• Tidak ada hasil yang ditemukan

Melisankan Gurindam XII

Dalam dokumen sma12bhsind BahasaDanSastra Demas (Halaman 109-113)

BAB IV PENDIDIKAN

D. Melisankan Gurindam XII

Melisankan Gurindam XII sama halnya dengan cara melisankan pantun. Melisankan gurindam hampir sama dengan mendeklamasikan pada puisi. Akan tetapi, pelisanan gurindam dilakukan dengan cara dilagukan.

Berikut ini disajikan Gurindam XII dengan beberapa pasal (1-5), bacalah dan pahami isi yang terkandung di dalamnya!

Pasal Pertama:

Barangsiapa tiada memegang agama, sekali-kali tiada boleh dibilang nama. Barangsiapa mengenal yang empat, Maka ia itulah orang yang ma’rifat. Barangsiapa mengenal Allah,

Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah. Barangsiapa mengenal diri

maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri. Barangsiapa mengenal dunia,

tahulah ia barang yang terpedaya. Barangsiapa mengenal akhirat, tahulah ia dunia mudarat. Pasal Kedua:

Barangsiapa mengenal yang tersebut, tahulah ia makna takut.

Barangsiapa meninggalkan sembahyang, seperti rumah tiada bertiang.

Barangsiapa meninggalkan puasa, tidaklah mendapat dua termasa. Barang siapa meninggalkan zakat, tiadalah artinya beroleh berkat. Barangsiapa meninggalkan zakat, tiadalah artinya beroleh zakat.

Barangsiapa meninggalkan haji, tiadalah ia menyempurnakan janji. Pasal Ketiga:

Apabila terpelihara mata, sedikitlah cita-cita.

Apabila terpelihara, kuping, kabar yang jahat tiadalah damping. Apabila terpelihara lidah,

niscaya dapat dari padanya faedah.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan, daripada segala berat dan ringan

Apabila perut terlalu penuh, keluarlah fi’il yang tiada senunuh. Anggota tengah hendaklah ingat,

di situlah banyak orang yang hilang semangat. Hendaklah peliharakan kaki,

daripada berjalan yang membawa rugi. Pasal Keempat:

Hati itu kerajaan di dalam tubuh, Jikalau lalim segala anggota pun rubuh. Apabila dengki sudah bertanah,

datanglah dari padanya beberapa anak panah. Mengumpat dan memuji hendaklah pikir, di situlah banyak orang tergelincir. Pekerjaan marah jangan dibela, nanti hilang akal di kepala. Jika sedikit pun berbuat bohong,

boleh diumpamakan mulutnya itu pekong. Tanda orang yang amat celaka,

aib dirinya tiada ia sangka. Bakhil jangan diberi singgah, itulah perampok yang amat gagah. Barangsiapa yang sudah besar,

Latihan

Barang siapa perkataan kotor, mulutnya itu umpama ketur. Di mana tahu salah diri,

jika tidak orang lain yang berperi. Pekerjaan takabur jangan dirapih, sebelum mati didapat juga sapih. Pasal Kelima:

Jika hendak mengenal orang berbangsa, lihat kepada budi dan bahasa.

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia, sangat memeliharakan yang sia-sia.

Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia.

Jika hendak mengenal orang yang berilmu, bertanya dan belajar tiadalah jemu. Jika hendak mengenal orang yang berakal, di dalam dunia mengambil bekal.

Jika hendak mengenal orang baik perangai, lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.

Setelah Anda mencoba melisankan gurindam di atas dan memahami makna yang terkandung di dalamnya, kerjakanlah soal-soal berikut ini!

1. Apa makna atau isi pasal pertama gurindam di atas? 2. Apa pengertian ma’rifat?

3. Apa pesan yang ingin disampaikan pada pasal kedua? 4. Apa makna yang Anda tangkap pada pasal ketiga?

Dalam melisankan gurindam, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut;

1. Lafal, yaitu kejelasan pengucapan bunyi bahasa (kata). Untuk mengetahui pelafalan setiap kata, kalian dapat melihatnya dalam kamus bahasa Indonesia.

Perhatikan pelafalan penggalan gurindam berikut ini: /barang syapa tyada mìmìgang ägama,/ /sekali-kali tiada boleh dibhilang nama,/ /barang syapa mengenal yang empat,/ /maka itulah orang yang ma’rifat./

2. Intonasi, yaitu naik turunnya suara. Intonasi dalam pelisanan gurindam, berkaitan dengan proses melagukan. Perhatikan contoh penggalan berikut ini!

...

Jika hendak/mengenal/orang berbangsa, Lihat kepada/budi/dan bahasa.

Dari contoh di atas, tanda (1) berarti intonasi naik; (2) berarti intonasi sedang atau datar, dan (3) berarti intonasi turun. Selain itu, Anda harus memerhatikan pula tanda jeda atau tanda untuk berhenti sejenak (tanda). Dalam melisankan gurindam, jeda yang digunakan adalah jeda pendek, yaitu berhenti selama satu ketukan.

3. Ekspresi, yaitu gerak mimik muka yang menandakan peralatan. Dalam melisankan gurindam, Anda harus menciptakan suasana santai, tapi menampilkan kesan yang kudus dan khusuk. Sebab, gurindam berisi nasehat yang disampaikan dengan jalan bersenda gurau. Oleh karena itu, gunakan pula suara yang dalam yaitu suara dengan frekuensi rendah.

4. Mimik muka yang perlu ditampilkan adalah mimik muka yang santai tapi serius, sebagaimana saat kamu menasehati teman sebayamu.

1. Menjelaskan Gurindam yang Dihubungkan dengan Konteks

Gurindam merupakan puisi lama yang tersusun atas dua larik yang bersajak sama. Kedua larik tersebut merupakan sebuah kalimat majemuk yang hubungannya sebagai anak dan induk kalimat serta menjalin makna sebab akibat antarkeduanya.

Coba Anda perhatikan gurindam berikut (salah satu larik pada pasal kesepuluh)!

Dengan Bapa jangan durhaka Supaya Allah tidak murka

Diksi atau pilihan kata yang digunakan dalam puisi ditempatkan secara berhati-hati dan teliti serta lebih cepat. Kata-kata di atas merupakan rangkaian kata yang langsung menimbulkan makna (eksplisit).

→ → →

→ → →

Tugas Mandiri

Namun tidak menutup kemungkinan menggunakan kata-kata yang memiliki nilai konotatif yang berupa simbol, seperti gurindam berikut!

Apabila orang yang banyak tidur, Sia-sia sahajalah umur.

Bila Anda perhatikan kata-kata dalam gurindam, diksi (pilihan kata) diambil dari bahasa Melayu karena menang asal gurindam tersebut dari Kepulauan Riau.

2. Menyimpulkan Isi dan Menjelaskan Bentuk Gurindam

Seperti yang telah dijelaskan, gurindam merupakan puisi lama yang hanya terdiri dari dua baris dan masing-masing baris memiliki hubungan sebab akibat yang menjelaskan satu makna.

a. Apabila terpelihara lidah,

niscaya dapat dari padanya faedah. b. Apabila banyak berkata-kata,

di situlah jalan masuk dusta.

Bila Anda perhatikan kedua gurindam di atas, dapat disimpulkan bahwa isi gurindam mengisyaratkan kepada nasehat, petuah sedangkan bentuknya sangat sederhana karena terdiri dari 2 baris dan bersajak sama.

Setelah Anda memahami gurindam dan cara melisankannya, temukanlah kedua belas pasal gurindam di perpustakaan sekolah Anda. Ujilah keberanian Anda untuk membacakannya di depan kelas dengan gaya masing-masing. Pilihlah salah satu pasal dari gurindam tersebut untuk dibahas dengan teman semeja , baik isi maupun kaitannya dengan konteks. Guru Anda akan menilai penampilan Anda dan pembahasannya.

Dalam dokumen sma12bhsind BahasaDanSastra Demas (Halaman 109-113)