modal ventura dengan cara management buy-in diartikan sebagai dana yang disediakan agar para manajer dari luar perusahaan dapat membeli perusahaan pasangan usaha, yang didukung oleh pemodal ventura.

C. Kelebihan dan Kelemahan Perusahaan Modal Ventura Dalam Melakukan Pembiayaan Terhadap Perusahaan Kecil

Modal Ventura adalah investasi jangka panjang dalam bentuk pemberian modal yang mengandung risiko karena penyedia dana (venture capital) terutama mengharapkan adanya capital gain dan bukan pendapatan bunga atau dividen.96

Munir Fuady menginventarisasikan keunggulan dan kelemahan lembaga pembiayaan modal ventura sebagai berikut:97

1. Keunggulan modal ventura

Beberapa keunggulan pembiayaan modal ventura adalah:

a. Merupakan dana jangka pendek dan menengah yang relatif murah dan dengan sistem repayment yang cukup fleksibel b. Merupakan sumber dana bagi perusahaan baru yang belum

memenuhi syarat untuk mendapatkan dana dari sumber pembiayaan lainnya

       96

Tony Lorenz, Venture Capital Today, (UK: Woodhead, Faulkner Cambridge, 1985), hlm. 214.

97

c. Bantuan manajemen yang diberikan oleh perusahaan modal ventura terhadap perusahaan pasangan usaha biasanya ikut menambah majunya perusahaan

d. Biasanya perusahaan modal ventura sangat konsern terhadap maju mundurnya perusahaan, sehingga jalannya perusahaan pasangan usaha selalu dimonitor

e. Tambahan modal baru dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman/bantuan modal dalam bentuk lainnya

f. Pamor perusahaan pasangan usaha ikut naik mengingat perusahaan modal ventura biasanya sudah mempunyai reputasi yang baik

g. Perusahaan pasangan usaha dapat memperluas jaringan usaha lewat partner baru yang dimiliki oleh perusahaan modal ventura

h. Karena pembiayaan ini umumnya diberikan kepada perusahaan yang masih kecil. Hal ini menjadi salah satu upaya untuk mengangkat dan melindungi pengusaha kecil dan memperluas kesempatan kerja.

Modal ventura selain memberikan manfaat secara mikro, terutama bagi perusahaan pasangan usaha, modal ventura pun dapat memberikan

manfaat pula kepada masyarakat secara umum dan pemerintah, yakni seperti berikut:98

a) Mendorong tumbuh dan berkembangnya wiraswasta b) Membuka kesempatan usaha

c) Membantu ilmuwan untuk aplikasi hasil penelitian dan penemuannya secara masal

d) Menambah alternatif untuk investasi selain deposito

e) Menambah subjek maupun objek penerimaan pemerintah dan/atau pajak

f) Berkembangnya profesi manajemen profesional

Inventarisasi kelebihan modal ventura (seperti yang dilakukan Munir Fuady), akan terlihat bahwa pembiayaan modal ventura dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan UMKM . Di negara maju perhatian negara terhadap pengembangan UMKM cukup memadai. Hal ini disebabkan karena UMKM memiliki faktor-faktor yang dapat disinergikan dengan bisnis inti (core business) usaha skala besar. Sedangkan di negara berkembang pada umumnya terdesak dan tersaingi oleh usaha skala besar.99 Artinya, perhatian Pemerintah negara berkembang termasuk Indonesia belum sepenuh hati dalam memberikan perhatian terhadap pengembangan UMKM.

2. Kelemahan modal ventura

       98

Budi Rachmat, Op.Cit, hlm. 95.

99

Dikutip dari berita berjudul “Safety Belt UMKM dalam C-FTA”, Jawa Pos, 20 April 2010

Adapun beberapa kelemahan dari lembaga pembiayaan modal ventura adalah sebagai berikut:

a. Apabila dilihat dari segi jangka waktu yang panjang, pembiayaan lewat modal ventura dapat menjadi sangat mahal karena sistem bagi hasil yang diterapkannya. Pengembalian (return) yang diperoleh perusahaan modal ventura dari perusahaan pasangan usaha sangat besar terutama jika bisnisnya sukses.

b. Bantuan pembiayaan lewat modal ventura hanya dapat diberikan kepada perusahaan tertentu secara selektif. Perusahaan yang berprospek super bagus saja yang dapat dilayani. Dalam praktiknya lebih banyak perusahaan yang ditolak daripada yang diterima proposalnya.

c. Para pendiri pasangan usaha yang dibiayai oleh perusahaan modal ventura dapat kehilangan kontrol dan kepemilikan atas perusahaannya karena manajemen dan saham yang dipegang oleh perusahaan modal ventura. Apabila perusahaan menunjukkan gejala kegagalan, perusahaan yang bersangkutan cenderung diambil alih (take over) atau bahkan dilikuidasi. Selain itu, suatu perusahaan yang akan dibiayai menggunakan modal ventura juga harus memenuhi kriteria berikut:100

       100

Handowo Dipo, Sukses Memperoleh Dana Usaha dengan Tinjauan Khusus Modal Ventura, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1995), hlm. 16.

a) Memiliki teknologi, produk, ciri atau merek yang sulit ditiru dan disaingi

b) Memiliki potensi pertumbuhan penjualan jangka panjang yang tinggi dan kontinyu

c) Memiliki potensi laba bersih per tahun sekitar 30% dari nilai investasi atau lebih. Lebih baik lagi jika potensi keuntungan bagi investor adalah lima atau sepuluh kali nilai investasi dalam periode tiga atau lima tahun sejak investasi

d) Memiliki bukti atau potensi keberhasilan yang jelas

e) Bersedia menjadi perusahaan publik, dimerger atau dijual kepada investor lain

f) Keberhasilan bisa dicapai dalam periode tidak lebih dari sepuluh tahun.

Selanjutnya, ada kriteria legal yang harus dipenuhi calon perusahaan pasangan usaha yang ingin memperoleh pembiayaan modal ventura adalah:101

a) perusahaan pasangan usaha harus berbentuk Perseroan Terbatas (PT)

b) perusahaan pasangan usaha didirikan di Indonesia

c) perusahaan pasangan usaha belum menawarkan sahamnya di pasar modal

d) bidang usaha di sektor riil atau jasa kecuali jasa keuangan

       101

Sunaryo. Op.Cit., hlm. 31 dan Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991 tentang Perubahan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

e) hasil produksinya untuk ekspor atau dipasarkan di dalam negeri f) perusahaan pasangan usaha bukan perusahaan besar.

Adanya kriteria legal yang mengharuskan perusahaan pasangan usaha berbentuk Perseroan Terbatas, tentu saja merupakan hal yang menyulitkan bagi perusahaan kecil karena perusahaan kecil cenderung merupakan usaha yang tidak berbadan hukum. Sementara itu disisi lain, apabila untuk menjadi perusahaan pasangan usaha, perusahaan kecil harus berbenah diri dengan mengubah menjadi badan hukum Perseroan Terbatas (PT) dan hal ini membutuhkan waktu, pengetahuan serta biaya yang tidak sedikit dan disinilah persoalan mendasar bagi usaha kecil itu sendiri

D. Prospek Perusahaan Modal Ventura Dalam Membiayai Perusahaan Kecil Perusahaan Modal Ventura sebagai sarana pembiayaan memiliki peluang besar untuk mengembangkan usaha kecil, menengah dan koperasi, karena mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. Seperti misalnya kedudukan perusahaan modal ventura yang bukan hanya akan terlibat dengan menginvestasikan modalnya, melainkan sekaligus juga ikut berperan secara aktif dalam manajemen perusahaan yang dibantunya.

Karena perusahaan modal ventura itu sendiri dikelola secara profesional, maka hal ini akan memberikan dampak kepada pengusaha kecil yang pada umumnya dikelola secara tradisional, berangsur-angsur akan menjadi profesional.

Keistimewaan Perusahaan Modal Ventura yang dapat dimanfaatkan untuk menegakkan pola usaha yang lebih adil dan merata adalah karena sifatnya yang tidak akan pernah melakukan investasi secara permanen. Setelah masa itu berlalu,

perusahaan modal ventura dapat melakukan divestasi kepada pengusaha yang membantunya, yang berarti hasil usahanya akan kembali dimanfaatkan oleh yang membantunya itu dan ini akan menciptakan sense of belonging serta menumbuhkan sikap profesional bagi usaha kecil, menengah dan koperasi.

Melihat struktur perekonomian di Indonesia, modal ventura dinilai lebih cocok diarahkan untuk membantu pengembangan sektor usaha kecil dan menengah yang secara kuantitias jumlahnya jauh lebih banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Kebijakan penguatan usaha kecil dan menengah melalui berbagai deregulasi sejak tahun 1983 telah memacu perkembangan dunia usaha dengan cepat. Munculnya berbagai lembaga keuangan secara variatif sebagai sumber pembiayaan pembangunan menunjukkan kebutuhan untuk mengembangkan lembaga-lembaga keuangan konvensional yang dirasakan memadai dalam mengikuti perkembangan dunia usaha.102

Di samping kebijakan kemitraan usaha kecil dan menengah dengan usaha besar dalam kedudukan yang sejajar sebagai upaya pemerataan pembangunan juga menunjang munculnya berbagai alternative lembaga pembiayaan kredit sebagai sumber pembiayaan uang konvensional tidak dapat dimanfaatkan oleh semua segmen usaha. Maka dengan itu pemerintah mengembangkan kemitraan dalam bentuk keterkaitan usaha yang saling menunjang dan menguntungkan antara koperasi, swasta, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta antara usaha besar, menengah, dan kecil dalam rangka memperkuat struktur ekonomi nasional.

       102

Dahlan Siamat, Modal Ventura : Alternatif Pembiayaan Usaha Kecil-Menengah, (Jakarta: Manajemen Usahawan, 1996, selanjutnya disingkat Dahlan Siamat III), hlm. 62.

Hambatan Perusahaan Modal Ventura dalam melakukan pembiayaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) antara lain adalah:103

1. Misi pemerintah mengembangkan PMV tidak sesuai dengan International Good Practice

Berdasarkan wawancara dengan kelompok stakeholder, sejak awal pendirian PT. Bahana Artha Ventura yang menjadi holding company dari perusahaan modal ventura di daerah lebih banyak bernuansa “politik”. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, PT. Bahana Artha Ventura tidak dapat lepas dari tujuan BUMN yaitu sebagai agen pembangunan (agent of development). Implikasi dari penugasan ini adalah Direksi PT. Bahana Artha Ventura berupaya untuk memberikan manfaat sebesar- besarnya pembiayaan dari lembaga ini kepada UKM, yang ditunjukkan dengan melakukan penyertaaan kepada UKM dalam jumlah yang sebanyak-banyaknya, tanpa fokus yang jelas.

Implikasinya, sejak awal operasional perusahaan modal ventura lebih banyak berorientasikepada menyediakan pembiayaan untuk sebanyak-banyaknya UKM di seluruh Indonesia. Pada dasarnya penyertaan perusahaan modal ventura dilakukan kepada perusahaan individu yang berstatus Perseroan Terbatas (PT). Namun dalam kenyataannya, karena ketidakjelasan tujuan dan misi, maka dalam perjalanannya pembiayaan kepada UKM yang dilakukan PT. Bahana

       103

Andi Ikhwan, Strengthening Venture Capital Company As A Source of Mid-Term Finance For SME In Indonesia (Bahasa Indonesia), (Jakarta: ADB Technical Assistance SME Development State Ministry for Cooperatives & SME, 2001), hlm. 13-17.

Dokumen terkait